Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP DASAR E-LEARNING


Dosen Pengampu : Eline Charla Sabatina Bingan, SST., M.Kes

Nama : Sri Fitria


NIM : PO.62.24.2.17.388
Prodi : Sarjana Terapan Kebidanan
Angkatan : IV (Empat)
Semester : VI (Enam)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN


PALANGKA RAYA
2020
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah swt., atas berkat
rahmat, taufik dan hidayahnya. Sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan
hasil yang tertuang dalam tulisan ini. Makalah ini membahas mengenai “Strategi
Pemberdayaan Pada Individu, Keluarga dan Masyarakat Dalam Pelayanan
Kesehatan Ibu dan Anak serta Reproduksi Wanita”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi kewajiban sebagai salah satu tugas
Mata Kuliah Pengorganisasian dan pengembangan masyarakat yang diampu oleh
Ibu Oktaviani,S.SiT.,M.Keb di Prodi Sarjana Terapan Kebidanan.Penulis
menyadari bahwa dalam penyelesaian makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan sehingga jika kita menemukan kelebihannya maka sesungguhnya
kelebihan itu adalah rahmat dari Allah swt.Penulis menyadari pula bahwa, penulis
tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini tanpa bantuan dari berbagai pihak.
Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu hingga makalah ini dapat terselesaikan.
Akhir kata dengan seganap kerendahan hati kami mempersembahkan
Makalah ini dengan harapan semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca
khususnya bagi pengembangan dunia kesehatan.

Palangkaraya, Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................2
C. Tujuan Penulisan................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................3
A. Defenisi Pemberdayaan......................................................................3
B. Strategi Pemberdayaan Individu.........................................................3
C. Strategi Pemberdayaan Keluarga........................................................4
D. Strategi Pemberdayaan Masyarakat....................................................7
BAB III PENUTUP....................................................................................10
A. Kesimpulan.........................................................................................10
B. Saran...................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................12
LAMPIRAN.................................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan Teknologi Informasi yang demikian pesatnya mendorong
pula suatu inovasi dalam dunia pendidikan. Kegiatan belajar dan mengajar kini
tidak hanya dilakukan secara konvensional, dengan adanya beragam pilihan
teknologi pembelajaran dapat dijadikan sebagai alternatif pembelajaran. Melalui
komputer, pembelajaran yang disajikan akan lebih menarik, interaktif dan dapat
dilakukan secara mandiri. Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran
memposisikan siswa untuk dapat belajar secara mandiri. Melalui internet, siswa
dapat mengakses secara online referensi dari berbagai perpustakaan, ensiklopedia
dan berbagai situs pembelajaran online lainnya.
Dengan adanya internet, akses informasi dapat dilakukan dimana saja dan
kapan saja tanpa terikat ruang dan waktu. Beberapa pemanfaatan teknologi
internet dalam kegiatan pembelajaran yakni e-learning dan online learning.
Keduanya memanfaatkan internet dalam penerapannya sehingga siswa dapat
belajar kapan dan dimana saja secara mandiri. Dengan internet, belajar juga dapat
dilakukan secara bersama-sama layaknya belajar di kelas nyata. Belajar seperti ini
disebut dengan kelas virtual, siswa berinteraksi dengan guru melalui kamera pada
komputer yang telah terhubung dengan jaringan internet. Guru tidak perlu hadir di
dalam kelas secara fisik, karena siswa dapat mempelajari bahan ajar dan
mengerjakan tugas-tugas pembelajaran serta ujian dengan cara mengakses
jaringan komputer yang sudah dipersiapkan secara online. Disamping itu, antar
siswa juga dapat berinteraksi dengan siswa lainnya untuk berdiskusi melalui
email, chatting dan sebagainya.
Pada dasarnya e-learning dan online learning sama-sama menggunakan
komputer yang terhubung dengan jaringan internet dalam pemanfaatannya, namun
dalam konsepnya e-learning berbeda dengan online learning. Berangkat dari hal
diatas, maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai konsep e-Learning dan
Online Learning.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dalam makalah ini akan dibahas beberapa
masalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah konsep e-Learning ?
2. Bagaimanakah karakteristik e-Learning ?
3. Bagaimanakah mode-model e-Learning ?

C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Menjelaskan tentang konsep e-Learning.
2. Menjelaskan tentang e-Learning.
3. Menjelaskan tentang model e-Learning.
 

2
BAB II
PEMBAHASAN
 
A. E-Learning
1. Definisi e-Learning
Koran dalam Rusman (2013:316) menyatakan bahwa e-Learning adalah
pembelajaran yang menggunakan peratalatan elektronik jaringan (LAN, WAN,
atau internet) untuk menyampaikan materi pembelajaran, interaksi, maupun
bimbingan. Sedangkan LearnFrame.Com dalam Glossary of eLearning Terms
[Glossary, 2001] mengungkapkan bahwa . eLearning adalah sistem pendidikan
yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan
media Internet, jaringan komputer,maupun komputer standalone. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa e-Learning merupakan suatu kegiatan belajar
mengajar yang memanfaatkan perangkat elektronik sebagai media pendukung
prosesnya.
E-learning dalam arti luas bisa mencakup pembelajaran yang dilakukan di
media elektronik (internet) baik secara formal maupun informal. E-learning secara
formal misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran
dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati
pihak-pihak terkait (pengelola e-learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran
seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan
pada karyawannya atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas
dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahaan konsultan) yang
memang bergerak dibidang penyediaan jasa e-learning untuk umum. E-learning
bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana,
misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi
dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau
keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).
E-learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih
sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi,
organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program,

3
pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya
tanpa memungut biaya).
Pembelajaran dengan e-Learning dapat disampaikan secara synchrounous
yaitu dimana pembelajaran dilakukan pada saat itu juga, atau asynchronous, yakni
pembelajaran dilakukan pada saat yang berbeda. Contoh e-Learning secara
synchronous adalah pembelajaran melalui webcam antara guru dan siswa secara
live pada saat itu juga. Sedangkan contoh penyampaian secara asynchronous
adalah guru membuat materi atau video pembelajaran terlebih dahulu, kemudian
materi atau video tersebut diunggah sebelum pembelajaran akan dilangsungkan.
Materi pembelajaran yang disajika dalam e-Learning berupa teks, grafik,
animasi, simulasi, audio, dan video. E-Learning juga harus memiliki fitur untuk
diskusi misalnya chatting.

2. Karakteristik e-Learning
Berikut ini adalah karakteristik e-Learning yang dikemukakan oleh Riyana
(2007) :
1. Daya tangkap siswa terhadap materi pembelajaran tidak tergantung kepada
instruktur/guru, karena siswa mengkonstruk sendiri ilmu pengetahuannya
melalui bahan-bahan ajar yang disampaikan melalui interface situs web;
2. Sumber ilmu pengetahuan tersebar di mana-mana serta dapat diakses
dengan mudah oleh setiap orang. Hal ini dikarenakan sifat media Internet
yang mengglobal dan bisa diakses oleh siapapun yang terkoneksi ke
dalamnya;
3. Pengajar/lembaga pendidikan berfungsi sebagai mediator/pembimbing;
4. Diperlukan sebuah restrukturisasi terhadap kebijakan sistem pendidikan,
kurikulum dan manajemen yang dapat mendukung pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi untuk pendidikan secara optimal.
Empat karakteristik di atas merupakan hal yang membedakan e-
learning dari kegiatan pembelajaran secara konvensional. Dalam e-learning, daya
tangkap peserta didik terhadap materi pembelajaran tidak lagi tergantung kepada
instruktur/pengajar, karena peserta didik membangun sendiri ilmu

4
pengetahuannya melalui bahan-bahan ajar yang disampaikan melalui aplikasi e-
learning. Dalam e-learning pula, sumber ilmu pengetahuan tersebar di mana-
mana serta dapat diakses dengan mudah oleh setiap orang.

