Anda di halaman 1dari 15

Laporan Praktikum I Ilmu Pemuliaan Ternak

HERITABILITASBOBOT LAHIR SAPI LIMOUSIN


DI KABUPATEN KOLAKA

OLEH

NAMA : NUR AZLIN


NIM : L1A118012
KELAS : A
ASISTEN PEMBIMBING : MUHAMMAD REZKY

JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
HALAMAN KONSULTASI

No Hari/Tanggal Materi Konsultasi P a r a f

Kendari, Maret 2020


Menyetujui,
Asisten Pembimbing,

Muh. Rezky
NIM. L1A11700

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Heritabilitas merupakan parameter genetik yang digunakan untuk

mengukur kemampuan genotip dalam populasi ternak dalam mewariskan karakter

yang dimilikinya. Nilai duga heritabilitas memiliki fungsi diantaranya untuk

menentukan keberhasilan seleksi, karena dapat memberikan petunjuk suatu sifat

lebih dipengaruhi oleh faktor genetik atau faktor lingkungan.

 Pengetahuan tentang besarnya keragaman genotipe dalam suatu populasi

merupakan modal penting dalam program pemuliaan ternak, karena keragaman

genotipe mencerminkan besarnya potensi dan kecepatan dari populasi tersebut

untuk menerima perbaikan. Populasi dengan keragaman genotipe rendah

mencirikan bahwa anggota populasi tersebut secara genetik relatif homogen

sehingga seleksi untuk mendapatkan ternakyang unggul akan sulit dilakukan.

Untuk dapat menentukan besarnya kergaman genotipe suatu populasi perlu

diketahui komponen-komponen yang menyusun keragaan individu ternak

penyusun populasi. 

Ternak telah mengalami seleksi alam dan buatan di peternakan rakyat,

sehingga memiliki daya tahan baik terhadap penyakit dan sanggup

mempertahankan performans dalam kondisi pakan dan manajemen jelek.

Perbaikan mutu genetik disamping perbaikan pakan dan manajemen diperlukan

untuk memperbaiki produktivitas. Perbaikan mutu genetik, yang ditempuh melalui

program pemuliaan ternak berupa seleksi dan kombinasi persilangan, menjadi

cara efektif karena berdampak permanen dan diwariskan. Seleksi bertujuan untuk

memilih ternak yang diduga bermutu genetik baik sehingga berkembang biak
lebih lanjut dan mengubah frekuensi gen pengatur sifat sehingga proporsi gen

yang diinginkan meningkat.

Efektivitas program pemuliaan memerlukan data parameter genetik, nilai

heritabilitas bermanfaat sebagai: 1) gambaran proporsi performans dipengaruhi

oleh genetik aditif; 2) dasar program seleksi; dan 3) salah satu parameter penting

menduga kemajuan genetik akibat seleksi. Heritabilitas tinggi berarti fenotip

banyak dipengaruhi genetik aditif dibanding lingkungan dan akan memberikan

respon seleksi tinggi bila dilakukan seleksi (Abrianto dkk, 2017).

Berdasarkan uraian singkat pada latar belakang diatas maka perlunya

dilakukan praktikum heritabilitas ternak pada sapi yang berada di Kabupaten

Kolaka.

1.2. Tujuan Praktikum

Tujuan dilakukannya praktikum heritabilitas pada ternak sapiadalah

mahasiswa diharapkan mampu mengetahui nilai heritabilitasberat lahir induk dan

berat lahir anak.

