KEBERAGAMAN DI INDONESIA
9-9
PENYUSUN KLIPING
Ardihta
Dian Rahmawati
Enilin Oktovianus
Mutiara
Nadya Febby Lelunny
Serly Febriyana
Kata pengantar
Penyusun
Daftar Isi :
Sampul.......................................................................................
Penyusun...................................................................................
Kata Pengantar.........................................................................
Daftar Isi...................................................................................
Keberagaman Rumah Adat di Indonesia.................................
Tarian daerah di Indonesia.....................................................
Makanan tradisional di Indonesia..........................................
Senjata Tradisional di Indonesia............................................
Pakaian Adat di Indonesia.....................................................
Alat Musik di Indonesia.......................................................
Keberagaman Rumah Adat
Di Indonesia
1. Rumoh Aceh
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Rumoh Aceh
Rumah tradisional Aceh oleh warga setempat disebut rumoh Aceh. Bentuknya seragam,
yakni persegi empat memanjang dari timur ke barat. Konon, letak yang memanjang itu dipilih
untuk memudahkan penentuan arah kiblat.
Dari segi ukir-ukiran, rumoh Aceh di tiap-tiap kabupaten di Provinsi NAD tidaklah sama.
Masing-masing punya ragam ukiran yang berbeda. Rumah adat Nangro Aceh Darussalam
atau disebut juga Rumoh Aceh merupakan rumah panggung yang memiliki tinggi beragam
sesuai dengan arsitektur si pembuatnya. Namun pada kebiasaannya memiliki ketinggian
sekitar 2,5-3 meter dari atas tanah. Untuk memasukinya harus menaikit beberapa anak
tangga. Terdiri dari tiga atau lima ruangan di dalamnya, untuk ruang utama sering disebut
dengan rambat.
Rumoh Aceh yang bertipe tiga ruang memiliki 16 tiang, sedangkan untuk tipe lima ruang
memiliki 24 tiang. Bahkan salah satu rumoh Aceh (peninggalan tahun 1800-an) yang berada
di persimpangan jalan Peukan Pidie, Kabupaten Sigli, milik dari keluarga Raja-raja Pidie,
Almarhum Pakeh Mahmud (Selebestudder Pidie Van Laweung) memiliki 80 tiang, sehingga
sering disebut dengan rumoh Aceh besar. Ukuran tiang-tiang yang menjadi penyangga utama
rumoh Aceh sendiri berukuran 20 - 35 cm.
Biasanya tinggi pintu sekitar 120 - 150 cm dan membuat siapa pun yang masuk harus sedikit
merunduk. Makna dari merunduk ini menurut orang-orang tua adalah sebuah penghormatan
kepada tuan rumah saat memasuki rumahnya, siapa pun dia tanpa peduli derajat dan
kedudukannya. Selain itu juga, ada yang menganggap pintu rumoh Aceh sebagai hati orang
Aceh. Hal ini terlihat dari bentuk fisik pintu tersebut yang memang sulit untuk memasukinya,
namun begitu kita masuk akan begitu lapang dada disambut oleh tuan rumah.Saat berada di
ruang depan ini atau disebut juga dengan seuramoe keu/seuramoe reungeun, akan kita dapati
ruangan yang begitu luas dan lapang, tanpa ada kursi dan meja. Jadi, setiap tamu yang datang
akan dipersilahkan duduk secara lesehan di atas tika
2. Rumah Balai Batak Toba
Provinsi Sumatera Utara
Nilai budaya itu sangat perlu dilestarikan dan hendaknya dapat ditempatkan sebagai dasar
filosofi sebagai pandangan hidup bagi generasi penerus kelak. Ada pendapat yang
mengatakan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang dapat menghargai budayanya,
karena itu Bangso Batak perlu menjaga citra dan jati dirinya agar keberadaannya tetap
mendapat tempat dalam. Rumah Balai Batak Toba adalah rumah adat dari daerah Sumatera
Utara. [1] Rumah ini terbagi atas dua bagian yaitu jabu parsakitan dan jabu bolon.[1] Jabu
parsakitan adalah tempat penyimpanan barang. [1] tempat ini juga terkadang dipakai sebagai
tempat untuk pembicaraan terkait dengan hal-hal adat.[1] Jabu bolon adalah rumah keluarga
besar.[1] Rumah ini tidak memiliki sekat atau kamar sehingga keluarga tinggal dan tidur
bersama.[1] Rumah Balai Batak Toba juga dikenal sebagai Rumah Bolon.[2] Bagi masyarakat
Batak, rumah ini tampak seperti seekor kerbau yang sedang berdiri.[2] Pembangunan rumah
adat suku Batak ini dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat Batak.[2] Rumah ini
berbentuk seperti rumah panggung yang disangga oleh beberapa tiang penyangga.[2] Tiang
penyangga rumah biasanya terbuat dari kayu.[2] Rumah Balai Batak Toba mempunyai bahan
dasar dari kayu.[2] Menurut kepercayaan masyarakat Batak, rumah ini terbagi ke dalam tiga
bagian yang mencerminkan dunia atau dimensi yang berbeda-beda.[2] Bagian pertama yaitu
atap rumah yang diyakini mencerminkan dunia para dewa.[2] Bagian kedua yaitu lantai rumah
yang diyakini mencerminkan dunia manusia.[2] Bagian yang ketiga adalah bagian bawah
rumah atau kolong rumah yang mencerminkan dunia kematian.[2]
Fungsi rumah gadang yang juga penting adalah sebagai iringan adat, seperti menetapkan adat
atau tempat melaksanakan acara seremonial adat seperti kematian, kelahiran, perkawinan,
mengadakan acara kebesaran adat, tempat mufakat dan lain-lain. Perbandingan ruang tempat
tidur dengan ruang umum adalah sepertiga untuk tempat tidur dan dua pertiga untuk
kepentingan umum. Pemberian ini memberi makna bahwa kepentingan umum lebih
diutamakan daripada kepentingan pribadi.
Rumah Gadang memiliki tiang yang tidak tegak lurus atau horizontal tapi punya kemiringan.
Kenapa? Karena dulu, masyarakat di sana banyak yang datang dari laut, sehingga mereka
hanya tahu cara membuat kapal dan tak tahu cara membuat rumah.
Rumah ini memiliki keunikan dalam bentuk arsitekturnya dengan atap yang menyerupai
tanduk kerbau dibuat dari bahan ijuk. Di halaman depan Rumah Gadang biasanya selalu
terdapat dua buah bangunan rangkiang, digunakan untuk menyimpan padi.
Rumah Gadang disebut juga sebagai Rumah Baanjuang. Sebab di sayap bangunan sebelah
kanan dan kirinya ruang anjuang (anjung). Ruang ini digunakan oleh masyarakat setempat
sebagai tempat pengantin bersanding atau tempat penobatan kepala adat.
