Anda di halaman 1dari 20

CRITICAL BOOK REVIEW

MK. Profesi Kependidikan


PRODI S1 -FBS

Skor Nilai:

NAMA MAHASISWA : Juniarta Simanjuntak


NIM : 2193321059
DOSEN PENGAMPU : Dra. Eva Betty Simanjuntak
MATA KULIAH : Profesi Kependidikan

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INGGRIS


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
Maret 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Anugerah dan
nafas kehidupan kepada setiap manusia. Sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Critical
Book Review (CBR) dengan buku utama berjudul “Profesi Kependidikan” karya Dr.
Yasaratodo Wau M. Pd. dan dua buku pembanding yaitu “ Profesi Kependidikan” buku
pembanding 1 karya Drs. Perdy Karuru, M.Pd., Drs. Daud Kuddi Tangkeallo, M.Pd., buku
pembanding 2 karya Drs. Ahmad Suriansyah, M.Pd., Ph.D., Dr. Hj. Aslamiah Ahmad,
M.Pd., Ph.D.,Sulistiyana, S.Pd., M.Pd. CBR ini saya kerjakan demi memenuhi tugas dari
dosen pengampu mata kuliah Profesi Kependidikan dengan tujuan menambah wawasan
dan memperdalam ilmu tentang konsep, teori dan praktik Profesi Kependidikan dalam
kehidupan berorganisasi dimasyarakat maupun di dunia pendidikan.

Dalam penulisan CBR ini saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan, untuk
penulisan CBR ini saya mengharap kritik dan saran untuk membantu memperbaiki tugas
CBR saya agar lebih baik lagi. Akhir kata saya mengucapkan selamat membaca dan
semoga mendapatkan wawasan tambahan dengan membaca Critical Book Review saya.

Medan, maret 2020

2
Daftar Isi:

Bab I. Pendahuluan....................................................................................................

A. Resionalisasi pentingnya, CBR......................................................................


B. Tujuan Penulisan CBR...................................................................................
C. Manfaat CBR.................................................................................................
D. Identitas Buku................................................................................................

Bab II. pembahasan....................................................................................................

A. Bab 1 sampai Bab 3........................................................................................


A. Kelebihan dan kekurangan buku....................................................................

Bab III. Penutup.........................................................................................................

A. Kesimpulan....................................................................................................
B. Rekomendasi..................................................................................................

Daftar pustaka............................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN

3
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR
Menurut paham saya, Critical Book Review sangat penting menunjang keaktifan
mahasiswa dalam menjalankan perkuliahan, kebanyakan mahasiswa sangat bingung dan
mengeluh untuk pemilihan buku referensi. Serta kesulitan dalam mengerjakannya karena
kurang memahami metode penyelesaiannya.
B. Tujuan Penulisan CBR
Melakukan pemahaman terhadap materi yang disajikan oleh buku. Mengkritisi dan
membandingkan satu materi dengan materi yang sama tetapi dari sumber yang berbeda.
C. Manfaat CBR
 Menambah wawasan tentang disiplin ilmu(Profesi Kependidikan).
 Mengetahui teori Profesi Kependidikan.
 Mengetahui konsep aplikasi yang sesuai konteks Profesi Kependidikan.
D. Identitas buku

✓ Buku Utama

1. Judul Buku : Profesi Kependidikan


2. Edisi : Kesepuluh
3. Pengarang : Dr. Yasaratodo Wau M. Pd.
4. Penerbit : unimed Press
5. Tahun Terbit : 2020
6. Kota Terbit : Medan
7. ISBN : 978-602-7938-05-2

✓ Buku Pembanding 1

1. Judul buku : Profesi Kependidikan

2. Edisi : pertama

3. Pengarang : Drs. Perdy Karuru, M.Pd.

Drs. Daud Kuddi Tangkeallo, M.Pd.

4. Penerbit : UKI Toraja Press

5. Tahun terbit : 2017

4
6. Kota terbit : Tana Toraja

7. ISBN : 978-602-18328-7-5

✓ Buku Pembanding 2

1. Judul Buku : Profesi Kependidikan

2. Edisi : Pertama

3. Pengarang : Drs. Ahmad Suriansyah, M.Pd., Ph.D.

Aslamiah Ahmad, M.Pd., Ph.D

Sulistiyana, S.Pd., M.Pd.

