PENDAHULUAN
Resistor adalah suatu benda yang mempunyai nilai tahanan tertentu dan menyerap energi
dalam bentuk panas. Resistor berguna sebagai Pembangkit potensi listrik, memperkecil tegangan
(potensial) listrik, memperkecil arus listrik, dan sebagai pembagi tegangan listrik.
Secara umum fungsi dari osiloskop adalah untuk menganalisa tingkah laku besaran yang
berubah-ubah terhadap waktu yang ditampilkan pada layar, untuk melihat bentuk sinyal listrik
yang sedang kita amati.Cara penggunaan osiloskop adalah pertama pengkalibrasian kemudian
menyetel fokus, intensitas, kemiringan, x position dan y position, setelah probe dikalibrasi maka
dengan menempelkan probe ke terminal tegangan acuan maka akan muncul tegangan persegi
pada layar.
Awal mula dari dioda adalah peranti kristal Cat's Whisker dan tabung hampa (juga
disebut katup termionik). Dioda adalah komponen aktif bersaluran dua (diode termionik
mungkin memiliki saluran ketiga sebagai pemanas). Dioda mempunyai dua elektrode aktif
dimana isyarat listrik dapat mengalir, dan kebanyakan diode digunakan karena karakteristik satu
arah yang dimilikinya.
Rangkaian clipper (pemotong) berfungsi untuk memotong atau menghilangkan sebagian
sinyal masukan yang berada di bawah atau di atas level tertentu. Contoh sederhana dari
rangkaian clipper adalah penyearah setengah gelombang. Rangkaian ini memotong atau
menghilangkan sebagian sinyal masukan di atas atau di bawah level nol. Rangkaian dasar dari
sebuah clipper atau pemotong sinyal dapat menggunakan sebuah dioda.
Rangkaian Clamper (penggeser) digunakan untuk menggeser suatu sinyal ke level dc
yang lain. Untuk membuat rangkain Clamper minimal harus mempunyai sebuah kapasitor, dioda,
dan resistor, disamping itu bisa pula ditambahkan sebuah baterai. Harga R dan C harus dipilih
sedemikian rupa sehingga konstanta waktu RC cukup besar agar tidak terjadi pengosongan
muatan yang cukup berarti saat dioda tidak menghantar. Dalam analisa ini dianggap didodanya
adalah ideal.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Resistor
1. Apa pengertian resistor?
2. Apa fungsi dan kegunaan resistor?
3. Apa saja jenis – jenis resistor?
4. Apa bahan – bahan yang terkandung di dalam resistor?
5. Bagaimana penandaan pada resistor?
6. Apa identifikasi empat pita pada resistor?
7. Bagaimana cara mengukur nilai resistor?
8. Apa rangkaian seri dan paralel pada resistor?
9.Bagaimana perhitungan rangkaian seri dan paralel pada resistor?
1.2.2 Osiloskop
1.2.3 Dioda
2
1.2.4 Clipper dan Clamper
1. Apa pengertian clipper?
2. Apa saja jenis – jenis rangkaian clipper?
3. Apa pengertian rangkaian clamper?
1. Untuk bisa mengetahui apa itu resistor, osiloskop, dioda dan rangkaian clipper
dan clamper.
2. Untuk referensi adik – adik nanti
BAB II
4
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Resistor
Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain untuk
mengatur tegangan listrik dan arus listrik, dengan resistansi tertentu (tahanan) dapat
memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding
lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan hukum Ohm:
Resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronik dan sirkuit elektronik, dan
merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari
bermacam-maca kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan
resistivitas tinggi seperti nikel-kromium).
Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan.
Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, derau listrik (noise), dan induktansi.
Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit
terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus
cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Resistor
5
2.2 Fungsi dan Kegunaan
Makin besar bentuk fisik resistor, makin besar pula daya tersebut
Semakin besar nilai daya resistor makin tinggi suhu yang bisa diterima
resistor tersebut
Resistor bahan gulungan kawat pasti lebih besar bentuk dan nilai dayanya
dibandingkan resistor dari bahan carbon
2. Resistor Variabel, yaitu resistor yang nilai hambatannya dapat diubah – ubah.
6
b. Resistor Potensio, yaitu resistor variabel yang nilai hambatannya dapat
diubah langsung menggunakan tangan (tanpa alat bantu) dengan cara
memutar poros engkol atau menggeser kenop untuk potensio geser.
1. Film karbon
Selapis film karbon diendapkan pada selapis substrat isolator, dan potongan memilin
dibuat untuk membentuk jalur resistif panjang dan sempit. Dengan mengubah lebar
potongan jalur, ditambah dengan resistivitas karbon (antara 9 hingga 40 µΩ-cm) dapat
memberikan resistansi yang lebar. Resistor film karbon memberikan rating daya antara
1/6 W hingga 5 W pada 70 °C.Resistansi tersedia antara 1 ohm hingga 10
MOhm.Resistor film karbon dapat bekerja pada suhu di antara -55 °C hingga 155 °C.Ini
mempunyai tegangan kerja maksimum 200 hingga 600 v.
2. Unsur resistif utama dari resistor foil adalah sebuah foil logam paduan khusus setebal
beberapa mikrometer. Resistor foil merupakan resistor dengan presisi dan stabilitas terbaik.
Salah satu parameter penting yang memengaruhi stabilitas adalah koefisien temperatur dari
resistansi (TCR). TCR dari resistor foil sangat rendah. Resistor foil ultra presisi
mempunyai TCR sebesar 0.14ppm/°C, toleransi ±0.005%, stabilitas jangka panjang
25ppm/tahun, 50ppm/3 tahun, stabilitas beban 0.03%/2000 jam, EMF kalor 0.1μvolt/°C,
desah -42dB, koefisien tegangan 0.1ppm/V, induktansi 0.08μH, kapasitansi 0.5pF.
Resistor aksial biasanya menggunakan pola pita warna untuk menunjukkan resistansi.
Resistor pasang-permukaan ditandas secara numerik jika cukup besar untuk dapat ditandai,
biasanya resistor ukuran kecil yang sekarang digunakan terlalu kecil untuk dapat ditandai.
7
Kemasan biasanya cokelat muda, cokelat, biru, atau hijau, walaupun begitu warna lain juga
mungkin, seperti merah tua atau abu-abu.
Resistor awal abad ke-20 biasanya tidak diisolasi, dan dicelupkan ke cat untuk menutupi seluruh
badan untuk pengkodean warna. Warna kedua diberikan pada salah satu ujung, dan sebuah titik
(atau pita) warna di tengah memberikan digit ketiga. Aturannya adalah "badan, ujung, titik"
memberikan urutan dua digit resistansi dan pengali desimal. Toleransi dasarnya adalah ±20%.
Resistor dengan toleransi yang lebih rapat menggunakan warna perak (±10%) atau emas (±5%)
pada ujung lainnya
Resistor dibuat dalam nilai yang berbeda. Untuk mengetahui nilainya, sebuah kode warna
dipakai oleh resistor seperti terlihat pada gambar 2.2.
Cincin warna pada resistor menyatakan digit atau angka dari nilai resistor. Biasanya
cincin warna keempat warnanya emas atau perak yang menunjukkan toleransi resistor itu
(ketetapan nilai resistor bila dibandingkan dengan nilai yang diinginkan). Bila cincin keempat
ditempatkan disebalah kanan, maka cincin warna pertama di sebelah kiri menunjukkan digit
pertama dari nilai resistor. Nilai resistor ditentukan oleh kodenya. Pita warna kedua
menunjukkan digit kedua dari nilai resistor, nilainya juga diperoleh dari kodenya. Sedangkan
cincin warna ketiga menunjukkan banyaknya angka nol dari nilai resistor itu, banyaknya angka
nol juga ditentukan oleh kode warnanya.
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Resistor
Cara mengukur nilai resistor adalah dimulai dengan warna yang paling gelap yaitu warna
hitam hingga ke warna yang lebih terang yaitu warna putih.
Berikut adalah pedoman dalam menentukan ururan gekang warna
1. Gelang pertama tidak berwarba hitam, emas, perak atau tidak berwarna.
2. Gelang terakhir (teloransi) jarak/spasinya lebih lebar dibanding dengan jarak
gelang yang lain.
3. Gelang pertama dibuat lebih lebar dari yang lain, apabila spasi antar gelang
jaraknya sama.
Nilai resistor yang besar biasanya dinyatakan dalam kiloohm (kΩ), nilai 1.000 Ω =1 kΩ, maka
nilai resistor itu 56 kΩ.
Di dalam resistor pasti ada rangkaian seri, paralel dan gabungan seri paralel, berikut
adakah pembahasan tentang rangkaian seri, paralel dan gabungan seri paralel.
