Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

Menumbuhkembangkan Etika Bermasyarakat Dalam Rangka


Menyongsong Era Milenial

Disusun oleh :

Delya Marchianita

43218320010

Universitas Mercu Buana

Bekasi

2019

i
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul

“Menumbuhkembangkan Etika Bermasyarakat Dalam Rangka

Menyongsong Era Milenial”. Makalah ini disusun sedemikian rupa untuk

memenuhi tugas mata kuliah Etik UMB.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat

membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, penulis mohon maaf apabila banyak kekurangan dalam

penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita

semua yang membacanya.

Bekasi, 06 November 2019

Penulis

i
i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Etika merupakan kebiasaan yang benar dalam pergaulan dan dapat
dirumuskan sebagai suatu batasan yang menilai tentang salah satu atau
benar serta baik atau buruk tindakan. Kunci utama penerapan etika adalah
dengan memperlihatkan sikap sopan santun, rasa hormat terhadap
keberadaan orang lain dan mematuhi peraturan serta tatakrama yang
berlaku pada lingkungan tempat kita berada.
Etika merefleksikan perilaku dari individu seseorang sesuai dengan
moral dan standar norma yang berlaku. Pada dasarnya seseorang
bertanggungjawab atas perilaku sosial di masyarakat yang seharusnya
dilandasi oleh moral yang berlaku di masyarakat. Jadi selalu ada kendali
moral terhadap setiap perilaku dan sikap seseorang di lingkungnan sosial.
Etika dapat dipertimbangkan sebagai suatu batasan yang diterima
terhadap suatu nilai moral dan dilandasi dengan kepercayaan, tanggung
jawab dan integritas yang menjadi bagian dari sistem nilai sosial
masyarakat.

1.2 RUMUSAN MASALAH


A. Apa pengertian Etika?
B. Apa pengertian etika dalam kehidupan bermasyarakat?
C. Apa manfaat etika dalam kehidupan bermasyarakat?
D. Bagaimana peranan etika dalam kehidupan bermasyarakat?
E. Bagaimana peranan etika pada era milenia saat ini?
F. Bagaimana cara untuk menumbuhkembangkan etika
bermasyarakat di era milenial?

i
1.3 TUJUAN PENULISAN
A. Untuk memahami pengertian etika.
B. Untuk mengetahui dan memahami etika dalam kehidupan
bermasyarakat.
C. Untuk mengetahui manfaat etika dalam kehidupan bermasyakat.
D. Untuk mengetahui dan memahami peranan etika dalam kehidupan
bermasyarakat.
E. Untuk mengetahui cara menumbuhkembangkan etika
bermasyarakat di era milenia.

i
i
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Etika merupakan ilmu


tentang baik dan buruknya perilaku, hak dan kewajiban moral, sekumpulan
asa atau nila-nilai yang berkaitan dengan akhlak, nilai mengenai benar atau
salahnya perbuatan atau perilaku yang dianut masyarakat. Etika secara
etimologi berasal dari bahasa Yunani “Ethos” yakni adat atau kebiasaan,
watak, kesusilaan, sikap, cara berpikir, akhlak. Seperti yang dirumuskan
oleh beberapa ahli berikut ini:

1. James J. Spillane SJ : Etika ialah mempertimbangkan atau


memperhatikan tingkah laku manusia dalam mengambil suatu
keputusan yang berkaitan dengan moral. Etika lebih mengarah pada
penggunaan akal budi manusia dengan objektivitas untuk
menentukan benar atau salahnya serta tingkah laku seseorang kepada
orang lain.
2. Ahmad Amin : Etika merupakan suatu ilmu yang menjelaskan
tentang arti baik dan buruk serta apa yang seharusnya dilakukan oleh
manusia, juga menyatakan sebuah tujuan yang harus dicapai manusia
dalam perbuatannya dan menunjukkan arah untuk melakukan apa
yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
3. Drs. Sidi Gajabla : Etika sebagai teori tentang perilaku atau
perbuatan manusia yang dipandang dari segi baik & buruknya sejauh
mana dapat ditentukan oleh akal manusia.