1.3. Manfaat Praktikum

Manfaat dilakukannya praktikum heritabilitas ternak adalah mahasiswa

dapat mengetahui nilai heritabilitasberat lahir induk dan berat lahir anak.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Heritabilitas

Heritabilitas merupakan suatu proporsi dari ragam genetik terhadap

ragam fenotip. Berdasarkan cara menghitung nilai heritabilitas maka secara

statistik, angka pewarisan dapat dinyatakan dalam berbagai bentuk persamaan,

dalam arti luas dapat dinyatakan dengan H=σg2/σp2 yang berarti proporsi dari

ragam genetik terhadap ragam fenotip dan dalam arti sempit dinyatakan dengan

h2=σa2/σp2 yaitu dapat didefinisikan sebagai proporsi dari ragam aditif terhadap

ragam fenotip. Heritabilitas merupakan istilah yang digunakan untuk

menunjukkan bagian dari keragaman total dari sifat kuantitatif pada ternak yang

diakibatkan oleh pengaruh genetik (Sari, 2016).

Heritabilitas dapat dilakukan pengukuran dengan tujuan untuk

mengetahui besarnya keragaman fenotipe yang diakibatkan oleh aksi genotipe

atau menggambarkan tentang persentase keragaman fenotipe yang diwariskan dari

induk kepada keturunannya. Nilai heritabilitas satu berarti karakter yang

diwariskan kepada keturunannya seluruhnya diakibatkan oleh keragaman genetik

tidak ada pengaruh lingkungan. Nilai heritabilitas nol berarti karakter yang

diwariskan kepada keturunannya seluruhnya diakibatkan oleh keragaman

lingkungan tidak ada pengaruh genetik. Nilai heritabilitas ini dapat

dikelompokkan menjadi tiga yaitu rendah mempunya nilai antara 0 – 0.1,

medium/sedang mempunyai nilai antara 0.1 – 0.3 dan tinggi mempunyai nilai

antara 0.3 – 1 (Gusrina, 2012).

2.2. Bobot Lahir Sapi


Bobot lahir pedet jantan dibagi menjadi 3 kelompok dimaksudkan untuk

melihat potensi bobot lahir. Bobot lahir jantan paling banyak diatas 31 kg yang

mencapai 52,55%. Diikuti bobt lahir antara 26-30 kg sebanyak 43,35% dan hanya

3,92% pedet jantan yang bobot lahir kurang dari 25 kg. Sedangkan bobot lahir

pedet betina antara 26-30 kg dan diatas 31 kg hampir sama masing-masing adalah

45,31% dan 43,69%. Dan untuk bobot lahir ternak betina yang kurang dari 25 kg

hanya 11% (Subiharta dan Pita, 2013).

Banyak faktor berpengaruh terhadap bobot lahir dan kelangsungan hidup

pedet, Berkurangnya asupan nutrien pada periode akhir kebuntingan (pre-calving)

tidak saja berakibat menurunnya bobot lahir bahkan dapat mengakibatkan

kematian pedet.bobot lahir pedet sapi bali jantan dan betina sangat bervariasi.

Kisaran bobot lahir pedet jantan antara 10,5-22,0 kg dengan rataan 18,9±1,4 kg.

Pedet betina memiliki kisaran bobot lahir antara 13-26 kg dengan rataan 17,9±1,6

kg (Suryani dkk, 2016).

2.3. Nilai Pemuliaan

Nilai pemuliaan adalah nilai individu yang dipengaruhi oleh gen dan

berpengaruh pada generasi berikutnya. Nilai pemuliaan merupakan pencerminan

potensi genetik yang dimiliki seekor ternak untuk sifat tertentu yang diberikan

secara 10 relatif atas kedudukannya di dalam suatu populasi. Nilai pemuliaan

merupakan faktor utama dalam mengevaluasi keunggulan individu dalam populasi

ternak. Nilai pemuliaan tidak dapat diukur secara langsung, namun dapat diduga

atau diestimasi. Nilai pemuliaan ini sangat diperlukan sebagai bahan

pertimbangan untuk seleksi (Soewandi dkk, 2017).


Arti dari nilai pemuliaan sangat penting, terutama dalam menilai

keunggulan seekor pejantan yang akan digunakan sebagai sumber mani beku.

