Anda di halaman 1dari 6

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR OKSIGENASI

(pemberian oksigen melalui, KANULA NASAL, MASKER, BREATHING, NON


BREATHING)

KELOMPOK I
ANA A HEATUBUN
NIM : 120691814
FREDIKA WEYASU
NIM :12

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN FAMIKA MAKASSAR


2018/2019
PENGERTIAN
Pemberian oksigen ke dalam paru-paru melalui saluran pernapasan dgn
menggunakan alat bantu dan oksigen pada pasien bisa melalui kateter nasal, dan
masker, masker breathing dan non breathing.
TUJUAN
Canula nasal dan masker
1. Memenuhi kebutuuhan oksigen
2. Mencegah atau mengatasi hipoksia
Masker Breathing
1. Metode efektif untuk mengurangi rasa nyeri pada klien yang mengalami
nyeri kronis
2. Metode efektif untuk mengurangi ketegangan otot
3. Metode efektif untuk mengurangi rasa jenuh
4. Metode efektif untuk mengurangi kecemasan
Masker Non breating
1. Sebagai acuan dalam dalam melaksanakan tindakan pemasangan O2 non
rbreathing mask
2. Mencegah hiperkarbia
3. Menurunkan kerja jantung
4. Menurunkan kerja nafas
A. PEMBERIAN OKSIGEN MELALUI Kanula
Pengertian
 Kanula adalah memberikan oksigen dengan konsentrasi rendah (24-40%)
dengan kecepatan aliran 2-4 liter/menit
Indikasi
 Pasien sisa spontan tetapi membutuhkan alat bantu kanula untuk
memenuhi kebutuhan oksigen (pasien bisa dalam keadaan atau tidak
sempit)
Prinsip
1. Kanula nasal untuk laki-laki galirkan oksigen dengan sarangan
membunyikan / rendah bias hanya liter / menit.
2. Membutuhkan pernapasan hidung
3. Tidak bisa mengalirkan O2 dgn konsentrasi > 40%
Persiapan alat
1. Kanula nasal
2. Selang O2
3. Humidifler
4. Cairan steril
5. Tabung O2 dgn flow meter
6. Plester

Prosedur
1. Periksa program terapi medik
2. Ucapan salam teraputik
3. Lakukan evaluasi / validasi
4. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
5. Cuci tangan
6. Persiapan alat
7. Kaji adanya tanda dan gejala hipoksia dan sekret pada jalan napas
8. Sambungkan kanula ke selang O2 dan ke sumber O2
9. Berikan aliran O2 sesuai dengan kecepatan aliran pada program medis
dan mengatur berfungsi dengan baik.
a. Selang tidak terketuk dan sambungan paten
b. Ada gelembung udara pada huma dilifier
c. Terasa O2 keluar dari kanula
10.Meletakan ujung kanula pada lubang hidung pasien
11.Atur pita elastik atau selang plastik ke kepala atau ke bawah dagu sampai
kanula pas dan nyaman.
12.Beri plester pada kanula di kedua sisi
13.Periksa kanula setiap 8 jam
14.Pertahankan batas udara pada botol lebih lembab setiap waktu
15.Periksa jumlah kecepatan aliran O2 dan program terapi setiap 8 01;00
16.Kaji membran mukosa hidung dari adanya iritasi dan beri jelly untuk
melembkan ,memb sebuah mukosa jika diperlukan
17.Cuci tangan
18.Evaluasi respon pasien
19. Catat hasil tindakan yang telah dilakukan dan hasilnya

