Disusun oleh :
Delya Marchianita
43218320010
Bekasi
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
Penulis
i
i
BAB I
PENDAHULUAN
i
1.3 TUJUAN PENULISAN
A. Untuk memahami pengertian etika.
B. Untuk mengetahui dan memahami etika dalam kehidupan
bermasyarakat.
C. Untuk mengetahui manfaat etika dalam kehidupan bermasyakat.
D. Untuk mengetahui dan memahami peranan etika dalam kehidupan
bermasyarakat.
E. Untuk mengetahui cara menumbuhkembangkan etika
bermasyarakat di era milenia.
i
i
BAB II
PEMBAHASAN
i
Etika dalam perkembangannya sangat berpengaruh dalam kehidupan
manusia. Etika memberi orientasi kepada manusia tentang bagaimana ia
menjalani hidupnya melalui serangkaian tindakan sehari-hari. Secara tidak
langsung, etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak
secara tepat dalam menjalani kehidupan.
i
hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika
membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat
dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kita untuk
mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan
yang perlu kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam
segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat
dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan
manusianya.
Etika mempunyai beberapa fungsi antara lain sebagai berikut :
a. Tempat untuk mendapatkan orientasi kritis yang berhadapan dengan
berbagai suatu moralitas yang membingungkan.
b. Untuk menunjukan suatu keterampilan intelektual yakni suatu
keterampilan untuk berargumentasi secara rasional dan kritis.
c. Untuk Orientasi etis ini diperlukan dalam mengambil suatu sikap
yang wajar dalam suasana pluralisme.
i
1.3 PENGERTIAN ETIKA DALAM BERMASYARAKAT
Etika dalam kehidupan bermasyarakat merupakan aturan perilaku
dan sikap terhadap hal-hal yang tumbuh dan berkembang di dalam
masyarakat. Tentunya perilaku dan sikap diatas berdasarkan adat isitiadat,
terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya dalam kehidupan
masyarakat tersebut. Sehubungan dengan perkembangan zaman, mungkin
ada salah satu adat istiadat yang sudah tidak sesuai lagi. Oleh karena itu,
dengan adanya etika kita dapat memposisikan diri kita dilingkungan
tersebut.
i
1.5 PERANAN ETIKA DALAM BERMASYARAKAT
i
5. Apabila dalam pertemuan, menghindari bicara secara berbisik-bisik
dengan seseorang.
6. Menghindari membicarakan orang atau topik yang belum jelas
kebenarannya.
7. Peduli terhadap lingkungan misalnya membersihkan halaman,
selokan, dan sampah.
8. Apabila ingin menyelenggarakan acara, sebaiknya tetangga diberi
tahu agar tidak terganggu.
9. Memberikan bantuan dan pertolongan kepada sesama.
10. Bertutur kata dengan baik dan sopan.
11. Membiasakan mengucapkan salam jika bertemu dengan masyarakat.
12. Bersikap toleransi terhadap sesama.
i
a) Sebagai suatu ilmu, dapat dijadikan sebagai himpunan dari teori-
teori moral, yang juga dapat dipraktekkan dalam pergaulan hidup
sehari-hari. Bila masyarakat sudah bersedia mematuhinya, maka
menjadi norma-norma yang di garisakan di dalamnya sebagai "suatu
hukum moral" yang sifatnya mengikat.
b) Sebagai suatu teori, juga dapat diperkaya oleh praktek-praktek hidup
dalam masyarakat. Makin bergolak masyarakat itu, makin banyak
ragamnya norma yang dapat di kembangkannya. Dengan demikian
antara teori dan praktek etika, kedua-duanya dapat saling
menyokong dalam pembinaan moral masyarakat.
c) Etika sejak dari dulu, sudah merupakan mata studi di perguruan
tinggi, bahwa setiap alumnus dengan sendirinya juga sudah di
anggap bermoral tinggi. Bila terjadi hal yang sebaliknya, maka
alumnus yang bersangkutan dapat digolongkan sebagai seorang yang
salah didik.
d) Sebagai suatu moral judgement (hukum moral), dapat merupakan
unsur pembantu dalam ilmu-ilmu sosial lainnya, terutama pada ilmu
hukum yang menjadikan manusia sebagai objeknya.
e) Sesuai dengan ajaran Aristoteles yang telah menggariskan bahwa
"Tugas utama dari etika itu adalah untuk menentukan kebenaran
tentang masalah moral", dan bagaimana pandangan atau tanggapan
umum terhadap norma-norma moral yang telah digariskan dalam
kehidupan masyarakat itu.
i
sistematis tentang moralitas tidak berpretensi untuk secara langsung
dapat membuat manusia menjadi lebih baik. Etika sebenarnya tidak
perlu dimiliki oleh setiap orang, walaupun setiap orang
membutuhkan moralitas. Yang dihasilkan secara langsung dari etika
bukanlah kebaikan, melainkan suatu pemahaman yang lebih
mendasar dan kritis tentang yang dianggap baik dan buruk secara
moral.
i
dengan ciri suka dengan kebebasan, senang melakukan personalisasi,
mengandalkan kecepatan informasi yang instan, suka belajar dan bekerja
dengan lingkungan inovatif, aktif berkolaborasi dan hyper technology.
