Anda di halaman 1dari 6

DATARAN TINGGI

Dataran tinggi atau yang biasa disebut dengan Plateau atau Plato merupakan dataran yang
terletak pada ketinggian di atas 700 m dari permukaan air laut. Dataran tinggi ini terbentuk
sebagai hasil dari erosi dan juga sedimentasi. Dataran tinggi juga bisa terbentuk karena bekas
kaldera yang luas, yang tertimbun material- material dari lereng gunung yang berada di
sekitarnya. Ada pula yang menyatakan bahwa dataran tinggi merupakan lahan yang
berbentuk datar yang naik tajam di atas wilayah yang disekitarnya, setidaknya pada satu sisi.
Dataran tinggi ini terjadi di setiap benua dan menghabiskan setidaknya sepertiga dari tanah
Bumi. Dataran tinggi juga merupakan salah satu dari empat bentang alam utama bersama
dengan pegunungan, datarab dan juga perbukitan.

ciri- ciri yang dimiliki oleh dataran tinggi antara lain adalah sebagai berikut:

 Beriklim sejuk

Ciri satu yang dimiliki oleh dataran tinggi adalah mempunyai iklim yang sejuk. Di awal
sudah disebutkan bahwa dataran tinggi merupakan daerah yang mempunyai iklim yang sejuk.
Dataran tinggi ini bisa mempunyai iklim yang sejuk karena dipengaruhi oleh ketinggiannya,
karena semakin tinggi suatu tempat akan mempunyai kesejukan udara yang semakin tinggi
pula, atau bisa dikatakan bahwa uadaranya akan terasa semikn dingin. Oleh karena itulah
maka dataran tinggi ini sangat prospek dijadikan sebagai tempat berwisata.

 Pertanian dibuat terasering

Salah satu ciri khas yang dimiliki oleh dataran tinggi adalah area pertaniannya dibuat
terasering. Terasering merupakan tanag yang dibuat menyerupai tangga untuk mencegah
terjadinya erosi. Terasering merupakan ciri khas yang mudah sekali untuk mengenali apakah
suatu daerah termasuk dalam dataran tinggi ataukah tidak. Terasering ini seringkali kita temui
di Indonesia khususnya di wilayah Jawa Barat. Terasering ini bibentuk agar tanah yang
miring tidak mudah terkena erosi, sehingga pertanian bisa tetap terjaga dan tidak rusak.

 Amplitido suhu harian dan tahunan besar

Ciri- ciri selanjutnya yang dimiliki oleh dataran tinggi adalah memiliki amplitudo suhu harian
dan juga suhu tahunan besar. Inilah salah satu yang dimiliki oleh dataran tinggi sebagai salah
satu bentuk muka Bumi yang ada di Indonesia.

 Udara kering

Ciri dari dataran tinggi yang selanjutnya adalah memiliki udara yang kering. Meski
mempunyai iklim sejuk karena berada di ketinggian, namun dataran tinggi justru mempunyai
udara yang kering dan lebih kering daripada udara- udara yang lainnya yang berada di
dataran yang tidak tinggi.
 Lengas atau kelembaban udara nisbi sangat rendah

Ciri yang selanjutnya yang dimiliki oleh dataran tinggi adalah memiliki kelembaban udara
niisbi yang sangat rendah apabila dibandingkan dengan daerah yang bukan dataran tinggi.

 Jarang terjadi hujan turun

Ciri yang selanjutnya yang dimiliki oleh dataran tinggi adalah jarang terjadi turun hujan.
Adapun di awal sudah disampaikan bahwasannya dataran tinggi mempunyai iklim yang sejuk
dan tentu terasa lebih dingin daripada daerah yang disekitarnya. Namun meski demikian,
dataran tinggi ini justru jarang turun hujan.

Lebih mudah atau sering turun hujan bagi daerah- daerah yang memiliki ketinggian lebih
rendah daripada daerah yang berada di dataran tinggi sendiri. Oleh karena itulah, pertanian
yang ada di dataran tinggi mempunyai pengairan yang cukup meski pada musim hujan. Jika
biasanya pada musim penghujan di dataran rendah banyak terjadi banjir hingga menggenangi
area persawahan, namun hal ini jarang bahkan tidak kita lihat terjadi di dataran tinggi. Hal ini
karena curah hujan yang tetap terkontrol di dataran tinggi meski sedang musim penghujan.

