Teknik Geomatika
Institut Teknologi Sumatera
I. Metode
a. Pengamatan Perubahan Tinggi Muka Air
Metode pengamatan pasut yang digunakan adalah metode pengamatan konvensional
dengan cara mengamati dan mencatan perubahan kenaikan tinggi muka air embung dengan
interval waktu per 2 menit.
II. Hasil
a. Pengukuran sipat datar pergi-pulang
b. Pengamatan Pasut
Tinggi Palem = ∑ Base-Palem
= 106,786+2,10925
= 108,895 m
Pasut = Tinggi Palem + Rata-rata bacaan palem
= 108,895+0,5195
= 109,4145 m
MSL = = = 2,7353625 m
III. Analisis
Penagamatan pasang surut muka air di embung C dilakukan secara manual yaitu dengan
mengamati perubahan tinggi muka air dengan rambu ukur yang dipasang pada bagian pinggir
embung. Hasil pengamatan pasang surut di embung C tidak mengalami perubahan yang terlalu
tinggi hal tersebut di karenakan air di embung hanya dipengaruhi oleh perubahan arus yang
terjadi karena adanya tiupan angin.
Dari hasil pengukuran tersebut jumlah ΔH pergi sebesar -1,099 m dan jumlah ΔH
pulang sebesar 1,092 m.Tinggi palem didapat sebesar 108,895 melalui referensi tinggi BM
ITR-0 yaitu 106,786 m dan elevasi base ke palem sebesar 2,10925. Data pengukuran pasut
ada sebanyak 40 data dengan rata-rata pengamatan sebesar 0,5195 m. Melalui data
pengamatan tersebut didapatlah MSL dari penjumlahan tinggi palem dengan bacaan palem
kemudian dibagi oleh 40 data pengukuran yaitu sebesar 2,7353625 m.
IV. Kesimpulan
Dari praktikum yang kami lakukan kami dapat mengetahui intalasi untuk pengamatan
pasut serta melakukan pengamatan pasut. Selanjut kami dapat melakukan Pengukuran beda tinggi
yang fungsinya yaitu untuk menandai tinggi perubahan muka air.
V. Lampiran