Anda di halaman 1dari 4

PENTINGNYA PEMUPUKAN BERIMBANG DALAM SISTEM BUDIDAYA

PERTANIAN

Disusun oleh:
1. Gracia RM Simanjuntak
2. Gunawan Yogi Saputra
3. Kholisa Aulia Kosasi
4. M. Sepra Chairman
5. Muhamad Firmansyah
6. Retno Siwi Handayani
7. Shinta Dwi Intan Permatasari
8. Uswatun Qasanah
9. Vaya Niesha

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
1. PENDAHULUAN
Dalam rangka meningkatkan laju pertumbuhan tanaman, perlu dilakukan
suatu cara pemupukan berimbang yakni pemupukan menggunakan pupuk organik dan
pupuk anorganik. Pupuk anorganik menyediakan unsur hara lebih banyak dan lebih
mudah tersedia bagi tanaman dibandingkan pupuk organik. Penggunaan pupuk yang
salah dapat menyebabkan inefisensi pada proses produksi, penggunaan pupuk buatan
dalam jangka panjang secara terus menerus dan tidak terkontrol akan berdampak
buruk pada kesuburan tanah dan lingkungan disekitar daerah pertanian. Kerugian
lainnya adalah keseimbangan organisme di dalam tanah terganggu dan kualitas air
permukaan, seperti air sungai di daerah pertanian menjadi tercemar (Novizan, 2002).

2. PEMBAHASAN
Pemupukan berimbang diartikan sebagai pemupukan untuk mencapai status
semua hara dalam tanah optimum untuk pertumbuhan dan hasil suatu tanaman
(Setyorini et al., 2003). Pemupukan berimbang berarti penambahan hara agar
ketersediaan dalam tanah pada kondisi yang optimum bagi pertumbuhan tanaman.
Kemampuan masing-masing tanaman menyerap unsur hara dari tanah berbeda,
sehingga potensi hasil tanaman juga berbeda. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa pada tanah yang berbeda yang ditanami dengan tanaman yang sama atau pada
tanah yang sama yang ditanami dengan tanaman berbeda kebutuhan pupuknya juga
berbeda. Pemberian pupuk pada tanah yang memerlukan tambahan hara dan
rekomendasi yang diberikan juga akan bervariasi dan bersifat spesifik lokasi, sesuai
dengan tingkat kesuburan tanah dan jenis tanaman. Jenis pupuk yang digunakan dapat
berupa pupuk tunggal, pupuk majemuk atau campuran antara pupuk tunggal dan
majemuk. Konsep dalam pemupukan berimbang dilakukan dengan mengacu pada
terciptanya keseimbangan unsur-unsur hara di dalam tanah agar tanaman dapat
berproduksi optimal (Susila dan Mega, 2012).
Pemupukan berimbang adalah pemberian pupuk ke dalam tanah untuk
mencapai status semua hara esensial seimbang dan optimum dalam tanah untuk
meningkatkan produksi dan mutu hasil pertanian, efisiensi pemupukan, kesuburan
tanah serta menghindari pencemaran lingkungan. Jenis hara tanah yang sudah
mencapai kadar optimum atau status tinggi, tidak perlu ditambahkan lagi, kecuali
sebagai pengganti hara yang terangkut sewaktu panen (Balittanah, 2013). Konsep
pemupukan berimbang dilandasi tujuan untuk menentukan takaran pupuk
berdasarkan tingkat kesuburan tanah serta kebutuhan hara tanaman. Pemupukan
berimbang tidak berarti pemupukan lengkap unsur makro dan mikro seperti N, P, dan
K plus Cu, Zn, Mn, dan lain-lain. Pemupukan berimbang diartikan sebagai
pemupukan untuk mencapai status semua hara dalam tanah optimum untuk
pertumbuhan dan hasil suatu tanaman (Setyorini et al., 2003).
Pemupukan terpadu pada berbagai tanaman adalah penggabungan input hara
organik dan anorganik secara sekaligus. Tujuan pemupukan terpadu adalah
pencapaian produktivitas tanaman sesuai kemampuan genetisnya sambil memelihara
kandungan organik dalam tanah secara jangka panjang (Jamilah dan Juniarti, 2014).
Berikutnya Garsoni (2010) menambahkan bahwa pemupukan terpadu pada berbagai
tanaman adalah penggabungan input hara dari pupuk organik dan pupuk anorganik
secara sekaligus. Tujuan pemupukan terpadu adalah pencapaian produktivitas
tanaman sesuai kemampuan genetisnya, sekaligus juga memelihara kandungan
organik dalam tanah secara jangka panjang.

3. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Balittanah. 2013. Pengertian pemupukan berimbang.


http://balittanah.litbang.pertanian.go.id/pupuk/index.php/publikasi/102penge
rtian-pemupukan-berimbang, diakses tanggal 8 Oktober 2019.

Garsoni, S. 2010. Pemupukan Terpadu, Aplikasi Pupuk Kimia dan Pupuk Organik.
http://www.pemupukan.info/2010/12/pemupukan-terpadu-aplikasi-pupuk-
kimia.html. akses tanggal 8 Oktober 2019.

Jamilah, & Juniarti. (2014). Test of Liquid Organic Fertilizer Originated C.odorata
and Coconut Fiber With Various Composition by Length Fermentation.
Journal of Environmental Research and Development, 9(1), 1–6.

Novizan. 2002. Petunjuk Pemupukan Efektif. Agromedia. Jakarta

Setyorini, D., J. S. Adiningsih, & S. Rochayati. 2003. Uji Tanah Sebagai Dasar
Penyusunan Rekomendasi Pemupukan. Balai Penelitian Tanah. Bogor.

Susila, K.D., dan Mega, I.M. 2012. Aplikasi Pemupukan Berimbang untuk
Peningkatan Laju Pertumbuhan Tanaman Gaharu (Gyrinops verstegii) di
Kabupaten Tabanan. Agrotrop. Vol. 2, No. 1, Hal 10-16.

Anda mungkin juga menyukai