Berdasarkan beberapa pemikiran diatas jelas bahwa etika merupakan


suatu ilmu yang mengatur tentang baik dan buruk atau benar dan salahnya
perilaku serta perbuatan manusia dan juga sebagai petunjuk arah untuk
melakukan apa yang seharusnya dilakukan maupun pada saat dalam
mengambil keputusan.

i
Etika dalam perkembangannya sangat berpengaruh dalam kehidupan
manusia. Etika memberi orientasi kepada manusia tentang bagaimana ia
menjalani hidupnya melalui serangkaian tindakan sehari-hari. Secara tidak
langsung, etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak
secara tepat dalam menjalani kehidupan.

Dalam melakukan hubungan sosial di masyarakat diperlukan etika


sebagai pedoman hidup dan kebiasaan yang baik untuk dianut dan
diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Fakta tersebut
menguatkan anggapan bahwa masyarakat Indonesia dikenal sebagai
masyarakat yang berbudaya dan memiliki etika luhur dalam kehidupan
bersosial dan bermasyarakat. Maka dari itu, pemahaman akan etika dalam
kehidupan bertetangga dan bermasyarakat sangat penting untuk dalam
mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.

1.2 PENGERTIAN ETIKA


Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah
“Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika
biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah
dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang
berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan
perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang
buruk. Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam
kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk
penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk
pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.
Etika juga bias diartikan sebagai suatu sikap dan perilaku yang
menunjukkan kesediaan dan kesanggupan seseorang secara sadar untuk
mentatati ketentuan dan norma kehidupan yang berlaku dalam suatu
kelompok masyarakat atau suatu organisasi,
Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan
manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani

i
hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika
membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat
dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kita untuk
mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan
yang perlu kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam
segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat
dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan
manusianya.
Etika mempunyai beberapa fungsi antara lain sebagai berikut :
a. Tempat untuk mendapatkan orientasi kritis yang berhadapan dengan
berbagai suatu moralitas yang membingungkan.
b. Untuk menunjukan suatu keterampilan intelektual yakni suatu
keterampilan untuk berargumentasi secara rasional dan kritis.
c. Untuk Orientasi etis ini diperlukan dalam mengambil suatu sikap
yang wajar dalam suasana pluralisme.

Selain memiliki fungsi, etika juga mempunyai beberapa manfaat yaitu :

a. Dapat menolong suatu pendirian dalam beragam suatu pandangan


dan moral.
b. Dapat membedakan yang mana yang tidak boleh dan yang mana
yang boleh diubah.
c. Dapat menyelesaikan masalah-masalah moralitas ataupun suatu
sosial lainnya yang membingungkan suatu masyarakat dengan suatu
pemikiran yang sistematis dan kritis.
d. Dapat menggunakan suatu nalar sebagai dasar pijak bukan dengan
suatu perasaan yang bikin merugikan banyak orang. Yaitu Berpikir
dan bekerja secara sistematis dan teratur (step by step).
e. Dapat menyelidiki suatu masalah sampai ke akar-akarnya bukan
karena sekedar ingin tahu tanpa memperdulikannya.

i
1.3 PENGERTIAN ETIKA DALAM BERMASYARAKAT
Etika dalam kehidupan bermasyarakat merupakan aturan perilaku
dan sikap terhadap hal-hal yang tumbuh dan berkembang di dalam
masyarakat. Tentunya perilaku dan sikap diatas berdasarkan adat isitiadat,
terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya dalam kehidupan
masyarakat tersebut. Sehubungan dengan perkembangan zaman, mungkin
ada salah satu adat istiadat yang sudah tidak sesuai lagi. Oleh karena itu,
dengan adanya etika kita dapat memposisikan diri kita dilingkungan
tersebut.

