Klasifikasi E-Commerce
Berdasarkan lingkungan E-commerce yang disebutkan di atas, penting untuk
mengklasifikasikan berbagai kategori yang terlibat. E-commerce diklasifikasikan
menurut sifat dari pihak yang terlibat. Misalnya, dalam klasifikasi B2B transaksi bisnis,
dalam hal ini, melibatkan bisnis. Bisnis dapat berdagang di dunia online untuk
mendapatkan barang dan layanan yang tepat dari berbagai sumber.
Satu organisasi dapat bertindak sebagai pemasok barang dan jasa tertentu
sementara yang lain menerima barang. Misalnya, perusahaan swasta di dunia online
dapat menyediakan layanan manajemen data ke entitas pemerintah seperti
kementerian. Klasifikasi B2B melibatkan transaksi volume tinggi dan nilai yang terjadi
terutama antara dua organisasi (Barua & Konana, 2001).
Dalam klasifikasi B2C, bisnis menjual barang kepada konsumen. Ini adalah
klasifikasi paling umum dalam E-commerce karena sebagian besar organisasi bisnis
melibatkan bisnis dan konsumen. Sebagai contoh, ketika Amazon menjual buku-
bukunya kepada konsumen individu seperti siswa, klasifikasi bisnis yang terlibat
dalam kasus ini adalah B2C. Bisnis ini menargetkan produk-produknya kepada
konsumen langsung dari produknya sendiri (Anthony & Grabski, 2006).
Klasifikasi C2B terjadi ketika konsumen individu menjual barang atau jasa ke
bisnis. Dalam hal ini, bisnis bertindak sebagai konsumen produk. Contohnya, ketika
Teknologi
Berdasarkan persyaratan infrastruktur dalam pengembangan E-bisnis, alat
teknologi informasi penting untuk keberadaan Digital Business. Teknologi
menentukan berbagai kerangka pekerjaan yang digunakan dalam lingkungan Digital
Business. Sebagai contoh, sistem komputasi jaringan telah memungkinkan organisasi
dan konsumen untuk melakukan transaksi mereka dengan berbagai cara (Bapna &
Gupta, 2005).
Kerangka kerja Digital Business dapat melibatkan individu dalam jaringan
bersama dalam suatu organisasi. Misalnya, koneksi intranet dapat digunakan dalam
suatu organisasi untuk memfasilitasi transaksi antar individu dalam entitas. Individu
juga dapat menggunakan koneksi jaringan peer-peer untuk melakukan transaksi
bisnis. Kerangka kerja e-bisnis mungkin juga ada dalam bentuk sistem jaringan
ekstranet.
Jaringan ekstranet memungkinkan individu dalam sistem intranet untuk
melakukan transaksi dengan orang lain di jaringan eksternal. Kerangka sesuai yang
digunakan dalam transaksi E-bisnis adalah internet. Bentuk jaringan ini
menghubungkan berbagai individu dan organisasi dalam berbagai jaringan dari
jaringan peer-to-peer, intranet, dan ekstranet (OMB, 2008).
Teknologi informasi adalah kunci utama Digital Business. Teknologi informasi
mengintegrasikan persyaratan teknis teknologi dengan tujuan dan kebutuhan
informasi Digital Business. Teknologi ini memfasilitasi interaksi antara persyaratan
restrukturisasi dan desain dengan arsitektur data, struktur organisasi, dan arsitektur
informasi.
Konsep komputasi utilitas adalah teknologi lain yang penting dalam
pengembangan E-bisnis. Teknologi ini penting untuk memfasilitasi pembagian sumber
daya dalam jaringan komputer. Komputasi utilitas memiliki berbagai alat yang penting
untuk operasi transaksi Digital Business (Adjei & Noble, 2012). Alat tersebut termasuk
alat virtualisasi dan perangkat manajemen sumber daya berbasis kebijakan.
Alat virtual tesebut dapat memfasilitasi penyimpanan dan pengambilan data.
Alat-alat ini juga memfasilitasi aliran informasi yang tidak terputus dalam jaringan
komputer. Di sisi lain, perangkat manajemen sumber daya berbasis kebijakan
Evaluasi
Matriks kinerja harus digunakan untuk mengevaluasi efektivitas Digital
Business. Bisnis harus dievaluasi terhadap elemen-elemen penting dari biaya,
Kesimpulan
Teknologi informasi telah memainkan peran besar dalam mengubah
lingkungan bisnis. Teknologi informasi telah memungkinkan banyak negara di seluruh
dunia untuk membangun sistem ekonomi online di mana kegiatan perdagangan online
berkontribusi pada pengembangan ekonomi negara. Studi ini telah membawa
perspektif manfaat Digital Business.
E-bisnis meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan bisnis. Metode ini juga
mengurangi biaya melakukan bisnis. Selain itu, ini memungkinkan pelanggan untuk
mengakses berbagai jenis barang. Digital Business dilakukan di berbagai lingkungan
seperti ruang virtual, klik dan pesan, dan lingkungan tradisional. Klasifikasi Digital
Business didasarkan pada kategori peserta.