Anda di halaman 1dari 15

FALASAFAH DA N TEORI KEPERAWATAN

Teori keperawatan menurut Florence Nightingale

Disusun oleh

1. Rahmadi ( I1031191022)
2. Novita Tri Rezeki (I1031191046)
3. Mifta Sastyaviani (I1031191047)
4. Nada Westy Nurahayu (I1031191048)
5. Fadhlia (I1031191050)
6. Debbie Putri K.S (I1031191053)
7. Melisa Asaka Vany (I1031191054)

Dosen : Yoga
Kata pengantar

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan yang maha esa yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat membuat makalah falsafah dan teori keperawatan ini.
Makalah yang berjudul “Teori Keperawatan Menurut Florence Nightingel” ditulis untuk memenuhi tugas
falsafah dan teori keperawatan. Pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan rasa hormat dan
ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dengan ikhklas dalam pembuatan
makalah ini terutama kepada :

Pak yogajdc, selaku dosen mata kuliah falsafah dan teori keperawatan
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


Konsep keperawatan merupakan suatu ide untuk menyusun suatu kerangka yang
membentuk sebuah pola yang nyata yang menjelaskan suatu proses, peristiwa, atau kejadian
yang didasari oleh fakta-fakta yang telah di observasi tetapi belum ada bukti. Dalam
perkembangan teori keperawatan saat ini ada beberapa pandangan yang dapat memengaruhi,
salah satunya yaitu Filosofi Florence Nigtingale.
Florence Nigtingale lahir di Firanze, pada tanggal 12 Mei 1820. Nama depannya diambil
dari kota kelahirannya yang dalam bahasa Inggris disebut “Florence”. Awalnya Florence
Nightingale ini tidak di perbolehkan untuk menjadi perawat oleh keluarganya karena keluarga
Nightingale merupakan keluarga Inggris kaya yang paling elit pada saat itu, sedangkan status
keperawatan dalam masyarakat masih dianggap rendah. Namun, pada tahun 1884, Nightingale
tetap mendaftar sebagai mahasiswa keperawatan.

Pada masa remajanya Florence Nightingale lebih banyak keluar rumah dan membantu warga sekitar
yang membutuhkan. Ia jatuh cinta pada pekerjaan sosial keperawatan, hingga akhirnya pada usianya
yang cukup muda ia hanya menghabiskan waktu untuk merawat orang-orang yang sakit, Florence
Nightingale menghidupkan konsep penjagaan kebersihan rumah sakit dan kiat-kiat juru rawat.
Kemudian, Florence Nightingale dikenal dengan nama

„‟Bidadari Berlampu (The Lady With The Lamp) atas jasanya yang tanpa kenal takut mengumpulkan
korban perang pada perang Krimea.

Florence Nightingale adalah perawat yang pertama kali ada di dunia dan beliau di kenal sebagai wanita
yang pantang menyerah dalam merawat pasien dan memiliki jiwa penolong serta sangat berperan
penting dalam perkembangan ilmu keperawatan. Teori Florence Nightingale lebih mengemukakan
tentang lingkungan.

Pandangan model konsep dan teori ini merupakan gambaran dari bentuk pelayanan keperawatan yang
akan diberikan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia berdasarkan tindakan dan lingkup pekerjaan
dengan arah yang jelas dalam pelayanan keperawatan. Dalam keperawatan terdapat beberapa model
konsep keperawaratan berdasarkan pandangan ahli dalam bidang keperawatan, yang memiliki
keyakinan dan nilai yang mendasarinya, tujuan yang hendak dicapai serta pengetahuan dan
keterampilan yang ada. Salah satunya adalah “Model Konsep dan Teori Keperawatan Florence
Nigthingale”.
Sejalan dengan perkembangan kebudayaan, sosial, politik, ekonomi dan teknologi umat manusia, teori –
teori tersebut makin berkembang baik kualitas maupun kuantitasnya, seperti apa yang telah kita rasakan
dewasa ini. Apa yang tertulis dalam makalah ini sangat bermanfaat dan berguna terutama bagi seorang
perawat.