9
2.8.1 Rangkaian Seri
10
Gambar 2.7.2 Rangkaian Paralel
Rangkaian seri-paralel adalah gabungan dari rangkaian seri dan rangkaian paralel.
Oleh karena itu, rangkaian seri-paralel biasa disebut rangkaian campuran.
E
IT =
RT
Osiloskop adalah alat ukur besaran listrik yang dapat mematakan sinyal listrik. Ada
beberapa jenis osiloskop yaitu osiloskop analog dan osiloskop digital.Osiloskop dilengkapi
dengan tabung sinar katode. Peranti pemancar elektron memproyeksikan sorotan elektron ke
11
layar tabung sinar katode. Sorotan elektron membekas pada layar. Suatu rangkaian khusus dalam
osiloskop menyebabkan sorotan bergerak berulang-ulang dari kiri ke kanan. Pengulangan ini
menyebabkan bentuk sinyal kontinyu sehingga dapat dipelajari.
13
2. Harganya relatif mahal. Kelemahan tersebut semakin terasa sejak terciptanya penghitung
frekuensi digital dengan harga yang lebih rendah dipasarkan ke publik.
14
Gambar 2.12.1 OSCILLOSCOPE DIGITAL ATTEN ADS1102CML
Keterangan
Deskripsi Produk
Bandwith 100 MHz
Contoh tingkat realtime 500MSa / s dan 1GS / s
Sampling rate Setara 60Gsa / s
Panjang gelombang Memori - upto 2Mpts
Canggih Memicu-Edge, Pulse Width, Video, Slope ( Rise Time)
7 " layar warna lebar pada semua model
32 pengukuran otomatis
Gelombang internal yang besar dan penyimpanan konfigurasi
4 fungsi matematika ditambah FFT
Host USB dan koneksi perangkat untuk printer, memory stick dan PC remote control
Multi-bahasa User Interface dan Konteks Bantuan Sensitif
15
Digital Oscilloscope ATTEN AT-H201 sangat ideal untuk aplikasi rumah tangga, serta tes
produksi, layanan lapangan, penelitian, desain dan semua aplikasi lain yang melibatkan tes
sirkuit dan pemecahan masalah.
Fitur:
• Bandwidth: 10 MHz.
• Sample rate: 50 M Sa/s.
• Software calibration.
• Calibrated data storage.
• Ability to save & reproduce up to 100 waveforms.
• Mesuring AC/DC voltage and current, RMS value, resistance, capacitance, frequency, diode
test.
• Display: LED back-lit, asjustable contrast.
• Auto power-off function.
• Adjustable standby time: 5 min to 6 min.
• Lithium polymer rechargeable battery.
• Battery lifetime: 8 hours.
• External AC charger.
• USB interface.
• Comfortable keypad.
• Compact design, small dimensions, light weight.
16
Diode adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat semikonduktor,
yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi panjar maju) dan menghambat
arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur). Diode dapat disamakan sebagai fungsi katup
di dalam bidang elektronika. Diode sebenarnya tidak menunjukkan karakteristik kesearahan yang
sempurna, melainkan mempunyai karakteristik hubungan arus dan tegangan kompleks yang
tidak linier dan seringkali tergantung pada teknologi atau material yang digunakan serta
parameter penggunaan. Beberapa jenis diode juga mempunyai fungsi yang tidak ditujukan untuk
penggunaan penyearahan.
Awal mula dari diode adalah peranti kristal Cat's Whisker dan tabung hampa (juga disebut katup
termionik). Saat ini diode yang paling umum dibuat dari bahan semikonduktor seperti silikon
atau germanium.
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Diode
Dioda terbentuk dari bahan semikonduktor tipe P dan N yang digabungkan. Dengan
demikian dioda sering disebut PN junction. Dioda adalah gabungan bahan semikonduktor tipe N
yang merupakan bahan dengan kelebihan elektron dan tipe P adalah kekurangan satu elektron
sehingga membentuk Hole. Hole dalam hal ini berfungsi sebagai pembawa muatan. Apabila
kutub P pada dioda (anoda) dihubungkan dengan kutub positif sumber maka akan terjadi
pengaliran arus listrik dimana elektron bebas pada sisi N (katoda) akan berpindah mengisi hole
sehingga terjadi pengaliran arus. Sebaliknya apabila sisi P dihubungkan dengan negatif
baterai/sumber, maka elektron akan berpindah ke arah terminal positif sumber. Didalam dioda
tidak akan terjadi perpindahan elektron.
