Anda di halaman 1dari 4

Nama : Pradesta Mawardani

NPM : 1906360176

Manusia Sebagai Makhluk Berkebudayaan

Kebudayaan memiliki definisi yang sangat beragam dari berbagai ahli. Salah
satunya adalah Prof. Dr. Koentjaraningrat (2009:144) yang dikenal sebagai Bapak
Antropologi Indonesia, beliau menjelaskan bahwa kebudayaan dapat diartikan sebagai
keseluruhan ide atau gagasan, tingkah laku, dan hasil karya manusia dalam rangka hidup
bermasyarakat yang diperolehnya dengan cara belajar. Dari pengertian tersebut dapat
dipahami bahwa kebudayaan merupakan seluruh karya manusia baik yang masih berupa ide
maupun yang sudah menjadi perbuatan/ tingkah laku di masyarakat. Kebudayaan juga
mempunyai wujud yang berbeda antara satu dengan lainnya namun masing-masing wujud
kebudayaan tersebut saling berkaitan satu sama lain.

Koentjaraningrat menjelaskan bahwa kebudayaan memiliki tiga wujud yaitu


sebagai berikut:

1. Wujud pertama, yaitu kompleks dari ide/gagasan, nilai, norma, peraturan, dan lain
sebagainya. Wujud ini dapat disimpulkan sebagai wujud kebudayaan berupa ide yang
bersifat abstrak karena masih berada dalam alam pikiran manusia.Wujud ini sering
disebut sebagai istilah system budaya (cultural system) atau yang biasa dikenal sebagai
adat istiadat yang dapat diturunkan secara lisan. Ide/gagasan ini memberikan jiwa
kepada masyarakat yang kemudian mampu mempengaruhi tingkah laku dan hasil
kebudayaan manusia.
2. Wujud kedua, meliputi kompleks dari aktivitas serta tindakan berpola dari manusia.
Wujud ini menunjukkan bahwa kebudayaan berupa suatu tindakan/aktivitas manusia
dalam berinteraksi, berhubungan, bergaul satu sama lain berdasarkan adat yang berlaku
dalam masyarakat. Wujud kebudayaan ini biasa disebut sebagai system social (social
system) yang bersifat konkrit yaitu dapat dilihat indera, dapat diobservasi, dan dapat
didokumentasikan.
3. Wujud ketiga, berupa hasil karya manusia yang berwujud benda-benda fisik atau
artefak yang mempunyai nilai guna maupun nilai seni yang tinggi. Adapun indikator
untuk menilai kemajuan kebudayaan suatu masyarakat adalah melalui wujud ketiga ini,
karena wujud ini bersifat sangat konkrit dan yang paling nampak. Semakin banyak
karya yang dihasilkan maka menunjukkan semakin majunya suatu kebudayaan pada
saat itu.

1
Menurut J.J Hoenigman, wujud kebudayaan juga dibagi menjadi tiga yaitu gagasan,
aktivitas, dan artefak. Berikut ini adalah penjelasannya :

1. Gagasan (Wujud Ideal)


Menurut beliau, wujud ideal kebudayaan adalah yang berbentuk kumpulan ide-ide,
gagasan, nilai, norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak. Wujud ini
masih berada dalam kepala atau alam pemikiran manusia, jadi jika masyarakat
menyatakan gagasan mereka dalam bentuk tulisan, maka lokasi kebudayaan ideal
berada dalam karangan dan buku-buku.
2. Aktivitas (Tindakan)
Wujud kebudayaan ini sering disebut dengan sistem social yang terdiri dari aktivitas-
aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan
manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan.
Sebagai rangkaian aktivitas manusia dalam suatu masyarakat, sistem sosial ini bersifat
konkret, terjadi di sekeliling kita, dapat diobservasi dan didokumentasi.
3. Artefak (Karya)
Wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya manusia
dalam masyarakat berupa benda atau hal lainnya yang dapat dilihat. Wujud ini
merupakan yang paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan yang ada.

Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, ketiga wujud kebudayaan tidak dapat


dipisahkan satu sama lain. Sebagai contoh : wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi
arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia. Suatu benda hasil karya manusia
pastilah merupakan hasil aktivitas manusia yang terlahir dari adanya suatu ide/gagasan.
Lahirnya teknologi handphone, kemudian menjadi smartphone merupakan bentuk
perkembangan teknologi yang berawal dari ide manusia untuk mengatasi keterbatasan tempat
dan waktu. Namun kini, dengan adanya penelitian dan percobaan para ahli sehingga berhasil
menghasilkan penemuan teknologi informasi yang semakin canggih. Sebuah dea tau gagasan
tidak akan memiliki arti jika tidak direalisasikan dalam bentuk tindakan yang akhirnya akan
menghasilkan suatu karya. Oleh karena itu, untuk tetap menjaga kebudayaan dan mendorong
kemajuan suatu kebudayaan diperlukan ketiga wujud tersebut agar dapat diterapkan sebaik
mungkin dalam masyarakat.

2
Nama : Pradesta Mawardani
NPM : 1906360176

Manusia Sebagai Makhluk Berkebudayaan

SUMBER REFERENSI

Buku Ajar MPKT A Universitas Indonesia

File.upi.edu “Pertemuan wujud dan unsur kebudayaan. Pdf – Direktori File UPI”

3
Statement of Authorship

“Saya bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa tugas terlampir adalah murni hasil
pekerjaan saya sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang saya gunakan tanpa
menyebutkan sumbernya.

Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas


pada mata pajaran lain kecuali saya menyatakan dengan jelas bahwa saya
menggunakannya.

Saya memahami bahwa tugas yang saya kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.”

Mata Ajaran : MPKT A

Judul Tugas : Latihan Tugas Mandiri: Manusia Sebagai Makhluk Berkebudayaan

Tanggal : Selasa, 29 Oktober 2019

Dosen : Damayanti, S.E., M.S.

Nama : Pradesta Mawardani (1906360176)

Pradesta Mawardani

Anda mungkin juga menyukai