Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PELAYANAN GIZI DI PUSKESMAS

A.      PENDAHULUAN

 Puskesmas merupakan penanggung jawab penyelenggara upaya kesehatan


tingkat pertama. Untuk menjangkau seluruh wilayah kerjanya, Puskesmas
diperkuat dengan Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling dan Upaya
Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang disebut sebagai Puskesmas dan
jejaringnya.
 Pelayanan gizi di Puskesmas terdiri dari kegiatan pelayanan gizi di dalam
gedung dan diluar gedung. Pelayanan gizi di dalam gedung umumnya bersifat
individual, dapat berupa pelayanan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif. Kegiatan didalam gedung juga meliputi perencanaan program
pelayanan gizi yang akan dilakukan di luar gedung. Sedangkan pelayanan gizi
di luar gedung umumnya pelayanan gizi berkelompok dan masyarakat dalam
bentuk promotif dan preventif.
Dalam pelayanan gizi di Puskesmas, diperlukan pelayanan yang bermutu
sehingga dapat menghasilkan status gizi yang optimal dan mempercepat
proses penyembuhan pasien. Pelayanan gizi yang bermutu dapat diwujudkan
apabila tersedia acuan untuk melaksanakan pelayanan gizi yang bermutu
sesuai 4 pilar dalam Pedoman Gizi Seimbang (PGS) dan tata nilai UPT
Puskesmas Panunggangan Barat yaitu PANBAR ( Profesional, Amanah,
Nyaman, Bersih, Akurat dan Ramah), Visi “Terwujudnya Pelayanan yang
professional, berkualitas menuju masyarakat sehat dan mandiri’. Dengan
motto “kesehatan anda tujuan kami, kesembuhan anda harapan kami.”

B.       LATAR BELAKANG

Program perbaikan gizi masyarakat merupakan program pokok untuk


mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Masalah gizi
merupakan masalah yang penanganannya harus dilaksanakan secara terpadu
dengan berbagai sektor, bukan hanya dengan pendekatan medis. Masalah gizi
berkaitan erat dengan masalah ekonomi dan perilaku serta pengetahuan
masyarakat. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan dipengaruhi
oleh rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat akan pentingnya kesehatan
dan dampak kedepan jika kesehatan terabaikan. Keadaan gizi masyarakat
yang optimal, dapat meningkatkan produktifitas dan angka harapan hidup
masyarakat.
Keadaan gizi masyarakat di wilayah Puskesmas Panunggangan Barat
berdasarkan hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) kegiatan operasi timbang
pada tahun 2018 dengan indikator BB/U diperoleh data balita status gizi
sangat kurang 0,7 %, kurang 5,7%, baik 92,7% dan lebih 0,9%. Dengan
indikator TB/U. Sedangkan dengan indikator BB/TB terdapat balita dengan
sangat kurus 0 %. Kurus 0.006%. Prevalensi ibu hamil KEK dapat PMT 89.47
%. Ibu hamil mendapat TTD 79,77%. Cakupan ASI-EKSLUSIF pada bayi usia
0-6 bulan sebesar 74,49%. Cakupan Remaja Putri dapat TTD 100%. Cakupan
Bayi mendapat IMD 82,4%
     Berdasarkan analisis data masalah gizi tahun 2018 diketahui bahwa
anak balita yang menderita KEP balita di wilayah Puskesmas Panunggangan
Barat sebagian besar dari perilaku dan pola asuh yang tidak baik dan adanya
penyakit penyerta.
Sebagai tindak lanjut maka puskesmas sebagai lini terdepan dari
struktur jajaran kementrian kesehatan menjadi penggerak utama, di
masyarakat dalam penanggulangan masalah gizi serta mengajak semua
lapisan masyarakat untuk berperan aktif dalam Kegiatan penanggulangan
masalah gizi.