1.4 MANFAAT ETIKA DALAM KEHIDUPAN


BERMASYARAKAT
Dalam kehidupan bermasyarakat, etika memiliki beberapa manfaat.
Manfaat etika dalam bermasyarakat antara lain sebagai berikut:
a. Adanya rasa saling menghargai antar tetangga dalam kehidupan
bermasyarakat.
b. Kehidupan bertetangga akan lebih hangat dan harmonis.
c. Terciptanya kerukunan, rasa saling tolong menolong dan rasa gotong
royong antar sesama.
d. Timbulnya rasa empati kepada sesama tetangga.
e. Timbulnya keorganisasian yang memiliki manfaat bagi kehidupan
masyarakat.
f. Terhindar dari berbagai konflik yang berarti.
g. Etika membuat seorang manusia memanfaatkan waktu sebaik-
baiknya dan menghargai kehidupannya.
h. Etika memberikan self control bagi manusia agar dapat menyadari
apa yang sedang ia lakukan dan tahu apa yang seharusnya dilakukan.
i. Etika mengajarkan agar manusia dapat mawas diri artinya manusia
memperhitungkan apa yang akan dilakukannya dan bagaimana
pandangan orang lain terhadap perilakunya.

i
1.5 PERANAN ETIKA DALAM BERMASYARAKAT

Dalam kehidupan bermasyarakat, peran etika sangatlah penting.


Yang harus diperhatikan agar peranan tersebut berjalan dengan baik adalah
bagaimana kita memahami teori etika dan mempraktekkannnya dengan
baik didalam kehidupan bermasyarakat. Dengan hal itu maka akan
menghasilkan sesuatu yang baik. Dengan etika kita juga dapat menentukan
kebenaran tentang masalah moral dan bagaimana pandangan atau
tanggapan terhadap norma-norma moral yang telah menjadi aturan dalam
kehidupan bermasyarakat.

Etika membentuk pribadi seseorang untuk bersikap rasional terhadap


norma-norma moral yang sudah tidak sesuai lagi antara adat istiadat
setempat dan perkembangan zaman. Selain itu, etika juga memberikan
kemungkinan kepada kita untuk mengambil sikap dan ikut menentukan
arah perkembangan masyarakat.

Contoh penerapan etika dalam kehidupan bermasyarakat antara lain:

1. Membiasakan mengucapkan salam jika bertemu muka dengan orang


lain ( seperti Assalamualaikum bila muslim, selamat pagi, siang atau
malam, apa kabar dan sebagainya). Atau dapat juga dengan
melambaikan tangan dan menganggukkan badan sambil tersenyum.
2. Bertutur kata dalam pergaulan sehari-hari menggunakan bahasa yang
sopan, mudah dimengerti dan benar. Arahkan mata pada lawan
bicara, tidak memotong pembicaraan orang lain kecuali bila
terpaksa, namun harus diawali dengan permintaan maaf. Jangan
berbicara pada seseorang sambil mengerjakan pekerjaan lain.
3. Menetapkan pola hidup peduli terhadap lingkungan misalnya dengan
membersihkan halaman, selokan, dan sampah.
4. Menjalin dan menjaga hubungan baik dengan tetangga. Memberikan
pertolongan dan perhatian kepada tetangga yang terkena musibah
dalam batas-batas yang wajar.

i
5. Apabila dalam pertemuan, menghindari bicara secara berbisik-bisik
dengan seseorang.
6. Menghindari membicarakan orang atau topik yang belum jelas
kebenarannya.
7. Peduli terhadap lingkungan misalnya membersihkan halaman,
selokan, dan sampah.
8. Apabila ingin menyelenggarakan acara, sebaiknya tetangga diberi
tahu agar tidak terganggu.
9. Memberikan bantuan dan pertolongan kepada sesama.
10. Bertutur kata dengan baik dan sopan.
11. Membiasakan mengucapkan salam jika bertemu dengan masyarakat.
12. Bersikap toleransi terhadap sesama.

