Kinetika Fase Gas Dan Hubungan2 Dasar PDF
Kinetika Fase Gas Dan Hubungan2 Dasar PDF
dt
Bila n1 =1, reaksi dikatakan berorde satu
terhadap A1, dan bila n1 =2, reaksi dikatakan
berorde dua terhadap A1.
Untuk pers. Laju dalam bentuk yang sederhana
ini, orde reaksi keseluruhan adalah jumlah dari
pangkat-pangkatnya, ∑ni
Faktor perbandingan k merupakan tetapan laju
yang berdasarkan pers tadi mempunyai satuan
C1- ∑ni waktu-1.
Bila reaksi berorde satu, biasanya k dinyatakan
dalam detik-1 atau menit-1. Bila reaksi berorde
dua secara keseluruhan, biasanya k dinyatakan
dalam L mol-1 detik-1 atau cm3 mol-1 detik-1
Perlu dicatat bahwa pangkat n1 dalam
persamaan laju bukan koefisien stoikiometrik
dari persamaan kimia yang seimbang, tetapi
harus ditentukan dari percobaan-percobaan
laju
Persamaan laju untuk reaksi berorde satu
− d ( A)
= k ( A)
dt
Dapat diintegrasi setelah dituliskan dalam bntk
− d ( A)
= k dt
A
Bila konsentrasi dari A adalah (A)1 pada saat t1
dan (A)2 pada saat t2, maka
A2 d ( A) t2
−∫ = −k ∫ dt
A1 ( A) t1
( A)1
ln = k (t 2 − t1)
( A) 2
Bentuk persamaan yang sangat besar
kegunaannya diperoleh bila t2 diambil sama
dengan nol, dan konsentrasi awal dinyatakan
sebagai (A)0. ( A) 0
ln = kt
( A)
atau − kt
( A) = ( A)0 e
atau ln (A) = ln (A)0 - kt
Bentuk yang terakhir menunjukkan bahwa
tetapan laju k dapat dihitung dari grafik ln (A)
terhadap t, dengan –k sebagai kemiringannya
Waktu paruh t1/2 dari suatu reaksi adalah waktu
yang dibutuhkan untuk hilangnya setengah dari
pereaksi
Untuk reaksi berorde satu, waktu paruh tidak
tergantung pada konsentrasi awal, jadi 50% zat
tersisa sesudah satu waktu paruh, 25% tersisa
sesudah dua waktu paruh, dst
Hubungan antara waktu paruh dan tetapan laju:
1 1 0,693
k= ln =
t1 2 12 t1 2
REAKSI BERORDE DUA
Contoh yang paling sederhana dari reaksi berorde
dua adalah reaksi yang lajunya sebanding dengan
kuadrat dari konsentrasi satu pereaksi
Hukum laju dapat diintegrasi sesudah disusun
kembali dalam bentuk
− d ( A)
2
= k dt
A
Bila konsentrasi adalah (A)0 pada t = 0 dan (A)
pada waktu t, integrasi menghasilkan
1 1
− = kt
( A) ( A)0
Jika grafik 1/(A) terhadap t akan linier untuk
reaksi berorde dua seperti tadi, dan kemiringan-
nya sama dengan tetapan laju orde dua
Persamaan laju yang diintegrasi juga berlaku
bila laju diberikan oleh k(A)(B). Stoikiometri
reaksi digambarkan oleh A+B=hasil reaksi, dan
A dan B mempunyai konsentrasi asal yang sama
Waktu paruh dari reaksi orde dua diberikan:
1
t1 2 =
k ( A)0
Bila laju dinyatakan dengan k(A)(B),
stoikiometri diberikan oleh
aA + bB hasil reaksi
REAKSI BERORDE TIGA
Integrasi dari persamaan laju orde tiga mudah
diselesaikan untuk keadaan dimana pereaksi
berada dalam perbandingan yang stoikiometrik
dan orde reaksi secara keseluruhan sama
dengan tiga. Integrasi
( A) d ( A) t2
∫( A)0 ( A)3 = −k ∫t1 dt
menghasilkan
1 1 1
2
− 2
= kt
2 ( A) ( A)0
REAKSI BERORDE NOL
Reaksi-reaksi ini mempunyai laju yang tidak di-
pengaruhi oleh perubahan konsentrasi dari
satu pereaksi atau lebih
Lajunya ditentukan oleh faktor pembatas lain
yang bukan konsentrasi, mis jumlah cahaya
yang diserap dlm reaksi fotokimia atau jumlah
katalis dalam reaksi katalitis, jadi
− d ( A)
=k
dt
Integrasi menghasilkan (A)o –(A) = kt
Nilai k yang dihitung dengan cara ini dapat
merupakan fungsi dari intensitas cahaya atau
konsentrasi dari katalis.
Reaksi katalitik dapat merupakan reaksi
berorde satu terhadap katalis dan berorde nol
terhadap pereaksi
MENENTUKAN LAJU MELALUI GRAFIK LINIER
KONSENTRASI VS WAKTU
CONTOH