4. Penerbit. : PT RajaGrafindo Persada

5. Tahun terbit : 2015

6. Kota terbit : Depok

7. ISBN : 978-979-769-914-7

BAB II

PEMBAHASAN

A. Ringkasan Isi Buku

BAB 1
ESENSI DAN RANAH PROFESI KEPENDIDIKAN

A. Ranah Profesi Kependidikan

Profesi kependidikan terdiri dari dua ranah, yaitu profesi pendidik dan profesi
tenaga kependidikan. Pendidik dan tenaga kependidikan merupakan dua jenis “profesi”

5
atau pekerjaan yang saling mengisi. Pendidik dengan derajar profesionalitas tingkat tinggi
sekali pun nyaris tidak berdaya dalam bekerja tanpa dukungan tenaga kependidikan.
Seblaiknya, tenaga kependidikan yang profesional sekali pun tidak dapat berbuat apa-apa,
tanpa dukungan guru yang profesional sebagai aktor langsung di dalam dan di luar kelas.
Penyandang profesi atau pemangku pekerjaan pendidik mencakup guru, dosen,
konselor, pamong belajar, tutor, instruktur, fasilitator dan tenaga lain yang sesuai dengan
kekehususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan, yang berfungsi
sebagai agen pembelajaran peserta didik. Tenaga kependidikan mencakup pimpinan satuan
pendidikan, penilik satuan pendidikan nonformal, pengawas satuan pendidikan formal,
tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, teknisi sumber belajar, tenaga lapangan
pendidikan, tenaga administrasi, psikolog, pekerja sosial, terapis dan tenaga lain yang
bekerja pada satuan pendidikan.

B. Ciri-ciri profesi
1. segi fungsi dan signifikansi sosial yaitu suatu proses perombakan pekerjaan yang
memiliki fungsi sosial yang penting.
2. sekalian dan keterampilan yaitu untuk mewujudkan fungsi ini dituntut derajat keahlian
dan keterampilan tertentu.
3. memperoleh keahlian dan keterampilan yang dilakukan secara rutin serta bersifat
pemecahan masalah atau menangani situasi kritis melalui teori dan metode ilmiah.
4. batang tubuh ilmu yaitu artinya profesi didasarkan kepada suatu disiplin ilmu yang jelas,
sistematis dan ekspresi.
5. masa pendidikan yaitu upaya mempelajari dan menguasai batang tubuh ilmu dan
keahlian atau keterampilan tersebut membutuhkan bahasa Latin yang lama dan dilakukan
di tingkat perguruan tinggi.
6. aplikasi dan sosialisasi nilai-nilai profesional yaitu proses pendidikan tersebut
merupakan wahana untuk sosialisasi nilai profesional di kalangan mahasiswa.
7. kode etik tertentu dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
8. Wewenang atau kekuasaan untuk memberi suatu judgementt atau pendapat atau putusan.
9. Tanggung jawab profesional atau otonomi.
10. pengakuan dan imbalan yaitu sebagai imbalan dari pendidikan dan latihan yang lama
dan seluruh jasa yang diberikan kepada masyarakat maka seorang pekerja profesional
mempunyai prestise yang tinggi oleh karena itu wajar mendapat imbalan yang layak.

6
C. Guru dan Tenaga Kependidikan Profesional
Secara definisi kata “guru” bermakna sebagai pendidik profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, malatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal. Tugas tersebut akan lebih efektif
jika guru memiliki derajat profesionalitas tertentu yang tercermin dari kompetensi,
kemahiran, kecakapan atau keterampilan yang memenuhi standar mutu tau norma etik
tertentu.
Kedudukan guru sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem
pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhalak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi
warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
D. dan Prinsip-Prinsip Profesionalitas

