PENDAHULUAN
Pada penulisan karya tulis ini, penulis mencoba memaparkan rumusan masalah
yaitu sebagai berikut:
1. Bagaiman Sejarah Museum Dirgantara Mandala?
2. Apa Pengaruh Museum Dirgantara Mandala terhadap perekonomian
masyarkat sekitar?
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan tujuan penulisan karya tulis ini
sebagai berikut:
Untuk memenuhi salah satu syarat UN/US di SMA Negeri 1 Gunung Agung
Tahun pelajaran 2019/2020.
Memberikan informasi tentang sejarah Museum Dirgantara Mandala
Memberi informasi mengenai Apa Pengaruh Museum Dirgantara Mandala
terhadap perekonomian masyarkat sekitar
2
1.4. Manfaat Penulisan
Adapun teknik penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam menyusun karya
tulis ini :
Metode observasi
Metode observasi adalah melakukan pengamatan secara langsung pada obyek
yang diamati yaitu Museum Dirgantara Madala pada :
Hari : Rabu
Tanggal : 16 Oktober 2019
Waktu : Pukul 11.00 WIB s.d selesai
Metode Studi Pustaka
Dengan mengkaji dan menggali bahan-bahan dari internet sebagai studi
banding.
Metode Wawancara
Metode Wawancara ini penulis lakukan dengan cara mewancarai secara
langsung salah satu pedagang yang berada di sekitar Museum Dirgantara
Mandala.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Museum yang didirikan pada tanggal 4 april 1969 di Jalan Tanah Abang, Bukit,
Jakarta oleh Panglima Angkatan Udara Laksmana Udara Rusmin Nuryadin. Bulan
November 1977 dipindahkan dan digabungkan dengan Meseum Ksatian AAU
(Akademik Angkatan Udara) di Pangkalan Adi Suecipto Yogyakarta pada tanggal
29 Juli 1978 diresmikan sebagai museum pusat TNI AU Digantara Mandala
Yogyakarta.
Masyarakat dan kebudayaan adalah ibarat mata uang yang satu sisinya berupa
ungkapan sistem sosial dan sisi lainnya adalah sistem budaya. Interaksi alam fisik
dan manusia melalui masa dan ruang membina pelbagai insitusi sosial dan budaya
yang selaras dengan keperluan hidup masyarakat, sedangkan pelbagai insitusi
sosial dan budaya adalah respon manusia untuk menyelesaikan pelbagai masalah
dan memenuhi desakan hidup sambil bersedia menghadapi tantangan mendatang.
Bahan-bahan dari segala macam institusi sosial tidak hanya dilihat sebagai
himpunan warisan masa lampau,. Tetapi petanda dinamika dan sumber daya yang
mampu beradaptasi dengan desakan, baik dalam maupun luar sistem sosial budaya
itu sendiri.
Ada beberapa cara kita dapat mengetahui kebudayaan masyarakat. Salah satu cara
yang dilakukan seseorang atau kelompok untuk mengetahui gambaran
kebudayaan masyarakat setempat adalah dengan datang ke museum. Hal itu
karena di museumlah mereka dapat melihat gambaran tentang sebuah peradaban
budaya daerah, baik zaman purbakala maupun di zaman modern.
Perkembangan museum di Indonesia saat ini dapat dikatakan cukup bagus, tetapi
tentu memerlukan peningkatan-peningkatan agar Indonesia sebagai bangsa yang
menghargai hasil karya pendahulunya dan melestarikan warisan budaya leluhur
sehingga museum sebagai fasilitator masyarakat dengan peradaban budaya dapat
diwujudkan. Museum juga diharapkan mampu menjadi mediator yang tidak
membedakan kebudayaan antardaerah, tetapi tercipta peradaban yang
multikultural, yaitu menjadikan perbedaan budaya menjadi suatu warna yang
meramaikan khasanah kebudayaan bangsa sebagai identitas bangsa. Itulah peran
museum. Lalu, seberapa besarkah peran museum saat ini?
5
kondisi masyarakat yang bersangkutan dalam bahasa dan budayanya masing-
masing. Inilah makna yang ingin disampaikan dan di transkripsikan oleh museum
lewat benda yang disajikan atau dipamerkan sebagai instrumen memahami
masyarakat pendukungnya.
Museum dalam bentuk apapun, baik secara ilmiah, seni maupun sejarah tentu
tidak sekedar dibicarakan dalam artian teoritis semata. Museum diharapkan berarti
praktis yang dapat diimplementasikan dengan kisaran jumlah publik yang tidak
sedikit. Dengan demikian, bicara mengenai museum sebagai media komunikasi
massa harus mendapatkan klaim dari semua golongan masyarakat. Museum tidak
hanya diklaim menjadi tanggung jawab pemerintah semata, tetapi sangat perlu
didukung oleh para akademisi, peneliti, bahkan pengusaha. Jadi, peran museum
diharapkan dapat mendukung pembangunan nasional, pembangunan masyarakat
seluruhnya dan seutuhnya. Berikut pengaruh Museum Dirgatara terhadap
Perekonomian Masyarakat:
6
Selain itu Bapak Wardianto dan Bapak Sugiarto (Pegawai Negeri Sipil),
mengatakan bahwa wisatawan terhadap museum dirgantara tidak berpengaruh
terhadap perekonomian mereka. Karena mereka digaji oleh pemerintah pusat
sebagai PNS. Namun, menurut Ibu Tami (Pedagang), wisatawan sangat
berpengaruh bagi perekonomian, karena banyak sedikitnya pengunjung
mempengaruhi penghasilan beliau sebagai pedagang, semakin banyak wisatawan
yang datang berkunjung di Museum Dirgantara tersebut, maka semakin banyak
pula omzet penjualan Ibu Tami. Begitu pula sebaliknya, jika
pengunjung/wisatawan yang datang sedikit, maka berkurang pula omset penjualan
Ibu Tami.
7
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut, kami berharap para pedagang lebih sabar saat
sepi pengunjung, dikarenakan pendapatan yang menurun. Namun, hal itu tidak
berpengaruh pada semangat pedagang untuk tetap berjualan disekitar Museum
Dirgantara Mandala. Kami juga berharap dengan adanya Museum Dirgantara
dapat membantu perekonomian pedagang di Museum Dirgantara Mandala, dan
kehadiran Museum Dirgantara Mandala dapat dikenal luas oleh seluruh
masyarakat Indonesia bukan hanya dari internet.