3. Model-model e-Learning
a. Web-Based Learning (Pembelajaran Berbasis Web)
Pembelajaran berbasis web merupakan “sistem pembelajaran jarak jauh
berbasis teknologi informasi dan komunikasi dengan antarmuka web”. Dalam
pembelajaran berbasis web, peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran
secara online melalui sebuah situs web. Merekapun bisa saling berkomunikasi
dengan rekan-rekan atau pengajar melalui fasilitas yang disediakan oleh situs web
tersebut.
b. Computer-Based Learning (Pembelajaran Berbasis Komputer)
Secara sederhana, pembelajaran berbasis komputer bisa didefinisikan
sebagai kegiatan pembelajaran mandiri yang bisa dilakukan oleh peserta didik
dengan menggunakan sebuah sistem komputer. Rusman (2009: 49)
mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis komputer merupakan “… program
pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan software komputer yang berisi tentang judul, tujuan, materi
pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.”
c. Virtual Education (Pendidikan Virtual)
Berdasarkan definisi dari Kurbel (2001), istilah pendidikan virtual
merujuk  kepada suatu kegiatan pembelajaran yang terjadi di sebuah lingkungan
belajar yang mana pengajar dan peserta didik terpisah oleh jarak dan/atau waktu.
Pihak pengajar menyediakan materi-materi pembelajaran melalui penggunaan
beberapa metode seperti aplikasi LMS, bahan-bahan multimedia, pemanfaatan
internet, atau konferensi video. Peserta didik menerima mater-materi
pembelajaran tersebut dan berkomunikasi dengan pengajarnya dengan
memanfaatkan teknologi yang sama.

5
d. Digital Collaboration (Kolaborasi Digital)
Kolaborasi digital adalah suatu kegiatan di mana para peserta didik yang
berasal dari kelompok yang berbeda (kelas, sekolah atau bahkan negara bekerja)
bersama-sama dalam sebuah proyek/tugas, sambil berbagi ide dan informasi
dengan seoptimal mungkin memanfaatkan teknologi internet.

4. Kelebihan dan kekurangan e-Learning.


Manfaat pemanfaatan e-Learning dalam pembelajaran adalah sebagai berikut.
 Fasilitas e-moderating, yakni guru dan siswa dapat saling berkomunikasi
melalui internet tanpa dibatasi oleh jarak, ruang, dan waktu.
 Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar yang terstruktur dan
terjadwal, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan
ajar dipelajari.
 Siswa dapat me-review bahan belajar setiap saat, karena bahan belajar
tersebut berada di komputernya.
 Tambahan informasi terkait dengan bahan yang dipelajari akan mudah
didapatkan melalui internet.
 Guru dan siswa dapat melakukan diskusi melaui internet dengan jumlah
peserta yang banyak, sehingga diperoleh ilmu dan wawasan yang luas.
 Peran siswa menjadi aktif dan mandiri.

Sedang kekurangan dari e-Learning meliputi:


 Kurangnya interaksi antara siswa dengan guru atau sesame siswa.
Sehingga dapat memperlambat terjadinya values dalam pembelajaran.
 Proses pembelajaran cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.
 Berubahnya peran guru yang semula menguasai teknik pembelajarab
konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang
berbasis ICT (Information and Comunication Technology).
 Siswa yang tidak memiliki motivasi belajar tinggi, cenderung gagal.
 Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet atau jaringan.
 Kurangnya tenaga yang mengetahui dan menguasai internet.

6
 Kurangnya personil dalam hal penguasaan pemrograman komputer.
  Pengguna harus memiliki sebuah cara untuk menghubungkan ke jaringan.

 
 
 
Beberapa Model Penyelenggaraan E- Learning Sebagaimana dijelaskan diatas,
bahwa e-Learning memungkinkan pembelajaran tidak hanya berlangsung secara formal
dikelas, tetapi dengan bantuan peralatan komputer dan jaringan, para siswa dapat
secara aktif dilibatkan dalam proses belajar mengajar, dalam suatu bentuk sistem
pembelajaran jarak jauh tanpa terkendala oleh kondisi geografis, ruang dan waktu,
berikut ini di paparkan 2 model dari banyak model penyelenggaraan e-Learning dalam
pembelajaran :
a. Model e-Learning tutorial Model ini telah diaplikasikan oleh Universitas Terbuka
Online, berdasarkan jenis aplikasi komunikasi yang di dilakukan dapat di bagi lagi
menjadi dua, yaitu
(a). Tutorial e-Learning dengan memanfaatkan aplikasi e-mail internet dan
(b). Tutorial dengan memanfaatkan aplikasi fax-internet.

