Disusun Oleh :
Hertian Pratiwi
( 18 / XI IPA 1 )
Katalis adalah zat yang dapat memperbesar laju reaksi, tetapi tidak mengalami
perubahan kimia secara permanen, sehingga pada akhir reaksi zat tersebut dapat diperoleh
kembali. Katalis bekerja secara spesifik, maksudnya suatu katalis hanya dapat berpengaruh
pada satu macam reaksi. Katalis mempercepat reaksi dengan cara menurunkan harga energi
aktivasi (Ea). Katalisis adalah peristiwa peningkatan laju reaksi sebagai akibat penambahan
suatu katalis. Meskipun katalis menurunkan energi aktivasi reaksi, tetapi ia tidak
mempengaruhi perbedaan energi antara produk dan pereaksi. Dengan kata lain, penggunaan
katalis tidak akan mengubah entalpi reaksi.
Berdasarkan wujudnya, katalis dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu katalis homogen
dan katalis heterogen.
a. Katalis homogen
Katalis homogen adalah katalis yang berada dalam fasa yang sama dengan molekul
pereaksi. Banyak contoh dari katalis jenis ini baik dalam fasa gas maupun dalam fasa cair
atau larutan.
Contoh:
• Katalis dan pereaksi berwujud cair
2H2O2 (aq) H2O (l) +O2 (g)
• Katalis dan pereaksi berwujud gas
2SO2 (g) + O2 (g) NO (g)
2SO3 (g)
b. Katalis heterogen
Katalis heterogen berada dalam fasa yang berbeda dengan pereaksi, biasanya ada
dalam bentuk padatan. Katalis heterogen biasanya melibatkan pereaksi fasa gas yang terserap
pada permukaan katalis padat. Terdapat dua jenis proses penyerapan gas pada permukaan
padat, yaitu adsorpsi (penyerapan zat pada permukaan benda) dan absorpsi (penyerapan zat
ke seluruh bagian benda).
Contoh:
Katalis berwujud padat, sedangkan pereaksi berwujud gas.
Pembuatan amonia dengan proses Haber menggunakan katalis Fe
N2 (g) + 3H2 (g) Fe 2NH3 (g)
Pembuatan asam sulfat dengan proses kontak menggunakan katalis V2O5
2SO2 (g) + O2 (g) V2O5 2SO3 (g)
c. Autokatalis
Autokatalis adalah zat hasil reaksi yang dapat berperan sebagai katalis.
Contoh:
MnSO4 yang dihasilkan dari reaksi kalium permanganat dengan asam oksalat dalam suasana
asam merupakan autokatalis reaksi tersebut.
2 KMnO4(aq) + 5 H2C2O(aq) + 3 H2SO4(aq) → 2 MnSO4(aq) + K2SO4 (aq) + 8H2O(l) + 10 CO2(g)
Disamping itu, ada beberapa zat yang dapat memperlambat suatu reaksi. Zat tersebut
dinamakan antikatalis, karena sifatnya berlawanan dengan katalis.
• Inhibitor
Inhibitor adalah zat yang memperlambat atau menghentikan jalannya reaksi.
Contoh:
SnCl2 bersifat inhibitor pada reaksi :
H2SO3 + udara H2SO4
• Racun katalis
Racun katalis adalah zat yang dalam jumlah sedikit dapat menghambat kerja katalis.
Contoh:
CO2,CS2, atau H2S merupakan racun katalis pada reaksi :
2H2 (g) + O2 (g) 2H2O (l)
E. Langkah Kerja :
1. Ke dalam dua gelas kimia masing-masing 50 mL larutan hidrogen peroksida 5%
lalu amati kecepatan timbulnya gelembung gas pada kedua gelas kimia tersebut.
2. Pada gelas kimia pertama tambahkan 5 mL larutan NaCl 0,1 M dengan
menggunakan pipet ukur. Amati kecepatan timbulnya gelembung gas.
3. Pada gelas kimia kedua tambahkan 5 mL larutan FeCl3 0,1 M dengan
menggunakan pipet ukur. Amati kecepatan timbulnya gelembung gas.
F. Hasil Pengamatan :
Larutan H2O5 5% dalam gelas kimia : bening, bergelembung
Larutan H2O5 5% + larutan NaCl 0,1 M : bening, proses terbentuk gelembung sangat
lambat
Larutan H2O5 5% + larutan FeCl3 0,1 M : warna merah kecoklatan, suhu naik (panas),
proses terbentuknya gelembung cepat
G. Pertanyaan :
1. Zat manakah yang berfungsi sebagai katalis pada penguraian hidrogen peroksida?
Jelaskan !
2. Apakah zat tersebut mengalami perubahan selama hidrogen peroksida mengalami
penguraian? Jelaskan!
H. Analisis Pertanyaan :
1. Zat yang berfungsi sebagai katalis pada penguraian hidrogen peroksida adalah
FeCl3 , karena FeCl3 mempercepat laju reaksi, dibuktikan dengan terbentuknya
gelembung yang banyak dalam waktu yang cepat.
2. Iya, zat tersebut mengalami perubahan selama hidrogen peroksida mengalami
penguraian. Pada saat reaksi perubahan terjadi perubahan warna tetapi pada akhir
reaksi zat katalis kembali seperti semula atau tidak mengalami perubahan kimia
secara permanen.
I. Kesimpulan :
Katalis dapat menurunkan energi aktivasi (energi minimum yang harus agar terjadi
reaksi) dari suatu reaksi sehingga reaksi menjadi lebih mudah berlangsung karena
semakin banyak tumbukan efektif yang terjadi.