Apabila seekor ternak telah diketahui besar nilai pemuliaannya, hal ini berarti

bahwa bila pejantan tersebut dikawinkan dengan induk-induk secara acak pada

populasi normal maka rerata performans keturunannya kelak akan menunjukkan

keunggulan sebesar setengah dari nilai pemuliaan dari pejantan tersebut terhadap

performans populasinya. Seekor pejantan hanya mewariskan setengah dari nilai

pemuliaannya, dan setengahnya berasal dari induknya (Soewandi dkk, 2017).


BAB III. METODEPRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum heritabilitas ternak dilaksanakan pada hari Juma't tanggal 13

pukul 13 00. WITA sampai selesai yang bertempat diLaboratorium Unit Ternak

Unggas, Fakultas Peternakan, Universitas Halu Oleo, Kendari.

3.2. Materi Praktikum

Alat yang digunakan dalam praktikum heritabilitas pada ternak

sapidisajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Alat dan Kegunaan

No Nama Alat Kegunaan

1. Komputer Untuk menghitung data

2. Alat Tulis Untuk mencatat hasil pengamatan

Bahan yang digunakan dalam praktikum heritabilitas pada ternak sapi disajikan

pada Tabel 2.

Tabel 2. Bahan dan Kegunaan


No Nama Bahan Kegunaan

1. Data (bobot lahir sapi) Sebagai objek pengamatan


3.3. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum heritabilitas pada ternak sapiadalah sebagai

berikut:

1. Memasukkan data yang diberikan pada aplikasi excel dan apabila

menggunakan cara manual maka menulis data yang diberikan pada kertas.

2. Menghitung data yang diberikan pada aplikasi excel atau juga bisa manual.

3. Menghitung rata-rata, simpangan baku, dan melakukan perhitungan

pendugaan nilai heritabilitas dan korelasi.


BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan praktikum heritabilitas pada ternak sapidisajikan pada

Tabel 3.

