Anda di halaman 1dari 16

Ilmu Keperawatan Dasar

U-ON

Beranda

Sabtu, 25 Oktober 2014

PROSES OKSIGENASI

Definisi Respirasi

Pengertian pernafasan atau respirasi adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung
oksigen serta menghembuskan udara yang banyak mengandung karbondioksida sebagai sisa dari
oksidasi keluar dari tubuh. Menusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan
membuang karbondioksida ke lingkungan.

Mekanisme Pernafasan

Dibedakan menjadi 2, yaitu Pernafasan Dada dan Pernafasan Perut.

a. Pernafasan dada

Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya dapat
dibedakan sebagai berikut.

1. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada
membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar
sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.

2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke
posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai
akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara
dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

b. Pernafasan perut

Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat
dibedakan sebagai berikut.
1. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada membesar,
akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara
luar yang kaya oksigen masuk.

2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke posisi semula
yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya,
tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam
rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

Organ Pernafasan

Alat-alat pernapasan pada manusia meliputi :

1. Hidung,

2.Saluran pernapasan (faring, laring, trakea, bronkhus, bronkeolus, alveolus)

3.Paru-paru

gambar anatomi pernafasan

1. Hidung

Hidung merupakan organ pertama yang dilalui oleh udara. Di dalam rongga hidung terdapat rambut-
rambut dan selaput lendir, yang berfungsi sebagai penyaring, penghangat, dan pengatur
kelembaban udara yang akan masuk keparu-paru. Sebaiknya bernapas selalu melalui hidung.

2. Saluran Pernapasan :

· Faring

Faring (tekak) merupakan persimpangan antara kerongkongan dan tenggorokan. Terdapat katup
yang disebut epiglotis (anak tekak) berfungsi sebagai pengatur jalan masuk ke kerongkongan dan
tenggorokan.

· · Laring

Laring adalah pangkal tenggorokan, terdiri atas kepingan tulang rawan membentuk jakun dan
terdapat celah menuju batang tenggorok (trakea) disebut glotis, di dalamnya terdapat pita suara dan
beberapa otot yang mengatur ketegangan pita suara sehingga timbul bunyi.
· · Trakea (Batang Tenggorok)

Berupa pipa yang dindingnya terdiri atas 3 lapisan, yaitu lapisan luar terdiri atas jaringan ikat, lapisan
tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan, dan lapisan dalam terdiri atas jaringan
epitelium besilia. Terletak di leher bagian depan kerongkongan

· · Bronkhus

Merupakan percabangan trakea yang menuju paru-paru kanan dan kiri. Struktur bronkhus sama
dengan trakea, hanya dindingnya lebih halus. Kedudukan bronkhus kiri lebih mendatar dibandingkan
bronkhus kanan, sehingga bronkhus kanan lebih mudah terserang penyakit

· · Bronkheolus

Bronkheolus adalah percabangan dari bronkhus, saluran ini lebih halus dan dindingnya lebih tipis.
Bronkheolus kiri berjumlah 2, sedangkan kanan berjumlah 3, percabangan ini akan membentuk
cabang yang lebih halus seperti pembuluh.

· · Alveolus

Berupa saluran udara buntu membentuk gelembung-gelembung udara, dindingnya tipis setebal
selapis sel, lembab dan berlekatan dengan kapiler darah.

Alveolus berfungsi sebagai permukaan respirasi, luas total mencapai 100 m2 (50 x luas permukaan
tubuh) cukup untuk melakukan pertukaran gas ke seluruh tubuh.

3. Paru-paru

Berjumlah sepasang terletak di dalam rongga dada kiri dan kanan. Paru-paru kanan memiliki 3 lobus
(gelambir), sedangkan paru-paru kiri memiliki 2 lobus (gelambir). Di dalam paru-paru ini terdapat
alveolus yang berjumlah ± 300 juta buah. Bagian luar paru-paru dibungkus oleh selaput pleura untuk
melindungi paru-paru dari gesekan ketika bernapas, berlapis 2 dan berisi cairan.

Besarnya daya muat udara dalam paru-paru adalah 4500 – 5000 ml (4,5 – 5 liter). Udara yang
diproses dalam paru-paru (inspirsi dan ekspirasi) hanya 10%

atau sekitar +- 500 ml yang disebut dengan udara pasang surut (tidal air) yaitu yang dihirup dan yang
dihebuskan pada pernafasan biasa. Kecepatan pernafasan perempuan lebih tinggi daripada pria.
Otot dan Sistem Respirasi

Terdapat otot-otot yang menempel pada rangka dada yang berfungsi penting

sebagai otot pernafasan. Otot-otot yang berfungsi dalam bernafas adalah sebagai berikut :

1. Interkostalis eksterrnus (antar iga luar) yang mengangkat masing-masing iga.

2. Sternokleidomastoid yang mengangkat sternum (tulang dada).

3. Skalenus yang mengangkat 2 iga teratas.

4. Interkostalis internus (antar iga dalam) yang menurunkan iga-iga.

5. Otot perut yang menarik iga ke bawah sekaligus membuat isi perut mendorong diafragma ke atas.

6. Otot dalam diafragma yang dapat menurunkan diafragma.

Di dalam Alveolus, udara yang mengandung oksigen dipertukarkan ke dalam darah. Sedangkan
karbondioksida di dalam darah dikeluarkan ke alveolus.

. Pengikatan O2

— Alveolus memiliki O2 lebih tinggi dari pada O2 di dalam darah.

— O2 masuk ke dalam darah melalui difusi melewati membran alveolus

— Di dalam darah, O2 sebagian besar (98%) diikat oleh Hb yang terdapat pada Eritrosit menjadi
Oksihemoglobin (HbO2).

— Selain diikat oleh Hb, sebagian kecil O2 larut di dalam plasma darah (2%).

— Setelah berada di dalam darah, O2 kemudian masuk ke jantung melalui vena pulmonalis untuk
diedarkan ke seluruh tubuh yang membutuhkan.

Pengeluaran CO2

— Di jaringan, CO2 lebih tinggi dibandingkan yang ada di dalam darah.

— Ketika O2 di dalam darah berdifusi ke jaringan, maka CO2 di jaringan akan segera masuk ke
dalam darah.

— Ketika CO2 berada di dalam darah sebagian besar (70%) CO2 akan diubah menjadi ion
bikarbonat(HCO3–)

— 20% CO2 akan terikat oleh Hb pada Eritrosit.

— Sedangkan 10% CO2 lainnya larut dalam plasma darah.


— Di dalam darah, CO2 di bawa ke jantung, kemudian oleh jantung CO2 dalam darah dipompa ke
paru-paru melalui arteri pulmonalis.

— Di paru-paru CO2 akan dikeluarkan dari tubuh melalui ekspirasi.

Proses Oksigenasi

Proses oksigenasi terdiri dari 3 bagian, yaitu :

1. Ventilasi yaitu masuk dan keluarnya udara atmosfir dari alveolus ke paru-paru atau sebaliknya.

Proses keluar masuknya udara paru-paru tergantung pada perbedaan tekanan antara udara atmosfir
dengan alveoli. Pada inspirasi, dada ,mengembang, diafragma turun dan volume paru bertambah.
Sedangkan ekspirasi merupakan gerakan pasif.

Faktor-faktor yang mempengaruhi ventilasi :

a. Tekanan udara atmosfir

b. Jalan nafas yang bersih

c. Pengembangan paru yang adekuat

2. Difusi yaitu pertukaran gas-gas (oksigen dan karbondioksida) antara alveolus dan kapiler paru-
paru.

Proses keluar masuknya udara yaitu dari darah yang bertekanan/konsentrasi lebih besar ke darah
dengan tekanan/konsentrasi yang lebih rendah. Karena dinding alveoli sangat tipis dan dikelilingi
oleh jaringan pembuluh darah kapiler yang sangat rapat, membran ini kadang disebut membran
respirasi.

Perbedaan tekanan pada gas-gas yang terdapat pada masing-masing sisi membran respirasi sangat
mempengaruhi proses difusi. Secara normal gradien tekanan oksigen antara alveoli dan darah yang
memasuki kapiler pulmonal sekitar 40 mmHg.

Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi :

a. Luas permukaan paru

b. Tebal membran respirasi

c. Jumlah darah

d. Keadaan/jumlah kapiler darah

e. Afinitas

f. Waktu adanya udara di alveoli

3. Transpor yaitu pengangkutan oksigen melalui darah ke sel-sel jaringan tubuh dan sebaliknya
karbondioksida dari jaringan tubuh ke kapiler.
Oksigen perlu ditransportasikan dari paru-paru ke jaringan dan karbondioksida harus
ditransportasikan dari jaringan kembali ke paru-paru. Secara normal 97 % oksigen akan berikatan
dengan hemoglobin di dalam sel darah merah dan dibawa ke jaringan sebagai oksihemoglobin.
Sisanya 3 % ditransportasikan ke dalam cairan plasma dan sel-sel.

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju transportasi :

a. Curah jantung (cardiac Output / CO)

b. Jumlah sel darah merah

c. Hematokrit darah

d. Latihan (exercise)

· 2. Listrik dan MagnetDalam Tubuh• Ilmu yang mempelajari tentang potensial listrik pada organ
tubuh disebut Biolistrik.• Pada biolistrik ada dua aspek yang memegang peranan penting yaitu :
Kelistrikan danv Kemagnetan yang timbul dalam tubuh manusia, serta Penggunaanv listrik dan
magnet pada permukaan tubuh manusia.

· 3. Sejarah PerkembanganBiolistrik• Sejarah perkembangan biolistrik yaitu Luigi Galavani (1780)


mulai mempelajari kelistrikan pada tubuh hewan kemudian pada tahun (1786) Luigi Galvani
melaporkan hasil eksperimennya bahwa kedua kaki katak terangkat ketika diberi aliran listrik lewat
suatu konduktor.• Pada tahun (1856)Caldani menunjukkan kelistrikan pada otot katak yang telah
mati, dan pada tahun (1928) melaporkan tentang pengobatan penderita dengan menggunakan short
wave.

· 4. Kelistrikan dan KemagnetanDalam Sistem Tubuh• Sistem Syaraf Dan Neuron sumsum§ otak
(ensefalon),§Saraf Pusat, Saraf pusat terdiri atas : saraf tepi (perifer).§tulang belakang (medulla
spinalis),

· 5. • Saraf perifer ini adalah saraf yang mengirim informasi sensorik ke otak atau medulla spinalis
(afferen),• sedangkan serat saraf yang menghantarkan dari otak atau medula spinalis ke otot serta
kelenjar (saraf efferen).

· 6. • Saraf perifer terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar (sistem saraf otonom)•
Saraf Otonom, Sistem saraf ini mengatur organ dalam tubuh, misalnya : jantung, usus, dan kelenjar.

· 7. • Saraf yang berdiameter besar mempunyai kemampuan menghantar impuls lebih cepat
daripada saraf berdiameter kecil.• Dengan mempergunakan mikroskop elektron, saraf dibagi dalam
dua tipe yaitu, saraf bermyelin dan saraf tanpa myelin.

· 8. • Kecepatan aliran listrik pada saraf yang berdiameter yang sama dan panjang yang sama sangat
tergantung kepada lapisan mielin ini.• Akson tanpa mielin (diameter 1 mm) mempunyai kecepatan
20-25 m/detik. Saraf bermielin pada diameter 10 µm mempunyai kecepatan100 m/detik.

· 9. Kelistrikan PadaSinapsis dan Neuron• Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis,
berakhirnya saraf pada sel otot/hubungan saraf otot disebut Neuromyal junction.• Baik sinapsis
maupun neuromyal junction mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan
cara lompat dari satu sel ke sel yang berikutnya.
· 10. Listrik Jantung• Sumber daya gerak jantung sangat bergantung pada kemampuan kerja dari
sekelompok sel yang mampu menghasilkan energi listrik dalam jumlah yang cukup untuk
membuatnya terus bergerak.• Sel-sel ini menghasilkan impuls listrik yang kemudian diteruskan oleh
sel-sel penggerak yang tersebar dipermukaan jantung dan hingga membuatnya berdenyut.

· 11. • Sel-sel ini disebut Sinoatrial node (SA node) yang terdapat di Atrium sebelah kanan. Selain
memiliki SA node, jantung juga memiliki serabut-serabut khusus yang mendistribusikan tenaga listrik
pada jantung dilakukan.

· 12. • Elektrokardiografi adalah ilmu yang mempelajari aktifitas listrik jantung.• Sedangkan
Elektrokardiogram (EKG) adalah suatu grafik yang menggambarkan rekaman listrik jantung. Kegiatan
listrik jantung dalam tubuh dapat dicatat dan direkam melalui elektroda-elektroda yang dipasang
pada permukaan tubuh.

· 13. ISYARAT MAGNET JANTUNG• Mengalirnya aliran listrik akan menimbulkan medan magnet.
Medan magnet sekitar jantung disebabkan adanya arus listrik jantung yang mengalami depolarisasi
dan repolarisasi. Pencatatan medan magnet jantung disebut magnetokardiogram.

· 14. KESIMPULAN Ilmu yang mempelajari tentang potensial listrik pada organ tubuh disebut
Biolistrik. Kelistrikan dan kemagnetan dalam sistem tubuh meliputi sistem saraf, sinapsis dan
jantung. Ilmu yang mempelajari aktifitas listrik jantung disebut Elektrokardiografi, dan alatnya
dinamakan EKG. Sedangkan pencatatan medan magnet jantung disebut magnetokardiogram

· 15. TERIMA KASIH

BENDA CAIR,CAIRAN DAN GAS DALAM TUBUH ORANG

Benda Cair, Cairan dan Gas dalam Tubuh Manusia

Benda cair

Tubuh memiliki zat air yang menempati porsi terbesar diperkirakan sekitar 50-60 persen tubuh
orang dewasa terdiri atas air. Maka tak heran jika hampir semua reaksi di dalam tubuh manusia
memerlukan cairan. Adapun ciri2 benda cair:

⦁ Molekul terikat secara longgar tapi berdekatan

⦁ Tekanan yang terjadi karena gaya grafitasi

⦁ Tekanan terjadi tegak lurus bidang

Benda cair dalam tubuh manusia

⦁ Dalam pembuluh darah

⦁ Dalam bola mata

⦁ Pada ibu hamil: dalam uterus

⦁ Cairan amnion

Alat ukur tekanan zat cair

⦁ Tonometer

Untuk mengukur tekanan intra okuler


penderita glaukoma

2. Sistometer

Untuk mengukur tekanan kandung kencing.

Cairan tubuh

⦁ Seluruh sel-sel tubuh terendam dalam suatu cairan yang disebut cairan interstitiel yang bertindak
sebagai lingkungan interna dari sel-sel.

⦁ Volume dan komposisi cairan interstitiel harus tetap berada dalam suatu batas yang tertentu
agar sel-sel dapat berfungsi dengan normal.

⦁ Perubahan dari volume dan komposisi cairan interstitiel dapat menimbulkan kelainan fungsi
tubuh (malfungsi).

⦁ Kelainan volume cairan akan mengganggu fungsi kardiovaskuler sedangkan perubahan komposisi
cairan interstitiel akan mengganggu fungsi sel.

⦁ Jadi jelas bahwa harus terdapat suatu regulasi aktif untuk mempertahankan lingkungan dalam
agar tetap konstan.

⦁ Cairan tubuh total : 60% dari BB

⦁ Cairan tubuh total : cairan intrasel 40% BB dan cairan ekstrasel 20% BB

⦁ Cairan ekstrasel :

- plasma darah 5% BB

- cairan interstitiel 15% BB

- cairan transelluler 1,5% BB

⦁ Cairan tubuh total dipengaruhi oleh : umur, jenis kelamin, dan derajat obesitas

Fungsi cairan tubuh

⦁ Pembentuk struktur tubuh

⦁ Sarana transportasi (nutrisi, hormon, dan molekul2 kedlm sel)

⦁ Membantu mengeluarkan sisa2 metabolisme

⦁ Mengatur suhu

⦁ Pelarut elektrolit dan non elektrolit

⦁ Mengisi rongga2 tubuh (cairan pluera, spinal, perikardium, peritoneal)

Lanjutan………………………

⦁ Hal ini menyebabkan kapiler cenderung mendorong cairan melalui porus yang terdapat pada
dinding kapiler keruang interstitiel
⦁ Sebaliknya, tekanan osmotik plasma yang disebabkan oleh protein plasma yang disebut tekanan
koloid osmotik plasma yang disebut juga tekanan onkotik cenderung mendorong cairan bergerak
secara osmosis dari ruang interstitiel ke plasma, sehingga mencegah hilangnya cairan dari plasma ke
ruang interstitiel.