Pengaruh era globalisasi membuat tidak sedikit generasi milenial yang
terjerat dalam dunia gelap, mulai dari penggunaan narkoba, pergaulan
bebas dengan mengkonsumsi alkohol serta merokok dan seks bebas
layaknya suami istri. Sehingga untuk membuat generasi milenial dapat
berkompetisi dan terhindar dari pengaruh negatif globalisasi, perlu
mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan tantangan zaman sekarang
ini.
Pendidikan yang diharapkan adalah secara sadar menyiapkan peserta
didikan dengan kegiatan dan pengajaran yang sesuai dengan tantangan
jaman di masa depan (Amri, 2013). Satu hal lainnya yang tidak kalah
penting dalam pendidikan, proses pembelajaran yang kontekstual akan
menjadikan pembelajaran bermakna karena selalu dikaitkan dengan
kehidupan nyata dengan konteks lingkungan pribadi, sosial, dan
budayanya ( Johnson, 2002) sehingga peserta didik mudah memahami
materi (Susilo, 2001).
Pendidikan karakter merupakan aspek yang penting bagi generasi
penerus (Kusuma, 2007). Seorang individu tidak cukup hanya diberi bekal
pembelajaran dalam hal intelektual belaka tetapi juga harus diberi hal
dalam segi moral dan spiritualnya, seharusnya pendidikan karakter harus
diberi seiring dengan perkembangan intelektualnya yang dalam hal ini
harus dimulai sejak dini khususnya dilembaga pendidikan (Rukiyanto,
2009). Pendidikan karakter menurut Megawangi, “sebuah usaha untuk
mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan
mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat
memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungannya (Megawati,
2004). Tujuan pendidikan karakter ini ialah untuk membentuk sikap yang
dapat membawa kita kearah kemajuan tanpa harus bertentangan dengan
norma yang berlaku (Kusuma, 2007).
i
a. Mengetahui berbagai karakter baik manusia.
b. Dapat mengartikan dan menjelaskan berbagai karakter.
c. Menunjukkan contoh perilaku berkarakter dalam kehidupan sehari-
hari.
d. Memahami sisi baik menjalankan perilaku berkarakter.
i
BAB III
PENUTUP
1.1 KESIMPULAN
Negara Indonesia sebagai negara berkembang yang mengikuti
perkembangan jaman dan teknologi tidak bias lepas dari dampak teknologi
itu sendiri, baik dampak positif maupun dampak negatif. Dalam
berkehidupan kita juga tidak bisa lepas dari etika. Karena bagaimana pun,
etika merupakan sebuah alat untuk mengatur kehidupan manusia yang
merupakan batas-batas tentang kehidupan dan perilaku manusia yang
dipandang sebagai panduan untuk bertindak secara benar yang didasari
tanggung jawab. Artinya, siap menerima konsekuensi dari setiap
tindakannya. Perilaku seseorang merupakan cerminan dari nilai-nilai yang
dianut oleh orang tersebut. Nilai-nilai yang diyakini oleh individu
tersebutlah yang mendasarinya untuk melakukan atau tidak melakukan
suatu tindakan/perilaku. Maka dari itu, etika harus dijunjung tinggi dalam
kehidupan baik untuk diri sendiri maupun dalam hidup bermasyarakat.
Sebagai generasi penerus bangsa, kaum milenial dituntut untuk dapat
membangun bangsa dan tanah air ke arah yang lebih baik dengan memiliki
nilai etika. Peranan etika dapat menjadi salah satu alat kontrol di dalam
melakukan suatu tindakan. Etika dapat menjadi gambaran dalam
mengambil suatu keputusan atau dalam melakukan sesuatu yang baik atau
yang buruk. Oleh karena itu, makna etika harus lebih dipahami dan
dipaksakan di dalam lingkungan masyarakat yang realitanya lebih banyak
yang tidak sadar dan tidak mengetahui makna etika dan peranan etika itu
sendiri.
Salah satu solusinya adalah dengan menumbuhkan kembali nilai-
nilai etika dalam kehidupan kita. Serta membentuk kepribadian melalui
pendidikan karakter melalui pendidikan formal maupun informal sejak
dini. Diharapkan, melalui pendidikan karakter ini, generasi penerus bangsa
terutama generasi milenial dapat mengikuti arus kemajuan teknologi tanpa
i
meninggalkan nilai-nilai etika dan moral yang berlaku dimasyarakat
sehingga tidak terjerumus kedalam hal hal yang negatif.
1.2 SARAN
i
DAFTAR PUSTAKA
i
DAFTAR PUSTAKA