B. Model Konsep Dan Teori Keperawatan Menurut Florence Nightingale

Model konsep Florence Nightingale memposisikan lingkungan adalah sebagai fokus asuhan
keperawatan,dan perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit model konsep ini dalam
upaya memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran. Orientasi pemberian asuhan
keperawatan/tindakan keperawatan lebih diorientasikan pada pemberian udara, lampu, kenyamanan
lingkungan, kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang adekuate

(jumlah vitamin atau mineral yang cukup), dengan dimulai dari pengumpulan data dibandingkan dengan
tindakan pengobatan semata, upaya teori tersebut dalam rangka perawat mampu menjalankan praktik
keperawatan mandiri tanpa tergantung dengan profesi lain.

Model konsep ini memberikan inspirasi dalam perkembangan praktik keperawatan, sehingga akhirnya
dikembangkan secara luas, paradigma perawat dalam tindakan keperawatan hanya memberikan
kebersihan lingkungan adalah kurang benar, akan tetapi lingkungan dapat mempengarui proses
perawatan pada pasien, sehingga perlu diperhatikan.

Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam konteks lingkungan secara keseluruhan,
terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psiklologis dan lingkungan sosial.

1. Lingkungan fisik (Physical environment)

Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan udara. Faktor tersebut
mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan mempengaruhi pasien
dimanapun dia berada didalam ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-bauan. Tempat tidur pasien
harus bersih, ruangan hangat, udara bersih, tidak lembab, bebas dari bau-bauan.
Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang lain maupun
dirinya sendiri. Luas, tinggi penempatan tempat tidur harus memberikan memberikan keleluasaan
pasien untuk beraktivitas. Tempat tidur harus mendapatkan penerangan yang cukup, jauh dari
kebisingan dan bau limbah. Posisi pasien ditempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat
ventilasi.

2. Lingkungan psikologi (Psychology environment)

Florence Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan stress fisik dan
berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh karena itu, ditekankan kepada pasien menjaga
rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari, makanan yang cukup dan aktivitas manual dapat
merangsang semua faktor untuk dapat mempertahankan emosinya. Komunikasi dengan pasien
dipandang dalam suatu konteks lingkungan secara menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan secara
terburu-buru atau terputus-putus.

Komunikasi tentang pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya sebaiknya dilakukan dilingkungan
pasien dan kurang baik bila dilakukan diluar lingkungan pasien atau jauh dari pendengaran pasien. Tidak
boleh memberikan harapan yang terlalu muluk, menasehati yang berlebihan tentang kondisi
penyakitnya. Selain itu, membicarakan kondisi-kondisi lingkungan dimana dia berada atau cerita hal-hal
yang menyenangkan dan para pengunjung yang baik dapat memberikan rasa nyaman.

3. Lingkungan Sosial (Social environment)

Observasi (pengamatan) dari lingkungan sosial terutama hubungan spesifik (khusus), kumpulan data-
data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit.
Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan observasi (pengamatan) dalam
hubungan dengan kasus- kasus secara spesifik lebih sekadar data- data yang ditunjukan pasien pada
umumnya.

Seperti juga hubungan komoniti dengan lingkungan sosial dugaannya selalu dibicarakan dalam
hubungan individu pasien yaitu lingkungan pasien secara menyeluruh tidak hanya meliputi lingkungan
rumah atau lingkungan rumah sakit tetapi juga keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap
lingkungan secara khusus.
C. Komponen Lingkungan Menurut Teori Florence Nightingale

1. Lima (5) komponen pokok lingkungan sehat menurut Florence Nightingale

1) Peredaran hawa baik.

Maksudnya adalah suatu keadaan dimana suhu berada dalam keadaan normal.

