Disusun Oleh :
Lutpi Hidayat (10614110)
Diah Setyo Damayanti (10614111)
Rifana Septia (10614112)
Indah Siska Arini (10614113)
Yosi Gafrianda (10614115)
Fierayulla Sinansari (10613116)
Feny Rif’atun Nikmah (10614117)
Mifta Maulina (10614118)
Faikar Ardan A (10614119)
Mario Leonardo (10614120)
Karmelania Juliana (10614121)
Adelfina De Jesus Maia (10614123)
Andre Soares Sausong (10614124)
Dalivio Raimundo (10614125)
Emanuel Amaral (10614127)
Anggun Ulfa (10613034)
KEDIRI
2017
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur hanya untuk Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah skenario 3 blok XXI (Kedokteran Gigi Klinik 9)
yang berjudul “Tumor Ganas Rongga Mulut”.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak lain berkat bantuan,
kerjasama, dan dukungan dari pihak-pihak tertentu yang telah ikut berpartisipasi.
Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :
Penulis telah berupaya untuk menulis makalah ini dengan baik. Namun,
Penulis masih merasa banyak kekurangan yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu,
penulis membutuhkan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A.Latar Belakang.............................................................................................. 1
B.Rumusan Masalah......................................................................................... 2
C.Tujuan ....................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 3
A. Definisi tumor ganas rongga mulut............................................................. 3
B. etiologi tumor ganas rongga mulut.............................................................. 3
C. Gambaran klinis tumor ganas rongga mulut................................................ 5
D. Klasifikasi tumor ganas rongga mulut......................................................... 6
E. Klasifikasi Stadium tumor ganas................................................................. 24
BAB III CONCEPTUAL MAPPING................................................................ 27
A.Conceptual Mapping..................................................................................... 27
B. Hipotesa....................................................................................................... 27
BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................... 28
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 29
A.Kesimpulan................................................................................................... 29
B.Saran ....................................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 30
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah kedokteran gigi dewasa ini tidak hanya membahas tentang gigi
geligi saja, tetapi telah meluas ke rongga mulut yang terdiri dari jaringan keras
menjadi perhatian serius oleh para ahli terutama dengan meningkatnya kasus
kematian yang diakibatkan oleh kanker yang ada di rongga mulut terutama sekali
Tumor ganas rongga mulut adalah tumor yang tumbuhnya cepat, infiltrasi ke
tumor-tumor ganas di rongga mulut dapat berasal dari jaringan epitel mukosa dan
dimana insiden rata-rata paling tinggi sekitar 20% dari seluruh kanker. Di
Amerika Serikat lebih dari 30.000 orang mengidap kanker mulut dan faring setiap
tahunnya. Lebih dari setengahnya terdapat pada usia di atas 65 tahun. Menurut
atas pada tahun 2020 mendatang akan mencapai 11,4%. Di seluruh dunia, kanker
mulut merupakan satu dari sepuluh jenis kanker yang paling sering dijumpai. Di
negara barat, kanker mulut memiliki presentase sebesar 3-5% dari semua jenis
kanker. Karsinoma sel squamosa dalam mulut dijumpai sekitar 1% terhadap
kematian yang disebabkan oleh kanker pada pria dan wanita di Australia (Karnen,
2010).
B. Rumusan masalah
Apakah pemeriksaan klinis, radiografi dan HPA dapat membantu dalam
menegakkan diagnosa dan pemeriksaan pada tumor ganas.
C. Tujuan
Untuk mengetahui pemeriksaan klinis, radiografi dan HPA dapat membantu
dalam menegakkan diagnosa dan pemeriksaan pada tumor ganas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Faktor internal
a. Genetik
Setiap orang memungkinkan berkontak dengan karsinogen di
lingkungan setiap harinya, tetapi tidak semua orang menderita kanker.
Hal ini mungkin disebabkan karena adanya faktor internal yang
memengaruhi. Salah satu faktor internal tersebut adalah kerentanan
genetik. Gen gen pencetus kanker dapat mempengaruhi prekarsinogen
menjadi bentuk karsinogen yang aktif yang dapat merusak genome cell
secara langsung.
b. Faktor pertumbuhan
Tingginya faktor pertumbuhan dapat menimbulkan permintaan
akan sel menjadi bertambah. Bertambahnya permintaan sel ini akan
berpengaruh pada proses proliferasi sel sehingga terjadi pertumbuhan
sel yang abnormal.
2. Faktor eksternal
a. Rokok dan Alkohol
Proses pembakaran rokok menghasilkan bahan-bahan oksidan
dalam jumlah yang besar, kondisi ini menyebabkan ketidakseimbangan
antara oksidan dan antioksidan yang disebut stres oksidatif. Tingginya
jumlah kandungan oksidan dan radikal bebas yang terdapat dalam
rokok dapat bereaksi dengan gugus sulfidril yang menyebabkan
perubahan struktur dan fungsi molekul, termasuk saliva yang
merupakan barier terhadap serangan senyawa-senyawa oksidan dan
radikal bebas. Penurunan sistem antioksidan dapat berakibat pada
kerusakan komponen-komponen seluler yang penting seperti membran
lipid, protein dan DNA.
