Anda di halaman 1dari 2

• adekuat diikuti dgn denyut nadi yg lemah dan lambat, frek napas yg tadinya cpt mnjd

lambat.

Pemeriksaan Fisik
• Inspeksi : Frekuensi, Irama (normal, cepat, atau lambat), Pergerakan dada (simetris/tidak),
Kesulitan bernapas dan penggunaan otot bantu napas.
• Auskultasi: Vesikuler atau ronchi. Diperiksa di bawah klavikula pada garis aksilaris anterior.
Bising napas harusnya simetris antara kiri dan kanan.
• Perkusi: Sonor, Hipersonor, Dullness. Normalnya sll sonor. Tp bisa hipersonor kalau ada
penumpukan udara di rongga dada (tension pneumothoraks).
• Palpasi: Krepitasi, Nyeri

Pulse Oximetry : membantu mendeteksi dini tjdnya perburukan sistem pulmoner atau
kardiovaskular sblm munculnya gejala klinis yg nyata. Pulse oximetry sgt berguna utk dipakai fase
pra RS krn tingkat akurasi data yg dihasilkan cukup tinggi, mudah dibawa, dapat digunakan semua
umur dan ras. Digunakan utk mengukur saturasi oksihemoglobin (SpO2) arterial sesaat dan frekuensi
denyut jantung. SpO2 normal adalah >95%. Kalau turun sampai dibawah 90%, kemungkinan tlh tjd
prburukan pengiriman O2 ke jaringan.

Ventilasi:
 Mouth to mouth (manual) : hanya dilakukan bila tidak tersedia alat utk memberi napas buatan.
Biasanya dilakukan utk pertolongan pertama. Penting sekali utk menggunakan barrier device
utk menghindari kontak langsung.
 Mouth to mask (alatnya : pocket mask dgn one way valve utk menghindari terhirupnya udara
ekspirasi) : lebih aman krn tidak ada kontak langsung dgn pasien.
 Bag Valve Mask: terdiri dari kantung udara dan non rebreathing valve, dapat disambungkan ke
masker, ETT atau airway definitif lainnya. Tindakan ini lbh baik berdua. Bila disambung ke
tabung oksigen dan dipasang reservoir tindakan ventilasi mggunakan bag valve bisa
menghasilkan konsentrasi sampai 100%. Pemakaian BVM terlalu lama pada ps tidak sadar dapat
mengakibatkan penumpukan udara pada lambung dan berisiko terjadinya muntah, oleh karena
itu sebaiknya dilakukan pemasanga ETT.
Oksigenasi
Tujuan : Tercukupinya oksigen sebagai kebutuhan sel dan jaringan tubuh dan mencegah hipoksia.
Indikasi :
• Penurunan PaO2 ( < 70 mmHg) dan SaO2 < 90 %
• Gagal napas akut
• Syok
• Keracunan CO
• Penyakit jantung ( untuk mengatasi kerusakan jaringan miokard dan otak )
Metode Pemberian Oksigen:
• Aliran Rendah

Anda mungkin juga menyukai