Anda di halaman 1dari 2

slide 1

STANDART AUDITING

1. STANDART UMUM
Standart umum bersifat pribadi dan bersifat dengan persyaratan auditor dan mutu pekerjaannya, dan
berbeda dengan standart yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan lapangan dan pelaporan.

slide 2

Standart Umum Pertama berbunyi


"Audit harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang
cukup sebagai auditor"

Standart umum yang pertama menegaskan bahwa betapa pun tingginya kemampuan seseorang dalam
bidang-bidang lain, termasuk dalam bidang bisnis dan keuangan, ia tidak dapat memenuhi persyaratan
yang dimaksudkan dalam standart auditing ini, jika tidak memiliki pendidikan serta pengalaman
memadai dalam bidang auditing.

slide 3

Standart umum kedua

Standart umm kedua berbunyi:

"Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap mental harus
dipertahankan oleh auditor."

-Standart ini mengharuskan auditor bersikap independen, artinya tidak mudah dipengaruhi.
-Kepercayaan masyarakat umum atas independensi sikap auditor independen sangat penting bagi
perkembang profesi akuntan publik
-Profesi akuntan publik telah menetapkan dalam Kode Etik Profesi Akuntan Publik, agar anggota profesi
menjaga dirinya dari kehilangan persepsi independensi dari masyarakat.

Slide 4

Auditor memiliki 3 jenis independensi:


1. Independent in apperance
2. Independent in fact
3. Independent in mind
slide 5

Standart umum ketiga:

Berbunyi:

"Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran
profesionalnya dengan cermat dan saksama"

arti:

-Penggunaan kemahiran profesional dengan cermat dan saksama menyangkutapa yang dikerjakan
auditor dan bagaimana kesempurnaan pekerjaan tersebut
-Seorang auditor harus memiliki "tingkat keterampilan yang umumnya dimiliki" oleh para auditor pada
umumnya dan harus menggunakan keterampilan tersebut dengan kecermatan dan kesaksamaan yang
wajar
-Para auditor harus ditugasi dan disupervisi sesuai dengan tingkat pengetahuan dan keterampilan, dan
kemampuan sedemikian rupa sehingga mereka dapat mengevaluasi bukti audit yang mereka periksa
-Pengumpulan dan penilaian bukti audit secara objektif menurut auditor mempertimbangkan
kompetensi dan kecukupan bukti tersebut
-Tujuan auditor independen adalah untuk memperoleh bukti kompeten yang cukup untuk memberikan
basis yang memadai baginya dalam merumuskan suatu pendapat.

Anda mungkin juga menyukai