1.6 PERANAN ETIKA DALAM KEHIDUPAN


BERMASYARAKAT
Dalam kehidupan bermasyarakat, peran etika sangatlah penting.
Yang harus diperhatikan agar peranan tersebut berjalan dengan baik adalah
bagaimana kita memahami teori etika dan mempraktekkannnya dengan
baik didalam kehidupan bermasyarakat. Dengan hal itu maka akan
menghasilkan sesuatu yang baik. Dengan etika kita juga dapat menentukan
kebenaran tentang masalah moral dan bagaimana pandangan atau
tanggapan terhadap norma-norma moral yang telah menjadi aturan dalam
kehidupan bermasyarakat.
Etika membentuk pribadi seseorang untuk bersikap rasional terhadap
norma-norma moral yang sudah tidak sesuai lagi antara adat istiadat
setempat dan perkembangan zaman. Selain itu, etika juga memberikan
kemungkinan kepada kita untuk mengambil sikap dan ikut menentukan
arah perkembangan masyarakat.

Berdasarkan penjelasan diatas, penerapan etika dalam kehidupan


bermasyarakat antara lain sebagai berikut :

i
a) Sebagai suatu ilmu, dapat dijadikan sebagai himpunan dari teori-
teori moral, yang juga dapat dipraktekkan dalam pergaulan hidup
sehari-hari. Bila masyarakat sudah bersedia mematuhinya, maka
menjadi norma-norma yang di garisakan di dalamnya sebagai "suatu
hukum moral" yang sifatnya mengikat.
b) Sebagai suatu teori, juga dapat diperkaya oleh praktek-praktek hidup
dalam masyarakat. Makin bergolak masyarakat itu, makin banyak
ragamnya norma yang dapat di kembangkannya. Dengan demikian
antara teori dan praktek etika, kedua-duanya dapat saling
menyokong dalam pembinaan moral masyarakat.
c) Etika sejak dari dulu, sudah merupakan mata studi di perguruan
tinggi, bahwa setiap alumnus dengan sendirinya juga sudah di
anggap bermoral tinggi. Bila terjadi hal yang sebaliknya, maka
alumnus yang bersangkutan dapat digolongkan sebagai seorang yang
salah didik.
d) Sebagai suatu moral judgement (hukum moral), dapat merupakan
unsur pembantu dalam ilmu-ilmu sosial lainnya, terutama pada ilmu
hukum yang menjadikan manusia sebagai objeknya.
e) Sesuai dengan ajaran Aristoteles yang telah menggariskan bahwa
"Tugas utama dari etika itu adalah untuk menentukan kebenaran
tentang masalah moral", dan bagaimana pandangan atau tanggapan
umum terhadap norma-norma moral yang telah digariskan dalam
kehidupan masyarakat itu.

1.7 PERANAN ETIKA PADA ERA MILENIAL


Peranan etika dalam era milenial saat ini adalah sangat penting.
Fenomena di era global yang mewarnai keragaman masyarakat
sangat terlihat dengan munculnya berbagai suku baik yang terdapat
di Indonesia, maupun berbagai suku bangsa di dunia yang tentunya
diwarnai dengan berbagai adat istiadat, sistem nilai, kebiasaan,
karakter, gaya hidup dan lain sebagainya. Etika sebagai pemikiran

i
sistematis tentang moralitas tidak berpretensi untuk secara langsung
dapat membuat manusia menjadi lebih baik. Etika sebenarnya tidak
perlu dimiliki oleh setiap orang, walaupun setiap orang
membutuhkan moralitas. Yang dihasilkan secara langsung dari etika
bukanlah kebaikan, melainkan suatu pemahaman yang lebih
mendasar dan kritis tentang yang dianggap baik dan buruk secara
moral.

