Anda di halaman 1dari 3

Syani Aulia Salsabilla (1901219)

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (2B)


PSIKOLOGI PENDIDIKAN

KONSEP DAN TEORI BELAJAR

1. Pengertian Belajar
Pada hakikatnya belajar adalah proses penugasan tertentu sesuatu yang dipelajari. Penugasan tersebut
dapat berupa memahami (mengerti), merasakan, dan dapat melakukan sesuatu. Belajar merupakan suatu
proses yang menimbulkan terjadinya suatu perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku dan atau
kecakapan.

2. Teori Belajar
Dalam psikologi, teori belajar selalu dihubungkan dengan stimulus respons dan teori-teori tingkah laku
yang menjelaskan respons makhluk hidup dihubungkan dengan stimulus yang didapat dalam
lingkungannya. Proses yang menunjukkan hubungan yang terus-menerus antara respons yang muncul
serta rangsangan yang diberikan dinamakan sebagai suatu proses belajar (Tan, 1981:91). Jadi, teori
belajar adalah sebuah konsep yang abstrak yang membantu peserta didik untuk belajar.

3. Pendekatan Pembelajaran
Sistem untuk memudahkan pelaksanaan proses pembelajaran dan membelajarkan siswa guna membantu
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan disebut pendekatan pembelajaran. Secara umum,
pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berpusat pada
siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher
centered approach).

4. Teori Pembelajaran

a. Teori belajar behaviorisme


Teori belajar behaviorisme hanya berfokus pada aspek objektif diamati pembelajaran.
Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya
interaksi antara stimulus (rangsangan) dan respon (tanggapan). Dengan kata lain, belajar
merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah
laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang
dianggap telah belajar sesuatu jika ia dapat menunjukkan perubahan pada tingkah lakunya.
b. Teori belajar kognitivisme
Teori kognitif lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajarnya.  Teori ini
berpandangan bahwa belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan,
pengolahan informasi, emosi, dan aspek-aspek kejiwaan lainnya. Belajar merupakan aktivitas
yang melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks. Teori kognitif melihat melampaui
perilaku untuk menjelaskan pembelajaran berbasis otak.

c. Teori belajar humanistik.


Menurut teori humanistik, proses belajar harus dimulai dan ditujukan untuk kepentingan
memanusiakan manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, teori belajar humanistik sifatnya lebih
abstrak dan lebih mendekati bidang kajian filsafat, teori kepribadian, dan psikoterapi, dari
pada bidang kajian psikologi belajar. Teori humanistik sangat mementingkan isi yang
dipelajari dari pada proses belajar itu sendiri serta lebih banyak berbiacara tentang konsep-
konsep pendidikan untuk membentuk manusia yang dicita-citakan, serta tentang proses
belajar dalam bentuk yang paling ideal. Teori humanistik ini berusaha memahami perilaku
belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya.

5. Ragam Strategi Pembelajaran

a. Accelerated Learning
Accelerated Learning (pembelajaran yang dipercepat) adalah suatu pola yang digunakan
dalam pembelajaran yang didesain sedemikian rupa sehingga dapat menggugah kemampuan
belajar peserta didik, membuat belajar lebih menyenangkan dan lebih. Accelerated Learning
adalah hasil yang dicapai, bukan metode yang digunakan. Pembelajaran yang dirancang
secara “fun” atau menyenangkan akan menimbulkan motivasi belajar peserta didik dan terus
bertambah. Dengan demikian efektivitas belajar akan berjalan dengan baik. 

b. Inquary-Discovery Learning
Moh. Amin (Sudirman N, 1992 ) menjelaskan bahwa pengajaran discovery harus meliputi
pengalaman-pengalaman belajar untuk menjamin siswa dapat mengembangkan proses-
proses discovery. Inquiry dibentuk dan meliputi discovery dan lebih banyak lagi. Dengan kata
lain, inquiry adalah suatu perluasan proses-proses discovery yang digunakan dalam cara lebih dewasa.
Sebagai tambahan pada proses-proses discovery, inquiry mengandung proses-proses mental yang lebih
tinggi tingkatannya, misalnya merumuskan problema sendiri, merancang eksperimen, melakukan
eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, menarik kesimpulan, mempunyai sikap-sikap
obyektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka, dan sebagainya.

Scientific Learning
Model pembelajaran scientific learning adalah model pembelajaran untuk mendapatkan pengetahuan
melalui dua jalur, yaitu jalur akal atau nalar dan jalur pengamatan. ciri khas model
pembelajaran scientific learning adalah adanya pemecahan masalah melalui penalaran dan
pengamatan.  Menurut Majid (2014: 195), kegiatan pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses
ilmiah. Model pembelajaran ilmiah memiliki peran penting dalam mengembangkan sikap, keterampilan,
dan pengetahuan peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai