Anda di halaman 1dari 10

RESUME MATERI

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Organisasi dan Arsitektur Komputer
Dosen Pengampu: Nurcahya Pradana Taufik Prakisya, S.kom., M.cs.

Disusun Oleh :

ADITYA WAHYU S K3517003


PANJI SETIAWAN K3517049
MUHAMMAD SA’AD K3517041

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
1. DRIVE PARTITIONS
Oleh : Aditya Wahyu S K3517003

APA ITU DRIVES PARTITIONS?

Partition, yang artinya “Pembagian” adalah kegiatan pembagian satu Hard Drive atau SSD
menjadi beberapa bagian. Bagian-bagian ini sering disebut dengan “Logical Drives” atau “Volumes”.
Pembagian ini akan di anggap oleh OS sebagai Drives yang terpisah. Setiap bagian disk yang terpisah,
memiliki huruf yang berbeda, misalkan C: atau D: dan huruf lainnya, memiliki struktur berbentuk
folder dan bisa di FORMAT tanpa memengaruhi bagian lainnya.(Di video digambarkan folder C: bisa
dihapus tanpa mempengaruhi folder D:).

Biasanya, computer akan secara default membuat partisi C: sebagai primary, boot, page file,
atau crush dump. Pada partisi inilah, aplikasi yang ter-install atau data untuk pengoperasian sistem
akan tersimpan. Sedangkan untuk drive partisi lain bisa bertindak sebagai partisi primary, partisi
extended, maupun partisi logical. Biasanya pula, pada partisi bagian ini hanya bersifat untuk
menyimpan data-data yang tidak berhubungan dengan pengoperasian komputer.

FUNGSI DRIVES PARTITIONING

Beberapa fungsi dari Partitioning yaitu:

1. Membuat bagian yang tersembunyi tanpa Huruf tertentu sehingga bisa menyimpan file file
atau program penting tanpa bisa ditemukan oleh orang lain selain anda.
2. Memudahkan Dual Boot, misalkan anda ingin mencoba OS yang berbeda seperti LINUX
contohnya. Tanpa menginstall disk baru atau membuang OS original milik anda.
3. Mengamankan data bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan terjadi pada instalasi OS anda
corrupt atau terinfeksi suatu virus atau malware. Anda bisa mengatasinya dengan
menghapus dan reinstall OS anda tanpa menghancurkan data-data penting milik anda.
4. Membuat kinerja komputer lebih cepat dengan terbaginya fungsi dan tigas masing-masing
data itu sendiri.

JENIS-JENIS DRIVE PARTITIONS

Seperti penjelasan sebelumnya, yakni partisi harddisk ini juga dilakukan untuk memisahkan
data sesuai dengan fungsi dan tugasnya. Oleh karena itu, pada saat melakukan partisi harddisk,
terdapat tiga jenis partisi harddisk yang dapat dipilih. Berikut ini merupakan jenis-jenis partisi
harddisk.
1. Partisi Primary

Sesuai dengan namanya, partisi jenis ini merupakan partisi utama dari sebuah harddisk.
Dalam partisi harddisk ini biasanya tersimpan file installer dari sebuah aplikasi, boot, page file, atau
crush dump yang berhubungan dengan pengoperasian sistem komputer. Dengan kata lain, partisi
primary inilah drive yang pertama kali diakses oleh komputer pada saat booting komputer.

2. Partisi Extended

Partisi extended ini juga merupakan partisi utama pada partisi harddisk. Namun, partisi
extended ini tidak seperti partisi primary yang menangani pengolahan data secara langsung.
Melainkan berfungsi untuk membantu mengatasi keterbatasan yang terjadi pada partisi harddisk.
Sehingga, jenis partisi harddisk ini tidak dapat diisi oleh data, melainkan hanya sebagai logical saja.

3. Partisi Logical

Pada partisi logical ini, komputer dapat menyimpan berbagai macam data, baik yang
dibutuhkan dalam pengoperasian sistem maupun tidak. Namun, pada umumnya data yang
berhubungan dengan pengoperasian sistem tidak tersimpan dalam jenis partisi harddisk ini. File yang
terdapat pada partisi harddisk ini dapat berupa file dokumen, foto, video, dan lain sebagainya.

