Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Museum adalah institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik, dengan


sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian, mengkonservasi,
meriset, mengomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada masyarakat
untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan. Karena itu ia bisa menjadi
bahan studi oleh kalangan akademis, dokumentasi kekhasan masyarakat tertentu,
ataupun dokumentasi dan pemikiran imajinatif pada masa depan. Sejak tahun
1977, setiap tanggal 18 Mei diperingati sebagai Hari Museum Internasional.

Di Indonesia terdapat banyak museum tempat penyimpanan benda-benda


bersejarah, Museum Dirgantara Mandala adalah salah satunya. Berbeda dengan
museum-museum perjuangan yang lain, di museum ini dipamerkan berbagai jenis
pesawat terbang yang pernah dimiliki Indonesia, khususnya TNI AU. Selain itu,
di museum yang berlokasi di Yogyakarta ini, terdapat pula diaroma-diaroma
perjuangan bangsa Indonesia, khususnya TNI AU dalam merebut dan
mempertahankan kemerdekaan NKRI.

Museum Dirgantara Mandala merupakan satu-satunya Museum Pusat TNI AU.


Pengelolaanya pun langsung ditangani oleh TNI AU itu sendiri. Tidak banyak
yang mengetahui keberadaan Museum ini, termasuk siswa-siswi SMP Negeri 2
Ciamis sendiri, hanya sebagian kecil yang mengetahuinya. Maka dengan
diadakannya karya wisata ini diharapkan siswa-siswi dapat mengenal lebih dekat
tentang kedirgantaraan Indonesia sehingga timbul rasa kebanggaan terhadap
bangsa yang ternyata memiliki banyak peninggalan sejarah yang tidak kalah
hebatnya dengan negara-negara lain.
Bangsa Indonesia memiliki kekayaan alam,budaya, gedung dan benda-benda
peninggalan bersejarah sangat berharga bagi sarana pendidikan sehingga sebagai
warga negara harus mampu menjaga dan melestarikannya. Benda-benda
peninggalan bersejarah di Indonesia disimpan dan dilestarikan di museum. Salah
satu museum yang ada di Indonesia adalah Museum Dirgantara Mandala di
Jogyakarta yang memiliki peran cukup besar dalam pendidikan.

Jogyakarta merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang mempunyai


kekayaan alam yang cukup melimpah, warisan budaya yaitu tempat bersejarah di
antaranya candi Borobudur, Candi Parambanan, Museum Jogya Kembali dan
Museum Dirgantara Mandala. Museum Dirgantara terdapat banyak sekali
peninggalan bersejarah yang sangat bermanfaat bagi dunia pedidikan. Selain itu
Museum Dirgantara juga sangat bermanfaat bagi peningkatan ekonomi warga
sekitar.  

1.2. Rumusan Masalah

Pada penulisan karya tulis ini, penulis mencoba memaparkan rumusan masalah
yaitu sebagai berikut:
1. Bagaiman Sejarah Museum Dirgantara Mandala?
2. Apa Pengaruh Museum Dirgantara Mandala terhadap perekonomian
masyarkat sekitar?

1.3. Tujuan Penulisan

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan tujuan penulisan karya tulis ini
sebagai berikut:
 Untuk memenuhi salah satu syarat UN/US di SMA Negeri 1 Gunung Agung
Tahun pelajaran 2019/2020.
 Memberikan informasi tentang sejarah Museum Dirgantara Mandala
 Memberi informasi mengenai Apa Pengaruh Museum Dirgantara Mandala
terhadap perekonomian masyarkat sekitar

2
1.4. Manfaat Penulisan

Diharapkan siswa dapat mengetahui mengenai Apa Pengaruh Museum Dirgantara


Mandala terhadap perekonomian masyarkat sekitar.

