Anda di halaman 1dari 16

IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08

TEKNIK RADIOGRAFI 2
SKS : 3 SKS

POKOK BAHASAN I : TEKNIK RADIOGRAFI THORAKS :


Disusun Oleh : DARMINI, S.SI, M.KES.

PROGRAM STUDI D-IV TEKNIK RADIOLOGI


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08

Format Modul Praktek Klinik / Lapangan / Laboratorium

1. TEMA MODUL : TEKNIK RADIOGRAFI THORAKS

2. MATA KULIAH/KODE : TEKNIK RADIOGRAFI 2 /TRP-302

3. JUMLAH SKS : 3 SKS PRAKTEK

4. ALOKASI WAKTU : 3 X 120 MENIT

5. SEMESTER / T.A : II (DUA) 2015/2016

6. TUJUAN :
Modul ini disusun untuk memberikan pemahaman dan ketrampilan tentang teknik
Radiografi Thoraks

7. GAMBARAN UMUM MODUL :


Modul ini memberikan panduan kepada mahasiswa tentang :
a. Indikasi Pemeriksaan Radiografi Thoraks
b. Persiapan pasien dan alat pemeriksaan radiogrfi thoraks
c. Proyeksi yang digunakan pada pemeriksaan radiografi thoraks
d. Kriteria Radiograf thoraks

8. KARAKTERISTIK MAHASISWA :
Untuk dapat menggunakan dan melakukan praktek radiografi thoraks dengan modul
ini mahasiswa harus sudah mempelajari tentang anatomi dan teknik radiografi thoraks

9. TARGET KOMPETENSI :
Mahasiwa mampu melakukan persiapan pasien dan alat, teknik posisioning dan
melakukan prosessing sampai pencetakan gambaran radiograf.

10. INDIKATOR KETERCAPAIAN :


Unjuk kerja yang harus dilakukan oleh praktikan adalah :
a. Mampu melakukan persiapan alat yang akan digunakan
b. Mampu melakukan persiapan pasien
c. Mampu mengaplikasikan proyeksi yang akan digunakan sesuai dengan indikasi
pemeriksaan
d. Mampu membuat radiograf thoraks sesuai dengan kriteria radiograf
e. Mampu melakukan evaluasi hasil radiograf yang dihasilkan
f. Mampu melakukan Penyusunan laporan praktek,dengan susunan sebagai
berikut :
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08

BAB I : Pendahuluan
BAB II : Prosedur Praktikum
BAB III : Hasil
BAB IV : Pembahasan
BAB V: Kesimpulan

11. MATERI PEMBELAJARAN


SIMULASI
TEKNIK RADIOGRAFI THORAKS

A. Kompetensi
Mahasiswa melakukan Teknik Radiografi Thoraks dengan baik dan benar. Simulasi ,
roleplay, real play .
B. Administrasi Pemeriksaan Radiografi
1. Lembar permintaan pemeriksaan radiografi
a. Pasien datang dengan lembar permintaan pemeriksaan radiografi
b. Form berisi tentang
 Identitas pasien : nama, umur, alamat, no. catatan medik(CM /RM), asal
rujukan (IRJAL, IRNA, IGD atau dokter praktek)
 Permintaan foto
 Riwayat penyakit
2. Pendataan pasien pada buku registrasi dan kelengkapannya
a. Pencatatan identitas pasien ke dalam buku registrasi dan pemberian nomor
foto pasien (no. register radiologi) yang ditulis juga pada lembar
permintaan pasien.
b. Membuat kartu ambil foto
c. Membuat amplop foto sesuai dengan film yang digunakan
C. Pra Pemeriksaan
1. Pemanggilan pasien
a. Pemanggilan pasien sesuai dengan nama yang ada pada lembar permintaan
foto
b. Mencocokkan identitas pasien (nama, umur, alamat) apabila benar pasien
dipersilahkan masuk ke dalam ruangan pemeriksaan
2. Perkenalan diri
a. Mahasiswa memperkenalkan diri dengan memberi salam, menyebutkan
nama dan unit tugasnya kepada pasien
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08

