Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
“SISTEM ENDOKRIN”
GOLONGAN : W
Disusun oleh :
FAKULTAS FARMASI
2018
BAB 1
TUJUAN PRAKTIKUM
2. Kelenjar tiroid
Terdiri atas dua lobus kanan dan kiri yang dihubungkan oleh isthmus yang
sempit. Kelenjar ini merupakan urgan vascular yang dibungkus oleh selubung
yang berasal dari lamina pretrachealis fasciae profundae. Selubung ini melekatkan
glandula pada larynx dan trachea. Setiap lobus berbentuk seperti buah alpukat,
dengan apexnya menghadap ke atas sampai linea oblique cartilago thyroideae;
basisnya terletak di bawah setinggi cincin trachea keempat/kelima. Efek yang
umum dari hormon tiroid adalah untuk mengaktifkan transkripsi inti sejumlah
besar gen. Selain itu hormon tiroid meningkatkan aktivitas metabolisme hampir
seluruh jaringan tubuh. ( Guyton, 2007)
Fungsi tiroid antara lain:
1. Maturasi sel.
2. Mengganggu proses pertumbuhan myelin dan akson.
3. Perkembangan otak.
4. Mengatur kecepatan metabolik.
5. Menambah sintesis RNA.
6. Keseimbangan nitrogen negatif dan sintesis protein menurun.
7. Menambah produksi panas dan menyimpan energi.
8. Absorbsi intestinal terhadap glukosa
Hormon tiroid terdapat dalam 2 bentuk:
a. Tiroksin (T4), merupakan bentuk yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid, hanya
memiliki efek yang ringan terhadap kecepatan metabolisme tubuh.
b. Tiroksin dirubah di dalam hati dan organ lainnya ke dalam bentuk aktif, yaitu
tri-iodo-tironin (T3). Perubahan ini menghasilkan sekitar 80% bentuk hormon
aktif, sedangkan 20% sisanya dihasilkan oleh kelenjar tiroid sendiri.
3. Kelenjar thymus
Kelenjar thymus terletak di dalam torax, kira-kira pada ketinggian
bifurkais trakhea. Warnanya kemerah-merahan dan terdiri atas dua lobus. Pada
bayi baru lahir sangat kecil dan beratnya kira-kira 10 gr atau lebih. Ukurannya
bertambah dan pada masa remaja beratnya dari 30-40 gr dan kemudian mengerut
lagi. (Evelyn, 1993). Merupakan penimbun hormon somatotrop atau hormon
pertumbuhan. Hormon ini berfungsi hanya pada waktu pertumbuhan, setelah
dewasa tidak berfungsi lagi.
8. Organ reproduksi
a. Pada pria
Hormon-hormon dalam reproduksi diantaranya sebagai berikut.
- Testosteron, disekresi oleh sel-sel Leydig, penting bagi pertumbuhan dan
pembelahan sel-sel germinal testis.
- Luteinizing hormon, disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior, merangsang
hipofisis anterior.