Transport Cairan

⦁ Sistem cardiovaskuler berfungsi untuk mensuplai berbagai bahan yang penting melalui darah ke
seluruh tubuh. Plasma merupakan bagian non seluler dari darah, plasma berhubungan dengan
cairan interstitiel melalui lubang yang terdapat pada kapiler.

b . Terdapat perbedaan tekanan sebesar 20Mmhg antara plasma dan cairan interstitiel yang
menyebabkan tekanan hidrostatik kapiler lebih tinggi dibandingkan di dalam ruang interstitial

Cairan tubuh terdiri dari :

Cairan Ekstrasel : semua cairan yang terdapat diluar sel dan terdiri dari ion-ion dan berbagai bahan
nutrisi yang dibutuhkan oleh sel untuk mempertahankan fungsi sel spt pertumbuhan, perkembangan
dan fungsi khusus lainnya.

Cairan ekstrasel terdiri atas beberapa komponen : plasma, cairan interstitial dan cairan transeluler.

⦁ Plasma : merupakan bagian non seluler dari darah dan menyusun 24% dari seluruh cairan
ekstrasel. Plasma berhubungan dengan cairan intrasel melalui lubang yang terdapat pada kapiler.

⦁ Cairan interstitial : merupakan cairan yang terdapat diantara sel, termasuk didalamnya adalah
cairan limpa. Cairan interstitial merupakan 75% dari cairan ekstrasel

⦁ Cairan transeluler : merupakan cairan yang terdapat pada lumen saluran cerna, keringat, cairan
cerebrospinal, cairan pleura, cairan pericardial, cairan intraokuler, sinovial, empedu, peritonium dan
cairan kokhlea. Berjumlah 1 % dari cairan ekstrasel

⦁ Cairan intrasel : sekitar 25 liter dari 40 liter cairan dalam tubuh kita terdapat dalam 100 triliun sel,
disebut cairan intrasel yang meliputi 2/3 dari seluruh cairan tubuh. Cairan intrasel yang terdapat
pada tiap sel mempunyai komposisi yang berbeda tetapi konsentrasi dari tiap komposisi dapat
dikatakan sama dari sel ke sel lainnya.

Pengaturan normal keseimbangan Cairan dlm tubuh

⦁ Ketentuan volume cairan

Intake=Output

⦁ Intake cairan normal

orang dewasa sehat memasukkan cairan normal 90% dr intake/hr (±2500 cc).

⦁ Output cairan normal

⦁ Balance cairan dipertahankan krn : paru2, saluran cerna, ginjal.

Lanjutan……………………….

⦁ IWL (insessible Water Loss) ad/ hilangnya cairan yg tdk dapat dilihat (evaporasi n respirasi).

⦁ Dewasa : 8-10 cc/kgBB/24 jam


⦁ Anak : 30 cc/kgBB/24 jam

⦁ Dengan suhu : 10 cc/kgBB ⁺ 200 cc (st-36,8° C)

⦁ Sensibel water loss ad/ hilangnya cairan yang dapat diamati

⦁ Urine : 1-2 cc/kg BB/jam

⦁ Faeces : 100-200 cc/24 jam

⦁ Output urine setiap hr hampir sama dgn intake balance cairan individu dpt diperkirakan dgn
membandingkan intake cairan oral dan output urine.