C.      TUJUAN
a.       Tujuan Umum
Terlaksananya Pelayanan Gizi di Puskesmas dan jejaring  yang bermutu.
b.      Tujuan Khusus
1. Memahami acuan tentang jenis pelayanan gizi,peran dan fungsi
jejaring
2. Berupaya melaksanakan pelayanan gizi yang bermutu diPuskesmas
dan jejaring.
3.  Petugas memahami cara bekerja secara profesional dalam
memberikan pelayanan gizi yang bermutu kepada pasien/klien di
Puskesmas dan jejaringnya.
4. Mampu melaksanakan monitoring dan evaluasi pelayanan gizi di
Puskesmas dan jejaringnya.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Pelayanan Gizi di Puskesmas adalah kegiatan pelayanan gizi mulai dari
upaya promotif, preventif dan rehabilitatif yang dilakukan di wilayah kerja
Puskesmas. Pelayanan gizi di puskesmas dilakukan di dalam gedung dan
diluar gedung dengan pembagian sebagai berikut :

1. Kegiatan Pelayanan Gizi di dalam gedung


Kegiatan pelayanan gizi di dalam gedung terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu
pelayanan gizi rawat jalan dan pelayanan gizi rawat inap. Pelayanan Gizi
Rawat Jalan merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi :
a. Pengkajian Gizi
b. Penentuan diagnosa gizi
c.  Intervensi gizi
d.  Monitoring dan evaluasi asuhan gizi

2. Kegiatan Pelayanan Gizi di luar gedung


a. Penyuluhan
b. Konseling Asi Eksklusif dan PMBA
c. Konseling Gizi melalui Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak
Menular (Posbindu PTM)
d. Pengelolaan Pemantauan Pertumbuhan di Posyandu
e.  Pengelolaan Pemberian Kapsul Vitamin A
f.  Pengelolaan Pemberian Tablet Tambah Darah ( TTD ) untuk ibu Hamil
dan Ibu Nifas
g. Edukasi Dalam Rangka Pencegahan Anemia pada Remaja Putri dan
WUS.
h. Pengelolaan Pemberian MP-ASI dan PMT Pemulihan
i.  Pemulihan Gizi Berbasis Masyarakat ( Pos Gizi)
j.  Surveilens Gizi ( melalui PSG/ Pemantaun Status Gizi )
k.  Kerjasama lintas sektor dan  lintas program

E.  CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1.  Kegiatan Pelayanan Gizi di dalam gedung / Rawat Jalan
a.  Pengkajian Gizi
Mengidentifikasi masalah gizi dan faktor penyebab melalui
pengumpulan, verifikasi dan interprestasi data secara sistemmatis
meliputi Data:
1. Antropometri
2. Pemeriksaan Fisik/klinis
3. Riwayat Gizi
4. Hasil Pemeriksaan Laboratorium
b. Penentuan diagnosa gizi
Tujuan diagnosa gizi adalah mengidentifikasi adanya masalah gizi, faktor
penyebab, serta tanda dan gejala yang ditimbulkan
c.  Intervensi gizi
Intervensi gizi adalah suatu tindakan yang terencana yang ditujukan
untuk mengubah perilaku gizi, kondisi lingkungan, atau aspek status
kesehatan individu. Intervensi gizi dalam rangka pelayanan gizi meliputi
1. Penentuan jenis diet sesuai dengan kebutuhan gizi individual.
2. Edukasi Gizi/Penyuluhan
3. Konseling Gizi
d. Monitoring dan evaluasi asuhan gizi
Monitoring dan evaluasi bertujuan untuk mengetahui tingkat kemajuan,
keberhasilan pelaksanaan intervensi gizi pada klien / pasien dengan
cara:
1. Menilai pemahaman dan kepatuhan pasien / klien terhadap intervensi
gizi.
2.  Menentukan apakah intervensi yang dilakukan sesuai dengan rencana
diet yang telah ditetapkan.
3. Mengidentifikasi hasil asuhan gizi yang positif maupun negatif.
4. Menginformasikan yang menyebabkan tujuan intervensi gizi tidak
tercapai.
5. Menetapkan kesimpulan yang berbasis fakta

Evaluasi hasil :

 Membandingkan data hasil monitoring dengan tujuan rencana diet atau


standar rujukan untuk mengkaji perkembangan dan menentukan
tindakan selanjutnya.
 Mengevaluasi dampak dari keseluruhan intervensi terhadap hasil
kesehatan pasien secara menyeluruh, meliputi perkembangan penyakit,
data hasil pemeriksaan laboratorium dan status gizi.
Hal-hal yang dimonitor dan di evaluasi dalam pelaksanaan asuhan gizi antara
lain :
1. Perkembangan data antropometri
2. Perkembangan data hasil pemeriksaan laboratorium terkait gizi
3. Perkembangan data fisik / klinis
4. Perkembangan data asuhan makan
5. Perkembangan diagnosa gizi
6. Perubahan perilaku dan sikap.