CARA MEMBUAT PARTISI DRIVE

Langkah 1: Buka Start menu lalu ketik Diskmgmt.msc dan di-ikuti dengan Enter setelahnya untuk


membuka Disk Management.
Langkah 2: Klik kanan pada partisi yang ingin Anda kecilkan / bagi lalu klik pilihan Shrink
Volume.

Langkah 3: Setelah itu, Anda akan disuguhi pertanyaan seperti di bawah ini:

 Total besar partisi sebelum dibagi (dalam MB)


 Ukuran yang tersedia untuk dibagi (dalam MB)

Seperti yang Anda lihat pada gambar di atas, Windows tidak mengijinkan untuk memecah partisi
lebih dari sector dimana ada file yang tidak dapat dipindahkan.

Pada isian selanjutnya (Enter the amount of space to shrink in MB), masukan jumlah kapasitas partisi
baru yang ingin Anda buat (dalam megabyte). Anda harus mengisi kolom tersebut dengan jumlah
yang lebih kecil dari yang terlihat pada Size of available shrink space in MB. Sebagai tolak ukur, di
Windows 1 GB sama dengan 1024 MB.

Setelah memasukan jumlah yang ingin Anda bagi, klik tombol Shrink. Mudah bukan? Jumlah yang
tadi Anda sisihkan pada partisi 1 akan terlihat sebagai Unallocated di Disk Management.

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN MEMPARTISI HARDDISK

Keuntungan dari partisi harddisk

Berikut ini beberapa manfaat dan keuntungan yang diperoleh dari memecah harddisk menjadi dua
atau lebih partisi :

1. Memisahkan penyimpanan antara sistem operasi dan program file dari data pengguna.
Dengan cara ini kita bisa membuat backup image dari sistem operasi dan menaruhnya pada
penyimpanan pengguna. Contoh dari aplikasi cara ini misalnya dengan menggunakan Ghost.

2. Memisahkan sistem operasi dengan virtual memory/paging file, atau pada Linux dikenal
dengan istilah Swap.
3. Mendekatkan akses dari program yang sering dipakai dengan data.

4. Memisahkan cache dan log file dari file lain. File-file ini bisa berubah ukurannya secara
dinamis dan cepat sehingga mengganggu penyimpanan file data.

5. Memungkinkan penggunaan multi boot dan multi sistem operasi. Dengan partisi kita bisa
menginstal beberapa sistem operasi dalam satu harddisk misalnya Linux, BSD dan Windows.
Kita bisa menginstal beberapa distro Linux atau beberapa versi Windows yang berbeda dalam
satu harddisk. Kemudian kita bisa memilih sistem operasi mana yang kita pakai saat booting
pertama kali komputer dihidupkan.

6. Melindungi atau mengisolasi file ketika terjadi error karena kerusakan harddisk atau
gangguan virus. Jika file corrupt kita hanya perlu merecovery partisi harddisk yang
bermasalah. Atau misalnya sebuah partisi terkena virus kita hanya perlu scan virus pada
partisi tersebut. Berarti jika sebuah partisi bermasalah, partisi lain tidak akan terkena efeknya.

7. Meningkatkan performa komputer karena ukuran file system yang lebih kecil akan lebih
efisien. Sebagai contoh, harddisk dengan ukuran yang besar memerlukan waktu pembacaan
sekuensial file tabel yang lebih panjang. Ini tentunya memerlukan waktu yang lebih lama jika
dibanding ukuran partisi yang lebih kecil.

8. Partisi harddisk yang secara signifikan lebih kecil dari ukuran maksimum harddisk sesuai
kebutuhan menyebabkan efisiensi waktu proses maintenance harddisk seperti defragment dan
check disk. Ukuran partisi yang kecil juga memperkecil ketika kita mem-backup image dari
harddisk.

9. Memperpendek langkah yang bertujuan meminimalkan reposisi head setelah pengambilan


data dengan cara mengurangi track yang dijangkau tiap partisi. Ada baiknya kita mempartisi
sebuah harddisk menjadi empat atau lima bagian dari total kapasitas harddisk.

10. Membuat harddisk panjang umur karena meminimalkan langkah dari head saat proses
pembacaan dan meminimalkan proses reposisi head setelah pembacaan.