Sebagai suku bangsa yang menganut falsafah alam, garis dan bentuk rumah adatnya kelihatan
serasi dengan bentuk alam Bukit Barisan. Coba deh perhatikan bagian puncaknya yang
bergaris lengkung meninggi pada bagian tengah. Lalu, garis lerengnya melengkung dan
mengembang ke bawah dengan bentuk persegi tiga.
Sesuai dengan fungsinya bangunan ini mempunyai macam-macam nama antara lain Balairung Sari,
Balai Pengobatan, Balai Kerapatan dan lain-lain. Bangunan tersebut kini tinggal beberapa rumah
saja, didesa-desa tempat musyawarah dilakukan di rumah Penghulu, sedangkan yang menyangkut
keagamaan dilakukan di masjid.
Ruangan rumah ini terdiri dari ruangan besar untuk tempat tidur. ruangan bersila, anjungan dan
dapur. Rumah adat ini dilengkapi pula dengan Balai Adat yang dipergunakan untuk pertemuan dan
musyawarah adat.Rumah tradisional masyarakat Riau pada umumnya adalah rumah panggung yang
berdiri diatas tiang dengan bentuk bangunan persegi panjang.
Dari beberapa bentuk rumah ini hampir serupa, baik tangga, pintu, dinding, susunan ruangannya
sama, dan memiliki ukiran melayu seperti selembayung, lebah bergayut, pucuk rebung dll. Selaso
jatuh kembar sendiri bermakna rumah yang memiliki dua selasar (selaso, salaso) yang lantainya lebih
rendah dari ruang tengah.
Rumah Panggung (Rumah Adat Provinsi Jambi)
Rumah Panggung (Jambi) adalah nama rumah adat yang berasal dari daerah Jambi.[1]
Rumah ini terbuat dari kayu.[1] Rumah ini juga dikenal dengan nama rumah Kajang Leko.[2]
Rumah ini terbagi ke dalam 8 ruangan.[1] Ruangan pertama bernama jogan yang berfungsi
sebagai tempat beristirahat anggota keluarga dan juga sebagai tempat untuk menyimpan air.[1]
Ruangan kedua adalah serambi depan yang berfungsi untuk menerima tamu lelaki.[1] Ruangan
ketiga adalah serambi dalam yang berfungsi sebagai tempat tidur anak lelaki.[1] Ruang
keempat adalah amben melintang yang berfungsi sebagai kamar pengantin.[1] Ruang kelima
adalah serambi belakang yang berfungsi sebagai ruang tidur untuk anak-anak perempuan
yang belum menikah.[1] Ruang keenam adalah laren yang digunakan untuk menerima tamu
perempuan.[1] Ruang ketujuh adalah garang yang digunakan sebagai ruang untuk mengolah
makanan dan juga sebagai tempat penyimpanan air.[1] Ruang kedelapan adalah dapur yang
digunakan untuk memasak makanan.[1] Rumah panggung Jambi merupakan salah satu
kebudayaan Indonesia yang harus dilestarikan.[2]
Rumah Limas (Rumah Adat Provinsi Sumatera Selatan/Sumsel)
Rumah Joglo (Rumah Adat Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta)
Rumah Joglo (Rumah Adat Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta)
Rumah istana Sumbawa atau Dalam Loka adalah rumah adat atau istana yang didirikan dan
dikembangkan oleh pemerintahan Sultan Muhammad Jalaluddin Syah III di Pulau Sumbawa,
tepatnya di kota Sumbawa Besar. Terdapat pengertian dari Dalam Loka itu sendiri, yaitu kata
“Dalam” yang memiliki arti istana atau rumah yang ada di dalam istana dan “Loka” yang
memiliki arti dunia atau juga tempat. Sehingga dapat disimpulkan pengertian Dalam Loka
merupakan istana atau tempat hunian raja. Namun, penggunaan rumah adat Dalam Loka saat
ini difungsikan untuk menyimpan benda atau artifak bersejarah milik Kabupaten Sumbawa.
Dalam Loka Samawa Nusa Tenggara Barat
Rumah Panjang adalah salah satu rumah adat dari daerah Kalimantan Barat.[1] Rumah
Panjang adalah ciri khas dari masyarakat Dayak yang tinggal di daerah Kalimantan Barat.[1]
Hal ini dikarenakan rumah panjang adalah gambaran sosial kehidupan masyarakat Dayak di
Kalimantan Barat.[1] Rumah panjang juga merupakan pusat kehidupan dari masyarakat
Dayak.[1] Saat ini, rumah panjang di Kalimantan Barat dapat dikatakan hampir punah karena
jumlahnya yang sedikit.[1]Pada tahun 1960, pemerintah menghancurkan beberapa rumah
panjang karena dicurigai menganut paham komunis..[2] Rumah panjang di daerah Kalimantan
Barat identik dengan rumah panjang yang ada di Kalimantan Tengah.[3] Hal ini dikarenakan
letak geografi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah yang sangat berdekatan.[3] Keduanya
sama-sama dikenal dengan nama Rumah Betang.[3]
Rumah Betang (Rumah Adat Kalimantan Tengah/Kalteng)
Rumah Lamin adalah rumah adat dari Kalimantan Timur.[1] Rumah Lamin adalah identitas
masyarakat Dayak di Kalimantan Timur.[1] Rumah Lamin mempunyai panjang sekitar 300
meter, lebar 15 meter, dan tinggi kurang lebih 3 meter.[1] Rumah Lamin juga dikenal sebagai
rumah panggung yang panjang dari sambung menyambung.[2] Rumah ini dapat ditinggal oleh
beberapa keluarga karena ukuran rumah yang cukup besar.[1] Salah satu rumah Lamin yang
berada di Kalimantan Timur bahkan dihuni oleh 12 sampai 30 keluarga.[3] Rumah Lamin
dapat menampung kurang lebih 100 orang.[2] Pada tahun 1967, rumah Lamin diresmikan oleh
pemerintah Indonesia.[1]
Souraja atau Rumah Raja atau Rumah Besar (Rumah Adat Provinsi Sulawesi
Tengah/Sulteng)
Rumah adat Baileo ini mempunyai beberapa bagian yang mempunyai fungsi yang berbeda
dan mempunyai filosofi yang tersirat di dalamnya.
Pada intinya rumah adat Baileo ini dibuat tanpa dinding, hal ini bermakna agar roh nenek
moyang dapat dengan leluasa untuk keluar masuk kedalam rumah adat tersebut.