b. Contoh : “ selamat pagi nama saya Ridwan, saya mahasiswa radiologi yang
akan melakukan pemeriksaan radiologi kepada bapak/ ibu “
3. Anamnesa singkat (keluhan pasien dan keadaan umum pasien)
a. Mahasiswa melihat keadaan umum pasien (datang sendiri, dibantu orang
lain, dapat berdiri / menggunakan alat tertentu mis : infuse)
b. Mahasiswa menanyakan perihal keluhan yang dirasakan oleh pasien dan
posisi yang sakit tanpa menyebutkan apa yang tertulis pada lembar
permintaan foto. Contoh : ‘maaf Pak/Ibu ,keluhan apa yang dirasakan?
Batuk/ nyeri / sesak? Sudah berapa lama? Boleh ditunjukkan bagian yang
mana ?
c. Mahasiswa menanyakan apakah pernah dilakukan pemeriksaan radiologi
yang sama ? apabila pernah tanyakan foto lama dari pemeriksaan tersebut!
d. Mahasiswa melakukan “recall” gambaran anatomi normal region bagian
tubuh pasien yang akan diperiksa secara radiografi mengacu pada informasi
kriteria anatomi radiologi
4. Analisa kebutuhan pemeriksaan radiografi
Setelah selesai anamnase, mahasiswa harus dengan segera dapat menentukan
kesesuaian tindakan radiografi, proyeksi yang akan digunakan, (AP, PA, AP
Axial dan lateral), persiapan pasien dan alat.
5. Penjelasan ringkas prosedur
Setelah penentuan tindakan radiografi, pasien diberikan penjelasan singkat
mengenai apa yang akan dilakukan selama pemeriksaan.
6. Persiapan pasien
Pastikan tidak ada benda logam atau benda lain pada daerah thoraks yang
akan diperiksa
7. Persiapan alat
a. Pesawat sinar-X siap pakai + bucky
b. Kaset radiografi dan Imejing plate ukuran 35x 35 cm
c. Radiographic phantom thoraks
d. Marker, plester dan gunting
e. Meteran
f. Lead apron
D. Pelaksanaan Pemeriksaan
1. Proyeksi AP
a. Posisi Pasien (PP) :
Pasien tidur supine atau tegak dengan punggung menempel pada grid
b. Posisi Obyek (PO)
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08

1).Mid Sagital Plane (MSP) tubuh pada pertengahan Image reseptor (IR)
2). Atur batas atas kaset 1,5 – 2 inchi ( 3,8 – 5 cm) diatas shoulder
3). Jika memungkinkan, fleksikan elbow joint, letakkan punggung tangan
pada hip untuk menggambarkan scapula ke lateral
4). Atur shoulder sejajar pada bidang horizontal yang sama
5). Menggunakan gonad shield

c. Pengaturan Sinar dan eksposi


1). Arah sinar / central ray (CR) : Tegak lurus
2). Titik bidik /central point (CP) : 3 inchi (7,6 cm dibawah jugular notch
3). Fokus film distance (FFD) : 150 cm
4). Faktor eksposi : 60 kV, 20 mAs
5). Saat eksposi : full inspirasi kedua dan tahan napas

d. Kriteria Radiograf
1). Bagian medial pada clavicula berjarak sama dari columna vertebrae
2). Tampak udara trakea pada pertengahan
3). Clavicula tergambar lebih horizontal dan apek lebih kabur dari pada
proyeksi PA
4). Costae dan vertebra thorakal berada pada bayangan jantung
5). Tampak daerah paru, dari apek sampai sudut costophrenicus
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08

e. Perbedaan dengan Proyeksi PA


1). Jantung mengalami magnifikasi
2). Bidang paru-paru terlihat lebih pendek karena kompresi abdomen,
diafragma lebih tinggi
3). Klavikula diproyeksikan lebih tinggi
4). Costae terlihat lebih horizontal

2. Proyeksi PA
a. Posisi Pasien (PP) :
Jika memungkinkan Posisi pasien tegak, dapat berdiri atau duduk
b. Posisi Obyek (PO)
1). Menempatkan pasien dengan kedua lengan berada di sisi tubuh
2). Atur ketinggian kaset dengan batas atas kaset 1,5 – 2 inchi (3,8 – 5 cm )
diatas shoulder
3). Pusatkan MSP tubuh pada mid line pada kaset
4). Pasien berdiri tegak dengan berat badan bertumpu pada kedua kaki
5). Ekstensikan Dagu pasien dan letakkan pada chin rest , sehingga MSP
vertical
6). Pasien diminta untuk menfleksikan kedua lengan dan istirahatkan
punggung tangan pada hip
7). Tekan shoulder dan atur sejajar pada bidang transversal yang sama.
Rotasikan kearah depan /endorotasi
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08