Menurut Howard M. Vollmer dan Donald L. Mills mengatakan bahwa profesi


adalah sebuah jabatan yang memerlukan kemampuan intelekrual khusus, yang diperoleh
melalui kegiatan belajar dan pelatihan yang bertujuan untuk menguasai keterampilan atau
keahlian dalam melayani atau memberikan advis pada orang lain, dengan memperoleh
upah dalam jumlah tertentu.
Profesi guru merupakan bidang pekerjaan yang dilaksanakan berdasarkan prinsip
khusus. Di dalam UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen disebutkan bahwa
prinsip-prinsip profesi guru adalah sebagai berikut:

1. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme;


2. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan,
dan akhlak mulia;
3. Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang
tugas;
4. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas;
5. Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan;
6. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi belajar.

7
BAB 2

PROFESI SUPERVISOR DAN SUPERVISI PEMBELAJARAN

1. A. DEFINISI SUPERVISI
Perencanaan, pelaksaan dan evaluasi program supervise dilakukan oleh
supervisor yang professional. Istilah supervise sangat popular din lingkungan
akademik, birokrat, politisi, bahkan pengusaha. Supervisi berasal dari bahasa inggris
yang berarti pengawasan.
Menurut adams dan dickey (1959) dalam buku mereka supervise adalah
program berencana untuk perbaikan Pengajaran yang pada hakikatnya adalah
perbaikan belajar dan mengajar.
B. Latar Belakang Pentingnya Supervisi Pendidikan
1. penyelenggaraan pendidikan melibatkan peran Jo sejumlah orang yang perlu
dikendalikan dalam kerjasama.
2. pada umumnya semua petugas pendidikan khususnya guru, memiliki potensi yang
lebih besar daripada apa yang ditampilkannya "saat ini" (saat ia melaksanakan tugas).
3. Para pengajar tidak mungkin selalu dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
4. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan tuntutan
kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks telah mengakibatkan adanya
perkembangan tentang tanggung jawab terhadap guru.

8
C. Supervisi bukan Inspeksi
Dahulu supervise merupakan kegiatan inspeksi, pemeriksaan, pengawasan dan
penilikan atas proses belajar dan mengajar. namun sekarang tidak begitu menitik
beratkan pada itu semua meskipun supervise merupakan aktivitas inspeksi karena
sifatnya melakukan pemeriksaan.

D. Tujuan Supervisi
Tujuan utama supervise adalah meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran
siswa. Secara khusus supervise juga memiliki tujuan antara lain:
 Meningkatkan mutu kinerja guru
 Meningkatkan keefektifan implementasi Kurikulum secara efektif
 Meningkatkan keefektifan sarana dan prasarana yang digunakan.
 Meningkatkan kualitas pengolahan sekolah khusunya menciptakan lulusan yang
berkualitas.
 Sebagai meningkatkan situasi umum disekolah sehinggga terciptalah sekolah
yang baik.

E. Fungsi Supervisi dan Supervasior
Memiliki tugas multifungsi. Pertama sebagai peningkatan mutu proses dan
hasil pembelajaran, kedua sebagai coordinator yaitu mengkoordinator program-
program dan kebutuhan.
Tugas pokok dari supervisor pembelajaran adalah yaitu sebagai
administrator sekolah, selain sebagai administrator yang profesianal juga menjadi
supervisor.
Keberhasilan pembelajaran di sekolah sangat dtentukan oleh sang
supervisor sebab ditanga supervisorlah yang mempu meningkatkan mutu dan
program pembelajaran disekolah-sekolah. Supervise bersifat konstruksi dan kreatif.
F. Prinsip supervisi pendidikan
Prinsip supervisi adalah antara lain ilmiah yang berarti sistematis dilaksanakan
secara tersusun koma-koma teratur objektif demokratis kooperatif menggunakan
alat konstruktif, dan kreatif. supervisi dilaksanakan secara demokratis yang berarti
menghargai harkat dan martabat manusia sebagai individu maupun kelompok.
Supervisi juga dilaksanakan secara konstruktif dan kreatif yaitu mendorong inisiatif

9
untuk ikut aktif menciptakan suasana kondusif yang dapat menghidupkan suasana
kreativitas.
G. Pendekatan supervisi pendidikan
a) pendekatan non-direktif,merupakan pendekatan terhadap permasalahan yang
bersifat tidak langsung.
b) pendekatan direktif,merupakan pendekatan terhadap masalah yang bersifat
langsung dihadapi guru saat melaksanakan tugas mengajar.
c) pendekatan kolaboratif,merupakan pendekatan yang memadukan pendekatan
direktif dan nondirektif.