1.8 MENUMBUHKEMBANGKAN ETIKA BERMASYARAKAT


DI ERA MILENIAL
Arus globalisasi merupakan fenomena menarik yang sedang terjadi
dalam kehidupan masyarakat dewasa ini. Budaya global dan gaya hidup
(life style) merupakan dampak paling kentara akibat fenomena ini.
Globalisasi sendiri diartikan sebagai proses mendunianya seluruh
kehidupan sosial, ekonomi, politik hingga budaya antara satu negara
dengan negara lainnya hingga seluruh dunia dinyatakan tidak memiliki
‘batas’ alias borderless. Berita yang masuk terkait permasalahan tiap
negara dengan mudahnya tersebar melalui internet, media sosial, maupun
aplikasi berbasis internet lainnya dalam satu perangkat yang disebut
gadget. Hal tersebut terjadi pada generasi muda Indonesia saat ini disebut
sebagai generasi gadget atau yang sering kita kenal sebagai generasi
milenial.
Melihat besarnya pengaruh globalisasi terhadap kehidupan manusia
terutama untuk bangsa Indonesia, baik pengaruh positif maupun negatif di
era sekarang ini maka perlu adanya daya tangkal dan daya cegah
masyarakat yang baik khususnya pada generasi milenial. Generasi ini
memeiliki ciri dan karakter yang khas dan berbeda dibanding dengan
generasi sebelumnya.
Dalam perspektif Absher dan Amidjaya (2008) generasi milenial
berkisar antara 1982 sampai 2002 dan mengalami google generation, net
generation, generation Z, echo boomers, dan dumbest generation.
Tapscott (2008) menyatakan generasi milenial sering disebut generasi Z

i
dengan ciri suka dengan kebebasan, senang melakukan personalisasi,
mengandalkan kecepatan informasi yang instan, suka belajar dan bekerja
dengan lingkungan inovatif, aktif berkolaborasi dan hyper technology.
Pengaruh era globalisasi membuat tidak sedikit generasi milenial yang
terjerat dalam dunia gelap, mulai dari penggunaan narkoba, pergaulan
bebas dengan mengkonsumsi alkohol serta merokok dan seks bebas
layaknya suami istri. Sehingga untuk membuat generasi milenial dapat
berkompetisi dan terhindar dari pengaruh negatif globalisasi, perlu
mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan tantangan zaman sekarang
ini.
Pendidikan yang diharapkan adalah secara sadar menyiapkan peserta
didikan dengan kegiatan dan pengajaran yang sesuai dengan tantangan
jaman di masa depan (Amri, 2013). Satu hal lainnya yang tidak kalah
penting dalam pendidikan, proses pembelajaran yang kontekstual akan
menjadikan pembelajaran bermakna karena selalu dikaitkan dengan
kehidupan nyata dengan konteks lingkungan pribadi, sosial, dan
budayanya ( Johnson, 2002) sehingga peserta didik mudah memahami
materi (Susilo, 2001).
Pendidikan karakter merupakan aspek yang penting bagi generasi
penerus (Kusuma, 2007). Seorang individu tidak cukup hanya diberi bekal
pembelajaran dalam hal intelektual belaka tetapi juga harus diberi hal
dalam segi moral dan spiritualnya, seharusnya pendidikan karakter harus
diberi seiring dengan perkembangan intelektualnya yang dalam hal ini
harus dimulai sejak dini khususnya dilembaga pendidikan (Rukiyanto,
2009). Pendidikan karakter menurut Megawangi, “sebuah usaha untuk
mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan
mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat
memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungannya (Megawati,
2004). Tujuan pendidikan karakter ini ialah untuk membentuk sikap yang
dapat membawa kita kearah kemajuan tanpa harus bertentangan dengan
norma yang berlaku (Kusuma, 2007).

Pendidikan karakter bagi individu bertujuan agar (Sunarti, 2005) :

i
a. Mengetahui berbagai karakter baik manusia.
b. Dapat mengartikan dan menjelaskan berbagai karakter.
c. Menunjukkan contoh perilaku berkarakter dalam kehidupan sehari-
hari.
d. Memahami sisi baik menjalankan perilaku berkarakter.

Pendidikan karakter dapat dilakukan pada pendidikan formal dan


informal secara umumnya, yang mana dalam pelaksanaannya dilakukan
dengan saling melengkapi dan mempercayai dan diatur dalam peraturan
dan undang-undang. Pendidikan formal dilaksanakan secara berjenjang
dan pendidikan tersebut mencakup pada pendidikan umum, kejuruan,
akademik, profesi, evokasi keagamaan dan khusus. Dalam pelaksanaan
pendidikan karakter dapat dilakukan melalui jenjang pendidikan yang
diimplementasikan pada kurikulum di tingkat satuan pendidikan yang
memuat pelajaran normatif, adaptif, produktif, muatan lokal, dan
pengembangan diri.