2.  Kegiatan Pelayanan Gizi di luar gedung


a. Edukasi Gizi / Pendidikan Gizi
Tujuan edukasi gizi adalah untuk mengubah pengetahuan, sikap dan
perilaku masyarakat mengacu pada Pedoman Gizi Seimbang (PGS) dan
sesuai dengan resiko / masalah gizi.
b. Konseling Asi Eksklusif dan PMBA
Bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga
sehingga bayi baru lahir segera diberikan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan
meneruskan ASI Ekslusif sampai bayi berusia 6 bulan.
c. Konseling Gizi melalui Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular
(Posbindu PTM).
Tujuan : mencegah dan mengendalikan faktor risiko PTM berbasis
masyarakat sesuai dengan sumber daya dan kebiasaan masyarakat agar
masyarakat dapat mawas diri terhadap faktor risiko PTM
d. Pengelolaan Pemantauan Pertumbuhan di Posyandu
Berguna untuk memantau status gizi Balita mengunakan KMS atau buku
KIA.
e. Pengelolaan Pemberian Kapsul Vitamin A
1. Merencanakan kebutuhan vitamin A untuk bayi 6 - 11 bulan, anak usia
12 – 59 bulan dan ibu nifas setiap tahun
2. Memantau kegiatan pemberian vitamin A di wilayah kerja Puskesmas
yang dilakukan oleh tenaga kesehatan lain.
3. Menyusun laporan pelaksanaan distribusi Vitamin A diwilayah kerja                     
Puskesmas
Pengelolaan Pemberian Tablet Tambah Darah ( TTD ) untuk ibu Hamil dan
Ibu Nifas
Ketentuan  dalam pemberian TTD untuk ibu hamil dan ibu nifas:

 Pencegahan : 1 tablet / hari sejak awal kehamilan dan dilanjutkan


sampai masa nifas
 Pengobatan : 2 tablet / hari sampai kadar Hb Normal.
Penyuluhan Dalam Rangka Pencegahan Anemia pada Remaja Putri dan
WUS.
Apabila disuatu daerah prevalensi anemia ibu hamil > 20 % maka tenaga             
gizi puskesmas merencanakan kebutuhan TTD kepada kelompok sasaran.
Menyusun laporan pelaksanaan distribusi  TTD di wilayah kerja
Puskesmas
Ketentuan dalam pemberian TTD untuk remaja putri dan WUS.
Ø  Pencegahan : 1 tablet / minggu
Ø  Pengobatan : 1 tablet / hari sampai kadar Hb Normal.
h.  Pengelolaan Pemberian MP-ASI dan PMT Pemulihan
MP-ASI buffer stock adalah MP-ASI pabrikan yang disiapkan oleh mentrian
kesehatan RI dalam rangka pencegahan dan penanggulangan gizi terutama
di daerah rawan gizi / keadaan darurat / bencana. MP-ASI Lokal   adalah   
MP-ASI yang dibuat dari makanan lokal setempat dalam rangka untuk
meningkatkan pemahaman dan ketrampilan tenaga kesehatan. Tugas 
tenaga gizi puskesmas dalam hal ini adalah :
Ø Merencanakan menu MP-ASI lokal
Ø Mengadakan bahan MP-ASI lokal
Ø Mengolah MP-ASI lokal dibantu oleh kader
Ø Mendistribusikan kepada sasaran dibantu oleh kader
    PMT Pemulihan
ü  Sasaran : balita gizi kurang, balita pasca perawatan gizi buruk, ibu
hamil KEK
ü  Berbentuk makanan ringan padat gizi dengan kandungan 350-400
kalori energi dan 10-15 gram protein.
ü  PMT bumil KEK Bufferstock diberikan dalam bentuk makanan padat gizi
dengan kandungan 500 kalori energi dan 15 protein.
ü  Lama pemberian PMT  Pemulihan untuk 90 hari makan bumil (HMB).
i.  Pemulihan Gizi Berbasis Masyarakat (PGBM)
Pemulihan gizi berbasis masyarakat merupakan upaya yang dilakukan
masyarakat untuk mengatasi masalah gizi yang dihadapi dengan dibantu
oleh tenaga gizi Puskesmas dan tenaga kesehatan lainnya.Pendirian PGBM
tergantung kepada besar masalah gizi di daerah.
j.  Surveilens Gizi
Adalah kegiatan pengumpulan dan pengolahan data yang dilakukan secara
terus menerus, penyajian serta diseminasi informasi bagi kepala
Puskesmas serta lintas sektoral dan lintas program di tingkat kecamatan.
Lingkup data surveilens gizi antara lain :
Ø  Data status gizi
Ø  Pemantauan wilayah setempat (PWS)
Ø  Sistem Kwaspadaan Dini – Kejadian luar Biasa (SKD – KLB) Gizi Buruk
Ø  Pemantauan Konsumsi Garam beryodium di rumah tangga.
k.  Pembinaan Gizi Institusi
l. Pembinaan gizi di sekolah
m. Perbaikan gizi di panti, rumah tahanan, gizi kantin, restoran,
penyelenggara             makanan banyak lainnya.
n. Perbaikan gizi di tempat kerja
o.  Kerjasama lintas sektor dan  lintas program
tujuan : meningkatkan pencapaian indikator perbaikan gizi di tingkat
puskesmas             melalui kerjasam lintas sektoral dan lintas program.

F.       SASARAN
a.    Bayi dan Balita
b.    ibu hamil, nifas, menyusui
c.    Remaja putri, WUS
d.   Lansia, PTM, Penyakit menular
e.    Institusi ( sekolah dll)

G.      JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Mengikuti jadwal kegiatan yang ditentukan

H.      EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1.    Kegiatan di dalam gedung yang dimonitoring dan evaluasi
        a.     Edukasi gizi / Pendidikan Gizi
                1.Frekwensi yang direncanakan per bulan, triwulan, semester,
tahun
                2.Frekwensi yang dilaksanakan per bulan, triwulan, semester,
tahun
                3.Jenis Materi Penyuluhan yang diberikan
       b.     Konseling
1. data jumlah rujukan permintaan konseling
2. data jumlah pasien/klien yang mendapat konseling
3. Jenis materi konseling yang diberikan kepada pasien perbulan,
triwulan, semester,       tahun.
2.    Kegiatan di luar gedung yang dimonitoring dan evaluasi
Adalah semua kegiatan pelayanan gizi di luar gedung sesuai dengan
perencanaan dibandingkan dengan realisasi (frekwensi, jenis kegiatan, materi,
capaian / cakupan program dan kerjasama dengan lintas sektoral, lintas
program).
I.         PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
A. Pencatatan

1. Kegiatan program pada Penyelenggaran UKP akan dicatat pada


format pencatatan harian kemudian akan direkap pada akhir
bulan.
2. Kegiatan program pada penyelenggaran UKM akan di
dokumentasikan pada notulen kegiatan.

B. Pelaporan

Laporan bulanan program gizi dilaporkan kepada kepala


Puskesmas dan kemudian akan diserahkan ke Dinas Kesehatan Kota
Tangerang.

C. Evaluasi Kegiatan

1. Program akan dievaluasi oleh Tim Mutu Puskesmas 3 bulan sekali.


2. Program akan dievaluasi oleh Dinas Kesehatan 1 tahun sekali.

Mengesahkan, Tangerang,
Kepala UPT Puskesmas Pengelola Program
Panunggangan Barat

Dr. Abu Khurairoh Dwi Pranajuwita, AMG


NIP. 198411062011011001 NIP.198512232010012002

Anda mungkin juga menyukai