H. Teknik supervisi pendidikan


1. Teknik yang bersifat kelompok yang terdiri dari, pertemuan orientasi, rapat guru
latih, studi kelompok antar guru latih, diskusi sebagai proses kelompok, tukar-menukar
pengalaman, lokakarya diskusi panel, seminar,
simposium,demonstrasi,mengajar,perpustakaan jabatan,buletin supervisi, membaca
langsung, mengikuti kursus, organisasi jabatan laboratorium kurikulum perjalanan sekolah
atau failed trips.
2. Teknik yang bersifat individual yang terdiri dari, perkunjungan kelas observasi
kelas sama percakapan pribadi, intervisitasi, menilai diri sendiri.

2. B. Supervisi klinis
supervisi klinis merupakan model supervisi yang difokuskan pada peningkatan mengajar
melalui sarana siklus yang sistematik dalam perencanaan, pengamatan, dan analisis yang
intensif terhadap penampilan mengajar yang nyata serta tujuan melaksanakan perubahan
dengan cara yang rasional, acheson dan gall 1980.
Supervisi klinis sebagai suatu usaha mensupervisi perilaku mengajar bagi guru maupun
kelompok guru agar perilaku mereka dapat diharapkan meningkatkan kualitas interaksinya
dengan peserta didik. agar proses supervisi klinis ini menjadi efektif maka pikiran emosi
dan tindakan suatu organisasi berjalan beriringan untuk mencapai tujuan utama dari
supervisi klinis yaitu pengembangan profesional dari para guru.
a. Karakteristik supervisi klinis
1) perbaikan dalam mengajar mengharuskan guru mempelajari keterampilan intelektual
dan bertingkah laku yang spesifik.

10
2) fungsi utama supervisor adalah mengajarkan berbagai keterampilan kepada guru atau
calon guru yaitu keterampilan mengamati dan memahami atau mempersepsi proses
pengajaran analitis,keterampilan menganalisis proses pembelajaran secara rasional
berdasarkan bukti-bukti pengamatan yang jelas dan tepat,keterampilan dalam kurikulum,
pelaksanaan, serta percobaannya dan keterampilan dalam mengajar.
3) fokus supervisi klinis adalah perbaikan cara guru melaksanakan tugas mengajar dan
bukan mengubah kepribadian guru.
4) fokus supervisi klinis dalam perencanaan dan analisis merupakan pegangan dalam
pembuatan dan pengujian hipotesis mengajar yang didasarkan atas bukti-bukti
pengamatan.
5) buku supervisi klinis adalah pada masalah mengajar dalam jumlah keterampilan yang
tidak terlalu banyak mempunyai arti vital bagi pendidikan, berada dalam jangkauan
teraktual serta dapat diubah Bila perlu.
6) fokus supervisi klinis adalah analisis konstruktif dan memberi penguatan atau
reinforcement pada pola pola atau tingkah laku yang berasal dari mencela atau mengukur
pola-pola atau tingkah laku yang belum sukses.
7) buku supervisi klinis didasarkan atas waktu pengamatan dan bukan keputusan atau
penilaian yang tidak didukung oleh bukti nya.
8) siklus dalam mencari rencana akan kamu mengajar dan menganalisis merupakan suatu
komunitas dan dibangun atas dasar pengalaman masa lampau.
9) supervisi klinis merupakan suatu proses memberi dan menerima yang dinamis.
10) proses supervisi klinis terutama berpusat pada interaksi verbal mengenai analisis
jalannya pengajaran.
11) tiap guru mempunyai kebebasan maupun tanggung jawab untuk mengemukakan pokok
persoalan,mengajar nya sendiri dan mengembangkan gaya mengajar nya.
12) supervisi mempunyai kebebasan dan tanggung jawab untuk menganalisis maupun
mengevaluasi secara supervisi sendiri dengan cara yang sama seperti menganalisis dan
mengevaluasi cara mengajar guru.

