Dosen Pembimbing :
Disusun oleh :
Dinia Rahmi
01017043
B. DASAR TEORI
SIMPLISIA
Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum
mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali diyatakan lain simplisia merupakan bahan
yang dikeringkan. Simplisia dapat berupa simplisia nabati, simplisia hewani dan simplisia
pelikan atau mineral.
a. Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman
atau eksudat tanaman. Yang dimaksud dengan eksudat tanaman adalah isi sel yang
secara spontan keluar dari tanaman atau yang dengan cara tertentu dikeluarkan dari
selnya, atau zat-zat nabati lainnya yang dengan cara tertent dipisahkan dari
tanamannya.
b. Simplisia hewani adalah simplisia yang berupa hewan utuh , bagian hewan atau
zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni.
c. Simplisia mineral atau pelikan adalah simplisia yang berupa bahan pelikan atau
mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum
berupa zat kimia murni.
Adapun tahapan – tahapan pembuatan simplisia secara garis besar adalah:
Kadar senyawa aktif dalam suatu simplisia berbeda-beda antara lain tergantung pada:
c. Waktu panen
2. Sortasi basah
3. Pencucian
Pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan pengotor lainnya yang melekat
pada bahan simplisia. Pencucian dilakukan dengan air bersih yang mengali
4. Perajangan
Beberapa jenis bahan simplisia tertentu ada yang memerlukan proses perajangan.
Perajangan bahan simplisia dilakukan untuk mempermudah proses pengeringan, pengepakan
dan penggilingan.
5. Pengeringan
Tujuan pengeringan adalah untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah rusak,
sehingga dapat disimpan dalam waktu lama
6. Sortasi kering
Tujuan sortasi untuk memisahkan benda-benda asing dan pengotor-pengotor lain yang
masih ada dan tertinggal pada simplisia kering
Simplisia dapat rusak, mundur atau berubah mutunya karena faktor luar dan dalam,
antara lain cahaya, oksigen, reaksi kimia intern, dehidrasi, penyerapan air, pengotoran,
serangga dan kapang
KUNYIT
Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan (perenial) yang
tersebar di seluruh daerah tropis. Tanaman kunyit tumbuh subur dan liar disekitar
hutan/bekas kebun. Diperkirakan berasal dari Binar pada ketinggian 1300-1600 m dpl, ada
juga yang mengatakan bahwa kunyit berasal dari India. Kata Curcuma berasal dari bahasa
Arab Kurkum dan Yunani Karkom. Pada tahun 77-78 SM, Dioscorides menyebut tanaman ini
sebagai Cyperus menyerupai jahe, tetapi pahit, kelat, dan sedikit pedas, tetapi tidak beracun.
Tanaman ini banyak dibudidayakan di Asia Selatan khususnya di India, Cina Selatan,
Taiwan, Indonesia (Jawa), dan Filipina.
Klasifikasi
Sub-diviso : Angiospermae
Famili : Zungiberaceae
Genus : Curcuma
1. ALAT
- Pisau
- Talenan
- Lap
- Kertas
- Mangkok
2. BAHAN
- Rimpang kunyit 500 gram
- Air pencuci
D. CARA KERJA
1. MAKROSKOPIK
1. Uji Makroskopik dan Organoleptis
2. Diamati warna, bentuk, dan dilakukan pengukuran, dicatat
3. Diperiksa dengan membau (menggunakan hidung), dan merasakan (dengan lidah)
4. Dicatat
2. PEMBUATAN SIMPLISIA
1. Kumpulkan bahan baku berupa rimpang kunyit sebanyak 500 gram
2. Sortir rimpang yang berkualitas bagus dan buang bagian yang tidak diperlukan
3. Lakukan pencucian rimpang hingga bersih dari kotoran
4. Potong rimpang kunyit secara menyerong
5. Keringkan rimpang dibawah sinar matahari yang ditutupi kain hitam
6. Lakukan sotir kembali , pisahkan dari benda asing
7. Lakukan pengepakan atau pengemasan beri label
3. PERHITUNGAN KADAR PENYUSUTAN
1. Timbang berat awal rimpang basah (500gram)
2. Timbang berat akhir rimpang kering
1. HASIL MAKROSKOPIK
1. Warna : Orange kekuningan pada bagian dalam dan coklat pada bagian luar
2. Bau : Berbau khas
3. Bentuk : Irisan rimpang
4. Rasa : Hambar agak getir
5. Tekstur : Kasar berserat
6. Ukuran :
2. PERHITUNGAN KADAR
Kadar penyusustan (%) = (berat simplisia/berat bahan awal) x 100%
%=
F. KESIMPULAN
Pada praktikum kali ini kita dapat menyimpulkan bahwa mahasiswa mampu
mengetahui bagian bagian tanaman , hewan , mineral yang bisa dijadikan bahan
pembuatan simplisia .
Disini saya menggunakan rimpang kunyit sebagai bahan pembuatan simplisia.
Bagian kunyit yang digunakan untuk pembuatan simplisia adalah modifikasi batang
tumbuhan yang tumbuhnya menjalar di bawah permukaan tanah dan dapat
menghasilkan tunas dan akar baru dari ruas-ruasnya.
Metode pembuatan simplisia ang saya gunukan pada praktikum kali ini adalah
metode pembuatan simplisa secara umum yang meliputi :
1. Pengumpulan bahan baku
2. Sortir basah
3. Pencucian
4. Perajangan
5. Pengeringan
6. Sortir kering
7. Pengepakan dan pengemasan
G. DAFTAR PUSTAKA
1. Buku panduan praktikum STF YPIB Cirebon 2020
2. https://nadjeeb.wordpress.com/2009/12/15/standarisasi-simplisia-rimpang-kunyit/
3. https://shofipunya.wordpress.com/2011/12/08/pembuatan-simplisia-dan-standarisasi-
mutu-simplisia-rimpang-temulawak-curcuma-xanthorriza-rhizoma-dengan-
pengeringan-sinar-matahari-naungan-kain-hitam-dan-penyimpanan-terbuka/
4. http://simplisiafarmakognosi2.blogspot.com/2018/10/simplisia-rhizoma.html
5. https://id.wikipedia.org/wiki/Kunyit
6. https://irenneagustina.wordpress.com/2016/01/22/pemeriksaan-makroskopik-
organoleptik-dan-susut-pengeringan-simplisia/
7. https://www.slideshare.net/vaacambiar/farmakognosikel-rimpang-kunyit
8. https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=rimpang+adalah
H. LAMPIRAN