1.5. Metode Pengumpulan Data

Adapun teknik penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam menyusun karya
tulis ini :
 Metode observasi
Metode observasi adalah melakukan pengamatan secara langsung pada obyek
yang diamati yaitu Museum Dirgantara Madala pada :
Hari : Rabu
Tanggal : 16 Oktober 2019
Waktu : Pukul 11.00 WIB s.d selesai
 Metode Studi Pustaka
Dengan mengkaji dan menggali bahan-bahan dari internet sebagai studi
banding.
 Metode Wawancara
Metode Wawancara ini penulis lakukan dengan cara mewancarai secara
langsung salah satu pedagang yang berada di sekitar Museum Dirgantara
Mandala.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Singkat Museum Dirgantara

Museum yang didirikan pada tanggal 4 april 1969 di Jalan Tanah Abang, Bukit,
Jakarta oleh Panglima Angkatan Udara Laksmana Udara Rusmin Nuryadin. Bulan
November 1977 dipindahkan dan digabungkan dengan Meseum Ksatian AAU
(Akademik Angkatan Udara) di Pangkalan Adi Suecipto Yogyakarta pada tanggal
29 Juli 1978 diresmikan sebagai museum pusat TNI AU Digantara Mandala
Yogyakarta.

Pada tahun 1984, museum dipindahkan ke Wonacatur, tempatnya kesebuah


gedung bekas pabrik gula yang dibangun semasa penjajahan Belanda. Museum ini
menyajikan secara lengkap sejarah penubangan dan dunia aviasi di Indonesia.
Bangunan museum, semula merupakan pabrik gula, kemudian beralih fungsi
menjadi hanggar pesawat tempur dan pesawat angkot yang pernah dimiliki TNI
angkatan udara pada awalnya museum ini berada di Jakarta, namun karena
Yogyakarta merupakan kota kelahiran TNI AU, maka dipindahkan museum ini
apabila berkunjung, anda akan melihat beragam pesawat hebat di masanya
andapun diperkenankan untuk berfoto di pesawat bahkan mengenakan pakaian
penerbangan bergaya bak pilot pesawat.

2.2. Pengaruh Museum Dirgantara terhadap Perekonomian Masyarakat

Masyarakat dan kebudayaan adalah ibarat mata uang yang satu sisinya berupa
ungkapan sistem sosial dan sisi lainnya adalah sistem budaya. Interaksi alam fisik
dan manusia melalui masa dan ruang membina pelbagai insitusi sosial dan budaya
yang selaras dengan keperluan hidup masyarakat, sedangkan pelbagai insitusi
sosial dan budaya adalah respon manusia untuk menyelesaikan pelbagai masalah
dan memenuhi desakan hidup sambil bersedia menghadapi tantangan mendatang.
Bahan-bahan dari segala macam institusi sosial tidak hanya dilihat sebagai
himpunan warisan masa lampau,. Tetapi petanda dinamika dan sumber daya yang
mampu beradaptasi dengan desakan, baik dalam maupun luar sistem sosial budaya
itu sendiri.

Aspek kebudayaan masyarakat secara universal dapat diamati kehadirannya di


setiap masyarakat. Kebudayaan adalah wujud daya cipta, rasa, dan karsa manusia.
Kebudayaan adalah hal penting yang menghubungkan manusia dengan
lingkungannya. Kebudayaan juga menjadi blue print atau pedoman bagi manusia.
Dengan kebudayaan inilah manusia tampak berbeda dengan binatang. Dengan
kebudayaan, manusia dapat bertahan dan melangsungkan hidupnya.

Ada beberapa cara kita dapat mengetahui kebudayaan masyarakat. Salah satu cara
yang dilakukan seseorang atau kelompok untuk mengetahui gambaran
kebudayaan masyarakat setempat adalah dengan datang ke museum. Hal itu
karena di museumlah mereka dapat melihat gambaran tentang sebuah peradaban
budaya daerah, baik zaman purbakala maupun di zaman modern.

Perkembangan museum di Indonesia saat ini dapat dikatakan cukup bagus, tetapi
tentu memerlukan peningkatan-peningkatan agar Indonesia sebagai bangsa yang
menghargai hasil karya pendahulunya dan melestarikan warisan budaya leluhur
sehingga museum sebagai fasilitator masyarakat dengan peradaban budaya dapat
diwujudkan. Museum juga diharapkan mampu menjadi mediator yang tidak
membedakan kebudayaan antardaerah, tetapi tercipta peradaban yang
multikultural, yaitu menjadikan perbedaan budaya menjadi suatu warna yang
meramaikan khasanah kebudayaan bangsa sebagai identitas bangsa. Itulah peran
museum. Lalu, seberapa besarkah peran museum saat ini?