Jenis Dataran Tinggi:

1. Dataran tinggi terpotong (Dissected Plateaus)


Jenis dari dataran tinggi yang pertama adalah dataran tinggi terpotong. Dataran tinggi
terpotong ini merupakan dataran tinggi yang dibentuk sebagai akibat dari gerakan ke atas
yang terdapat pada kerak Bumi. Pergerakan ke atas ini disebabkan karena tumbukan lambat
lempeng- lempeng tektonik.  Contoh dataran tinggi terpotong ini adalah Dataran Tinggi 
Colorado di Amerika Serikat bagian barat. Dataran tinggi ini telah meningkat sekitar 0,03 cm
atau 0,01 inchi per tahun dan telah terjadi lebih dari 10 juta tahun.
2. Dataran tinggi vulkanik (Volcanic Plateaus)
Jenis dataran tinggi yang kedua adalah dataran tinggi vulkanik. Dataran tinggi vulkanik ini
terbentuk oleh berbagai letusan gunung berapi yang kecil yang perlahan- lahan menumpuk
dari waktu ke waktu dan membentuk sebuah dataran tinggi dari aliran lava yang dihasilkan.
Adapun beberapa contoh dari dataran tinggi vulkanik ini berada di sebagian besar bagian
tengah Pulau Utara Selandian Baru. Dataran tinggi vulkanik ini masih memiliki tiga gunung
berapi yang masih aktif, yakni Gunung  Tongariro, Gunung Ngauruhoe, dan Gunung
Ruapehu
Beberapa flora/tanaman yang cocok ditanam di wilayah dataran tinggi antara lain:

 Strawberry

Tanaman pertama yang cocok ditanam di daerah dataran tinggi adalah strawberry. Strawberry
merupakan buah- buahan yang banyak dicari untuk diolah sebagai minuman, makanan
maupun hiasan karena memiliki bentuk yang bagun, ukuran yang idela dan warnaya yang
segar. Strawberry ini mudah tumbuh apabila di daerah yang sejuk seperti dataran tinggi.
Tanaman strawberry ini membutuhkan waktu penyinaran setidaknya selama 10 jam sehari.
Tanaman ini juga membutuhkan curah hujan sebanyak 600-800 mm/ th, dan membutuhkan
suhu sekitar 20 derajat celcius.

 Wortel

Jenis tanaman yang selanjutnya yang cocok di tanam pada dataran tinggi adalah wortel.
Wortel merupakan sayuran yang banyak mengandung vitamin A sehingga keberadaannya
pun sangat dibutuhkan oleh manusia. untuk menanam wortel, dibutuhkan suhu antara 15,6 –
21,1 derajat celcius. Suhu tersebut berperan pada proses metabolisme, fotosintesis,
transpirasi, aktivitas enzim, absorbi, penyerapan hara dan lain sebagainya. Hal ini lebih
mudah ditemukan di dataran tinggi.

 Kubis

Selanjutnya adalah tanaman kubis sebagai tanaman yang mudah ditemukan di dataran tinggi.
kubis juga merupakan sayuran yang banyak dibutuhkan masyarakat. Kubis lebih tumbuh
optimal apabila di tanam pada dataran tinggi.

 Kentang

Selanjutnya adalah tanaman kentang sebagai tanaman yang cocok tumbuh di dataran tinggi.
kentang merupakan umbi- umbian yang bisa digunakan sebagai pengganti makanan pokok.
Keberadaan kentang ini sangat dibutu sebagai makanan pengganti nasi atau dijadikan
makanan-makanan olahan lainnya.

Itulah beberapa tanaman yang mudah ditanam di dataran tinggi. selain tanaman yang
disebutkan di atas, masih ada beberapa tanaman yang mudah ditanam di dataran tinggi
lainnya seperti labu siam, apel, teh dan cokelat atau kakao.

Dataran tinggi yang memiliki cuaca sangat dingin dan agar bisa bertahan hidup di dataran
tinggi perlu sebuah kekebalan tubuh yang baik. Tak semua fauna/hewan bisa hidup pada
dataran yang tinggi, karena cuaca dingin dataran tinggi tak cocok dengan beberapa hewan
dan ada beberapa jenis hewan yang cocok hidup di dataran tinggi.

Berikut ini adalah fauna/hewan yang hidup di dataran tinggi:

1. Sapi
Sapi adalah salah satu hewan ternak yang bisa hidup di dataran tinggi dan makanan utama
sapi adalah rumput, keberadaan rumput di dataran tinggi sangatlah banyak.
Berbagai langkah-langkah penelitian menunjukkan bahwa sapi memiliki kekebalan tubuh
yang bisa menahan udara dingin di dataran tinggi dan keberadaan rumput juga menjadikan
sapi bisa hidup di dataran tinggi.

2. Babi
Babi adalah salah satu hewan yang seringkali hidup di dataran tinggi dan babi termasuk
hewan omnivora yang memakan daging serta tumbuh-tumbuhan yang berasal dari alam. Babi
hutan memiliki kekebalan tubuh yang sangat baik, sehingga babi bisa bertahan hidup di
berbagai kondisi cuaca dan babi masuk dalam pengelompokan hewan yang sering diburu
manusia di hutan.

3. Domba
Domba adalah salah satu hewan peliharaan yang bisa hidup di dataran tinggi dan ada
berbagai jenis domba yang ada di Indonesia seperti domba ovis dan domba peliharaan biasa.
Domba ovis adalah salah satu jenis domba unik yang memiliki rambut atau bulu yang tebal
dan domba jenis ini seringkali dimanfaatkan untuk diambil bagian rambutnya serta
dagingnya. Domba biasa adalah domba ternak yang banyak ditemukan di berbagai daerah
Indonesian dan salah satu daerah yang terkenal akan dombanya adalah Garut. Domba garut
adalah domba jantan yang identik dengan kekuatan fisiknya dan domba garut seringkali
diadukan untuk di cari domba yang paling kuat. Domba mengkonsumsi rumput sebagai
makanan pokoknya dan dataran tinggi sangat cocok bagi berbagai jenis domba.