2) Cahaya yang memadai

Cahaya yang cukup dalam pemenuhan kesehatan pasien.

3) Kehangatan yang cukup

Kehangatan yang diperlukan untuk proses pemulihan.

4) Pengendalian kebisingan

Suatu cara agar pasien merasa nyaman dan tidak terganggu oleh kebisingan (keributan).

5) Pengendalian effluvia (bau yang berbahaya)

Menjauhkan pasien dari bau yang menyebabkan gangguan dalam kesehatan.

2. Ada 12 macam Komponen Lingkungan dalam Teori Florence Nightingale

1) Kesehatan rumah

Rumah yang sehat adalah rumah yang bersih, sehingga seseorang merasa nyaman.
2) Ventilasi dan pemanasan

Ventilasi merupakan perhatian utama dari teori Nightingale. Ventilasi merupakan indikasi yang
berhubungan dengan komponen lingkungan yang menjadi sumber penyakit dan dapat juga sebagai
pemulihan penyakit.

3) Cahaya

Pengaruh nyata terhadap tubuh manusia. Untuk mendapatkan manfaat dari pencahayaan konsep ini
sangat penting dalam teori Florence, dia mengidentifikasi secara langsung bahwa sinar matahari
merupakan kebutuhan pasien. Menurutnya pencahayaan mempunyai sinar matahari, perawat
diinstruksikan untuk mengkondisikan agar pasien terpapar dengan sinar matahari.

4) Kebisingan

Kebisingan ditimbulkan oleh aktivitas fisik di lingkungan atau ruangan. Hal tersebut perlu dihindarkan
karena dapat mengganggu pasien.

5) Variasi/keanekaragaman

Berbagai macam faktor yang menyebabkan penyakit bagi sesorang, misalnya makanan.

6) Tempat tidur

Tempat tidur yang kotor akan mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang dan juga pola tidur yang
kurang baik akan menyebabkan gangguan pada kesehatan.

7) Kebersihan kamar dan halaman

Kebersihan kamar dan halaman sangat berpengaruh bagi kesehatan. Oleh karena itu, pembersihan
sangat perlu dilakukan pada kamar dan halaman.
8) Kebersihan pribadi

Kebersihan pribadi sangat mendukung kesehatan seseorang karena merupakan bagian dari kebersihan
secara fisik.

9) Pengambilan nutrisi dan makanan

Pengambilan nutrisi sangat perlu dalam hal menjaga keseimbangan tubuh. Adanya nutrisi dan pola
makan yang baik sangat berpengaruh bagi kesehatan.

10) Obrolan, harapan dan nasehat

Dalam hal ini, komponen tersebut menyangkut kesehatan mental seseorang dalam menyikapi
lingkungannya. Komunikasi sangat perlu dilakukan antara perawat, pasien dan keluarga. Mental yang
yang terganggu akan mempengaruhi kesehatan pasien.

11) Pengamatan orang sakit

Pengamatan sangat perlu dilakukan oleh seorang perawat, dimana seorang perawat harus tahu sebab
dan akibat dari suatu penyakit.

12) Pertimbangan sosial

Tidak melihat dari suatu aspek, untuk mengambil suatu keputusan tetapi dari berbagai sisi.

D. Hubungan Teori Florence Nightingale Dengan Beberapa Konsep

1. Hubungan teori Florence Nightingale dengan konsep keperawatan


1) Individu/manusia memiliki kemampuan besar untuk memperbaikan kondisinya dalam menghadapi
penyakit.

2) Keperawatan bertujuan membawa/mengantar individu pada kondisi terbaik untuk dapat melakukan
kegiatan melalui upaya dasar untuk mempengaruhi lingkungan.

3) Sehat/sakit fokus pada perbaikan untuk sehat.

4) Masyarakaat/lingkungan melibatkan kondisi eksternal (lingkungan luar) yang mempengaruhi


kehidupan dan perkembangan individu, fokus pada ventilasi, suhu, bau, suara dan cahaya.