a. Bimbingan belajar elektronik memanfaatkan aplikasi email Internet. Sistem belajar


berbasis Internet yang dapat dikembangkan dapat berupa suatu sistem yang
memanfaatkan aplikasi Internet yang bernama mailing-list. Pada tutorial via Internet ini
pengajar akan membahas materi atau tugas secara tertulis dan kemudian tulisan
tersebut didistribusikan pada seluruh mahasiswa melalui email. Untuk kemudian, ketika
mahasiswa membuka Internet dan memeriksa surat elektronik/ emailnya, maka mereka
dapat membaca tulisan pengajar serta memberi jawaban, komentar ataupun
mengajukan pertanyaan terhadap tugas yang diberikan
b. Tutorial Elektronik via Fax-Internet Integrasi Fax-Internet dalam sistem bimbingan
belajar via Internet ini akan memperluas titik akses bagi peserta didik. Dalam konsep
tutorial Fax-Internet, peserta didik mengirim atau menerima pesan melalui fax dan
pengajar/ guru akan menerima atau mengirim balasan surat tersebut melalui email.
Ketika menerima fax dari peserta didik, pengajar atau guru menerima fax tersebut

7
dalam bentuk attachment (lampiran) pada surat elektronik b. Model Computer
Supported Collaboration Learning Collaboration didefinisikan sebagai kerjasama antar
peserta dalam rangka mencapai tujuan bersama. Collaboration tidak hanya sekedar
menempatkan para peserta ke dalam kelompok-kelompok studi, tetapi diatur pula
bagaimana mengkoordinasikan mereka supaya bisa bekerja
sama dalam studi.

8
BAB III
PENUTUP
 
Kesimpulan
 e-Learning merupakan suatu kegiatan belajar mengajar yang
memanfaatkan perangkat elektronik sebagai media pendukung prosesnya.
 Model-model e-Learning meliputi Web-Based Learning, Computer-Based
Learning, Virtual Education, Kelebihan dan kekurangan e-Learning.
 Online learning merupakan suatu pembelajaran yang menggunakan
internet, intranet dan ekstranet, atau pembelajaran yang menggunakan
jaringan komputer yang terhubung secara langsung dan luas cakupannya
(global).
 Metode Online Learning meliputi Web Supported e-Learning, Blended or
mixed mode e-learning, dan Fully online e-Learning format.
 Online learning merupakan bagian dari e-learning, e-learning merupakan
suatu konsep yang lebih luas dibandingkan online learning

9
DAFTAR PUSTAKA

Rusman. 2013. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan


Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung: ALFABETA;
Kedavra, Sevannisa. Tabpa tahun. Belajar Online, (Online),
(http://sevannisa.blogspot.com/2012/11/belajar-online.html), diakses 18 Maret
2014.

Tenjo, Mulyadi. Tanpa tahun. Apa Sih Pembelajaran Online itu ? , (Online),
(http://tenjocity.wordpress.com/2012/10/10/apa-sih-pembelajaran-online-itu/),
diakses 18 Maret 2014.

GM, Fajar. Tanpa tahun. KONSEP E-LEARNING – Pengertian, Teori-Teori yang


Melandasi, Karakteristik, Keunggulan, Fungsi, dan Model-Modelnya, (Online),
(fajargm.net/files/konsep-e-learning.pdf), diakses 18 Maret 2014.

Marfuatun, M.Si. Tanpa Tahun. Variasi Proses Pembelajaran Melalui Penerapan


e-Learning, (staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Marfuatun_E-Learning_0.pdf),
diakses 16 Februari 2014.

Riyana, C. (2007). Konsep Dasar e-Learning. Dokumen presentasi pada


perkuliahan e-learning di Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas
Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

10

Anda mungkin juga menyukai