4. Kuda
Kuda memiliki daya tahan tubuh kuat dan kuda bisa hidup di dataran tinggi yang bersuhu
dingin. Makanan utama kuda adalah rumput dan banyak sekali jenis rumput beserta dedaunan
yang disukai kuda. Kuda menjadi salah satu hewan yang tidak mengalami metamorfosis dan
keberadaan kuda sangat menguntungkan bagi manusia. Kuda terkenal dengan kekuatan
fisiknya yang super kuat dan manusia yang kuat seringkali identik dengan sebutan hewan
bertenaga kuda.

5. Kerbau
Kerbau adalah salah satu hewan ternak yang sangat populer di Indonesia dan kerbau memiliki
kekebalan tubuh yang sangat baik, maka tak heran kerbau sering digunakan sebagai alat bajak
sawah. Kerbau juga menjadi salah satu hewan kurban yang mengkonsumsi rumput sebagai
makanan utamanya.

6. Kambing
Kambing adalah salah satu hewan ternak yang dipelihara dengan berbagai tujuan dan
makanan utama kambing adalah rumput. Kambing menjadi salah satu hewan yang bisa hidup
di dataran tinggi, karena kambing memiliki kekebalan tubuh yang baik dan kambing sering
dimanfaatkan manusia sebagai hewan pedaging. Kambing menjadi hewan komponen biotik
penyusun ekosistem yang memiliki peranan penting dan kambing menjadi hewan ternak yang
sangat menguntungkan.

7. Monyet
Monyet adalah salah satu primata yang sering hidup di dataran tinggi dan menjadi primata
unik yang banyak hidup di Indonesia. monyet memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan
kera dan monyet memiliki ekor yang panjang. Monyet sangat menyukai makanan yang
sifatnya kacang-kacangan dan berbagai jenis buah-buahan hutan menjadi makanan favorit
bagi monyet.
Ekosistem di Dataran Tinggi:

1. Hutan Pegunungan
Hutan merupakan habitat alami yang dihuni oleh berbagai macam jenis tumbuhan yang lebat,
seperti semak, rumput, jamur, tumbuhan jenis paku-pakuan, pohon-pohon serta tumbuhan
lainnya di suatu wilayah yang sangat luas.
Hutan montana atau hutan pegunungan adalah salah satu formasi hutan hujan tropis yang
terbentuk di wilayah pegunungan atau dataran tinggi. Hutan ini berada di daerah pegunungan
dan biasanya memiliki ciri seperti sering diselimuti kabut atau awan pada bagian kanopi
hutan.
Batang pohon yang tumbuh di hutan daerah pegunungan umumnya tertutup oleh lumut yang
tumbuh tebal. Oleh sebab itu, hutan yang berada didaerah dataran tinggi ini terkadang
dinamakan sebagai hutan lumut, hutan kabut atau hutan awan.

2. ekosistem hutan cemara

Terdapat pada ketinggian 2000-3000 meter dari permukaan laut. Tipe ekosistem ini
didominasi vegetasi hutan cemara (Casuarina junghuniana), sering disebut hutan coniver
karena didominasi oleh pohon berdaun jarum. Hutan cemara merupakan hutan sekunder yang
telah mencapai klimaks dan mampu tumbuh secara alami pada daerah - daerah abu vulkanis,
tanah longsor, lereng - lereng berbatu dan jurang berpasir. Pada lantai bawah ditumbuhi
oleh Euphorbia javanica, Poligonum chinese, Pteridium aquilinum dan Elsholtzia Pubescens.

3. ekosistem padang rumput


Ekosistem padang rumput adalah ekosistem yang terjadi di daerah padang rumput. Artinya,
interaksi yang dilakukan oleh organisme - organisme padang rumput dengan komponen-
komponen biotik dan abiotik yang berada di lingkungannya. Ekosistem padang rumput
didominasi oleh rumput dan terdapat pada daerah yang beriklim kering, dengan ketinggian
antara 3600 – 4100 m.
Flora yang ada di padang rumput ini tentu saja didominasi oleh rumput dengan berbagai
spesies atau jenis. Hal ini karena padang rumput adalah wilayah yang mempunyai sedikit
sekali curah hujan sehingga tidak banyak pepohonan yang dapat bertahan hidup disana.

Hewan atau fauna yang hidup di padang rumput adalah di dominasi oleh bianatang binatang
herbivora dan karnivora. Binatang herbivora yang tinggal di padang rumput ini pun di
dominasi pemakan jenis rerumputan, seperti rusa, kambing liar, gajah, jerapah, dan lain
sebagainya. Semantara binatang karnivor yang tinggal di padang rumput antara lain singa dan
macan.

Anda mungkin juga menyukai