Anda di halaman 1dari 6

KASUS KORUPSI

E KTP
◦ Definisi korupsi
◦ Korupsi berasal dari Bahasa latin yaitu corruptio dari kata kerja corrumpere yang
bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) adalah
tindakan pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang
terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak legal
 menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka untuk
mendapatkan keuntungan sepihak.
◦ Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan jabatan
resmi untuk keuntungan pribadi. Semua bentuk pemerintah|pemerintahan rentan
korupsi dalam praktiknya. 
◦ Jadi pada hakekatnya korupsi adalah suatu tindakan yang melawan hukum, karena
korupsi sangat merugikan banyak pihak, baik negara ataupun masyarakat yang
terikat langsung dengan korupsi itu sendiri, korupsi dapat muncul dengan niat atau
tidak atas niat sekalipun, jika ada kesempatan korupsi bisa saja muncul disana,
pada jaman sekarang korupsi lebih banyak muncul karena ada suatu desakan baik
pribadi atau kepentingan suatu oknum.
◦ Ada beberapa faktor penyebab terjadinya suatu korupsi yaitu antara lain adalah :
1. Faktor internal
◦ Faktor internal merupakan sebuah sifat yang berasal dari diri kita sendiri, terdapat beberapa faktor yang ada dalam faktor internal ini, antara lain ialah:
◦ Sifat Tamak
◦ Sifat tamak merupakan sifat yang dimiliki manusia, di setiap harinya pasti manusia meinginkan kebutuhan yang lebih, dan selalu kurang akan sesuatu
yang di dapatkan. Akhirnya munculah sifat tamak ini di dalam diri seseorang untuk memiliki sesuatu yang lebih dengan cara korupsi.
◦ Gaya hidup konsumtif
◦ Gaya hidup konsumtif ini dirasakan oleh manusia manusia di dunia, dimana manusia pasti memiliki kebutuhan masing masing dan untuk memenuhi
kebutuhan tersebut manusia harus mengonsumsi kebutuhan tersebut,dengan perilaku tersebut tidak bisa di imbangi dengan pendapat yang
diperoleh yang akhirnya terjadilah tindak korupsi.
1. Faktor eksternal
◦ Secara umum penyebab korupsi banyak juga dari faktor eksternal, faktor faktor tersebut antara lain
◦ Faktor politik
◦ Faktor politik ini adalah salah satu faktor eksternal dalam terjadinya tindak korupsi. Di dalam sebuah politik akan ada terjadinya suatu persaingan
dalam mendapatkan kekuasaan. Setiap manusia bersaing untuk mendapat kekuasaan lebih tinggi, dengan berbagai cara mereka lakukan untuk
menduduki posisi tersebut. Akhirnya munculah tindak korupsi atau suap menyuap dalam mendapatkan kekuasaan.
◦ Faktor hukum
◦ Faktor hukum ini adalah salah satu faktor eksternal dalam terjadinya tindak korupsi. Dapat kita ketahui di negara kita sendiri bahwa hukum sekarang
tumpul ke atas lancip kebawah. Di hukum sendiri banyak kelemahan dalam mengatasi suatu masalah. Sudah di terbukti bahwa banyak praktek
praktek suap menyuap lembaga hukum terjadi dalam mengatasi suatu masalah. Sehingga dalam hal tersebut dapat dilihat bahwa praktek korupsi
sangatlah mungkin terjadi karena banyak nya kelemahan dalam sebuah hukum yang mendiskriminasi sebuah masalah.
◦ Faktor ekonomi
◦ Sangat jelas faktor ekonomi ini sebagai penyebab terjadinya tindak korupsi. Manusia hidup pasti memerlukan kebutuhan apalagi dengan kebutuhan
ekonomi itu sangatlah di pentingkan bagi manusia. Bahkan pemimpin ataupun penguasa berkesempatan jika mereka memiliki kekuasaan sangat lah
ingin memenuhi kekayaan mereka.