Museum diharapkan tidak hanya sekedar memantulkan perubahan-perubahan


yang ada di lingkungan, tetapi juga sebagai media untuk menunjukkan perubahan
sosial serta pertumbuhan budaya dan ekonomi. Museum berperan dalam proses
transformasi yang mewujudkan perkembangan struktur intelektual dan tingkat
kehidupan yang membaik. Perkembangan tersebut tentu disesuaikan dengan

5
kondisi masyarakat yang bersangkutan dalam bahasa dan budayanya masing-
masing. Inilah makna yang ingin disampaikan dan di transkripsikan oleh museum
lewat benda yang disajikan atau dipamerkan sebagai instrumen memahami
masyarakat pendukungnya.

Museum dalam bentuk apapun, baik secara ilmiah, seni maupun sejarah tentu
tidak sekedar dibicarakan dalam artian teoritis semata. Museum diharapkan berarti
praktis yang dapat diimplementasikan dengan kisaran jumlah publik yang tidak
sedikit. Dengan demikian, bicara mengenai museum sebagai media komunikasi
massa harus mendapatkan klaim dari semua golongan masyarakat. Museum tidak
hanya diklaim menjadi tanggung jawab pemerintah semata, tetapi sangat perlu
didukung oleh para akademisi, peneliti, bahkan pengusaha. Jadi, peran museum
diharapkan dapat mendukung pembangunan nasional, pembangunan masyarakat
seluruhnya dan seutuhnya. Berikut pengaruh Museum Dirgatara terhadap
Perekonomian Masyarakat:

1. Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menjadi pengusaha


terutama usaha perdagangan.
2. Membuka lapangan kerja baru, dengan menjadi pegawai di wilayah Museum
Dirgantara.
3. Meningkatkan pendapatan masyarakat dan mensejahterakan kehidupan
meraka, terutama bagi para pedagang.
4. Masayarakat dapat berdagang produk-produk yang meraka jual dengan
leluasa, karena diberi sarana dan prasaran yang memadai.
5. Mengurangi angka pengangguran di Yogyakarta.

2.3. Analisis Data

Berdasarkan data yang kami peroleh, tentang bagaimana pengaruh wisata


Monumen Dirgantara terhadap peningkatan warga sekitar, pendapat yang
dikemukakan oleh Ibu Tami sama dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Bapak Wardianto juga Bapak Sugiarto bahwa di Museum Dirgantara, selama
mereka menjalankan pekerjaan mereka, tak ada kendala-kendala apapun juga.

6
Selain itu Bapak Wardianto dan Bapak Sugiarto  (Pegawai Negeri Sipil),
mengatakan bahwa wisatawan terhadap museum dirgantara tidak berpengaruh
terhadap perekonomian mereka. Karena mereka digaji oleh pemerintah pusat
sebagai PNS. Namun, menurut Ibu Tami (Pedagang), wisatawan sangat
berpengaruh bagi  perekonomian, karena banyak sedikitnya pengunjung
mempengaruhi penghasilan beliau sebagai pedagang, semakin banyak wisatawan
yang datang berkunjung di Museum Dirgantara tersebut, maka semakin banyak
pula omzet penjualan Ibu Tami. Begitu pula sebaliknya, jika
pengunjung/wisatawan yang datang sedikit, maka berkurang pula omset penjualan
Ibu Tami.

7
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data di atas dapat kami simpulkan bahwa, Museum


Dirgantara Mandalah adalah merupakan salah satu peninggalan sejarah bangsa
Indonesia yang harus kita jaga kelestariannya, baik dari segi koleksi, gedung,
maupun lingkungan sekitar Museum, karena Museum Dirgantara Mandala
mampu membuat perubahan perokonomian, tidak hanya sekedar memantulkan
perubahan-perubahan yang ada di lingkungan, tetapi juga sebagai media untuk
menunjukkan perubahan sosial serta pertumbuhan budaya dan ekonomi. Museum
berperan dalam proses transformasi yang mewujudkan perkembangan struktur
intelektual dan tingkat kehidupan yang membaik.

3.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut, kami berharap para pedagang lebih sabar saat
sepi pengunjung, dikarenakan pendapatan yang menurun. Namun, hal itu tidak
berpengaruh pada semangat pedagang untuk tetap berjualan disekitar Museum
Dirgantara Mandala. Kami juga berharap dengan adanya Museum Dirgantara
dapat membantu perekonomian pedagang di Museum Dirgantara Mandala, dan
kehadiran Museum Dirgantara Mandala dapat dikenal luas oleh seluruh
masyarakat Indonesia bukan hanya dari internet.

Anda mungkin juga menyukai