Bagian depan atau pintu masuk rumah adat Baileo terdapat Batu Pamali batu besar yang
berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan sesaji
Di daerah ini dikenal ada tiga tipe yaitu Arsitektur Melayu Awal, Melayu Bubung Panjang
dan Melayu Bubung Limas. Rumah Melayu Awal berupa rumah panggung kayu dengan
material seperti kayu, bambu, rotan, akar pohon, daun-daun atau alang-alang yang tumbuh
dan mudah diperoleh di sekitar pemukiman.
Bangunan Melayu Awal ini beratap tinggi di mana sebagian atapnya miring, memiliki
beranda di muka, serta bukaan banyak yang berfungsi sebagai fentilasi. Rumah Melayu awal
terdiri atas rumah ibu dan rumah dapur yang berdiri di atas tiang rumah yang ditanam dalam
tanah.
Setiapbudaya memiliki Ciri Khas Rumah Adatnya Masing-masing. Begitu Pula Dengan
Bugisrumah adat bugis itu terdiri dari tiga Bagian. Yang Dimana Kepercayaan Tersebut
terdiri atas :
1.Boting Langiq (Perkawinan Di langit yang Dilakukan Oleh We Tenriabeng)
2.Ale Kawaq (Di bumi. Keadaan-keadaan yang terjadi Dibumi)
3.Buri Liu (Peretiwi/Dunia Bawah Tanah/Laut) yang masih mempercayai bahwa
rumahbugis 1 Budaya Bugis : Rumah Adat Bugis
Bagian-Bagian Dari Rumah Adat Bugis
1. Rakkeang, adalah bagian diatas langit - langit ( eternit ). Dahulu biasanya digunakan untuk
menyimpan padi yang baru di panen.
2. Ale Bola, adalah bagian tengah rumah. dimana kita tinggal. Pada ale bola ini, ada titik
sentral yang bernama pusat rumah ( posi’ bola ).
3. Awa bola, adalah bagian di bawah rumah, antara lantai rumah dengan tanah.
19. Provinsi Kalimantan Selatan - Pakaian Adat Pengantin Bagajah Gamuling Baular
Lulut
Ada beberapa jenis pakaian adat tradisional Suku Banjar yang berasal dari provinsi
Kalimantan Selatan, antara lain Pengantin Bagajah Gamuling Baular Lulut, Pengantin
Baamar Galung Pancar Matahari, Pengantin Babaju Kun Galung Pacinan dan Pengantin
Babaju Kubaya Panjang.
20. Provinsi Kalimantan Timur - Pakaian Adat Tradisional Kalimantan Timur
Orang Kalimantan Timur biasanya mengenakan pakaian adat tradisional khas mereka
bergantung fungsi dan penggunaan. Pakaian yang dikenakan untuk bepergian berbeda dengan
pakaian sehari-hari. Apalagi pakaian untuk acara dan upacara-upacara tertentu. Begitu pula
pakaian yang dikenakan untuk menari pun berbeda dengan pakaian lainnya. Pakaian adat
yang dimiliki masyarakat Kalimantan Timur biasa dikenakan pada saat upacara, perkawinan,
tarian, dan sebagainya.
30. Provinsi Nanggro Aceh Darussalam - Pakaian Adat Tradisional Ulee Balang
Pakaian adat tradisional Aceh biasa adalah Ulee Balang, pakaian tersebut biasanya digunakan
oleh para raja dan keluarganya.
31. Provinsi Sumatera Utara - Pakaian Adat Tradisional Ulos
Pakaian adat tradisional Sumatera Utara adalah Ulos. Pakaian adat Ulos dianggap oleh
masyarakat suku Batak Karo sebagai ajimat yang mempunyai daya magis tertentu.
Terkenal dengan Mie Acehnya. Mie kuning tebal dengan irisan daging disajikan dalam sup
sejenis kari yang gurih dan pedas. Makanan ini kaya bumbu dan nikmat abis!
2. Sumatera Utara
Makanan khas di Sumatera Utara khususnya Medan adalah Bika Ambon. Bika Ambon ini
enak banget! Kadang juga dijual dengan rasa lain, seperti durian dan keju. Rasanya manis dan
lembut.
3. Sumatera Barat
Sumatera Barat terkenal dengan makanan Padang yang berasal dari kota Padang. Makanan
yang banyak rempahnya ini mempunyai rasa yang kuat. Rendang adalah salah satu masakan
Padang yang menjadi favorit banyak orang Indonesia bahkan sampai luar negeri.
4. Jambi
Gulai Ikan Patin adalah masakan yang populer di masyarakat Jambi.Gulai ini dimasak
dengan menggunakan tempoyak yaitu daging buah durian yang telah difermentasi. Tetapi ada
sebagian orang yang memilih untuk mengganti tempoyak dengan santan kelapa untuk
menghindari bau dan rasa tempoyak yang cukup menyengat.
5. Bengkulu
Makanan khas Bengkulu ini terbuat dari ikan dibumbi dengan bumbu yang beraneka ragam.
Pendap ini memiliki rasa pedas dan gurih.
6. Riau
Gulai Belacan salah satu masakan khas dari Riau, gulai ini dibuat dengan kuah campuran
belacan atau terasi. Bahannya biasanya memakai udang atau ikan.
7. Kepulauan Riau
Otak-otak adalah salah satu makanan khas di Kepulauan Riau, baik di Batam, Tanjung
Pinang, maupun di Pulau Penyengat. Di sini terdapat dua jenis otak-otak yaitu otak-otak yang
terbuat dari ikan dan dari cumi yang lebih pedas. Otak-otak ini dibungkus dengan daun
berwarna hijau sekalian dengan lidinya, yang kemudian dibakar dengan bara api. Bikin
ketagihan!
8. Sumatera Selatan
Di Sumatera Selatan terkenal makanan Pempek. Pempek terbuat dari ikan dan sagu.
Penyajiannya ditemani dengan kuah coklat yang disebut cuko. Cuko terbuat dari air yang
dididihkan, kemudian ditambah gula merah, udang ebi dan cabe rawit tumbuk, bawang putih,
dan garam.
9. Bangka Belitung
Mie atau Mi Bangka adalah salah satu dari sekian banyak ciri khas masyarakat pulau
bangka, terbuat dari mie basah (kuning) biasa yang disiram dengan kuah berbumbu yang
biasanya terbuah dari ikan, udang, cumi, atau kepiting. dan seringkali ditambahi dengan toge
atau kecambah, mentimun atau timun, dan kerupuk, lezat bila dihidangkan waktu masih
panas, dan ditambahi rasa pedas dari cabe.
10. Lampung
Seruit adalah makanan khas provinsi Lampung, yaitu masakan ikan yang digoreng atau
dibakar dicampur sambel terasi, tempoyak (olahan durian) atau mangga.
11. Banten
Sate Bandeng merupakan makanan khas Banten. Berbeda dengan ikan bandeng biasa,
daging sate bandeng empuk dan tidak bertulang. Sate bandeng menggunakan gula coklat dan
santan. Karena kekhasannya, sate bandeng menjadi oleh-oleh dari Banten.