SUHU SUHU LATIHAN BERAT NORMAL PANAS DAN LAMA

(ml/hari) (ml/hari) (ml/hari)

Insensible Water Loss :

-kulit 350 350 350

-Pernapasan 350 250 650

Non Insensible Water Loss :

-urine 1400 1200 500

-keringat 100 1400 5000

-tinja 100 100 100

total 2300 3300 6600

Pertukaran cairan tubuh

⦁ Difusi : proses pertukaran cairan dari cairan berkonsentrasi tinggi ke cairan berkonsentrasi
rendah

⦁ Osmosis : proses pertukaran cairan dari cairan berkonsentrasi rendah ke cairan berkonsentrasi
tinggi melalui membran semipermiabel

⦁ Transpor Aktif : Proses perpindahan cairan tubuh dapat menggunakan mekanisme transpor aktif.
Transpor aktif merupakan gerak zat yang akan berdifusi dan berosmosis. Proses penting untuk
mempertahankan natrium dalam cairan intra dan ekstrasel

Penyebab Dehidrasi

A. Hilangnya cairan melalui sal. cerna

- muntah - Peritonitis

- diare

- obstruksi usus

B. Hilangnya cairan melalui ginjal


- Insufisiensi adrenal - Diabetes insipidus

- Diuresis osmotik - Diuresis berlebihan

C. Hilangnya cairan melalui kulit dan sal. Napas

- Keringat berlebihan - Keganasan paru

- Luka bakar

Jenis Dehidrasi

⦁ Dehidrasi isoosmotik (Dehidrasi Isotonik C=E) : diare, muntah, eksudasi plasma pada luka bakar

⦁ Dehidrasi hiperosmotik (Dehidrasi hipertonik C>E) : intake air kurang, diabetes insipidus, demam,
evaporasi kulit berlebihan

⦁ Dehidrasi hipoosmotik (Dehidrasi hipovolemik E>C) : hilangnya Nacl pada insupisiensi adrenal

Penyebab Udema

Meningkatnya tekanan kapiler

A. Meningkatnya tekanan vena : gagal

jantung, obstruksi vena lokal, gagalnya

pompa vena.

B. Retensi Na dan air : gagal ginjal

C. Menurunnya resistensi arteriole : demam, paralisis saraf

simpatis, efek obat vasodilator

Menurunnya tekanan koloid plasma

A. Kehilangan protein lewat urine : Sindroma Nefrotik

B. Kehilangan protein lewat kulit : Luka, luka bakar

C. Kegagalan produksi protein : peny. hati, KKP

Lanjutan……………….

Meningkatnya permeabilitas kapiler

A. Reaksi imun yang menyebabkan pelepasan

histamin

B. Toksin

C. Infeksi bakteri

D. Defisiensi vitamin, utamanya vit.C

E. Iskemia

F. Luka bakar
Obstruksi saluran limfe

A. Kanker yang menyumbat sal. Limfe

B. Sumbatan kelenjar limfe oleh infeksi; filariasis

C. Kelainan kongenital dari pembuluh limfe

Gas dalam tubuh

⦁ Gas tidak memiliki bentuk/volume yang tetap dan mengisi semua ruang yang ada.

⦁ Partikel-partikel dalam gas bebas bergerak dalam ruang dan saling bertumpukan satu sama lain.

⦁ Tumpukan antara partikel2 gas dgn dinding wabah akan menyebabkan tekanan

Semakin banyak jumlah tumbukan maka semakin banyak tekanan yg terjadi

Kapasitas paru

Kapasitas paru diukur dengan spirometer

Kapasitas paru laki 5 liter dan wanita 4 liter

⦁ Volume tidal sekitar 450 ml udara yang keluar masuk paru slm pernapasan

⦁ Volume cadangan inspirasi, jumlah udara ekstra yag dapat dihirup di atas volume tidal saat
menarik napas dalam2.

⦁ Volume cadangan ekspirasi, jumlah udara ekstra yg dapat dikeluarkan selain volume tidal saat
menghembuskan napas

⦁ Volume residu, udara yang tersisa dlm paru setelah ekspirasi yg paling kuat. Meningkat pada
penyakit saluran napas obstruktif

⦁ Kapasitas total paru, jumlah kapasitas vital dan volume residu.

