Fungsi X yang
memetakan setiap
unsur dalam ruang
sampel S
ke himpunan
R = {0, 1, 2, 3}
disebut peubah acak
Defenisi 1:
Misalkan S adalah ruang sampel dari suatu
percobaan acak. Fungsi X memetakan setiap
unsur s S ke satu dan hanya satu x R
sedemikian sehingga X(s) = x, yang disebut
peubah acak. Daerah nilai dari fungsi X adalah
himpunan bilangan real R = {x|x = X(s), s S}.
Daerah nilai dari fungsi X dapat berupa
himpunan:
1. bilangan real yang terbilang (countable)
XXdisebut
disebutpeubah
peubahacak
acakdiskret
diskret
2. bilangan real yang tak terbilang (uncountable)
XXdisebut
disebutpeubah
peubahacak
acakkontinu
kontinu
PEUBAH ACAK DISKRET
Let see the ilustration!
Satu koin dilempar tiga kali. X merupakan peubah
acak yang menyatakan banyaknya sisi angka (A)
yang muncul.
P(X = 0) = P(sS, dimana X(s) = 0)
1
= P({GGG}) =
8
P(X = 1) = P(sS, dimana X(s) = 1)
= P({AGG, GAG, GGA})
= P({AGG}) + P({GAG}) + P({GGA})
1 1 1 3
= + + =
8 8 8 8
3
P(X = 2) = P(sS, dimana X(s) = 2) =
8
1
P(X = 3) = P(sS, dimana X(s) = 3) =
8
Fungsi P yang memetakan setiap nilai dari
peubah acak X ke nilai peluangnya disebut fungsi
peluang peubah acak X.
Dalam diagram panah dilukiskan sebagai berikut:
X A
P
1
8
3
8
Defenisi 2:
Misalkan X adalah peubah acak diskret, f disebut
fungsi peluang bagi peubah acak X, jika untuk setiap
𝑥 ∈ 𝑅 dengan 𝑅 = 𝑥|𝑥 = 𝑋 𝑠 , 𝑠 ∈ 𝑆 nilai-nilai
f(x) = P(X = x).
5 3
𝑦 4−𝑦
𝑓 𝑦 = ; untuk 𝑦 = 1, 2, 3, 4.
8
4
0 ; untuk 𝑦 lainnya
Teorema 1:
Jika f(x) adalah fungsi massa peluang bagi peubah
acak diskret X, maka:
i. f(x) ≥ 0
ii. 𝑥∈𝑅 𝑓 𝑥 = 1 dengan R adalah himpunan nilai
dari peubah acak X
Bukti:
Jika f(x) adalah fungsi massa peluang bagi, maka:
i. Karena X peubah acak diskret dan f(x)
merupakan fungsi massa peluang bagi peubah
acak X, maka f(x) = P(X = x) ≥ 0
ii. 𝑥∈𝑅 𝑓 𝑥 = 𝑥∈𝑅 P(X = x) = 𝑃 𝑆 = 1
Let see Ilustrasi!
Satu koin dilempar tiga kali. X1 merupakan peubah acak yang
menyatakan banyaknya sisi angka (A) yang muncul pada
pelemparan pertama dan kedua. X2 merupakan peubah acak
yang menyatakan banyaknya sisi angka (A) pada ketiga
lemparan.
X1({GGG}) = X1({GGA}) = 0
X1({GAG}) = X1({AGG}) = X1({GAA}) = X1({AGA}) = 1
X1({AAG}) = X1({AAA}) = 2
X2({GGG}) = 0
X2({GGA}) = X2({GAG}) = X2({AGG}) = 1
X2({GAA}) = X2({AGA}) = X2({AAG}) = 2
X2({AAA}) = 3
Kejadian M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8
x2 0 1 1 1 2 2 2 3
(x1, x2) (0,0) (0,1) (1,1) (1,1) (1,2) (1,2) (2,2) (2,3)