12. Jakarta
Kerak Telor adalah makanan asli daerah Jakarta (Betawi), dengan bahan-bahan beras ketan
putih, telur ayam, ebi (udang kering yang diasinkan) yang disangrai kering ditambah bawang
merah goreng, lalu diberi bumbu yang dihaluskan berupa kelapa sangrai, cabai merah,
kencur, jahe, merica butiran, garam dan gula pasir. Saya sudah pernah coba dan ini enak
banget!
Serabi Kadang biasa disebut srabi terbuat dari tepung beras dan kuah cair manis. Manis dan
menggugah selera!
14. Jawa Tengah
Lunpia adalah makanan khas Jawa Tengah khususnya kota Semarang. Makanan ini berisi
rebung, telur, dan daging udang. Setelah dibungkus bisa dimakan langsung, bisa juga
digoreng. Saya suda pernah makan lunpia di Semarang dan rasanya bikin ketagihan!
Nasi Gudeg, makanan khas D.I. Yogyakarta yang terbuat dari nangka muda yang dimasak
dengan santan. Gudeg dimakan dengan nasi dan disajikan dengan kuah santan kental (areh),
ayam kampung, telur, tahu dan sambal goreng krecek. Mantap!
17. Bali
Salah satu makanan khas Bali adalah ayam betutu. Ayam betutu adalah lauk yang
terbuat dari ayam yang utuh yang berisi bumbu, kemudian dipanggang dalam api sekam.
Nikmat dan mantap!
Ayam Taliwang adalah makanan khas Lombok, Nusa Tenggara Barat yang berbahan dasar
ayam yang disajikan bersama bumbu-bumbunya berupa cabai merah kering, bawang merah,
bawang putih, tomat merah, terasi goreng, kencur, gula Jawa, dan garam. Biasanya disajikan
bersama makanan khas Lombok lainnya seperti Plecing kangkung.
19. Nusa Tenggara Timur
Catemak Jagung adalah makanan khas Nusa Tenggara Timur. Catemak jagung adalah
makanan penutup yang terbuat dari jagung, labu lilin, dan kacang hijau yang dimasak dengan
bumbu masak penyedap rasa. Rasanya asin tapi lezat!
Di Kalimantan Barat. Meski nama makanan khas tersebut berbanderol kata “pedas” yang
akan membuat pencinta kuliner yang tidak suka rasa pedas bergidik ngeri, saat disuguhkan
pasti akan minta tambah lagi. Karena, bubur pedas adalah bubur yang terbuat dari campuran
sayur mayur dan saat diolah tidak ada dicampurkan bahan cabai sedikitpun.
21. Kalimantan Selatan
Soto Banjar adalah soto khas suku Banjar, Kalimantan Selatan dengan bahan utama ayam
dan beraroma harum rempah-rempah seperti kayu manis, biji pala, dan cengkeh. Soto berisi
daging ayam yang sudah disuwir-suwir, dengan tambahan perkedel atau kentang rebus,
rebusan telur, dan ketupat. Melihatnya saja sudah tidak tahan untuk mencoba. Soto banjar
enak dan mantap!
22.Kalimantan Tengah
Juhu Singkah adalah makanan khas masyarakat Dayak, Kalimantan Tengah, yang sangat
lezat. Makanan ini bisa dijumpai di Kota Palangkaraya, Kalteng. Makanan yang terbuat dari
umbut rotan ini lebih lezat bila dipadukan dengan ikan betok. Umbut rotan diperoleh warga
dengan mencarinya di sekitar hutan tempat mereka tinggal.
23. Kalimantan Timur
Ayam Cincane adalah salah satu kuliner andalan di kota Samarinda. Biasanya, kuliner ini
dijadikan hidangan utama ketika masyarakat Samarinda menyelanggarakan pesta pernikahan
atau acara menyambut tamu kehormatan. aging ayam kampung yang disajikan bersama
bumbu berwarna kemerahan menjadi ciri khas tersendiri dari Ayam Cincane.
Sup Konro adalah masakan sup iga sapi khas Indonesia yang berasal dari tradisi Bugis dan
Makassar. Sup ini biasanya dibuat dengan bahan iga sapi atau daging sapi. Masakan berkuah
warna coklat kehitaman ini biasa dimakan dengan ketupat kecil yang dipotong-potong
terlebih dahulu. Warna gelap ini berasal dari buah kluwek yang memang berwarna hitam.
Bumbunya relatif “kuat” akibat digunakannya ketumbar. Sup ini mantap abis!
Lapa-Lapa adalah makanan khas sulawesi tenggara, lapa-lapa mempunyai rasa yang guri
dan enak, apalagi dikonsumsi dengan ikan kaholeonarore (ikan asin) semakin menambah
selerah makan.
27. Gorontalo
Binte Biluhuta adalah makanan khas Gorontalo. Makanan ini biasa juga disebut dengan milu
siram, karena terbuat dari milu (bahasa setempat berarti jajung). Makanan ini terbuat dari
jagung, udang, kelapa setengah tua, belimbing sayur, daun bawang, daun kemangi, bawang
merah, jeruk nipis.
28. Sulawesi Utara
Tinutuan atau Bubur Manado adalah makanan khas Indonesia dari Manado, ibukota
Sulawesi Utara. Tinutuan merupakan campuran berbagai macam sayuran, tidak mengandung
daging. Tinutuan biasanya disajikan untuk sarapan pagi beserta berbagai pelengkap
hidangannya.
29. Maluku
Ikan Asar adalah ikan cakalang atau tongkol yang dipanggang dengan asap. Karena proses
pembuatannya diasap, terkadang disebut juga ikan asap.
30. Maluku Utara
Gohu Ikan adalah Salah satu masakan khas Ternate. Penyebutannya harus lengkap: gohu
ikan. Soalnya, kalau hanya disebut gohu, maka artinya adalah rujak pepaya muda yang juga
populer di Sulawesi Utara. Gohu ikan khas Ternate dibuat dari ikan tuna mentah. Tidak heran
bila banyak orang menyebutnya sebagai sashimi Ternate.
Ikan Bakar Manokwari adalah makanan khas Manokwari, Papua. Tidak seperti ikan bakar
yang biasa kita temui di kebanyakan warung ataupun rumah makan, ikan bakar ini memiliki
rasa khas yang bisa membuat lidah bergoyang karena tambahan sambal khas Papua yang
disiramkan di atasnya. Ikan yang biasa dijadikan bahan masakan ini adalah ikan tongkol.
32. Papua Timur
Papeda atau Bubur Sagu, merupakan makanan pokok masyarakat Maluku dan Papua.
