TEKNIK RADIOGRAFI 2
SKS : 3 SKS
6. TUJUAN :
Modul ini disusun untuk memberikan pemahaman dan ketrampilan tentang teknik
Radiografi Thoraks
8. KARAKTERISTIK MAHASISWA :
Untuk dapat menggunakan dan melakukan praktek radiografi thoraks dengan modul
ini mahasiswa harus sudah mempelajari tentang anatomi dan teknik radiografi thoraks
9. TARGET KOMPETENSI :
Mahasiwa mampu melakukan persiapan pasien dan alat, teknik posisioning dan
melakukan prosessing sampai pencetakan gambaran radiograf.
BAB I : Pendahuluan
BAB II : Prosedur Praktikum
BAB III : Hasil
BAB IV : Pembahasan
BAB V: Kesimpulan
A. Kompetensi
Mahasiswa melakukan Teknik Radiografi Thoraks dengan baik dan benar. Simulasi ,
roleplay, real play .
B. Administrasi Pemeriksaan Radiografi
1. Lembar permintaan pemeriksaan radiografi
a. Pasien datang dengan lembar permintaan pemeriksaan radiografi
b. Form berisi tentang
Identitas pasien : nama, umur, alamat, no. catatan medik(CM /RM), asal
rujukan (IRJAL, IRNA, IGD atau dokter praktek)
Permintaan foto
Riwayat penyakit
2. Pendataan pasien pada buku registrasi dan kelengkapannya
a. Pencatatan identitas pasien ke dalam buku registrasi dan pemberian nomor
foto pasien (no. register radiologi) yang ditulis juga pada lembar
permintaan pasien.
b. Membuat kartu ambil foto
c. Membuat amplop foto sesuai dengan film yang digunakan
C. Pra Pemeriksaan
1. Pemanggilan pasien
a. Pemanggilan pasien sesuai dengan nama yang ada pada lembar permintaan
foto
b. Mencocokkan identitas pasien (nama, umur, alamat) apabila benar pasien
dipersilahkan masuk ke dalam ruangan pemeriksaan
2. Perkenalan diri
a. Mahasiswa memperkenalkan diri dengan memberi salam, menyebutkan
nama dan unit tugasnya kepada pasien
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
b. Contoh : “ selamat pagi nama saya Ridwan, saya mahasiswa radiologi yang
akan melakukan pemeriksaan radiologi kepada bapak/ ibu “
3. Anamnesa singkat (keluhan pasien dan keadaan umum pasien)
a. Mahasiswa melihat keadaan umum pasien (datang sendiri, dibantu orang
lain, dapat berdiri / menggunakan alat tertentu mis : infuse)
b. Mahasiswa menanyakan perihal keluhan yang dirasakan oleh pasien dan
posisi yang sakit tanpa menyebutkan apa yang tertulis pada lembar
permintaan foto. Contoh : ‘maaf Pak/Ibu ,keluhan apa yang dirasakan?
Batuk/ nyeri / sesak? Sudah berapa lama? Boleh ditunjukkan bagian yang
mana ?
c. Mahasiswa menanyakan apakah pernah dilakukan pemeriksaan radiologi
yang sama ? apabila pernah tanyakan foto lama dari pemeriksaan tersebut!
d. Mahasiswa melakukan “recall” gambaran anatomi normal region bagian
tubuh pasien yang akan diperiksa secara radiografi mengacu pada informasi
kriteria anatomi radiologi
4. Analisa kebutuhan pemeriksaan radiografi
Setelah selesai anamnase, mahasiswa harus dengan segera dapat menentukan
kesesuaian tindakan radiografi, proyeksi yang akan digunakan, (AP, PA, AP
Axial dan lateral), persiapan pasien dan alat.
5. Penjelasan ringkas prosedur
Setelah penentuan tindakan radiografi, pasien diberikan penjelasan singkat
mengenai apa yang akan dilakukan selama pemeriksaan.
6. Persiapan pasien
Pastikan tidak ada benda logam atau benda lain pada daerah thoraks yang
akan diperiksa
7. Persiapan alat
a. Pesawat sinar-X siap pakai + bucky
b. Kaset radiografi dan Imejing plate ukuran 35x 35 cm
c. Radiographic phantom thoraks
d. Marker, plester dan gunting
e. Meteran
f. Lead apron
D. Pelaksanaan Pemeriksaan
1. Proyeksi AP
a. Posisi Pasien (PP) :
Pasien tidur supine atau tegak dengan punggung menempel pada grid
b. Posisi Obyek (PO)
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
1).Mid Sagital Plane (MSP) tubuh pada pertengahan Image reseptor (IR)
2). Atur batas atas kaset 1,5 – 2 inchi ( 3,8 – 5 cm) diatas shoulder
3). Jika memungkinkan, fleksikan elbow joint, letakkan punggung tangan
pada hip untuk menggambarkan scapula ke lateral
4). Atur shoulder sejajar pada bidang horizontal yang sama
5). Menggunakan gonad shield
d. Kriteria Radiograf
1). Bagian medial pada clavicula berjarak sama dari columna vertebrae
2). Tampak udara trakea pada pertengahan
3). Clavicula tergambar lebih horizontal dan apek lebih kabur dari pada
proyeksi PA
4). Costae dan vertebra thorakal berada pada bayangan jantung
5). Tampak daerah paru, dari apek sampai sudut costophrenicus
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
2. Proyeksi PA
a. Posisi Pasien (PP) :
Jika memungkinkan Posisi pasien tegak, dapat berdiri atau duduk
b. Posisi Obyek (PO)
1). Menempatkan pasien dengan kedua lengan berada di sisi tubuh
2). Atur ketinggian kaset dengan batas atas kaset 1,5 – 2 inchi (3,8 – 5 cm )
diatas shoulder
3). Pusatkan MSP tubuh pada mid line pada kaset
4). Pasien berdiri tegak dengan berat badan bertumpu pada kedua kaki
5). Ekstensikan Dagu pasien dan letakkan pada chin rest , sehingga MSP
vertical
6). Pasien diminta untuk menfleksikan kedua lengan dan istirahatkan
punggung tangan pada hip
7). Tekan shoulder dan atur sejajar pada bidang transversal yang sama.