11
BAB 3

KEPROFESIAN BIDANG BIMBINGAN DAN KONSELIN

1. Konsep konseling

secara umum konseling dapat diartikan sebagai bantuan. namun dalam pengertian
sebenarnya, tidak setiap bentuk bantuan adalah konseling. konseling membantu siswa
mengatasi kesulitan kesulitan yang ada dalam dirinya.konseling sejalan dengan tujuan
administrasi pendidikan dan bidang pengajaran serta tujuan pendidikan pada umumnya,
yaitu agar siswa berkembang secara optimal.

Seorang konselor bertujuan :

 Menolong anak mengenal diri sendiri


 Menolong anak menerima diri sendiri
 Menolong anak mampu membuat keputusan sendiri, menentukan pilihan sendiri
 menolong anak mampu membuat rencana hidup dan lain-lain, maka kegiatan
konseling itu diarahkan pada tercapainya tujuan-tujuan sementara bimbingan
yang selanjutnya akan berfungsi sebagai langkah untuk tercapainya tujuan akhir
konseling.

2. Pengertian konseling

konseling merupakan suatu proses pertemuan langsung antara konselor dengan konseli
atau face to face relationship yang bermasalah, dimana pembimbing membantu
konseling dalam mengusahakan perubahan sikap dan tingkah laku. Tugas konselor adalah
mengusahakan perubahan sikap tersebut.

3. Tujuan konseling

Secara khusus pelayanan konseling di sekolah bertujuan agar siswa dapat :

12
a. memahami dirinya dengan baik yaitu mengenal segala kekuatan dan kelemahan yang
dimilikinya berkenaan dengan bakat kemampuan, minat sikap dan perasaan nya.

b. memahami lingkungannya dengan baik meliputi lingkungan pendidikan, lingkungan


pekerjaan dan lingkungan sosial masyarakat.

c. membuat pilihan dan keputusan yang bijaksana yang sama yaitu keputusan-keputusan
yang dibuat atas pemahaman yang mendalam tentang diri sendiri dan lingkungannya.

d. mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari baik di sekolah


maupun di luar sekolah.

4. Fungsi konseling

1) fungsi pemahaman yaitu tugas konselor adalah mengetahui siapa yang dan bagaimana
individu yang di konseling itu.

2) fungsi pencegahan yaitu pelayanan konseling dapat berfungsi pencegahan artinya


merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah.

3) fungsi penyaluran yaitu dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah para siswa
perlu dibantu agar memperoleh prestasi yang sebaik-baiknya,bentuk kegiatannya ialah
memperoleh jurusan yang tepat, penyusunan program belajar pengembangan bakat dan
minat perencanaan karir.

4) fungsi penyesuaian yaitu fungsi penyesuaian adalah pelayanan konseling yang


berfungsi untuk membantu terciptanya penyesuaian antara siswa dan lingkungannya.

5) fungsi perbaikan yaitu meskipun fungsi pemahaman pencegahan penyaluran dan


penyesuaian melaksanakan namun siswa yang bersangkutan Masih mungkin mengalami
masalah-masalah tertentu di sinilah fungsi perbaikan dan pelayanan bimbingan dan
konseling diperlukan.bantuan yang diberikan sudah tentu amat bergantung pada masalah
yang dihadapi baik dalam jenisnya sifatnya maupun bentuknya.

6) fungsi pengembangan yaitu fungsi sebagai layanan yang diberikan membantu para
siswa dalam mengembangkan keseimbangan secara lebih terarah dan mantap.

13
7) fungsi penyesuaian yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli
agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.

8) fungsi perbaikan yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli
sehingga dapat memperbaiki keliruan dalam berpikir dan berperasaan, dan bertindak
atau berkehendak.

