JOB 8. Uji Butir Lolos Ayakan - 200 (DEVIN)
JOB 8. Uji Butir Lolos Ayakan - 200 (DEVIN)
I. REFERENSI
1. SNI 03-4142-1996, Metoda Uji Kadar Bahan Lolos no. 200 (0,075 mm).
2. SNI 03-6889-2002, Tata cara pengambilan contoh agregat.
3. ASTM C.33-2003, Standard Specification for Concrete Aggregates,American
Society for Testing and Materials
II. TUJUAN
Menentukan kandungan bahan lolos ayakan No. 200 agregat halus dan kasar.
W 1−W 2
x 100 %
W1
Timbangan dengan
2 ketelitian 0,1 gram
kapasitas 30000 gram
3 Ember,sebagai wadah
untuk mencuci agregat
Cawan,sebagai wadah
4
agregat
Kuas,menyapu agregat
6 agar tidak ada yang
tertinggal
Splitter,untuk
7
menyampling agregat
B. Bahan
No
Nama Bahan Gambar Alat
.
Agregat kasar
1 Batu Pecah (Hasil
Sampling)
Agregat halus
2
Pasir (Hasil Sampling)
Air
3
V. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan Alat dan Bahan.
2. Tuangkan agregat hasil sampling pada cawan (Lihat Gambar 1 dan 3).
3. Timbang sample (W1), sesuai standar (Lihat Gambar 2).
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
4.
Tuangkan
agregat yang sudah di timbang ke dalam ember (Lihat Gambar 4).
5. Cuci agregat agar terpisah antara butir kasar dan butir halus (lumpur),lalu tuang
air cucian agregat pada susunan ayakan no.16 dan no.200 Lihat Gambar 5 dan 6).
Gambar 7
7. Tuang semua benda uji yang ada pada ayakan serta ember ke dalam cawan.(Lihat
Gambar 8,9 dan 10).
8. Keringkan cawan yang berisi benda uji dalam oven bersuhu 110o C selama 24
jam.(Lihat Gambar 11).
9. Setelah dikeringkan,keluarkan cawan dari di oven lalu timbang (W2) dan catat.
(Lihat Gambar 12).
Gambar 11 Gambar 12
10. Hitung kadar butir lolos ayakannya.
Data hasil pengujian dan perhitungan BJ pada agregat halus dan kasar dengan
pengujian kadar lolos 200 yang dilakukan oleh 3 kelompok , kelas 2B – KSI pada
tanggal 19 September 2018 disajikan dalam tabel 1 dan 2 :
Setelah dilakukan pengujian terhadap benda uji, didapatkan kadar butir lolos
ayakan No. 200 rata-rata untuk agregat halus sebesar 3,879%. Maka agregat ini
layak digunakan, karna sesuai ketentuan kadar butir lolos maksimum agregat halus
sebesar 5%.
Pada pengujian agregat kasar, didapatkan kadar butir lolos ayakan No. 200
rata-rata sebesar 1,607%. Maka agregat ini perlu dicuci terlebih dahulu jika akan
digunakan, karna melebihi ketentuan kadar butir lolos maksimum agregat kasar
sebesar 1%.