Kerugian dari partisi harddisk

Selain dari beberapa keuntungan diatas, mempartisi harddisk juga memiliki beberapa kerugian,
diantaranya adalah :

1. Mengurangi kapasitas total yang tersedia dari harddisk yang bisa dipakai oleh pengguna
untuk menyimpan data. Hal ini terjadi misalnya pada saat membuat beberapa pengaturan
sistem operasi yag kita instal, akibatnya kita kehilangan beberapa space untuk menyimpan
data pribadi maupun pekerjaan.

2. Mengurangi performa pengambilan data dari harddisk ketika data diakses secara rutin dan
bersamaan dari tiap-tiap partisi yang berbeda. Ini terjadi karena ketika membaca atau menulis
data pada partisi yang berbeda, head akan bergerak-gerak mengikuti track dari data yang kita
akses. idealnya head hanya membaca satu arena jika harddisk tidak dipartisi, namun karena
adanya partisi maka memungkinkan akses yang bersamaan seperti misalnya saat kita
melakukan proses kopi file dari satu partisi ke partisi lainnya.

3. Meningkatkan terjadinya pemecahan data file (disk fragmentation) karena space harddisk
yang lebih kecil. Fragmentation adalah pemisahan lokasi data sebuah file pada harddisk.
Misalnya sebuah file berukuran 10MB, saat disimpan dalam harddisk tidak diurutkan
tempatnya melainkan dipecah menjadi beberapa bagian dan ditaruh pada beberapa lokasi
yang berbeda.

4. Pengguna tidak bisa menggunakan keseluruhan kapasitas memory penyimpanan harddisk.


Misalnya kita akan menyimpan satu file sebesar 40GB namun harddisk kita yang berukuran
60GB telah kita partisi menjadi dua masing-masing 30GB akan berakibat file tersebut tidak
bisa masuk karena kekurangan kapasitas yang tersedia.

5. Memungkinkan kesulitan akses jika ada perbedaan file system dan sistem operasi antar
partisi. Seperti misalnya ada dua partisi Windows dan Linux dengan file system NTFS dan
EXT4 maka partisi dengan file system EXT4 tidak akan terbaca pada Windows. Meskipun
NTFS bisa terbaca pada Linux namun harus disesuaikan dengan setting mount point0nya
lebih dahulu. bagi beberapa pengguna pemula ini akan sedikit menyulitkan.
2. DATA COMPRESSION
Oleh Muhammad Sa’ad K3517041

Data kompresi berguna untuk mengurangi penggunaan storage dan meningkatkan kecepatan
transfer koneksi standar. Logikanya adalah dengan membuat algoritma yang bisa membongkar
string data yang Panjang menjadi yang lebih singkat dan menyatukannya kembali. Logika ini
seperti equation 2x2x2x2x2 menjadi 25 dimana 25 lebih cepat ditulis dan lebih simple untuk di
artikan.

Untuk mendemonstrasikan bagaimana algoritma kompresi bekerja yaitu dengan


menggunakan string X, O atau 0,1. Jika kita mempunyai data:

XXXOOXXX

Algoritma akan mengartikan setiap digit yang baru akan mengulanginya dan mencatat berapa kali
digit itu berulang. Hal ini menyebabkan string berubah menjadi:

X3O2X3

Dengan menggunakan string diatas akan mengurangi ukuran data yang digunakan. Data
diatas bisa dipersingkat lagi menjadi:

3O23

Data diatas merupakan Lossless Compression. Semua data asli akan tetap utuh yang
merupakan syarat untuk program dan dokumen. Lossy Compression merupakan kompresi data
yang memungkinkan mengurangi ukuran data dengan mengurangi detail dari data aslinya. Biasa
digunakan untuk data media contohnya music, video, dll. Hal ini akan mengurangi ukuran data
dan mengurangi kualitas dari media tersebut.
3. DISK DEFRAGMENTATION & DRIVE OPTIMIZATION

Oleh Panji Setiawan K3517049

Defragmentasi adalah proses untuk menangani berkas yang mengalami fragmentasi internal.
Sebuah berkas dikatakan terfragmentasi apabila berkas tersebut tidak menempati ruangan
yang saling berdekatan dalam penyimpanan fisik. Defragmentasi membuat drive bekerja
lebih cepat.

Ada beberapa alasan yang menyebabkan fitur dan juga tools disk defragmenter sangat
penting dan harus digunakan pada hardisk defragmenterisk:

1. Proses copy dan paste pada sebuah hardisk defragmenterisk yang terkadang asal.
2. Ada kemungkinan jumah file yang saling bertumpuk satu sama lain di dalam sebuah
drive penyimapanan hardisk defragmenterisk.
3. Adanya file-file di dalam hardisk defragmenterisk yang letaknya tidak beraturan dan
berurutan.

Komputer akan menaruh bagian dari file besar ke dalam free space hingga terisi penuh dan
setelah itu menaruh bagian file lainnya ke tempat lain pada hard drive. Hal ini yang
menyebabkan ruang penyimpanan pada hardisk digunakan secara tidak efisien dan bisa
mengurangi kapasitas penyimpanan. Inilah yang disebuh file fragmentation.

Fragmentasi pada hardisk merupakan hal wajar dan tidak dapat dihindari. Tetapi dampak dari
fragmentasi hardisk ini bisa menyebabkan komputer berjalan sangat lambat karena ada waktu
tambahan untuk “mencari-cari” lokasi beberapa potongan file yang tersebar secara tidak
beraturan tersebut.

Akibat dari hal tersebut, performa dapat menjadi benar-benar lambat karena di mechanical
drive, piringan datar (platter) berputar secara fisik untuk mengijinkan drive mengakses file
dan jika file tersebut terpecah menjadi beberapa bagian yang menyebar ke seluruh disk,
secara alamiah akan membutuhkan lebih lama untuk membawa apa yang dicari.
Defragmentasi melawan efek tersebut dengan melakukan dua hal:

1. Mengumpulkan kembali file yang terpecah. File-file tersebut akan ditaruh ke dalam
satu lokasi file saja pada disk yang akan menghasilkan akses yang lebih cepat.
2. Menyusun kembali free space ke dalam satu blok. Sehingga, PC tidak akan
memfragmentasi file atau informasi baru dan membaginya menjadi lubang kecil ke
dalam free space.

Defragmentasi tidak menghasilkan manfaat performa yang sama untuk SSD karena SSD
tidak memiliki beberapa bagian dimana PC dapat mengakses semua data pada kecepatan
yang kira-kira sama terlepas dari chip SSD yang benar-benar memegang potongan file
tertentu.
Faktanya, mencoba mendefragmentasi SSD dapat menyebabkan lebih banyak kerugian
daripada keuntungan. Cell yang sebenarnya mengandung data pada SSD hanya dapat ditulis
berkali-kali hingga mereka habis dan benar-benar menjadi tidak berguna. Dan karena cara
kerja SSD ini jauh berbeda dengan HDD tradisional, dimana data tidak akan terfragmentasi,
menjalankan utilitas defragmentasi akan benar-benar membakar program/menghapus siklus
dan berpotensi menyebabkan kematian dini pada SSD. Ini bukan sesuatu yang akan terjadi
begitu cepat.

Contohnya pada Samsung 850 Evo 500GB yang memiliki nilai 150TB dari total penulisan,
atau setara jika menulis ke setiap blok drive minimal 300 kali. Dengan pengguna biasa rata-
rata menulis kurang dari 20GB per hari, akan dibutuhkan lebih dari 20 tahun untuk
membakar 150TB total penulisan. Tapi jika sering melakukan proses defragmenting, dimana
proses ini bisa dengan mudah menulis ratusan GB data, SSD akan jauh lebih cepat mati
terlalu dini.Apabila menggunakan Windows 7 atau versi Windows yang lebih baru, jangan
panik jika OS tidak akan melakukan defragmentasi SSD manapun yang tersambung. Sebagai
gantinya, Windows tersebut akan memberikan opsi untuk mengoptimalkan SSD, yaitu
mengirimkan trim command.

Trim command tidak sama dengan mechanical hard drive, yang mana data dapat dengan
mudah di-overwrite dan dihapus oleh cell pada SSD. Trim menghapus cell dengan data lama
yang belum benar-benar dihapus secara fisik dari drive. SSD dapat menulis informasi baru
pada cell jauh lebih cepat kedepannya. Trim biasanya dikendalikan secara otomatis oleh
Windows. Jadi, tidak perlu melakukan pekerjaan lebih untuk menjaga proses defragmentasi
tetap berjalan.

Anda mungkin juga menyukai