Makanan ini terdapat di hampir semua daerah di Maluku dan Papua. Papeda dibuat dari
tepung sagu. Papeda biasanya disantap bersama kuah kuning, yang terbuat dari ikan.
Kue Sagu atau Bagea adalah kue yang berasal dari papua, bahan dasar pembuatan kue ini
adalah tepung sagu. Kue sagu ini agak keras saat digigit tetapi kalau sudah ada di dalam
mulut atau di celup ke air akan cepat lunak/ lembek.
34. Kalimantan Utara
Di Kalimantan Utara khususnya kota Tarakan, terkenal dengan hidangan laut. Salah satu
yang patut dicoba adalah Kepiting Soka. Kepiting ini bisa kita makan keseluruh bagian
tubuhnya. Kepiting Soka memiliki cangkang yang lunak sehingga bisa dimakan. Kepiting ini
juga bisa di buat camilan atau kerupuk.
Senjata Tradisional
Daerah/Provinsi di Indonesia
1. Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Rencong (Bahasa Aceh : Rintjong) adalah senjata tradisional milik Suku Aceh. Rencong
merupakan simbol identitas diri, keberanian, dan ketangguhan Suku Aceh. Menurut catatan
sejarah, Rencong merupakan senjata tradisional yang digunakan di Kesultanan Aceh sejak
masa pemerintahan Sultan Ali Mughayat Syah yang merupakan Sultan Aceh yang pertama.
Kedudukan Rencong di Kesultanan Aceh sangatlah penting, Rencong selalu diselipkan di
pinggang Sultan Aceh, selain itu para Ulee Balang dan masyarakat biasa juga menggunakan
Rencong. Rencong biasanya digunakan saat acara pernikahan, Meugang, Peusijuk, Tung
Dara Baro (Mengunduh Mantu), dan dalam setiap acara penting lainnya.
Piso Gaja Dompak adalah senjata tradisional yang berasal dari Sumatera Utara. Nama piso
gaja dompak diambil dari kata piso yang berarti pisau yang berfungsi untuk memotong atau
menusuk, dan bentuknya runcing dan tajam. Bernama gaja dompak karena berarti ukiran
berpenampang gajah pada tangkai senjata tersebut.
3. Provinsi Sumatera Barat
Karih (Keris) adalah Senjata tradisional Sumatera Barat. Bentuknya seperti keris tapi tidak
berlekuk. Karih / Keris ini merupakan perlengkapan/ aksesoris yang dipakai oleh kaum laki-
laki dan diletakkan di sebelah depan, dan umumnya dipakai oleh para penghulu terutama
dalam setiap acara resmi ada terutama dalam acara malewa gala atau pengukuhan gelar,
selain itu juga biasa dipakai oleh para mempelai pria dalam acara majlis perkawinan
yang masyarakat setempat menyebutnya baralek dan juga dipergunakan dalam pertunjukan
silat.
4. Provinsi Bengkulu
Kuduk adalah sejenis keris yang berlekuk, bermata satu dengan punggung yang agak tebal.
Sarungnya memakai centalan dan dipakai untuk membela diri dan berburu. Badik juga
sejenis keris dengan bentuk lurus dan bermata satu. Diapakai untuk berburu dan sebagai
perlengkapan upacara adat. Rudas adalah sejenis pedang yang terdiri dari mata, ulu, dan
sarung. Dipergunakan untuk berperang, membela diri dan kelengkapan pada upacara
penobatan datuk (kepala adat). Selain dari itu terdapat pula Pedang Kayu Nibung dan
Kerambit.
6. Jambi
Badik Tumbuk Lada adalah senjata tradisional khas melayu yang ada di Sumatera dan
Kepulauan Riau serta Semenanjung Melayu. Senjata tradisional Jambi ini bentuknya seperti
badik khas Sulawesi hanya saja pada sarung Tumbuk Lada terdapat benjolan bundar yang
dihias dengan ukiran pahat. Sarung senjata ini dilapis dengan kepingan perak yang diukir
dengan pola-pola rumit. Bentuk badik tumbu ladak juga menyerupai keris akan tetapi tidak
bergelombang. Senjata tradisional dari Jambi ini pada zaman dulu dipergunakan untuk
berburu dan berperang. Namun selain untuk berperang Tumbuk Lada pada zaman dulu juga
menjadi salah satu kelengkapan pakaian adat di Jambi, Kepulauan Riau, Deli, Siak dan
Semenanjung Tanah Melayu. Sumpit sebagai senjata tradisional banyak dipergunakan oleh
suku adat yang ada di Indonesia. Tidak terkecuali di Jambi. Di Suku Kubu terdapat sumpit
yang dipergunakan masyarakat untuk berburu binatang.
Belum ada sumber yang bisa menjelaskan dengan pasti awal mula senjata tombak dengan
ujung berbentuk trisula ini. Ada sebagian ahli berasumsi bahwa tombak trisula punya kaitan
dengan perkembangan budaya Hindu pada masa pemerintahan Kerajaan Sriwijaya yang
berpusat di Kota Palembang. Namun, tombak trisula khas daerah Sumatera Selatan punya dua
ujung sisi yang bisa digunakan sebagai senjata. Salah satu ujungnya berbentuk trisula,
sedangkan ujung yang lainnya berupa mata tombak berbentuk segitiga yang diukir demikian
cantik.
8. Provinsi Lampung
Senjata tradisioal Lampung, yang terkenal adalah Terapang. Ulu terapang terbuat dari kayu
dengan ukiran kepala orang atau burung sebagai lambing keberanian. Senjata terkenal lainnya
adalah payan, beladau, penduk, badik, dan keris.
Siwar Panjang adalah senjata tusuk genggam yang bentuknya menyerupai golok panjang
dengan sisi tajam di salah satu bilahnya. Senjata ini mempunyai kedudukan yang penting bagi
seseorang. Berfungsi sebagai alat untuk mempertahankan diri dan benda keramat.
Kujang adalah sebuah senjata unik dari daerah Jawa Barat. Kujang mulai dibuat sekitar abad
ke-8 atau ke-9, terbuat dari besi, baja dan bahan pamor, panjangnya sekitar 20 sampai 25 cm
dan beratnya sekitar 300 gram. Kujang merupakan perkakas yang merefleksikan ketajaman
dan daya kritis dalam kehidupan juga melambangkan kekuatan dan keberanian untuk
melindungi hak dan kebenaran. Menjadi ciri khas, baik sebagai senjata, alat
pertanian, perlambang, hiasan, ataupun cindera mata. Menurut Sanghyang
siksakandang karesian pupuh XVII, kujang adalah senjata kaum petani dan memiliki
akar pada budaya pertanian masyarakat Sunda.