17
Gambar 2.14 Kontruksi Dioda
Sisi Positif (P) disebut Anoda dan sisi Negatif (N) disebut Katoda. Lambang dioda seperti anak
panah yang arahnya dari sisi P ke sisi N. Karenanya ini mengingatkan kita pada arus
konvensional dimana arus mudah mengalir dari sisi P ke sisi N.
18
diketahui keadaan-keadaan yang terjadi pada dioda ketika mendapat tegangan bias maju dan
tegangan bias mundur.
Sumber: :http//3.bp.blogspot.com/karakteristik + V-I.jpg
Jika kedua terminal dioda disambungkan ke sumber tegangan dimana tegangan anoda lebih
positif dibandingkan dengan tegangan katoda, maka dioda dikatakan dalam keadaan bias maju.
Sebaliknya, bila tegangan anoda lebih negatif dari katoda, dioda dikatakan dalam keadaan bias
mundur.
19
Gambar 2.16.2 Dioda diberi tegangan/bias negatif
Dioda diberi tegangan negative (reverse bias) yaitu kutub negative sumber dihubungkan dengan
P dan kutub positive dihubungkan dengan N. dalam keadaan ini dikatakan bahwa sambungan P-
N ini mendapat tegangan bias negative (reverse bias). Karena pada bagian P maupun bagian N
adalah suatu penghantar, maka tegangan luar yaitu tegangan sumber diteruskan ke daerah transisi
sehingga tegangan ini akan mempertinggi potensial kontak V0 + V. kenaikan potensial kontak
ini kalau ditinjau secara mikroskopis adalah disebabkan tertariknya lubang dan elektron kearah
luar menjauhi gandengan. Dengan ini maka daerah peralihan atau daerah peralihan atau daerah
muatan ruang akan menjadi lebih lebar.
Dengan naiknya potensial kontak, yaitu potensial penghalang bagian arus difusi dari
bagian P ke bagian N, maka arus difusi ini yaitu arus yang disebabkan oleh pengangkut
mayoritas menjadi tak ada lagi.yang ada sekarang hanya tinggal arus pengaliran lubang N ke P
dan elektron dari P ke N, yaitu arus balik (reverse bias) yang dilakukan oleh pengangkut –
pengangkut minoritas. Arus ini besarnya hanya bergantung pada kecepatan pembentukan
pasangan elektron – hole.
Sumber: http://dadan.blog.ugm.ac.id/2015/05/08/p-n-characteristics/
20
Gambar 2.16.3 Dioda Diberi tegangan/bias Positif
Dioda diberi tegangan positive (forward bias) adalah sambungan P-N yang dihubungkan
dengan sumber tegangan atau sumber arus. Bagian P dihubungkan dengan kutub positive
sumber, sedangkan bagian N dihubungkan dengan kutub negative sumber. Dengan keadaan ini
dikatakan bahwa sambungan P-N mendapat tegangan bias maju (forwad bias).
Karena bagian P maupun N adalah penghantar, maka tegangan sumber diteruskan sampai
ke daerah transisi. Dengan keadaan kutub (polaritas) yang demikian, maka V akan memperkecil
potensial penghalang menjadi V0 – V. Dengan potensial penghalang yang berkurang ini maka
arus difusi dari P ke N, atau arus maju bertambah besar dan melebihi arus balik yang besarnya
tetap. Dengan ini maka arus total tidak lagi 0 dan arahnya dari bagian P ke bagian N. Adanya
arus dipertahankan oleh arus dari rangkaian luar, yaitu sumber.
21
dibutuhkan oleh beban, seperti lampu, relay, bateray, dll. Transformator mengubah tegangan
bolak balik tertentu menjadi tegangan sesuai untuk disearahkan.
Sumber:http//4.bp.blogspot.com/penyearah+stengah+gelombang.jpg
Tegangan sisi sekunder trafo, merupakan tegangan masukan untuk rangkaian penyearah setengah
gelombang. Tegangan masukan ini adalah tegangan bolak balik yang berbentuk sinusoida.
Dalam satu periode, polaritas tegangan positif dan negatif berubah secara bergantian. Kita hanya
meninjau satu periode gelombang saja, yaitu setengah periode positif dan setengah periode
negatif. Dalam setengah periode positif, dioda diberi panjar maju (anoda (A) berhubungan
dengan polaritas positif dan katoda (K) berhubungan dengan polaritas negatif), sehingga dioda
akan mengalirkan arus melalui beban R. Untuk beban yang dianggap resistif murni R, tegangan
keluaran atau ujung-ujung beban sama dengan tegangan masukan. Karena itu, bentuk teganga
keluaran sama dengan setengah gelombang tegangan.