Pendidikan karakter di sekolah yang diimplementasikan pada


pendidikan pengembangan diri antara lain melalui kegiatan kegiatan
ekstrakurikuler di sekolah, seperti pengurus osis, pramuka, olahraga, seni,
keagamaan dan lainnya. Dengan kegiatan ekstrakurikuler ini sangat
menyentuh, mudah dipahami, dan dilakukan siswa sebagai bagian
penyaluran minat dan dilakukan siswa sebagai bagian penyaluran minat
dan bakat yang dapat dikembangkan sebagai perwujudan pendidikan
karakter bangsa.

i
BAB III

PENUTUP

1.1 KESIMPULAN
Negara Indonesia sebagai negara berkembang yang mengikuti
perkembangan jaman dan teknologi tidak bias lepas dari dampak teknologi
itu sendiri, baik dampak positif maupun dampak negatif. Dalam
berkehidupan kita juga tidak bisa lepas dari etika. Karena bagaimana pun,
etika merupakan sebuah alat untuk mengatur kehidupan manusia yang
merupakan batas-batas tentang kehidupan dan perilaku manusia yang
dipandang sebagai panduan untuk bertindak secara benar yang didasari
tanggung jawab. Artinya, siap menerima konsekuensi dari setiap
tindakannya. Perilaku seseorang merupakan cerminan dari nilai-nilai yang
dianut oleh orang tersebut. Nilai-nilai yang diyakini oleh individu
tersebutlah yang mendasarinya untuk melakukan atau tidak melakukan
suatu tindakan/perilaku. Maka dari itu, etika harus dijunjung tinggi dalam
kehidupan baik untuk diri sendiri maupun dalam hidup bermasyarakat.
Sebagai generasi penerus bangsa, kaum milenial dituntut untuk dapat
membangun bangsa dan tanah air ke arah yang lebih baik dengan memiliki
nilai etika. Peranan etika dapat menjadi salah satu alat kontrol di dalam
melakukan suatu tindakan. Etika dapat menjadi gambaran dalam
mengambil suatu keputusan atau dalam melakukan sesuatu yang baik atau
yang buruk. Oleh karena itu, makna etika harus lebih dipahami dan
dipaksakan di dalam lingkungan masyarakat yang realitanya lebih banyak
yang tidak sadar dan tidak mengetahui makna etika dan peranan etika itu
sendiri.
Salah satu solusinya adalah dengan menumbuhkan kembali nilai-
nilai etika dalam kehidupan kita. Serta membentuk kepribadian melalui
pendidikan karakter melalui pendidikan formal maupun informal sejak
dini. Diharapkan, melalui pendidikan karakter ini, generasi penerus bangsa
terutama generasi milenial dapat mengikuti arus kemajuan teknologi tanpa

i
meninggalkan nilai-nilai etika dan moral yang berlaku dimasyarakat
sehingga tidak terjerumus kedalam hal hal yang negatif.

1.2 SARAN

Penulis menyarankan agar beberapa hal terkait


menumbuhkembangkan etika masyarakat dalam rangka menyongsong era
milenial yaitu :

1. Pemerintah lebih aktif dalam kegiatan meningkatkan pendidikan


karakter untuk generasi-generasi penerus. Karena kehidupan
bangsa Indonesia bergantung pada generasi penerus bangsa.
Apabila generasi penerus sudah dibentuk sedemikian rupa dengan
hidup selalu menjunjung tinggi etika dan moral, maka bangsa ini
akan menjadi bangsa yang maju karena telah menyiapkan generasi
penerus bangsa yang berkualitas yang memiliki integritas yang
tinggi sebagai bangsa Indonesia.
2. Para generasi penerus atau generasi milenial mempunyai kemauan
yang kuat dan ikut berperan aktif dalam membentuk karakter serta
selalu menjunjung tinggi etika dengan menanamkan nilai-nilai
etika dalam kehidupannya.