2. Hubungan teori Florence Nightingale dengan proses keperawatan

1) Pengkajian/pengumpulan data

Data pengkajian Florence Nightingale lebih menitik beratkan pada kondisi lingkungan (lingkungan fisik,
psikis dan sosial).

2) Analisa data

Data dikelompokkan berdasarkan lingkungan fisik, sosial dan mental yang berkaitan dengan kondisi klien
yang berhubungan dengan lingkungan keseluruhan.

3) Masalah difokuskan pada hubungan individu dengan lingkungan misalnya;

a. Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan

b.Ventilasi Merupakan indikasi yang berhubungan dengan komponen lingkungan yang menjadi sumber
penyakit dan dapat juga sebagai sumber pemulihan penyakit.

c. Pembuangan sampah

d. Pencemaran lingkungan

e. Komunikasi sosial, dll

4) Diagnosa Keperawatan berbagai masalah klien yang berhubungan dengan lingkungan antara lain
:
a. Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektivitas asuhan

b. Penyesuaian terhadap lingkungan.

c. Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektivitas asuhan.

5) Implementasi (Pelaksanaan) upaya dasar merubah/mempengaruhi lingkungan yang


memungkinkan terciptanya kondisi lingkungan yang baik yang mempengaruhi kehidupan, pertumbuhan
dan perkembangan individu.

6) Evaluasi Mengobservasi (Pengamatan) dampak perubahan lingkungan terhadap kesehatan


individu.

E. Aplikasi Teori Florence Nightingale Dalam Proses Keperawatan

Florence Nightingale memfokuskan beberapa komponen dalam merawat pasien yang di terapkan dalam
keperawatan saat ini, dalam hal ini ventilasi menjadi pokok utama dalam menentukan penyembuhan
pasien.

a) Udara segar

Florence berkeyakinan bahwa ketersediaan udara segar secara terus-menerus merupakan prinsip utama
dalam perawatan. Oleh sebab itu, setiap perawat harus menjaga udara yang harus dihirup klien tetap
bersih, sebersih udara luar tanpa harus membuatnya kedinginan.

b) Air bersih

Ketersediaan air bersih sangat diperlukan dalam pemulihan suatu penyakit pada pasien. Oleh karena itu,
perawat harus berusaha dengan baik agar air tetap terjaga kebersihannya.

c) Saluran pembuangan yang efesien

Dalam hal perawat harus mengetahui semua saluran pengeluaran dan keadaan normalnya, jarak waktu
pengeluaran, dan frekuensi pengeluaran sehingga terpenuhinya kebutuhan pasien secara efisien

d) Kebersihan
Kebersihan merupakan hal yang terpenting dalam merawat pasien. Perawat memerlukan kebersihan
yang optimal agar mempercepat proses penyembuhan. Focus perawatan klien menurut Nightingale
adalah pada kebersihan. Ia berpendapat, kondisi kesehatan klien sangat dipengaruhi oleh tingkat
kebersihan, baik kebersihan klien, perawat maupun lingkungan.

e) Cahaya

Komponen lain yang tidak kalah penting dalam perawatan klien adalah cahaya matahari. Nightingale
yakin sinar matahari dapat membermanfaat yang besar bagi kesehatan klien. Karenanya, perawat juga
perlu membawa klien berjalan-jalan keluar untuk merasakan sinar matahari selama tidak terdapat
kontraindikasi (suatu hal yang tidak boleh dilakukan).

Selain kelima komponen lingkungan diatas, seorang perawat juga harus memperhatikan kehangatan,
ketenangan, dan makanan klien.