Golok Banten adalah benda sejarah yang merupakan simbol peradaban zaman Kerajaan
Banten. Dahulu golok digunakan sebagai alat pertahanan untuk melawan musuh atau orang
yang berniat mengancam keselamatan. Golok Banten digunakan para jawara untuk
mempertahankan diri dari serangan musuh dan sebagai lambang kehormatan dan derajatnya
sebagai jawara. Berdasarkan keterangan Kiai Muhaemin, Pimpinan Pondok Pesantren
Saanabil huda, yang juga sebagai salah satu pewaris atas pembuatan Golok Ciomas
mengatakan, tidak sembarangan orang dapat membuat Golok Ciomas, karena dalam
proses pembuatannya membutuhkan ritual khusus dan juga alat khusus yang
merupakan warisan turun-temurun.
Keris adalah senjata tikam golongan belati (berujung runcing dan tajam pada kedua sisinya)
dengan banyak fungsi budaya yang dikenal di kawasan Nusantara bagian barat dan tengah.
Bentuknya khas dan mudah dibedakan dari senjata tajam lainnya karena tidak simetris di
bagian pangkal yang melebar. Pada masa kini, keris memiliki fungsi yang beragam dan hal
ini ditunjukkan oleh beragamnya bentuk keris yang ada, keris juga masih menjadi bagian
dari
sesajian. Lebih jauh, keris juga digunakan dalam ritual/upacara mistik atau paranormal.
Mandau merupakan senjata utama dan merupakan senjata turun temurun yang dianggap
keramat. Bentuknya panjang dan selalu ada tanda ukiran baik dalam bentuk tatahan maupun
hanya ukiran biasa. Mandau dibuat dari batu gunung, ditatah, diukir dengan
emas/perak/tembaga dan dihiasi dengan bulu burung atau rambut manusia. Mandau
mempunyai nama asli yang disebut “Mandau Ambang Birang Bitang Pono Ajun Kajau”,
merupakan barang yang mempunyai nilai religius, karena dirawat dengan baik oleh
pemiliknya. Batu-batuan yang sering dipakai sebagai bahan dasar pembuatan Mandau dimasa
yang telah lalu yaitu: Batu Sanaman Mantikei, Batu Mujat atau batu Tengger, Batu Montalat.
Bujak Beliung adalah nama senjata yang merupakan senjata tradisional dari provinsi
kalimantan selatan. Senjata tradisional khas daerah kalimantan adalah mandau dan sumpit.
Namun ada yang mengatakan Bujak Beliung adalah senjata khas Kalimantan selatan yang
berbentuk keris. Ada pula yang mengatakan Bujak beliung adalah senjata khas kalimantan
selatan yang berbentu tombak.
18. Provinsi Kalimantan Timur / Kaltim
Mandau adalah senjata tajam sejenis parang berasal dari kebudayaan Dayak di Kalimantan.
Mandau termasuk salah satu senjata tradisional Indonesia. Berbeda dengan arang, mandau
memiliki ukiran - ukiran di bagian bilahnya yang tidak tajam. Sering juga dijumpai tambahan
lubang-lubang di bilahnya yang ditutup dengan kuningan atau tembaga dengan maksud
memperindah bilah mandau. Pedang mandau menjadi terkenal dengan bilah senjatanya yang
tajam dan digunakan untuk memenggal kepala musuh-musuhnya (adat Pengayauan
suku Dayak) hingga para bangsa lainnya tidak berani memasuki daerah mereka. Hingga
sampai dengan sekarang Mandau menjadi sebutan nama sebuah senjata adat asli Pulau
Kalimantan.
Keris Bali adalah bagian dari peninggalan kekuasaan Kerajaan Majapahit. Konon, pengaruh
kebudayaan Majapahit sangat kuat sehingga alat peperangan seperti keris diadopsi pula oleh
kerajaan-kerajaan di Pulau Dewata. Secara filosofis, keris Bali dipandang sebagai
perlambang dari nilai ajaran kehidupan agama Hindu. Bahkan, mereka memiliki hari tertentu
untuk bersembahyang saat akan merawat kesucian dari keris pusaka miliknya. Keris juga
dipandang sebagai benda yang memiliki estetika di dalam kehidupan masyarakat di sana.
Hingga kini keris malah masih dipandang sebagai perlambang kekuatan dan simbol
kekuasaan.
Keris Lombok secara umum berukuran besar dan panjang, yakni antara 58 cm sampai 71 cm.
Sedangkan keris Sumbawa berukuran besar dan pendek, yakni antara 34 cm hingga 51 cm.
Sementara itu keris Jawa berukuran sedang, antara 49 cm sampai 51 cm. Sampari, istilah
lokal etnis Mbojo (Bima dan dompu) untuk Keris yang ber-teritorial di wilayah pulau
Sumbawa bagian timur. Tampilan tetap mengadopsi dari muasal induk, khas jajaran keris
Sulawesi.
Senjata yang umumnya dipakai oleh penduduk NTT adalah Sundu atau Sudu, semacam keris.
Penduduk menganggapnya sebagai senjata tikam yang keramat. Senjata tradisional
menyerupai Keris, berbentuk lurus dan pegangannya menyerupai bentuk sayap burung. Ada
pula motif horizontal melingkar pada sarung Sundu.
22. Sulawesi Barat
Badik atau badek adalah pisau dengan bentuk khas yang dikembangkan oleh masyarakat
Bugis dan Makassar. Badik bersisi tajam tunggal atau ganda, dengan panjang mencapai
sekitar setengah meter. Seperti keris, bentuknya asimetris dan bilahnya kerap kali dihiasi
dengan pamor. Namun, berbeda dari keris, badik tidak pernah memiliki ganja (penyangga
bilah). Senjata Tradisonal ini merupakan Senjata Identitas Provinsi Sulawesi Barat. Menurut
pandangan orang Bugis Makassar, setiap jenis badik memiliki kekuatan sakti (gaib).
Kekuatan ini dapat memengaruhi kondisi, keadaan, dan proses kehidupan pemiliknya.
Sejalan dengan itu, terdapat kepercayaan bahwa badik juga mampu menimbulkan
ketenangan, kedamaian, kesejahteraan dan kemakmuran ataupun kemelaratan, kemiskinan
dan penderitaan bagi yang menyimpannya.
Keris merupakan senjata tradisional yang biasa dipakai oleh rakyat di Sulawesi Utara.
Bentuknya lurus tanpa berlekuk lekuk. Sedangkan senjata terkenal lainnya adalah peda
(semacam parang), sabel,tombak, dan perisai.
Pedan dan parang dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan, seperti untuk bertani atau
menyadap enau. Pedan ini bentuknya pendek dengan ukurun 50cm, terbuat dari besi.