Dalam setengah periode negatif berikutnya, dioda diberi panjar mundur (anoda (A) berhubungan
dengan polaritas negatif dan katoda (K) berhubungan dengan polaritas positif), sehingga dioda
tidak akan mengalirkan arus melalui beban R. Ini mengakibatkan tegangan keluaran antara
ujung-ujung beban sama dengan nol, dan digambarkan dengan garis lurus mendatar seperti pada
gambar bawah.
22
Sumber:http//1.bp.blogspot.com/sinusoida.jpg
(a)
sumber: :http//1.bp.blogspot.com/sinusoida+setengah.jpg
(b)
Gambar 2.17.1. (a) Bentuk sinyal input dan (b) Bentuk sinyal output penyearah setengah gelombang
Sumber: :http//3.bp.blogspot.com/penyerah+full+gelombang.jpg
23
Gambar 2.17.2 Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh
Penyearah jembatan selalu hanya sepasang dioda yang mengalirkan arus melalui beban R,
sedang sepasang dioda lainnya tidak. Dalam rangkaian ini, pasangan dioda adalah D1 dengan
D4, dan D2 dengan D3. (secara sederhana pasangan dioda ditunjukkan oleh dioda-dioda yang
arah panahnya sejajar).
Dalam setengah periode positif, pasangan dioda D2 dan D3 dipanjar maju, sedangkan pasangan
dioda D1 dan D4 dipanjar mundur. Arus listrik akan mengalir dari tegangan masukan melalui
pasangan dioda D2 dan D3 dan beban R dengan arah dari a ke b. Jadi, dalam periode ini,
tegangan keluaran sama dengan tegangan masukan.
Dalam setengah periode negatif, pasangan dioda D4 dan D1 dipanjar maju sedang pasangan
dioda D2 dan D3 dipanjar mundur. Arus listrik akan mengalir dari tegangan masukan melalui
pasangan dioda D1 dan D4 dan beban R, dengan arah yang sama dari a ke b, seperti pada
gambar. Dapat kita katakan bahwa tegangan masukan yang bernilai negatif dijadikan positif pada
keluaran. Selanjutnya, bentuk gelombang tegangan masukan dan tegangan keluaran ditunjukkan
pada gambar di bawah.
Sumber: :http//1.bp.blogspot.com/sinusoida.jpg
(a)
Sumber:http//1.bp.blogspot.com/sinusoida+full.jpg
24
(b)
Gambar 2.17.2 (a) Bentuk sinyal input dan (b) Bentuk sinyal output penyearah gelombang penuh
Oleh karena itu penyearah jembatan menghasilkan tegangan keluaran searah untuk satu periode
gelombang tegangan masukan yang diberikan padanya, maka penyearah jembatan disebut juga
penyearah gelombang penuh.
Dioda dan baterai sebagai rangkaian utama clipper dipasang secara seri dengan sumber
sinyal.
Bila output rangkaian adalah katoda dioda, maka bagian positip dari sinyal input akan
dilewatkan, dan bagian negatip akan dipotong (berarti clipper negatip).
Bila output rangkaian adalah anoda dioda, maka bagian negatip dari sinyal input akan
dilewatkan, dan bagian positip akan dipotong (berarti clipper positip).
25
Besarnya clipping atau pemotongan sinyal adalah tegangan batrai + tegangan dioda (0,7
untuk Si, 0,3 untuk Ge atau Vz bila menggunakan dioda zener)
Sumber://nurazizah441.files.wordpress.com/2013/04/indedx.jpeg
Sumber://nurazizah441.files.wordpress.com/2013/04/iccdex..jpeg
Dioda dan baterai sebagai rangkaian utama clipper dipasang secara paralel dengan jalur
output rangkaian.
26
Bila output rangkaian parallel dengan katoda dioda, maka bagian positip dari sinyal input
akan dilewatkan, dan bagian negatip akan dipotong (berarti clipper negatip).
Bila output rangkaian parallel dengan anoda dioda, maka bagian negatip dari sinyal input
akan dilewatkan, dan bagian positip akan dipotong (berarti clipper positip).
Baterai dalam rangkaian cliper ini berfungsi untuk batas pemotongan atau level clipping.