Kronologis terbongkarnya kasus korupsi e ktp
◦ UNTUK kedua kalinya Setya Novanto berstatus tersangka terkait kasus E-KTP.  Hal ini berdasarkan surat dengan kop dan cap Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK)  bernomor B-619/23/11/2017 yang yang fotonya beredar tertanggal 3 November 2017. Surat tersebut
merupakan perintah dimulainya penyidikan (sprindik) baru kepada Ketua DPR-RI tersebut.
◦ Adapun pertama kali Setya Novanto menjadi tersangka terkait kasus E-KTP pada 17 Juli 2017, namun dengan hasil putusan
praperadilan menyatakan status tersangka setya novanto tidak sah. 
◦ Sejauh ini, KPK membenarkan adanya surat perintah penyidikan (sprindik) barudalam pengembangan kasus proyek KTP elektronik (E-
KTP). Namun mereka belum memberikan penjelasan lebih lanjut soal nama tersangka atau pun Surat Pemberitahuan Dimulainya
Penyidikan (SPDP) terkait pengembangan kasus E-KTP itu.
◦ Berdasarkan surat pemberitahuan dimulainya penyidikan (SPDB) yang dikeluarkan oleh KPK untuk Setya Novanto, tertulis Sprindik
dengan nomor 113/01/10/2017 per tanggal 31 Oktober 2017. Dalam SPDB tersebut dijelaskan bahwa Ketua DPR-RI melakukan tindak
pidana korupsi dalam pengadaan paket penerapan Kartu Tanda Penduduk berbasis nomor induk kependudukan secara Nasional (E-
KTP) tahun 2011 s.d 2012 pada Kementerian Dalam Negeri Replubik Indonesia.
◦ Setya Novanto diduga melakukan ini bersama dengan Anang Sugiana Sudihardjo, Andi Agustinus alias Andi Narogong, Irman selaku
Direktur Jenderal Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, dan Ir. Sugiharto, MM selaku
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Republik
Indonesia.
◦ Setya Novanto Terjerat Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
tindak Pidana Korupsi. “Yang bersangkutan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Anang  Sugiana Sugiharjo”. Ujar Juru Bicara KPK
Febri Diansyah seperti dilansir Kantor Berita Antara.
◦ Anang adalah tersangka baru dalam kasus E-KTP. Ia diduga menyalahgunakan kewenangan, dan merugikan negara sekurang-
kurangnya Rp 2,3 triliun dari nilai paket pengadaan sekitar Rp5,9 triliun.

◦ Upaya yang dilakukan KPK untuk membongkar Kasus E-KTP ini sangatlah panjang. Berikut ini adalah  kronologi proses pengungkapan kasus E-KTP:
 
◦ 26 juli 2013
◦ KPK Menerbitkan Surat Perintah Penyelidikan Nomor: Sprin-Lidik-53/07/2013 dengan surat itu KPK mulai menyelidiki dugaan adanya praktek korupsi paket E-KTP tahun 2011-2012.
 
◦ 17 April 2014
◦ KPK menemukan adanya Indikasi Korupsi dan Menaikan status kasus ini ke penyidikan. Lalu penyidik melakukan pemeriksaan dari pemeriksaan saksi, pemeriksaan ahli, mengumpulkan dokumen,
serta bukti-bukti elektronik.
 
◦ 21 September 2016
◦ KPK menetapkan Irman Selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian dalam Negeri.
 
◦ 21 Maret 2017
◦ Andi Agustinus alias Andi Narogong ditettapkan Tersengaka Ketiga oleh KPK.
 
◦ 1 Maret 2017
◦ KPK melimpahkan Berkas dakwan Irman dan Sugiharto ke Pengadilan Tipikor Jakarta.
 
◦ 9 Maret 2017
◦ Irman dan Sugiharto menjalani sidang perdana dan nama Setya Novanto muncul sebagai salah seorang yang ikut serta dalam kasus korupsi ini.
 
◦ 21 Juni 2017
◦ Penyidik melaporkan hasil pengembangan penyidikan pada KPK dengan Nomor penyidikan: LPP15/23/07/2017.
 
◦ 17 July 2017
◦ KPK menetapkan Setya Novanto sebagai Tersangka berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor: Sprin.Dik56/01/07/2017.
 
◦ 18 July 2017
◦ Penyidik KPK memberikan surat Penyidikan kepada Setya Novanto dengan Nomor: B-310/23/07/2017. (Dani Ramdani)***

Anda mungkin juga menyukai