F. Asumsi Utama Teori Florence Nightingale

Nightingale mendefenisikan kesehatan sebagai kondisi sejahtera dan mampu memanfaatkan setiap daya
yang dimiliki hingga batas maksimal, sedangkan penyakit merupakan proses perbaikan yang dilakukan
tubuh untuk membebaskan diri dari gangguan yang dialami sehingga individu dapat kembali sehat.
Prinsip perawatan adalah menjaga agar proses reparative ini tidak terganggu dan tidak menyediakan
kondisi yang optimal untuk proses tersebut. Untuk mencapai kondisi kesehatan, perawat harus
menggunakan nalarnya, disertai ketekunan dan observasi (pengamatan).

Dengan demikian, kesehatan dapat dipelihara melalui upaya pencegahan penyakit melalui faktor
kesehatan lingkungan. Ia menyebut hal ini sebagai health nursing dan membedakannya dengan proper
nursing yang berarti merawat klien yang sakit hingga ia dapat bertahan atau setidaknya menjadi lebih
baik hingga saat kematiannya.

Menurut Nightingale, lingkungan adalah tatanan eksternal yang memengaruhi sakit dan sehatnya
seseorang, termasuk disini makanan klien dan interaksi perawat dengan klien. Jika seseorang ingin
sehat, perawat, alam, dan orang yang bersangkutan harus bekerja sama agar proses reparative dapat
berjalan.

BAB II

PENUTUP
A. Kesimpulan

Florence Nightingale “Ibu dari keperawatan modern”

Merupakan salah satu pendiri yang meletakan dasar-dasar teori keperawatan yang melalui model
konsep dan teori keperawatan yaitu dengan mengidentifikasi peran perawat menemukan kebutuhan
dasar manusia pada klien serta pentingnya pengaruh lingkungan di dalam perawatan orang yang sakit
yang dikenal dengan teori lingkunganya.

Selain itu Florence Nightingale juga membuat standar pada pendidikan keperawatan serta standar
pelaksanaan asuhan keperawatan yang efesien. Florence nightingale memandang pasien dalam konteks
keseluruhan lingkungan yaitu lingkungan fisik, psikologis, sosial.

Florence Nightingale memandang perawat tidak hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan
pengobatan saja, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan,
kebersihan, ketenangan, dan nutrisi yang kuat. Pengkajian atau observasi (pengamatan) bukan demi
berbagai informasi atau fakta yang mencurigakan, tetapi demi penyelamatan hidup dan meningkatkan
kesehatan dan keamanan.

B. Saran

Florence Nigtingale merupakan seorang perawat yang perlu ditiru dalam proses keperawatan dan
proses penyembuhan penyakit. Dia merupakan Lady With The Lamp bagi pasien yang sakit. Maka kita
sebagai perawat haruslah sebagai penerang bagi pasien yang kita rawat. Marilah kita sebagai perawat
berusaha untuk meringankan penderitaan pasien yang kita rawat. Rawatlah pasien seperti kita merawat
orang yang paling kita sayang.

Agar pasien merasa nyaman pada saat di sakit bukan menderita lagi. jangan pantang menyerah dan
berputus asa dalam merawat pasien. Menjadi perawat bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi kalau
kita tidak menacoba kita tidak akan pernah bisa. Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin kalau kita
mempunyai tekad untuk melakukannya dengan gigih dan rajin.
DAFTAR PUSTAKA

A.Azis Alimul Hidayat (2002) Konsep dasar keperawatan,EGC.Jakarta

Kusnanto(2004) Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional,EGC.Jakarta

Potter & perry (1999) Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,Proses dan Praktik,

EGC. Jakarta

Sartono. 2011. Aplikasi Florence Nightingale dalam Pelayanan Keperawatan dan Aplikasi Kasus yang
Relevan .Available From: http://enoe2007-berbagi.blogspot.com Keperawatan Universitas Borneo
Tarakan. [Akses : 26 Oktober2012 pukul: 15:12].

Wahid Iqbal Mubarak & Nurul chayatin (2009) Ilmu kesehatan Masyarakat: Teori dan Aplikasi, Salemba
Medika.Jakarta

Anda mungkin juga menyukai