Hulunya terbuat dari kayu yang keras dan ujungnya bercabang dua. Sabel termasuk jenis
peda dengan ukuran lebih panjang, yaitu 1-1,5m. Hulunya juga bercabang dua dan dipakai
untuk perang, perisai sebagai penangkis terbuat dari kayu, diberi ukiran dengan motif motif
binatang atau daun daun.
Pasatimpo, yaitu sejenis parang yang hulunya bengkok dan sarungnya diberi tali. Jenis
senjata panjang yang sering digunakan masyarakat berupa tombak, yang terdiri atas kanjae
dan surampa (bermata tiga seperti senjata trisula). Pada saat ini jenis-jenis senjata tradisional
yang ada juga digunakan untuk berbagai keperluan dalam rangka aktivitas hidup sehari-hari,
seperti untuk mencari kayu bakar, memotong hewan buruan atau piaraan untuk dikonsumsi,
dan lain-lain.
Keris adalah senjata tradisional rakyat Sulawesi Tenggara/ bentuknya berlekuk lekuk seperti
keris pada umumnya. Istana dan banteng kerajaan Sultan Buton sangat terkenal dalam sejarah
perlawanan bersenjata menentang Belanda. Keris dan pedang dipakai untuk perang jarak
dekat, sedangkan tombak, lembing dan sumpitan untuk perang jarak jauh.
27. Gorontalo
Bentuknya yang cukup unik karena senjata ini merupakan senjata yang lengkap. Parang
Salawaki sudah merupakan satu paket senjata tradisonal Maluku. Senjata ini terdiri dari
parang dan perisai. Parang Sawalaku menjadi senjata khusus yang sering dipergunakan oleh
penduduk asli Maluku dalam berperang melawan musuh. Salah satu perang yang
mempergunakan senjata ini adalah ketika Kapitan Patimura dan rakyatnya perang melawan
tentara Belanda.
Senjata tradisional yang terkenal di Maluku adalah parang salawiku. Panjang parang sekitar
90-100 cm. Sedangkan salawiku adalah perisai yang dihiasi motif-motif yang melambangkan
keberanian. Salawaku berbentuk ramping. Bagian atas dan bawah lebih lebar daripada bagian
tengahnya. Sisi depan agak melengkung, dilengkapi dengan pegangan di bagian belakangnya.
Warna hitam untuk melapisi salawaku terbuat dari getah akar berbagai jenis tanaman. Kini,
parang salawaku menjadi salah satu kerajinan khas Maluku. Selain menjadi pajangan, parang
salawaku menjadi pelengkap untuk pakaian para penari, termasuk Tari Cakalele. Parang
salawaku juga digunakan untuk upacara perkawinan.
30. Provinsi Papua Barat
Senjata ini terbuat dari tulang kaki burung kasuari dan bulunya menghiasi hulu belati
tersebut. senjata utama penduduk asli Papua lainnya adalah Busur dan Panah. Busur tersebut
dari bambu atau kayu, sedangkan tali Busur terbuat dari rotan. Anak panahnya terbuat dari
bambu, kayu atau tulang kangguru. Busur dan panah dipakai untuk berburu atau berperang.
Keberagaman tarian di Indonesia
1. Aceh (NAD)
Seudati berasal dari Arab dengan latar belakang agama Islam. Sebuah tarian dinamis penuh
keseimbangan dengan suasana keagamaan. Tarian ini sangat disenangi dan terkenal di daerah
Aceh. Busana yang digunakan dalam Tari Seudati terdiri dari celana panjang dan kaos oblong
lengan panjang yang ketat warna putih; kain songket yang dililitkan sebatas paha dan
pinggang, rencong yang disematkan di pinggang, ikat kepala berwarna merah, dan sapu
tangan berwarna. biasanya dipentaskan untuk mengawali permainan sabung ayam, serta
dalam berbagai ritus sosial lainnya, seperti menyambut panen dan sewaktu bulan purnama.
Setelah Islam datang, terjadi proses akulturasi, dan menghasilkan Tari Seudati, seperti yang
kita kenal hari ini.
2. Bali
Tari legong merupakan tarian yang berlatar belakang kisah cuinta Raja dari lasem. Diterikan
secara dinamis dan memikat hati. Busana yang digunakan dalamTari Legong Sambeh
Bintang ini, di antaranya adalah gelungan, gelang tangan, kain kancan (tutup dada),
selendang kuning diikat ujungnya di kelingking, sabuk dalam (stagen), selendang warna-
warni.tari legong biasa di tampil kan untuk menyambut tamu, untuk acara hiburan
masyarakat setempat.
3. Bengkulu
Tari Andum dari Bengkulu Selatan ini merupakan sebuah tarian guna menyambut para tamu
yang dihormati. Tari Andun merupakan salah satu tarian rakyat yang dilakukan pada saat
pesta perkawinan.Kelengkapan pakaian untuk kaum pria di Bengkulu terdiri dari jas,
memakai sarung, celana panjang, alas kaki yang juga dilengkapi dengan memakai tutup
kepala serta sebuah keris. Jas yang di pakai tersebut terbuat dari bahan kain yang bermutu
seperti wol atau bisa juga bahan sejenisnya dan umumya warnanya gelap seperti warna hitam
dan warna biru tua. Sementara untuk bawahannya berupa celana yang terbuat dari bahan serta
dengan pilihan warna yang sama.
4. DKI Jakarta
Tari Topeng merupakan sebuah tari tradisional Betawi dalam menyambut tamu agung.
Tarian ini biasanya akan dipentaskan ketika ada acara-acara kepemerintahan, hajatan sunatan,
perkawinan maupun acara-acara rakyat lainnya. Kostum yang digunakan biasanya selalu
memiliki unsur warna kuning, hijau dan merah yang terdiri dari toka-toka, apok, kebaya,
sinjang, dan ampreng.
5. Jambi
Tari Sekapur Sirih merupakan tari persembahan. Tari adat jambi ini hanyak persamaannya
dengan tari Melayu. Tari tersebut ialah Tari Sekapur Sirih. Tari ini merupakan tarian selamat
datang kepada tamu-tamu besar di Provinsi Jambi. Tarian ini diciptakan oleh Firdaus Chatab
pada tahun 1962. Pada tahun 1967 tarian ini ditata ulang oleh OK Hendri BBA. Tari ini
mendeskripsikan perasaan lapang dan terbuka yang dimiliki orang-orang Jambi terhadap
tamu yang berkunjung ke daerah mereka. Jumlah penari dalam tarian ini ialah 9 orang penari
perempuan dan 3 orang penari laki-laki. Di antara dua belas penari tersebut satu orang
bertugas memegang payung, dua orang pengawal, dan sisanya menari.