Selain mengandung bahan oksidan rokok juga mengandung bahan-
bahan karsinogen. Bahan-bahan karsinogen antara lain benzopyrene dan
akrolein. Bahan-bahan karsinogen dapat berikatan dengan basa DNA
dan menyebabkan kesalahan pembacaan informasi genetik pada saat
DNA direpliksi sehingga menyebabkan terjadinya mutasi DNA dan
dapat menimbulkan kanker, termasuk kanker pada rongga mulut.
Alkohol dapat berperan secara independen dan bereaksi sinergis
dengan tembakau dalam karsinogenesis dengan cara memberikan efek
dehidrasi pada mukosa, sehingga meningkatkan permeabilitas mukosa
yang terpajan bahan karsinogen yang terkandung di dalam alkohol dan
rokok.
b. Bahan Kimia
Bahan-bahan yang dapat menimbulkan kanker di lingkungan
seperti coaltar, polycyclic aromatic hydrocarbon, aromatic amines,
nitrat, nitrit, dan nitrosamin. Bahan lain seperti aflatoxin yang berasal
dari kacang berimplikasi pada terjadinya kanker usus dan hati. Logam-
logam berat seperti kromium dan berillium dapat merangsang
munculnya kanker dengan bereaksi pada asam nukleat fosfat di DNA.
c. Mikroorganisme (Virus)
Virus masuk ke dalam sel melalui membran sel dan menyebabkan
transformasi sel. Kemampuan karsinogenesis virus bergantung pada
kemampuannya untuk mentidakaktifkan gen supresor tumor. Sel yang
mengalami transformasi akan mengalami:
1) Perubahan pola pertumbuhan sel: peningkatan kecepatan
pertumbuhan dan penurunan perlekatan sel dengan suatu substrat.
2) Perubahan pada permukaan sel: peningkatan kecepatan pemindahan
nutrisi sel, peningkatan sekresi protease atau aktivator protease,
perubahan komposisi glikoprotein dan glikolipid, kadang-kadang
terbentuk protein tersandi virus.
3) Perubahan nukleotida siklik, aktivasi atau represi gen tertentu.
4) Tumorigenisitas: contoh virus HPV berkontak dengan sel epitel
mukosa yang terinfeksi dan melakukan replikasi dalam sel epitel
sehingga terjadi proliferasi sel epitel.
d. Sistem Kekebalan Tubuh
Dilaporkan bahwa ada peningkatan insidensi kanker pada pasien
yang mendapat penekanan sistem kekebalan tubuh, seperti pada
penderita AIDS, tranplantasi, dan defisiensi kekebalan genetik.
Gangguan sistem kekebalan selain disebabkan kerusakan genetik, juga
dapat disebabkan oleh penuaan, obat-obatan, dan infeksi virus.
1) Gejala Klinis
terjadi pada rongga mulut biasanya secara klinis terlihat sebagai plak
2) Gambaran HPA
menjadi tidak teratur, dan membentuk tumor nest (anak tumor) yang
berinfiltrasi ke jaringan sekitarnya atau membentuk anak sebar ke
membentuk keratin.
erosi
4) Perawatan
1) Gambaran klinis
berlebihan.
2) Gambaran HPA
3) Gambaran Radiografi
4) Perawatan
1) Gambaran Klinis
ludah parotis.
b) Sebagian kecil dapat timbul dari kelenjar ludah minor, dan yang
laki.
g) Berpotensi metastasis.
2) Gambaran HPA
penghasil mucus, dan sel epitel tipe intermediate. Ketiga sel ini
2007).
3) Perawatan
1) Gambaran Klinis
a) Tumbuhnya lambat.
2) Gambaran HPA
a) Gambarannya bervariasi.
c) Sitoplasma jelas.
membentuk kolumnar.
1) Gambaran Klinis
2) Gambaran HPA
Tindakan bedah,eksisi
a. Fibrosarcoma
1) Gambaran Klinis
dapat terjadi dimana saja dalam rongga mulut. Lebih sering pada
2) Gambaran HPA
menyebar secara merata. Sel tumor terdiri dari sel fibroblast yang
bentukan berkas-berkas.