B. PEMBERIAN O2 MELALUI MASKER (face masker)


Pengertian
 Memberikan O2 dgn konsentrasi dan kecepatan aliran lebih tinggi dari
kanula nasal, 40-60% pada kecepatan 5-8 liter//menit
Prinsip
 Face masker untuk saya ngalirkan O2 tingkat dan saya sembungkan
kemulut dengan konsentrasi O2 40-60%
Persiapan alat
 Face topeng, sesuai dgn kebutuhan dan ukuran pasien
 Selang O2
 Humudifler
 Ttabung O2 dengan flow meter
 Pita/tali elastik
Prosedur
1. Periksa program terapi medik
2. Ucapkan salam terapeutik
3. Lakukan evaluasi / validasi
4. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
5. Cuci tangan
6. Persiapan alat
7. Kaji adanya tanda dan gejala hipoksia dan sekret pada jalan napas
8. Sambungkan topeng ke selang dan ke sumber O2
9. Atur pita elastik ke telinga sampai topeng terasa pas dan nyaman
10.Berikan aliran O2 sesuai kecepatan aliran
11.Periksa topeng, aliran O2 setiap 2 jam atau lebiih cepat, tergantungg
kondisi dan keadaan umum pasien
12.Lakukan prosedur 14-19 seerti pada pemberian O2 melalui kanula nasal

C. PEMBERIAN OKSIGEN MELALUI MASKER BREATHING


EXERCISE
Prosedur pelaksanaan
1. Tahap pra interaksi
 Mencuci tangan
 Menyiapkan alat:
2. Tahap orientasi
 Memberikan salam terapeutik
 Menanyakan perasaan pasien saat ini
 Menjeaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada
pasien
 Menjaga privasi klien
3. Tahap kerja
 Meminta klien untuk dudukdan mengambil posisi nyaman sambill
memejamkan mata.
 Pastikan privasi klien terjaga
 Perdengarkan musik atau suara yang lembut sebagai latar belakang
tuntuk membantu klien merasa rileks
 Duduk bersama klien tapi tidak menggangu
 Anjurkan klien untuk mengistirahatkan pikirannya.
 Ciptakan lingkumgan yang tenag
 Instruksikan klien untuk tarik napas dalam melalui hidung
sehingga rongga paru berisi uadara dan hembuskan secara perlahan
melalui mulut.lakukan beberapa kali sampai klien rileks.
 Instruksikan klien sambil menghembuskan udara melalui mulut
secara perlahan untuk memusatkan perhatiannya pada uadar yang
mengalir dari seluruh tubuh yaitu tangan, kak, menuju ke paru2.
 Kemudian minta klien mmusatkan perhatian pada udara yang
mengalir dari paru2 dan mrasakannya keluar dari tubuh
 Meminta klien untuk membayangkan udara keluar dari ujung2 jari
tangan dan kaki, minta klien merasakan kenikmatannya.
 Dengan suara lembut minta klien untuk memikirkan hal atau
pengalaman yang menyenangkan yang membuat klien nyaman ,
tenang dan bahagia.
 Setelah klien merasakan ketenangan, minta klien untuk melakukan
secara mandiri
 Instruksikan klien untuk mengulangi teknik2 ini apabila
terdapatrasa nyeri, cemas, jenuh dan ketegangan otot.
4. Tahap terminasi
 Evaluasi hasil kegiatan
 Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
 Akhiri kegiatan dengan baik
5. Dokumentasi

D. PEMASANGAN OKSIGEN NON REBREATHING MASK


1. Pengertian
 Suatu cara pemberian O2 menggunakan Non Rbreathing Mask
(NRM)
2. Prosedur
 Cuci ttangan dan gunakan handscoon
 Pasien di beritahu terlebih dahulu
 Hubungan slang O2 ke humidiler, atur konsetrasi yang dininginkan
 Isi O2 kedalam kantong dengan cara mrnutup konektor antara
kantong dengan sungkup
 Pasang sungkup menutup rapat hdung dan mulut pasien biar perlu
letakan kasa dibawa tali pengikat pada daerah yang tertekan
 Atur tali penikat sungkup
 Evaluasi responpasien
 Buka hanscoon dan cuci tangan
 Dokumentasi prosedur yang telahdilakukan

Anda mungkin juga menyukai