c. Pengaturan Sinar dan eksposi


1). Arah sinar / central ray (CR) : Horisontal tegak lurus kaset
2). Titik bidik /central point (CP) : T 7 (Pada MSP diantara kedua angulus
inferior)
3). Fokus film distance (FFD) : 150 cm
4). Faktor eksposi : 60 kV, 20 mAs
5). Saat eksposi : full inspirasi kedua dan tahan napas

d. Kriteria Radiograf
1). Tampak area paru dari apek sampai sinus costo phrenicus
2). Tidak ada rotasi, ditandai sterno klavicular joint berjarak sama dari
columna vertebra
3). Tampak udara trakea pada pertengahan
4). Scapula diproyeksikan diluar area dari pulmo
5). Diafragma bawah tampak sampai costae posterior 10
6). Costae dan bagian superior vertebrae thorakal tampak superposisi
dengan gambaran jantung
7). Penanda paru tampak dari hilus pada perifer paru-paru
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08

3. Proyeksi lateral
a. Posisi Pasien (PP) :
Pasien true lateral dengan kedua lengan disamping tubuh. Jika
memungkinkan pasien posisi tegak, berdiri atau duduk. Agar diafragma
terletak di bawah dan terlihat air fluid level. Untuk menggambarkan
jantung dan paru kiri, gunakan lateral kiri dengan sisi kiri dekat kaset
b. Posisi Obyek (PO)
1) Atur MSP tubuh pasien sejajar dengan kaset
2) Pusatkan thoraks pada pertengahan grid
3) Mis coronal plane tegak lurus dan pusatkan pada mid line grid
4) Kedua lengan diekstensikan, elbow fleksi,dan dengan kedua lengan
diistirahatkan pada elbow

c. Pengaturan Sinar dan eksposi


1). Arah sinar / central ray (CR) : Horisontal tegal lurus kaset
2). Titik bidik /central point (CP) : T7 (aspek inferior dari angulus
inferior dari scapula
3). Fokus film distance (FFD) : 150 cm
4). Faktor eksposi : 75 kV, 25 mAs
5). Saat eksposi : full inspirasi kedua dan tahan
napas
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08

d. Kriteria Radiograf
1) Costae posterior superposisi dengan columna vertebrae
2) Lengan atau jaringan soft tissue tidak superposisi dengan bagian
superior paru paru
3) Tidak ada rotasi sternum pada posisi lateral
4) Penetrasi pada daerah paru dan jantung
5) Hilus pada pertengahan radiograf
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08

4. Proyeksi AP Axial (Top Lordotic)


a. Posisi Pasien (PP) : Pasien diatur dalam posisi tegak. Menghadap arah
sinar dan berdiri sekitar 1 langkah kaki (30,5 cm) didepan dari arah
vertical.
b. Posisi Obyek (PO)
 Atur ketinggian pada IR sehingga margin atas sekitar 3 inchi (7,6 cm)
diatas batas atas dari bahu ketika pasien disesuaikan dalam posisi
lordotic
 Atur pasien dalam proyeksi AP axial, dengan MSP pada mid line
grid
 Elbow joint difleksikan, dengan telapak tangan keluar diletakkan
pada hip
 Pasien bersandar ke belakang dalam posisi lordosis ekstrim dan
istirahat. Shoulder sejajar terhadap bidang vertical

c. Pengaturan Sinar dan eksposi


a). Arah sinar / central ray (CR) : Horisontal tegak lurus film
b). Titik bidik /central point (CP): SEtinggi mid sternum
c). Fokus film distance (FFD) : 183 cm
d). Faktor eksposi : 60 kV, 20 mAs
e). Saat eksposi : full inspirasi kedua dan tahan napas
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08

d. Kriteria Radiograf
1. Clavicula berada di superior dari apak paru paru
2. Tergambar apek paru
3. Clavicula tergambar horizontal dengan bagian medial superposisi
dengan costae 1 dan 2
4. Costae mengalami distorsi pada bagian anterior dan posterior
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08

5. Proteksi Radiasi
a. Beri arahan pasien agar pandangan menjauhi arah sinar
b. Atur luaslapangan seoptimal mungkin, mungkin obyek yang diperiksa
masuk dalam penyinaran, maksimal seluas lapangan kaset yang
digunakan
c. Mempersilahkan orang yang tidak berkepentingan di dalam ruang
pemeriksaan untuk keluar dari ruangan, apabila terpakasa harus ada
orang yang mendampingi , maka orang tersebut dikenakan apron
d. Menghindari / tidak melakukan pengulangan foto