9) fungsi fasilitasi yaitu memberi kemudahan kepada konseli dalam mencapai


pertumbuhan dan perkembangan yang optimal serasi selaras dan seimbang seluruh aspek
dalam diri konseli.

10) fungsi pemeliharaan yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli
supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta
dalam dirinya.

Guru bimbingan konselin dimana siswa memeerlukan BK yang didalam nya


membantu siswa siswi untuk member arahan tantang baik dan benarnya.

A. Urgensi layanan guru bimbingan konselin


Bimbingan konselin merupakan layanan bantuan untuk siswa baik secara
perorangan atau kelompok agar mereka bisa mandiri dan berkembang secara
optimal.
Ahmad sudaradjo ( 2008 ) ada fungsi bibingan konselin
- Fungsi bimbingan
- Fungsi preventif
- Fungsi pengembangan
- Fungsi penyembuhan

B. Pengawasan bimbingan konselin


Kategori guru yaitu guru kelas,guru bidang studi , guru matapelajaran dan
guru BK harus melakukan katagori pengawasan kelas,mata pelajaran.

C. Penyusunan program
Program tahunan,semester RKBK sekurang-kurangnya memuat
fokus,tujuan,indicator keberhasilan,
14
Program itu disusun secara rapi, dibukukan dan dijadikan pegagan bersama
BK.

D. Pelaksanaan program
Kegiatan superfisi BK meliputi pembinaan dan pemantauan BK disekolah.
E. Pelaporan
Pelaporan pengawasaan BK merupakan pertanggung jawaban yang terjadi
didalam satu tahun peroses akademik berlangsung.
Laporan idealnya seperti laporan semester pertama untuk menekankan
pencapaian tujuan.
Setiap pengawasan membuat laporan untuk masing-masing sekolah yang
menjadi binaannya.
Penyusunan laporan pelaksanaan program pengawasan dilakukan oleh setiap
pengawas sekolah.

F. Bimbingan dan pelatihan

Kegiatan latihan professional guru BK

Kegiatan pelatihan dan pembimbingan bagi gur BK.

15
BAB III

A. Kekurangan dan Kelebihan buku

1. Menurut paham saya tentang penampilan buku(face value) yang utama memiliki
kelebihan yaitu penggunaan gambar/sampul buku yang menarik yang lebih
memahamkan pembaca dengan hanya melihat sampul maka pembaca dapat
menyimpulkan begitu pentingnya membacanya atau dalam konteks lebih menarik
sedangkan pada buku pembanding yang saya lihat sebagai pembaca dan pengamat
bahwa sampul kurang menarik dan tidak memperjelas bahwa buku tersebut adalah
buku profesi kependidikan sebab gambar yang digunakan tidak sesuai.

2. Dilihat dari segi layout

Buku utama:
 Kekurangannya adalah warna buku yang terkesan monoton dan kuno
membuat lay out buku kurang menarik.
 Kelebihannya adalah terdapat gambar yang mendeskripsikan bahwa buku in
merupakan buku profesi kependidikan.
Buku pembanding:
 Kekurangannya adalah penggunaan dan penyusunan daftar isi yang tidak
sesuai dengan peraturan keilmiahan penulisan daftar isi. Tidak hanya itu
penggunaan font pada penulisan buku ini sangat tidak teratur.
 Kelebihannya adalah pemilihan warna sampul sangat menarik.

3. Dilihat dari aspek isi buku


Buku utama:
 Kekurangan isi buku ini penulisan Bab nya tidak semua judul besar pada bab di
tebalkan.