BAB 3
ALAT DAN BAHAN
1. Laptop
2. PhysioEx
PROSEDUR KERJA
ACTIVITY 1
- TIKUS NORMAL
1. Tarik Tikus normal kedalam ruangan untuk menemukan tingkat metabolisme
basalnya
2. Klik Weigh untuk menetukan berat badan tikus
3. Klik Clamp pada tabung kiri (atas ruang) untuk menutupnya
4. Atur waktu 1 menit menggunakan tombol +/-
5. Klik Start untuk mengukur jumlah oksigen, perhatikan apa yang terjadi di
manometer seiring berjalannya waktu
6. Klik tombol T-connector untuk menghubungkan manometer dan spuit
7. Klik Clamp pada tabung untuk membukanya sehingga tikus dapat menghirup
udara luar
8. Klik tombol + disebelah kanan layar O2 ml hingga dan injeksikan , perhatikan
apa yang terjadi pada kedua lengan. Setarakan volume hingga muncul kata
LEVEL
9. Hitung konsumsi oksigen per jam pada tikus normal, masukkan pada kolom
kemudian klik Submit Data
10. Klik Palpate thyroid untuk memerika ukuran tiroid secara manual apakah ada
gondok. Klik Record Data untuk menampilkan hasil data
11. Tarik tikus untuk kembali ke dalam ruangannya dan kemudian klik Restore
dan Palpate thyroid
1. Tarik jarum suntik yang berisi Tyroxine ke bagian belakang tikus yang normal
2. Ikuti prosedur 1-3, tarik tikus dalam ruang, klik Weigh, kemudian klik Clamp
pada tabung kiri yang tertutup, atur waktu 1 menit, dan klik Start
3. Setelah penghitung waktu habis, klik tombol T-connector untuk
menghubungkan manometer dan spuit, klik Clamp ada tabung kiri terbuka,
dan klik tombol O2 + /- ml, kemudian klik Inject untuk menyamakan LEVEL
4. Hitung konsumsi oksigen per jam pada tikus normal, masukkan pada kolom
kemudian klik Submit Data
5. Klik Palpate thyroid untuk memerika ukuran tiroid secara manual apakah ada
gondok. Klik Record Data untuk menampilkan hasil data
6. Tarik tikus kembali pada ruangan nya dan kemudian klik Clean untuk
membersihkan tiroksin dari tikus
7. Ulangi prosedur diatas untuk mengerjakan obat TSH, Prophylthiouracil
ACTIVITY 2
1. Tarik tabung uji ke pemegang pertama dalam inkubasi, ulangi sampai 5 kali
2. Tarik pipet Glucose standard pada tabung uji, teteskan beberapa kali sesuai
nomor tabung uji
3. Tambahkan Deionized Water, teteskan beberapa kali sesuai nomor tabung uji
4. Klik Mix, kemudian klik Centrifuge, setelah itu klik Remove Pellet
5. Tambahkan Enzym color reagent , teteskan beberapa kali sesuai nomor tabung
uji
6. Klik Incubate
7. Klik Set up,
8. Tarik tabung 1 ke spectrometer , kemudian klik analyze
9. Klik Record data
10. Ulangi prosedur nomor 8 -9 hingga tabung ke 5
11. Klik Graph Glucose Standard, untuk menghasilkan kurva standard
12. Tarik tabung uji ke pemegang pertama dalam inkubasi, ulangi sampai 5 kali
13. Tarik dan tambahkan 5 sample pada masing-masing tabung
14. Tambahkan Deionized Water, teteskan pada masing-masing tabung
15. Tambahkan Barium Hydroxide, teteskan pada masing-masing tabung
16. Tambahkan Heparin, teteskan pada masing-masing tabung
17. Klik Mix, kemudian klik Centrifuge, setelah itu klik Remove Pellet
18. Tambahkan Enzym color reagent , teteskan pada tabung uji
19. Ulangi prosedur nomor 6 sampai 11
20. Kemudian klik Submit
ACTIVITY 3
1. Tarik syringe kedalam Saline kemudian injeksikan pada bagian belakang Tikus
Control, klik Clean
2. Tarik syringe kedalam Estrogen kemudian injeksikan pada bagian belakang
Tikus Estrogen Treated, klik Clean
3. Tarik syringe kedalam Calcitonin kemudian injeksikan pada bagian belakang
tikus Calcitonin Treated, klik Clean
4. Klik tampilan jam untuk memutar waktu selama 24 jam
5. Lakukan selama 7 hari
6. Klik Anesthesia pada tikus control, kemudian tarik tikus control ke Exam
Table, klik Scan kemudian klik Record Data
7. Ulangi prosedur ke 6 pada Tikus Estrogen Treated dan Calcitonin Treated
8. Kemudian klik Submit
ACTIVITY 4
Hormon yang paling penting untuk menjaga metabolisme dan panas tubuh
adalah Tiroksin (hormon tiroid), juga dikenal sebagai tetraiodothyrorine atau
tiroksin. Tiroksin disekresikan oleh kelenjar tiroid, yang terletak di leher.
Produksi tiroksin dikendalikan oleh kelenjar pituitari, atau hipofisis, yang
mensekresikan Thyroid-Stimulating Hormone (TSH). Pembengkakan kelenjar
yang dihasilkan di leher disebut Gondok.
Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh sel-sel beta dari bagian
endokrin pankreas. Hormon ini sangat penting untuk pengaturan kadar glukosa
plasma, atau "gula darah", karena hormon memungkinkan sel-sel kita untuk
menyerap glukosa dari aliran darah. Glukosa yang diserap dari darah baik
digunakan sebagai bahan bakar untuk metabolisme atau disimpan sebagai
glikogen (juga dikenal sebagai pati hewan), yang paling menonjol di hati dan sel
otot. sekitar 75% dari glukosa dikonsumsi selama makanan disimpan sebagai
glikogen.
Part 2
5.5.5 Apa efek dari suntikan tiroksin pada BMR tikus normal?
Jawab : Tingkatnya sedikit. Itu tikus normal hipertiroid karena
tiroksin
meningkatkan laju metabolik tetapi tidak berkembang gondok.
5.5.6 Apa efek dari suntikan tiroksin pada BMR tikus tiroidektomi?
Bagaimana BMR dalam hal ini dibandingkan dengan BMR tikus
normal? Apakah dosis tiroksin di suntikan terlalu besar, terlalu kecil,
atau benar?
Jawab : BMR meningkat untuk tikus tiroidektomi dengan suntikan
tiroksin. BMR itu masih sedikit di bawah BMR tikus normal dengan
tiroksin. Dosisnya terlalu rendah.
5.5.7 Apa efek dari suntikan tiroksin pada BMR tikus hypophysectomized?
Bagaimana BMR dalam kasus ini dibandingkan dengan BMR tikus
normal? Apakah dosis tiroksin di suntikan terlalu besar, terlalu kecil,
atau benar?
Jawab : BMR meningkat untuk tikus hypophysectomized dengan
suntikan tiroksin. BMR itu masih sedikit di bawah BMR tikus normal
Part 3
5.5.8 Apa efek suntikan hormon thyroid-stimulating (TSH) pada BMR
tikus
normal?
Jawab : Efeknya TSH adalah untuk meningkatkan BMR tikus normal.
5.5.9 Apa efek suntikan TSH pada BMR tikus tiroidektomi? Bagaimana
BMR
dalam hal ini dibandingkan dengan BMR tikus normal? Mengapa
efek
ini diamati?
Jawab : Tidak ada efek pada BMR tikus tiroidektomi tikus dengan
injeksi TSH karena tidak ada kelenjar tiroid untuk merangsang.
5.5.10 Apa efek suntikan TSH pada BMR tikus hypophysectomized?
Bagaimana BMR dalam hal ini dibandingkan dengan BMR tikus
normal? Apakah dosis TSH dalam suntikan terlalu besar, terlalu
kecil,
atau adil kanan?
Jawab : BMR tikus hypophysectomized meningkat dengan TSH.
BMR
itu tepat di bawah tikus normal tetapi masih lebih rendah. jumlah
syringe sedikit terlalu rendah.
Part 4
5.5.11 Apa efek injeksi propylthiouracil (PTU) pada BMR tikus normal?
Kenapa tikus ini mengembangkan gondok yang teraba?
Jawab : Efek suntikan PTU pada tikus normal adalah menurunkan
BMR. Itu gondok teraba adalah karena penumpukan prekursor untuk
tiroksin.
5.5.12 Apa efek injeksi PTU pada BMR tikus tiroidektomi? Bagaimana
BMR dalam hal ini dibandingkan dengan BMR tikus normal?
Mengapa efek ini diamati?
Jawab : Efek suntikan PTU pada tikus tiroidektomi tidak terlihat
karena tidak ada kelenjar tiroid yang akan terpengaruh.
5.5.13 Apa efek injeksi PTU pada BMR tikus hypophysectomized?
Bagaimana BMR dalam hal ini dibandingkan dengan BMR tikus
normal? Mengapa efek ini diamati?
Jawab : Efek suntikan PTU pada tikus hypophysectomized tidak
terlihat karena tikus hilang kelenjar pituitari.
TSH.
DAFTAR PUSTAKA
HARI : KAMIS
KELOMPOK 4