6. Jawa Barat
Tari Topeng Kuncaran, merupakan sebuah tarian yang mengisahkan dendam kesumat
seorang raja karena cintanya ditolak. Kostum yang digunakan biasanya selalu memiliki unsur
warna kuning, hijau dan merah yang terdiri dari toka-toka, apok, kebaya, sinjang, dan
ampreng. Tari Topeng, merupakan sebuah tari tradisional Betawi dalam menyambut tamu
agung. Tarian ini biasanya akan dipentaskan ketika ada acara-acara kepemerintahan, hajatan
sunatan, perkawinan maupun acara-acara rakyat lainnya.
7. Jawa Tengah
Tari Serimpi adalah sebuah tarian keraton pada masa silam dengan suasana lembut, agung
dan menawan. Suatu jenis tari klasik dari daerah Yogyakarta yang selalu dibawakan oleh 4
penari, karena kata srimpi adalah sinonim bilangan 4. Hanya pada Srimpi Renggowati
penarinya ada 5 orang. Menurut Dr. Priyono nama serimpi dikaitkan ke akar kata “impi” atau
mimpi.
8. JawaTimur
Tari Reog Ponorogo merupakan tari daerah Jawa Timur yang menunjukkan keperkasaan,
kejantanan dan kegagahan. Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa
Timur bagian barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya.
Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan gemblak, dua sosok yang ikut tampil
pada saat reog dipertunjukkan. Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia yang
masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat. Untuk
hajatan khitanan atau sunatan, biasanya cerita pendekar,busana yang di gunakan pakaian
reog.
9. kalimantan Barat
Tari Monong merupakan tari penolak penyakit agar si penderita dapat sembuh kembali
penari berlaku seperti dukun dengan jampi-jampi Tari ini sering juga disebut dengan tari
Manang. Tari ini merupakan sebuah tari penyembuhan yang dapat menyembuhkan atau
menangkal penyakit yang ada dalam tubuh si sakit.
10. Katimantan Selatan
Tari Baksa Kembang merupakan tari tunggal dan dapat dimainkan oleh beberapa penari
wanita. Tarian ini bercerita tentang seorang gadis remaja yang sedang merangkai bunga.
Sering dimainkan di lingkungan istana. Dalam perkembangannya tari ini beralih fungsi
sebagai tari penyambutan tamu.
11. Kalimantan tengah
Tari Tambun dan Bungai Merupakan tari yang mengisahkan kepahlawanan Tambun dan
Bungai Dalam mengusir musuh yang akan merampas panen rakyat. Tari Tambun dan bungai,
merupakan tari yang mengisahkan kepahlawanan Tambun dan Bungai.
Tari Malinting merupakan sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat Lampung.
Menceritakan tentang kunjungan Sunan Gunung Jati ke Keraton Pulung. Fungsi Tari
Melinting dahulu merupakan tarian Keluarga Ratu Melinting dan hanya dipentaskan oleh
Keluarga Ratu saja ditempat yang tertutup (sessat atau balai adat), tidak boleh diperagakan
oleh sembarang orang. Pementasannya pun hanya pada saat Gawi Adat Keagungan Keratuan
Melinting saja.
14. Maluku
Tari Cakalele adalah tari Perang Yang melukiskan jiwa kepahlawanan yang gagah perkasa.
Cakalele adalah tarian perang tradisional Maluku yang digunakan untuk menyambut tamu
ataupun dalam perayaan adat.
Tari Mpaa Lengogo adalah sebuah tarian guna menyambut Maulid Nahi Muhammad SAW.
Tarian ini juga scring dipertunjukkan pada upacara-upacara perkawinan atau upacara
khitanan keluarga raja.pakaian yang di gunakan untuk menari adalah pakaian adat nusa
tenggara barat.
17. Nusa Tenggara Timur
Tari Caci adalah tari perang sekaligus permainan rakyat antara sepasang penari laki-laki
yang bertarung dengan cambuk dan perisai di Flores, Nusa Tenggara Timur, Indonesia.
Tari Selamat Datang adalah tari yang mempertunjukan kegembiraan hati penduduk dalam
menyambut para tamu yang dihormati. Tarian selamat datang merupakan tarian yang
menunjukkan kegembiraan hati penduduk dalam menyambut para tamu yang dihormati.
Tarian ini biasa diperagakan pada saat kunjungan tamu.
20. Riau
Tari Tandak merupakan tari pergaulan yang sangat di gemari di daerah Riau. ari
Tandak/danding biasanya dipertunjukan pada malam hari. Tarian ini diawali dengan semua
peserta tari tandak membentuk sebuah lingkaran dan saling berpegangan pundak setiap
peserta. Lantas para peserta berjalan sambil mengangkat kaki dan menghentakannya ke
tanah.
Tari Moduai merupakan tarian yang berasal dari kabupaten tolitoli sulawesi tengah, tarian
ini di gunakan pada acara-acara penyambutan tamu yg berkunjung ke kabupaten tolitoli. Tari
ini di iringi dengan menggunakan beberapa alat musik tradisional seperti Gendang atau
gagandang, kulintang atau gulintang, Gong atau Pamandi.
Tari Balumpa merupakan tarian selamat datang yang di pentaskan untuk menyambut
kehadiran tamu dalam suatu acara-acara penting dan besar seperti sail wakatobi, sail
Indonesia atau sail bunaken, dll.
Tari Piring merupakan Sebuah tari tradisional yang melambangkan suasana kegotong
royongan rakyat dalam menunaikan tugasnya. Siang hari mengerjakan sawah ladang dan
malam harinya bersukaria bersama-sama.
Tari Putri Bekhusek artinya sang putri yang sedang bermain. Tari ini sangat populer di
Kabupaten Ogan Komering Ulu dan melamhangka kemakmuran daerah Sumatra Selatan.
dibawakan pada saat menyambut tamu-tamu resmi atau dalam acara pernikahan.
Tari Serimpi Sangu Pati merupakan sebuah tarian keraton pada masalalu disertai suara
gamelan dengan gerak tari yang lembut. Tarian srimpi sangopati karya Pakubuwono IX ini,
30. Banten
Tari Merak merupakan salah satu ragam tarian kreasi baru yang mengekspresikan
kehidupan binatang, yaitu burung merak. Tata cara dan geraknya diambil dari kehidupan
merak yang diangkat ke pentas oleh Seniman Sunda Raden Tjetje Somantri.
Balada burung cenderawasih yang mana dikisahkan oleh Drs. Jhon Modouw tentang
kepunahan burung cenderawasih lalu digarap menjadi sebuah tari yang disebut tari balada
cenderawasih.
Tari Serampang 12 merupakan Kepri Tarian pergaulan yang ditarikan secara berpasangan,
bercerita tentang perkenalan muda-mudi hingga memasuki perkawinan.
Alat musik ganda ini juga berasal dari Gorontalo yang memiliki jenis suara yang
membranofon dengan cara ditepuk memakai telapak tangan pada bagian yang lunak pada
Ganda.