Besarnya clipping atau pemotongan sinyal adalah tegangan batrai + tegangan dioda (0,7
untuk Si, 0,3 untuk Ge atau Vz bila menggunakan dioda zener)
Sumber://nurazizah441.files.wordpress.com/2013/04/ss..jpeg
Sumber://nurazizah441.files.wordpress.com/2013/04/u.jpeg
27
2.19 Rangkaian Clamper
Rangkaian Clamper (penggeser) digunakan untuk menggeser suatu sinyal ke level dc
yang lain. Untuk membuat rangkain Clamper minimal harus mempunyai sebuah kapasitor, dioda,
dan resistor, disamping itu bisa pula ditambahkan sebuah baterai. Harga R dan C harus dipilih
sedemikian rupa sehingga konstanta waktu RC cukup besar agar tidak terjadi pengosongan
muatan yang cukup berarti saat dioda tidak menghantar. Dalam analisa ini dianggap didodanya
adalah ideal.
Sumber://nurazizah441.files.wordpress.com/2013/04/n.jpeg
Gambar (a) adalah gambar gelombang kotak yang menjadi sinyal input rangkaian
clamper.
Gambar (b) adalah gambar rangkaian pada saat 0 – T/2 sinyal input merupakan positif
sebesar +V, sehingga dioda menghantar (ON). Kapasitor mengisi muatan dengan cepat
melalui tahanan dioda yang rendah.
Gambar (d) adalah gambar pada saat sinyal output pada R adalah nol.
Gambar (e) adalah saat T/2 – T sinyal input berubah ke negatif sehingga dioda tidak
menghantar (OFF).
Gambar (c) adalah kapasitor membuang muatan sangat lambat, karena RC dibuat cukup
lama. Sehingga pengosongan tegangan ini tidak berarti dibanding dengan sinyal output.
Sinyal output merupakan penjumlahan tegangan input –V dan tegangan pada kapasitor V,
28
yaitu sebesar -2V. Pada gambar ini terlihat bahwa sinyal output merupakan bentuk
gelombang kontak yang level DC nya sudah bergeser ke arah negatif sebesar –V.
Besarnya penggeseran pada rangkaian ini bisa juga divariasi dengan cara menambahkan sebuah
baterai secara seri dengan diode. Disamping itu arah penggeseran juga bisa dibuat ke arah positif
dengan cara membalik arah diode. Berikut adalah contoh rangkaian clamper negatif dan positif :
Sumber://nurazizah441.files.wordpress.com/2013/04/y.jpeg
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Bedasarkan makalah yang telah disusun oleh penulis maka penulis kesimpulan sebagai
berikut :
29
1. Resistor adalah suatu benda yang mempunyai nilai tahanan tertentu dan menyerap energi
dalam bentuk panas.
2. Resistor berguna sebagai Pembangkit potensi listrik, memperkecil tegangan (potensial) listrik,
memperkecil arus listrik, dan sebagai pembagi tegangan listrik.
3. Secara umum fungsi dari osiloskop adalah untuk menganalisa tingkah laku besaran yang
berubah-ubah terhadap waktu yang ditampilkan pada layar, untuk melihat bentuk sinyal listrik
yang sedang kita amati.
4. Cara penggunaan osiloskop adalah pertama pengkalibrasian kemudian menyetel fokus,
intensitas, kemiringan, x position dan y position, setelah probe dikalibrasi maka dengan
menempelkan probe ke terminal tegangan acuan maka akan muncul tegangan persegi pada layar.
5. Awal mula dari dioda adalah peranti kristal Cat's Whisker dan tabung hampa (juga disebut
katup termionik). Dioda adalah komponen aktif bersaluran dua (diode termionik mungkin
memiliki saluran ketiga sebagai pemanas). Dioda mempunyai dua elektrode aktif dimana isyarat
listrik dapat mengalir, dan kebanyakan diode digunakan karena karakteristik satu arah yang
dimilikinya.
30
muatan yang cukup berarti saat dioda tidak menghantar. Dalam analisa ini dianggap didodanya
adalah ideal.
DAFTAR PUSTAKA
31
http://joe-proudly-present.blogspot.co.id/2010/11/osiloskop-analog.html (diakses pada tanggal 2
november 2015)
http://elektro18.blogspot.co.id/2013/11/prinsip-kerja-osiloskop.html (diakses pada tanggal 2
november 2015)
https://id.wikipedia.org/wiki/Diode (diakses tanggal 2 november 2015)
https://nurazizah441.wordpress.com/2013/04/30/clipper-dan-clamper/ (diakses tanggal 2
november 2015)
32