E. Pasca Pemeriksaan
a. Entry data pasien
b. Lakukan Barcode
c. Lakukan proses dengan scanning Imejing Plate

F. Evaluasi Radiografi
1. Gambaran anatomi radiologi
a. Gambarkan anatomi obyek dari organ yang anda foto!
b. Sebutkan bagian-bagian dari organ tersebut
c. Bandingkan Kriteria anatomi radiograf phantom thoraks yang telah dibuat,
dengan standart kriteria sebagai berikut :
Proyeksi PA :
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08

 Entire lung fields from the apices to the costophrenic angles


 No rotation : sterna ends of the clavicles equidistant from the
vertebral column
 Trakea visible in the midline
 Scapula projected outside the lung fields
 Ten posterior ribs visible above the diaphragm
 Sharp outlines otf heart and diaphragm
 Faint shadow of the ribs and superior thoracic vertebrae visible
through the heart shadow
 Lung markings visible from the hilum to the periphery of the lung
 With inspiration and expiration chest images, diaphragm
demonstrated on expiration at a higher level so that at least one
fewer rib seen within the lung field

Proyeksi AP :
 Medial portion of the clavicles equidistant from the vertebral
column
 Trakea visible in the midline
 Clavicles lying more horizontal and obscuring more of the apices
than in the PA projection
 Equal distance from the vertebral column the lateral border of the
ribs on each side
 Faint image of the ribs and thoracis vertebrae visible through the
heart shadow
 Entire lung fields, from the apices to the costophrenic angles
 Pleural markings visible from the hilar regions to the periphery of
the lungs

Proyeksi Lateral :
 Superimposition of the ribs posterior to the vertebral column
 Arm or its soft tissues not overlapping the superior lung field
 Long axis of the lung fields demonstrated in vertical position,
without forward or backward leaning
 Lateral sternum with no rotation
 Costophrenic angles and the lower apices of the lungs
 Penetration of the lung fields and heart
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08

 Open thoracis intervertebral spaces and intervertebral foramina,


except in patients with scoliosis
 Sharp outlines of heart and diaphragm
 Hilum in the approximate center of the radiograph

Proyeksi AP axial Projection :


 Clavicles lying superior to the apices
 Sternal ends of the clavicles equidistant from the vertebral column
 Apices and lungs in their entirety
 Clavicles lying horizontally with their medial ends overlapping only
the first or second ribs
 Rib distorted with their anterior and posterior portions somewhat
superimposed

G. Penanganan pasien setelah pemeriksaan


1. Memberi arahan untuk menunggu hasil pemrosesan film, apabila sudah baik
maka pasien diberi kartu ambil foto
2. Membantu pasien dan mempersilahkan pasien untuk kembali ke asal rujukan
H. Merapikan alat-alat bantu yang telah digunakan dan meja pemeriksaan agar siap
digunakan lagi untuk pemeriksaan berikutnya

12. STRATEGI PEMBELAJARAN


Pembelajaran pada modul ini dilakukan dengan Simulasi dan role play

13. SARANA PENUNJANG PEMBELAJARAN :


a. Ruang laboratorium radiografi
b. Pesawat sinar-X
c. Kaset dan film
d. Prosessing

14. PROSEDUR (JIKA DIPERLUKAN):

15. METODE EVALUASI


a. Evaluasi hasil radiograf,
b. Pembuatan laporan praktek
c. uji kompetensi.

16. METODE PENILAIAN


IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08

- Pembuatan laporan praktek


- Uji kompetensi

17. DAFTAR PUSTAKA/LITERATUR


a. Merrill s Atlas Radiographic positions & radiologic prosedures
b. Textbook of radiographic positioning and Related Anatomy
c. Bontrager, Radiological Technique, 2000
d. Vinnita Merrils, Atlas of Roentgenographic Position and Standart Radiation
Procedur
e. KC Clark Positioning in radiography, Iiford LTd Willian heineman Medical Book

Disiapkan oleh Diperiksa oleh Disahkan oleh


Dosen Pengampu Ketua Program Studi Ketua Jurusan

_Darmini, S.Si, M.Kes. Siti Masrochah, S.Si, M.Kes. Rini Indrati, S.Si.MKes
NIP.19711019 199403 2001 NIP. 19700716 199303 2 002 NIP. 19690719 199203 2 001
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08

Anda mungkin juga menyukai