Transportasi gas (perfusi

Ad / proses perpindahan gas dr paru ke jaringan dan dr jaringan ke peru dgn bantuan aliran darah.

oksigen kapiler jaringan tubuh

karbondioksida jar. Tbh kapiler

Trasportasi gas oksigen

⦁ Berikatan dgn Hb (Oxyhemoglobin 97%)

⦁ Larut dlm plasma (3%)

Transport karbondioksida

⦁ Larut dlm plasma

⦁ Berikatan Hb (Carbaminohemoglobine 30%

⦁ Sebagai HCO3
Faktor2 yg mempengaruhi Oksigenasi

⦁ Kondisi kesehatan (Ggn organ vital n penykt kronis)

⦁ Perkembangan (Perubhn fisik slm tmbuh kembang)

⦁ Narkotik n Analgesik (mengakibtkan Depresi pusat napas trtma Morphin n mereridin)

⦁ Pola / gaya hidup (pola aktivitas yg tdk mendukung perkembangan alveoli. Misal merokok, krg
olaraga

⦁ Environment (panas, dingin, altitute n polusi udara)

⦁ Latihan

⦁ Kondisi psikologi (emosi, cemas, marah)

Tujuan Terapi oksigen

Meningkatkan kadar oksigen udara napas kadar oksigen yang ada di paru-paru menjadi tinggi
tekanan pastial oksigen dialveolus meningkat oksigen yang berdifusi melalui dinding alveolus lebih
banyak kadar oksigen yang terangkut melalui peredaran darah cukup dan persediaan oksigen di
jaringan sel dapat terpenuhi mencegah terjadinya hipoksia.

Efek langsung dari pemberian fraksi oksigen inspirasi ( FIO2 )

⦁ Mengatasi hipoksemia dengan peningkatan tekanan oksigen alveoli

⦁ Menurunkan usaha pernafasan untuk mempertahankan tekanan oksigen alveoli

⦁ Menurunkan kerja jantung untuk mempertahankan tekanan oksigen arteri

Sumber oksigen

⦁ Oksigen tangki adalah gas kering yang harus bebas debu dan partikel minyak agar dapat
digunakan dalam terapi medik.

⦁ Dari regulator oksigen dapat digunakan untuk menjalankan ventilator, nebulizer, humidifer dan
flowmeter.

⦁ Dari flowmeter baru boleh diberikan ke alat terapi oksigen (kanula, masker, bag).

Cara pemberian Oksigen

⦁ Kanula hidung

⦁ Sungkup sederhana

⦁ Sungkup dengan reservoir rebreathing

⦁ Sungkup dengan reservoir non rebreathing

⦁ Sungkup venturi

Bahaya-bahaya pemberian O2
a. Kebakaran

Oksigen bukan zat pembakar tetapi oksigen dapat memudahkan terjadinya kebakaran

b. Depresi ventilasi

Pemberian O2 yang tidak dimonitor baik konsentrasi maupun aliran pada pasien dgn retensi CO2
dapat menekan ventilasi

c. Keracunan Oksigen

Dapat terjadi bila terapi oksigen yg diberikan dgn konsentrasi tinggi dalam waktu relatif lama

Keadaan ini dpt merusak jaringan paru dan kerusakan surfaktan

Diposting oleh Ach. Zulfan Wardani di 19.41

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Menu Utama

Home

AKU

Menarik Lho!!!
Listrik Dalam Tubuh

Proses Oksigenasi

Menu Blog Ini

Buka Semua | Tutup Semua

KAMPUS CEMARA

S-1 KEPERAWATAN UNIVERSITAS WIRARAJA

script type="text/javascript" src="http://id-pemula-javascript.googlecode.com/files/efek-salju.js" />

Assalamu'alaikum .. selamat datang

Followers

Blog Archive

▼ 2014 (5)

▼ Oktober (5)

Listrik Dalam Tubuh

PROSES OKSIGENASI

BENDA CAIR,CAIRAN DAN GAS DALAM TUBUH ORANG

Asam Basa dan Cairan elektrolit

Fisiologis Sistem Kardiovaskuler

Mengenai Saya

Foto saya

Ach. Zulfan Wardani

Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright 2010 Ilmu Keperawatan Dasar. Powered by Blogger

Blogger Templates created by Deluxe Templates


Wordpress by ezwpthemes

Islam Mosque

Anda mungkin juga menyukai