Anda di halaman 1dari 4

C.

Ketahanan Nasional Sebagai Landasan Geostrategi Indonesia

Geostrategi sendiri merupakan strategi untuk melaksanakan

hubungan dengan bangsa-bangsa dan negara lain dalam pergaulan dunia

atas dasar geopolitik yang ditetapkan. Geostrategi Indonesia tidak lain dari

pada strategi nasional Indonesia yang memanfaatkan seluruh potensi

nasional yang dikaitkan dengan kondisi dan posisi geografi yang didasarkan

atas wawasan nusantara dan ketahanan nasional. Strategi di sini dimaknai

dalam arti luas yaitu tidak hanya dalam situasi perang tetapi juga dalam

rangka perdamaian. Dalam arti ini strategi mencakup bidang politik,

ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan keamanan.

Geostrategi Indonesia merupakan strategi dalam memanfaatkan

konstelasi geografi negara Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan,

dan sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional bangsa. Geostrategi

Indonesia merupakan strategi tentang bagaimana merancang strategi

pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, aman dan

sejahtera. Geostrategi Indonesia juga untuk melaksanakan hubungan dengan

bangsa-bangsa dan negara lain dalam pergaulan dunia atas dasar geopolitik

yang ditetapkan. Geostrategi Indonesia berlandaskan konsep ketahanan

nasional sebagai landasan bagi pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan

nasional termasuk di bidang politik luar negeri yang bertujuan untuk

mewujudkan ketertiban dan perdamaian dunia.

Ketahanan nasional bertujuan untuk menjaga dan melindungi

kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan kelangsungan hidup bangsa dan

negara dari segala bentuk ancaman militer maupun non militer, baik yang

datang dari dalam maupun dari luar.

Secara umum tujuan geostrategi di era reformasi yang mengedepan-

kan penegakan hukum, penegakan HAM, dan Demokratisasi yaitu perlu


diarahkan untuk menunjang tugas pokok pemerintahan Indonesia. (Erwin :

2011).

a. Menegakkan hukum dan ketertiban (law and order)

b. Terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran (welfare and

prosperity)

c. Terselenggaranya pertahanan - keamanan (defense and security)

d. Terwujudnya keadilan hukum dan keadilan sosial (judicial justice and

social justice )

e. Tersedianya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan diri

freedom of the people

D.

Globalisasi dan Ketahanan Nasional

Ketahanan Nasional sebagai konsepsi maupun pendekatan sangat

penting di era global karena bentuk-bentuk ancaman sebagai akibat dari

intensitas hubungan antar bangsa, kelompok dan individu meningkat.

Malcolm Walters menyebut ada tiga tema atau dimensi utama globalisasi

yaitu: economic globalization, political globalization dan cultural

globalization. Globalisasi ekonomi ditunjukkan dengan tumbuhnya pasar

uang dunia, zona perdagangan bebas, pertukaran global akan barang dan

jasa serta tumbuhnya korporasi internasional. Political globalization atau

globalisasi politik ditandai dengan digantikannya organisasi internasional dan

munculnya politik global. Globalisasi budaya ditandai dengan aliran informasi

simbol dan tanda ke seluruh bagian dunia (Kalidjernih, 2009:40).

Pengaruh globalisasi di bidang ideologi memperlihatkan liberalisme

lebih terasakan pengaruhnya dibanding idologi yang lain. Paralel dengan itu

terutama di negara-negara berkembang, suasana kebebasan dan demokrati-

sasi terjadi dimana-mana termasuk di Indonesia. Kebebasan berekspresi,

mengemukakan pikiran, berpendapat berserikat dan berorganisasi menjadi

bagian yang tidak terpisahkan dengan hal tersebut.


Pengaruh globalisasi di bidang politik sangat dirasakan pada

pengaruh ideologi liberal dalam prktek politik negara-negara yang sedang

berkembang. Begitu juga menguatnya proses demokratisasi juga disebabkan

antara lain karena suasana kebebasan yang dihayati pada era globalisasi

lebih besar. Wujud nyata dalam hal ini ialah berkaitan dengan Pemilu, pers,

berpendapat, berekspresi dsb.

Pengaruh globalisasi di bidang ekonomi sangat jelas pada

menguatnya kapitalisme dan pasar bebas seperti ditandai dengan

tumbuhnya perusahaan-perusahaan transnasional yang beroperasi tanpa

mengenal batas-batas negara. Kapitalisme dengan logikanya sendiri

terkadang menuntut adanya mekanisme yang lebih bebas di pasar tentunya

untuk mempertinggi akumulasi modal dan asas manfaat dan mencapai

keuntungan.

Pengaruh globalisasi terhadap sosial budaya terjadi pada interaksi

nilai-nilai yang bersumber dari peradaban lain. Kemungkinan terjadinya erosi

dan pengikisan nilai-nilai budaya nasional atau lunturnya identitas bangsa

bisa terjadi dalam suasana semacam itu. Pengaruh globalisasi di bidang ini

semakin intensif karena teknologi informasi sangat menunjangnya akan

mempengaruhi perilaku dan gaya hidup kelembagaan masyarakat. Gaya

hidup warganegara yang menonjol misalnya lebih individualistik,

konsumeristik dan pragmatik.

Hal yang sama dikemukakan oleh Schiller (1976,1969) dalam

Kalidjernih (2007:1001) sebagai berikut: "....globalisasi sebagai pendorong

homogenitas atau Amerikanisasi konsumsi pengetahuan, teknologi, produk

kultural dan gaya hidup". Memang di satu sisi gaya hidup yang serba

teknologis - pragmatis menjadi ciri masyarakat modern tetapi yang menjadi

perkembangan yang sama sehingga ada kesenjangan sosial.

masalah untuk Indonesia adalah kondisi masyarakat tidak mengalami

Kunci yang penting bagi suatu bangsa agar tetap memiliki ketahanan
Yaitu tetap harus sadar bahwa dirinya subjek di tengah-tengah pengaruh global. Sebagai subjek
berarti ikut menjadi penentu bukan sekedar objek

yang ditentukan. Salah satu wujudnya ialah tetap kritis menghadapi berbagai

pengaruh tetapi juga kreatif agar mampu memanfaatkan pengaruh yang

positif dan membuang yang negatif. Kreativitas akan menjadi unsur penting

bagi terciptanya keunggulan /kemampuan kompetitif. Jika bangsa memiliki

keunggulan dan keunggulan itu dibutuhkan bangsa lain maka keunggulan itu

menjadi alat penting bagi terciptanya kehidupan yang saling tergantung.

Anda mungkin juga menyukai