Rotasikan kearah depan /endorotasi
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
d. Kriteria Radiograf
1). Tampak area paru dari apek sampai sinus costo phrenicus
2). Tidak ada rotasi, ditandai sterno klavicular joint berjarak sama dari
columna vertebra
3). Tampak udara trakea pada pertengahan
4). Scapula diproyeksikan diluar area dari pulmo
5). Diafragma bawah tampak sampai costae posterior 10
6). Costae dan bagian superior vertebrae thorakal tampak superposisi
dengan gambaran jantung
7). Penanda paru tampak dari hilus pada perifer paru-paru
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
3. Proyeksi lateral
a. Posisi Pasien (PP) :
Pasien true lateral dengan kedua lengan disamping tubuh. Jika
memungkinkan pasien posisi tegak, berdiri atau duduk. Agar diafragma
terletak di bawah dan terlihat air fluid level. Untuk menggambarkan
jantung dan paru kiri, gunakan lateral kiri dengan sisi kiri dekat kaset
b. Posisi Obyek (PO)
1) Atur MSP tubuh pasien sejajar dengan kaset
2) Pusatkan thoraks pada pertengahan grid
3) Mis coronal plane tegak lurus dan pusatkan pada mid line grid
4) Kedua lengan diekstensikan, elbow fleksi,dan dengan kedua lengan
diistirahatkan pada elbow
d. Kriteria Radiograf
1) Costae posterior superposisi dengan columna vertebrae
2) Lengan atau jaringan soft tissue tidak superposisi dengan bagian
superior paru paru
3) Tidak ada rotasi sternum pada posisi lateral
4) Penetrasi pada daerah paru dan jantung
5) Hilus pada pertengahan radiograf
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
d. Kriteria Radiograf
1. Clavicula berada di superior dari apak paru paru
2. Tergambar apek paru
3. Clavicula tergambar horizontal dengan bagian medial superposisi
dengan costae 1 dan 2
4. Costae mengalami distorsi pada bagian anterior dan posterior
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
5. Proteksi Radiasi
a. Beri arahan pasien agar pandangan menjauhi arah sinar
b. Atur luaslapangan seoptimal mungkin, mungkin obyek yang diperiksa
masuk dalam penyinaran, maksimal seluas lapangan kaset yang
digunakan
c. Mempersilahkan orang yang tidak berkepentingan di dalam ruang
pemeriksaan untuk keluar dari ruangan, apabila terpakasa harus ada
orang yang mendampingi , maka orang tersebut dikenakan apron
d. Menghindari / tidak melakukan pengulangan foto
E. Pasca Pemeriksaan
a. Entry data pasien
b. Lakukan Barcode
c. Lakukan proses dengan scanning Imejing Plate
F. Evaluasi Radiografi
1. Gambaran anatomi radiologi
a. Gambarkan anatomi obyek dari organ yang anda foto!
b. Sebutkan bagian-bagian dari organ tersebut
c. Bandingkan Kriteria anatomi radiograf phantom thoraks yang telah dibuat,
dengan standart kriteria sebagai berikut :
Proyeksi PA :
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
Proyeksi AP :
Medial portion of the clavicles equidistant from the vertebral
column
Trakea visible in the midline
Clavicles lying more horizontal and obscuring more of the apices
than in the PA projection
Equal distance from the vertebral column the lateral border of the
ribs on each side
Faint image of the ribs and thoracis vertebrae visible through the
heart shadow
Entire lung fields, from the apices to the costophrenic angles
Pleural markings visible from the hilar regions to the periphery of
the lungs
Proyeksi Lateral :
Superimposition of the ribs posterior to the vertebral column
Arm or its soft tissues not overlapping the superior lung field
Long axis of the lung fields demonstrated in vertical position,
without forward or backward leaning
Lateral sternum with no rotation
Costophrenic angles and the lower apices of the lungs
Penetration of the lung fields and heart
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
_Darmini, S.Si, M.Kes. Siti Masrochah, S.Si, M.Kes. Rini Indrati, S.Si.MKes
NIP.19711019 199403 2001 NIP. 19700716 199303 2 002 NIP. 19690719 199203 2 001
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08