i
DAFTAR PUSTAKA

- Chandra Fernando. (11 Januari 2012). Peranan Etika Dalam


Masyarakat. Diakses Pada 29 Oktober 2019, dari
http://candrafernando.blogspot.com/2012/01/peranan-etika-dalam-
masyarakat-1.html
- Mardi Yulianto. (05 November 2012). Pentingnya Etika Di Era
Modern. Diakses pada 29 Oktober 2019, dari
https://mardiyulianto.wordpress.com/2012/11/05/pentingnya-etika-
di-era-modern/
- Kalfaris Lalo. (Juli 2018). Menciptakan Generasi Milenial
Berkarakter dengan Pendidikan Karakter guna Menyongsong Era
Globalisasi. Diakses pada 29 Oktober 2019, dari
http://jurnalptik.id/index.php/JIK/article/viewFile/23/19
- Ilhamkurniapajakb.blogspot.com. (14 April 2015). Etika Dalam
Bermasyarakat. Diakses pada 18 Oktober 2019, dari
http://ilhamkurniapajakb.blogspot.com/2015/04/normal-0-false-
false-false-en-us-x-none.html?m=1
- Anggipd.blogspot.com. (16 Juni 2015). Etika Dalam Bermasyarakat.
Diakses pada, 18 Oktober 2019, dari
http://anggipd.blogspot.com/2015/06/etika-dalam-
bermasyarakat.html?m=1
- Academia.edu. Etika Dalam Kehidupan Bermasyarakat. Diakses
pada 29 Oktober 2019. dari
https://www.academia.edu/19644758/ETIKA_DALAM_KEHIDUP
AN_BERMASYARAKAT
- Akademia.blogspot.com. (18 September 2016). Pentingnya Etika
Dalam Kehidupan Bermasyarakat. Diakses pada 29 Oktober 2019.
dari https://akademikita.blogspot.com/2016/09/pentingnya-etika-
dalam-kehidupan.html?m=1

i
DAFTAR PUSTAKA

- Academia.edu. Etika Dalam Kehidupan Bermasyarakat. Diakses


pada 29 Oktober 2019. dari
https://www.academia.edu/19644758/ETIKA_DALAM_KEHIDUP
AN_BERMASYARAKAT
- Akademia.blogspot.com. (18 September 2016). Pentingnya Etika
Dalam Kehidupan Bermasyarakat. Diakses pada 29 Oktober 2019,
dari https://akademikita.blogspot.com/2016/09/pentingnya-etika-
dalam-kehidupan.html?m=1
- Anggipd.blogspot.com. (16 Juni 2015). Etika Dalam Bermasyarakat.
Diakses pada, 18 Oktober 2019, dari
http://anggipd.blogspot.com/2015/06/etika-dalam-
bermasyarakat.html?m=1
- Chandra Fernando. (11 Januari 2012). Peranan Etika Dalam
Masyarakat. Diakses Pada 29 Oktober 2019, dari
http://candrafernando.blogspot.com/2012/01/peranan-etika-dalam-
masyarakat-1.html
- Ilhamkurniapajakb.blogspot.com. (14 April 2015). Etika Dalam
Bermasyarakat. Diakses pada 18 Oktober 2019, dari
http://ilhamkurniapajakb.blogspot.com/2015/04/normal-0-false-
false-false-en-us-x-none.html?m=1
- Kalfaris Lalo. (Juli 2018). Menciptakan Generasi Milenial
Berkarakter dengan Pendidikan Karakter guna Menyongsong Era
Globalisasi. Diakses pada 29 Oktober 2019, dari
http://jurnalptik.id/index.php/JIK/article/viewFile/23/19
- Chandra Fernando. (11 Januari 2012). Peranan Etika Dalam
Masyarakat. Diakses Pada 29 Oktober 2019, dari
http://candrafernando.blogspot.com/2012/01/peranan-etika-dalam-
masyarakat-1.html

Anda mungkin juga menyukai