16
 Kelebihannya isi buku sangat menerangkan secara terperinci dan jelas namun
masih harus perlu perbaikan-perbaikan kecil seperti membuat gambar agar
lebih menarik.
Buku pembanding:
 Kekurangan isi buku ini hanyalah pada pemilihan font serta tulisan yang terlalu
rapat) terlalu bergeser kekanan sehingga membuat buku itu kurang rapi,
kemudian penggunaan tanda baca serta spasi yang masih banyak terjadi
kesalahan.
 Kelebihannya isi buku sangat menerangkan secara terperinci dan jelas namun
masih harus perlu perbaikan-perbaikan kecil dan tambahan yang sangat
mendukung adanya gambar pendukung yang membuat buku cukup menarik dan
adanya contoh soal.
4. Dari aspek bahasa
Buku utama:
 Kelebihan: bahasa yang digunakan sudah mudah untuk dipahami dan
dimengerti oleh para pembaca karena penggunaan bahasa yang sederhana.
 Kekurangan: bahasa yang digunakan masih ada beberapa yang tidak
memiliki makna ataupun ambigu, dan banyak ditemuai dalam buku ini
pemilihan kata yang kuarang tepat dan penulisan kalimat dengan tanda baca
yang tidak efektif dan efisien.
Buku Pembanding:
 Kelebihan: bahasa yang digunakan sudah mudah untuk dipahami dan
dimengerti oleh para pembaca karena penggunaan bahasa yang sederhana.
 Kekurangan: bahasa yang digunakan masih ada beberapa yang tidak
memiliki makna ataupun ambigu, dan banyak ditemuai dalam buku ini
pemilihan kata yang kuarang tepat dan penulisan kalimat dengan tanda baca
yang tidak efektif dan efisien.

17
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Profesi kependidikan terdiri dari dua ranah, yaitu profesi pendidik dan profesi
tenaga kependidikan. Pendidik dan tenaga kependidikan merupakan dua jenis “profesi”
atau pekerjaan yang saling mengisi. Pendidik dengan derajar profesionalitas tingkat tinggi
sekali pun nyaris tidak berdaya dalam bekerja tanpa dukungan tenaga kependidikan.
Seblaiknya, tenaga kependidikan yang profesional sekali pun tidak dapat berbuat apa-apa,
tanpa dukungan guru yang profesional sebagai aktor langsung di dalam dan di luar kelas.

18
Penyandang profesi atau pemangku pekerjaan pendidik mencakup guru, dosen,
konselor, pamong belajar, tutor, instruktur, fasilitator dan tenaga lain yang sesuai dengan
kekehususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan, yang berfungsi
sebagai agen pembelajaran peserta didik.
Supervisi merupakan Perencanaan, pelaksaan dan evaluasi program supervise
dilakukan oleh supervisor yang professional. Istilah supervise sangat popular din
lingkungan akademik, birokrat, politisi, bahkan pengusaha. Supervisi berasal dari bahasa
inggris yang berarti pengawasan.
secara umum konseling dapat diartikan sebagai bantuan. namun dalam
pengertian sebenarnya, tidak setiap bentuk bantuan adalah konseling. konseling
merupakan suatu proses pertemuan langsung antara konselor dengan konseli atau face
to face relationship yang bermasalah, dimana pembimbing membantu konseling dalam
mengusahakan perubahan sikap dan tingkah laku. Tugas konselor adalah mengusahakan
perubahan sikap tersebut.

B. Rekomendasi
Sebaiknya pada buku pada buku utama seluruh judul besar pada daftar isi di
tebalkan ,agar terlihat rapi dan jelas,juga dalam membuat jarak pada tulisan agar tidak
membuat tulisan terlalu rapat sehingga buku terlihat rapi,juga pada buku pembanding,
sebaiknya penulisan nya juga bisa diperbaiki, seperti pada buku pembanding seluruh
paragraf/tulisan terlalu ke kanan sehingga membuat buku itu tidak rapi, juga ukuran tulisan
seluruh nya dapat disamakan agar pembaca nyaman untuk membaca serta mudah untuk
melihat tulisan buku tersebut, untuk bagian bagian yang sudah baik harap dipertahankan
atau lebih ditingkatkan lagi,agar mendukung proses pembelajaran yang baik.

19
DAFTAR PUSTAKA:

Wau, Yasaratodo.2018. Profesi Kependidikan.Medan: Unimed Press

Ahamadi, H. A. dan N. Uhbiyati. 1991. Ilmu Kependidikan.Jakarta: Rineka Cipta.

Danim, S. (2002). Inovasi Pendidikan, Dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga


Kependidikan. Bandung: Pustaka Setia.

20

Anda mungkin juga menyukai