Anda di halaman 1dari 3

Margareth Vanessa Bianca Putri

A.Makna dan Sejarah


Sejarah dan makna kebaya dan filosofinya. Kalangan wanita di jawa
menggunakan jenis pakaiannya adalah pakaian kebaya,Khususnya dalam lingkup
budaya Yogyakarta dan Surakarta, Jawa Tengah. Biasanya Kebaya dilengkapi
dengan memakai kemben dan kain tapih pinjung dengan stagen.
Busana kebaya menjadi pakaian yang di pakai untuk busana sehari-hari maupun
upacara.Penggunaan busana kebaya tidak hanya di kalangan wanita bangsawan
saja tetapi juga kalangan rakyat biasa juga menggunkannya.Pada upacara busana
yang dipakai oleh seorang garwo dalem misalnya, pakain kebaya yang
menggunakan peniti renteng yang dipadukan dengan kain sinjang atau jarik corak
batik,dan biasanya bagian rambut digelung (disanggul), dan dilengkapi perhiasan
yang dipakai seperti subang,cincin,kalung, dan gelang serta kipas biasanya tidak
ketinggalan.
Pada umumnya pakaian sehari-hari wanita jawa cukup memakai kambenyang yang
dipadukan stagen dan jarik jerik.Pemakainan kemben bertujuan untuk meutupi
dada, bagian ketiak dan punggung, karena kain kemben ini cukup panjang dan
lebar. Dan stagen dililitkan di bagian perut untuk mengikat tapihan pinjung agar
kuat dan tidak mudah lepas.

Sampai saat ini, kebaya telah mengalami perubahan dari hanya menggunakan


barang tenunan mori  dan menggunakan sutera dengan sulaman warna-warni.
Makna dan Filosofi Kebaya
Bagi wanita Jawa. Kebaya tidak hanya sebagai sebatas pakaian saja. Lebih dari itu
baju kebaya menyimpan sebuah filosofi tersendiri. Sebuah filosofi yang
mengandung arti nila-nilai kehidupan. Keberadaan kebaya di Indonesia tidak
hanya sebagai salah satu jenis pakaian saja.Kebaya juga memiliki makna dan
fungsinya yang lebih dari itu. Modelnya yang sederhana yang dapat dikatakan
mencerminkan kesederhanaan dari masyarakat Indonesia. Nilai filosofi
dari kebaya yaitu kepatuhan, kehalusan dan tindak tanduk wanita yang harus serba
lembut.
Kebaya biasanya di pasangkan dengan jarik atau kain yang membebat tubuh. Kain
yang membebat tubuh secara langsung akan membuat wanita yang
menggunakannnya kesulitan untuk bergerak dengan cepat. Itulah sebab mengapa
wanita jawa identik dengan pribadi yang lemah gemulai
Memakai pakaian kebaya akan membuat wanita yang memakainya terlihat seperti
seorang wanita yang anggun dan mempunyai kepribadian. Potongan kebaya yang
mengikuti bentuk tubuh mau tidak mau wanita harus bisa menyesuaikan dan
menjaga dirinya sendiri
Fungsi stagen sebagai ikat pinggang, bentuknya tak ubah seperti kain panjang yang
fungsinya untuk ikat pinggang. Tetapi dari bentuknya yang panjang itulah nilai-
nilai filosofi luhur ditanamkan, yang merupakan symbol agar bersabar/ jadilah
manusia yang sabar, kaitannya yang erat dengan peribahasa jawa “Dowo Ususe’
atau panjang usunya yang berarti sabar. Asal kata kebaya berasal dari
kata arab abaya yang berarti pakaian, namun versi lain menyebut berasal dari
kata "Kebyak" atau "Mbayak" dari masyarakat Jawa. Ada pendapat yang
menyatakan kebaya berasal dari China. Lalu menyebar
ke Malaka, Jawa, Bali, Sumatera, dan Sulawesi. Setelah akulturasi yang
berlangsung ratusan tahun, pakaian itu diterima di budaya dan norma setempat.
Namun ada juga pendapat bahwa kebaya memang asli dari Indonesia. Ada juga
teori yang mengatakan bahwa kebaya mulai dikenal di Indonesia khususnya di
Jawa seiring dengan penyebaran agama Islam pada abad ke 13. Hal ini bisa
dihubungkan dengan teori penyebaran agama Islam yang dilakukan okeh wali
songo dan fakta sejarah yang mengatakan wali songo adalah keturunan cina.
Sesuai juga dengan fakta sejarah bahwa laksamana Chengho selain melakukan
hubungan dagang juga menyebarkan agama Islam. Ada juga yang mengatakan
bahwa kebaya bukan berasal dari China karena pakaian
asli Chinaadalah Cheongsam yang berbeda dari kebaya. Hal ini tidak benar,
karena kebaya berasal dari 'Bei zi' baju dynasty Song dan Ming, sedangkan
cheongsam baru mulai dikenal sejak jaman dynasty Ching atau manchu. Kebaya
merupakan adaptasi dari'Bei zi' yang disesuaikan dengan kondisi iklim tropis.
Pada awal mulanya kebaya hanya digunakan oleh para bangsawan. Bentuk
paling awal dari kebaya di Jawa dapat dilihat dari Keraton Majapahit[1] yang
dikenakan para permaisuri atau selir raja. sebagai sarana untuk memadukan
perempuan Kemban yang ada, tubuh bungkus dari perempuan aristokrat
menjadi lebih sederhana dan dapat diterima oleh yang baru memeluk agama
Islam. Aceh, Riaudan Johor dan Sumatera Utara mengadopsi gaya
kebaya Jawa sebagai sarana ekspresi sosial status dengan penguasa Jawa yang
lebih alus atau halus. Nama kebaya sebagai pakaian tertentu telah dicatat
oleh Portugal saat mendarat di Jawa. Kebaya Jawa seperti yang ada sekarang
telah dicatat oleh Thomas Stamford Bingley Raffles di 1817, sebagai sutra,
brokat dan beludru, dengan pembukaan pusat dari blus diikat oleh bros, bukan
tombol dan tombol-lubang di atas batang tubuh bungkus kemben, yang kain
(dan pisahkan bungkus kain beberapa meter panjang keliru diberi istilah 'sarung
di Inggris (sarung (aksen Malaysia: sarung) dijahit untuk membentuk tabung,
seperti pakaian Barat). Penggunaan brokat merupakan pengaruh dari Portugis.

B.Pemakaian Kebaya

Kebaya pada masa sekarang telah mengalami berbagai perubahan desain. Pada
umumnya Kebaya sering digunakan pada pesta perayaan tertentu. Dari mulai
pesta formal dengan rekan bisnis,pernikahan, perayaan acara tradisional, hingga
perayaan kelulusan sekolah seperti wisuda. Kebaya digunakan sebagai seragam
resmi pramugari Singapore Airlines, Malaysia Airlines dan Garuda Indonesia.
[5]
 Sejumlah perancang yang turut menciptakan desain baru kebaya diantaranya
adalah Anne Avantie dan Adjie Notonegoro.

Anda mungkin juga menyukai