3) Gambaran Radiografi
Pembedahan, eksisi
b. Neurosarcoma
1) Gambaran Klinis
selubung saraf.
b) Tumor yang berkembang dari sel schwann atau dari saraf perifer
utama
2) Gambaran HPA
3) Gambaran Radiografi
4) Perawatan
Surgerry
c. Liposarcoma
1) Gambaran Klinis
45 tahun
e) Bermetastasis
2) Gambaran HPA
3) Gambaran Radiografi
4) Perawatan
1) Gambaran Klinis
atas dapat terjadi obstruksi nasal dan tertekannya mata, Ulserasi pada
2) Gambaran HPA
4) Perawatan
e. Chondrosarcoma
1) Gambaran Klinis
2) Gambaran HPA
3) Gambaran Radiografi
tepi yang tidak jelas, gambaran juga dapat soap buble appreance,
f. Angiosarcoma
1) Gambaran Klinis
sangat buruk.
2) Gambaran HPA
Tumor anaplastik dengan tipe sel yang tidak teratur tetapi dengan
3) Perawatan
Surgerry
g. Malignant melanoma
1) Gambaran Klinis
dalam mulut adalah palatum keras, diikuti oleh gingiva, bibir dan
mukosa bukal. Melanoma dapat timbul akibat transformasi
hitam, biru dan merah asimetri dengan tepi yang tidak beraturan.
2) Gambaran HPA
h. Leukimia
1) Gambaran Klinis
sering terlihat pada keadaan ini. Daerah jaringan yang luas akan
karena luka sering tidak mau menutup serta merupakan awal lesi
i. Myeloma
1) Gambaran Klinis
sekitarnya.
c) Myeloma Myelomatosis
orang lanjut usia, Lebih sering pada wanita daripada pria, Dapat
hipergammaglobulinemia.
j. Lymphoma
massa padat pada kelenjar. Ada dua tipe limfoma, yaitu limfoma
1) Limfoma Hodgkin
a) Gambaran Klinis
b) Gambaran HPA
sel datia Reed Stenberg, tetapi lebih kecil) dan sel mononuclear
Hodgkin. Sel datia Reed Stenberg mempunyai gambaran khas,
tumor yang dikelilingi oleh zona halo dan nucleolus yang jelas
a) Gambaran Klinis
b) Gambaran HPA
ganas yang bentuknya lebih besar dari sel limfosit. Inti sel
N3 : Metastasis ke kelenjar getah bening dengan ukuran lebih dari 6 cm.
Stage 1 : T1 N0 M0
Stage 2 : T2 N0 M0
Stage 3 : T3 N0 M0
T1 N1 M0
T2 N1 M0
T3 N1 M0
Stage 4 : T4 N0 M0
KONSEP MAPPING
A. Konsep Mapping
Penatalaksanaan
PEMBAHASAN
Anak laki-laki usia 9 th, mencabut gigi nya yang goyang, dokter gigi
perbatasan antara palatum mole dan palatum durum, benjolan luas kurang 3 cm,
permukaan datar batas jelas bentuk tidak teratur lunak permukaan halus tidak
sakit, pasien sudah mengetahui sejak kecil, kelainan bertambah besar/ lebar dan
warna menjadi lebih gelap seiring bertambahnya usia, dari pemeriksaan SOAP,
tumor ganas.
terkontrol tidak seperti tumor jinak yang lebih bersifat lokal invasif, tumor ganas
kebagian-bagian jauh. Tumor ganas yang timbul dari jaringan asalnya disebut
dengan tumor primer sedangkan yang berasal dari penyebaran tumor primer
disebut tumor sekunder metastatik tumor. Tumor Ganas biasanya disebabkan oleh
karena virus, paparan radiasi, kelainan genetik dan paparan bahan carsinogenik,
PENUTUP
A. Kesimpulan
terkontrol tidak seperti tumor jinak yang lebih bersifat lokal invasif, tumor ganas
rongga mulut.
berasal dari epitel mukosa (carsinoma) : karsinoma sel skuomous, karsinoma sel
basal, karsinoma adenoid kistik, karsinoma sel asinar, Tumor ganas rongga mulut
aspirasi.
B. Saran
perawatan atau terapi pada tumor ganas sesuai dengan kasus agar dapat
Gayford, J.J. & Haskell. 1993. Penyakit Mulut (Clinical Oral Medicine). Alih
Bahasa: drg. Lilian Yuwono. Jakarta: EGC.
Karnen Garna dan Iris Rengganis. 2010. Imunlogi Dasar Ed 10. Jakarta: Badan
Penerbit FK UI
Kumar V, Abbas AK, Fausto N, et al. Pathologic Basis of Disease 8th ed.
Philadelphia: Elsevier Inc; 2010. p. 259-330.
Robbins, dkk. 2007. Buku Ajar Patologi Ed 7. Jakarta: EGC
Smith CM, Marks AD, Lieberman 2015. Basic Medical Biochemistry 2nd ed.
Williams & Wilkins:p. 317 – 366.
Sudiono, Janti, drg. 2008. Pemeriksaan Patologi untuk Diagnosis Neoplasma
Mulut. Jakarta: EGC
Syafriadi, Mei, drg. 2008. Patologi Mulut, Tumor Neoplastik & Non Neoplastik
Rongga Mulut. Yogyakarta