Tabel 3. Data Bobot Lahir Sapi

K
N o X Y X 2
Y 2
X Y
1.        21.012 1 3 441.5041 1 6 9 273.156
2.        16.012 1 8 256.3841 3 2 4 288.216
3.        18.012 1 2 324.4321 1 4 4 216.144
4.        15.012 1 5 . 6 225.3601 24 3 . 3 6 234.1872
5.        17.012 1 3 . 8 289.4081 19 0 . 4 4 234.7656
6.        20.012 1 8 400.4801 3 2 4 360.216
7.        19.012 1 7 . 4 361.4561 30 2 . 7 6 330.8088
8.        18.012 1 4 . 4 324.4321 20 7 . 3 6 259.3728
9.        16.012 1 6 . 2 256.3841 26 2 . 4 4 259.3944
10.    20.012 1 2 400.4801 1 4 4 240.144
11.    16.012 1 3 . 2 256.3841 17 4 . 2 4 211.3584
12.    18.012 1 2 324.4321 1 4 4 216.144
13.    15.012 1 5 . 6 225.3601 24 3 . 3 6 234.1872
14.    21.012 1 8 441.5041 3 2 4 378.216
15.    16.012 1 3 . 2 256.3841 17 4 . 2 4 211.3584
16.    18.012 1 2 324.4321 1 4 4 216.144
17.    15.012 1 5 . 6 225.3601 24 3 . 3 6 234.1872
18.    17.012 1 3 . 8 289.4081 19 0 . 4 4 234.7656
19.    21.012 1 8 441.5041 3 2 4 378.216
20.    16.012 1 3 . 2 256.3841 17 4 . 2 4 211.3584
21.    21.012 1 8 441.5041 3 2 4 378.216
22.    16.012 1 3 . 2 256.3841 17 4 . 2 4 211.3584
23.    18.012 1 2 324.4321 1 4 4 216.144
24.    15.012 1 5 . 6 225.3601 24 3 . 3 6 234.1872
25.    17.012 1 3 . 8 289.4081 19 0 . 4 4 234.7656
26.    20.012 1 8 400.4801 3 2 4 360.216
27.    19.012 1 7 . 4 361.4561 30 2 . 7 6 330.8088
28.    18.012 1 4 . 4 324.4321 20 7 . 3 6 259.3728
29.    16.012 1 6 . 2 256.3841 26 2 . 4 4 259.3944
30.    20.012 1 2 400.4801 1 4 4 240.144
31.    18.012 1 4 . 4 324.4321 20 7 . 3 6 259.3728
32.    16.012 1 6 . 2 256.3841 26 2 . 4 4 259.3944
33.    20.012 1 2 400.4801 1 4 4 240.144
34.    21.012 1 8 441.5041 3 2 4 378.216
35.    16.012 1 3 . 2 256.3841 17 4 . 2 4 211.3584
36.    18.012 1 2 324.4321 1 4 4 216.144
37.    15.012 1 5 . 6 225.3601 24 3 . 3 6 234.1872
38.    21.012 1 8 441.5041 3 2 4 378.216
39.    16.012 1 3 . 2 256.3841 17 4 . 2 4 211.3584
40.    18.012 1 2 324.4321 1 4 4 216.144
41.    15.012 1 5 . 6 225.3601 24 3 . 3 6 234.1872
42.    17.012 1 3 . 8 289.4081 19 0 . 4 4 234.7656
43.    20.012 1 8 400.4801 3 2 4 360.216
44.    15.012 1 5 . 6 225.3601 24 3 . 3 6 234.1872
45.    17.012 1 3 . 8 289.4081 19 0 . 4 4 234.7656
46.    20.012 1 8 400.4801 3 2 4 360.216
47.    19.012 1 7 . 4 361.4561 30 2 . 7 6 330.8088
48.    18.012 1 4 . 4 324.4321 20 7 . 3 6 259.3728
49.    16.012 1 6 . 2 256.3841 26 2 . 4 4 259.3944
50.    20.012 1 2 400.4801 1 4 4 240.144
Jumlah 889.6 7 4 5 16026.34 11337.64 13299.54

eterangan : X = Berat Lahir Induk


Y = Berat Lahir Anak
4.2. Analisis Data

Data di analisis dengan mengunakan rumus heritabilitas dengan metode

regresi anak tetua dengan rumus sebagai berikut:

4.2.2. Mencari Nilai ∑xy

∑ X .∑Y
∑xy= ∑XY –
N
889,6 ×745
∑xy=13299.54–
50
662752
∑xy=13299.54–
50

∑xy= 13299.54– 13255,04

∑xy= 44,5

4.2.2. Mencari Nilai ∑x2

(∑ X )2
∑x2= (∑X)2 –
N
16026.34
∑xy= 889,6–
50

∑xy=889,6 – 320,5269
∑xy= 569,0731

4.2.3. Mencari Nilai b

∑ xy
b=
∑ x2
44,5
b=
569,0731
b = 12788,16

4.2.3. Mencari Nilai h2

h2 = 2 × b

h2 = 2 × 12788,16

h2 = 25576,32

h2 = 2,55%

4.3. Pembahasan
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan praktikum heritabilitas ternakmaka

dapat disimpulkan bahwa, nilai heteribilitas ternak merupakan parameter genetik

yang mengukur kemampuan suatu genetik .

5.2. Saran

Saran saya dari laporan ini agar mahasiswa dapat mengetahui suaty analisis data

pada praktikum .

DAFTAR PUSTAKA
Lies , dkk (2015) Genetik pada Suatu Nilai Genotip yang Dimiliki Ketua Pada
Keturunanya Yogyakarta . Depublish ID .
Gustianna , (2012) Analisis Hasil Hereribilktas yang di Peroleh Beberpa Pada
Genetik Ayam Ras . Fakultas Pertanian universitas Pasir Penggaraian
Rokan.

Anda mungkin juga menyukai