Anda di halaman 1dari 18

Kata pengantar

            Puji syukur penulis ucapkan kehadirat allah swt, atas segala rahmat dan hidayah-nya
yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “
ETIKA KEPERAWATAN”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas etika keperawatan .

            Adapun makalah ini kami susun berdasarkan pengamatan kami dari internet dalam
bentuk PDF dan sumber-sumber yang telah kami ambil dari buku yang ada kaitannya dengan
makalah yang dibuat. Dalam penyusunan makalah ini tentunya tidak lepas dari adanya
bantuan dari pihak tertentu, oleh karena itu kami tidak lupa mengucapkan banyak trimakasih
kepada dosen pembimbing yang telah membantu kami menyelesaikan makalah ini.

            Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya
serta jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, harapan kami agar tulisan ini dapat diterima
dan dapat berguna bagi semua pihak. Untuk itu kami mengharapkan adanya kritikan saran
yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

                                                                                                       Paiton , 25 september 2019

penulis
                                                DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………....ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang………………………………………………………………………….3

1.2  Rumusan masalah………………………………………………………………………3

1.3 Tujuan…………………………………………………………………………………...4

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………………

2.1 pengertian etika keperawatan…………………………………………………………...5

2.2 Pentingnya etika keperawatan…………………………………………………………..5

2.3 Prinsip-prinsip etik……………………………………………………………………...6

2.4 Prinsip moral praktek keperawatan……………………………………………..………9

2.5 Nilai-nilai dasar dan moral dalam praktek klinis keperawatan………………..………11

2.6 Nilai-nilai esensial dalam praktek keperawatan professional………………..………..11

2.7 Perbedaan etika dengan moral, etika dengan hukum…………………………………13

2.8 Hubungan etika dengan moral, norma dan nilai…………………………….…………13

2.9 Manfaat nilai dalam bidang keperawatan………………………………………………14

2.10 Tata nilai yang menjadi sifat keperawatan……………………………….……………..15

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………18

3.2 Saran …………………………………………………………………….……………….18
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Etika adalah kode prilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik bagi kelompok
tertentu. Etika juga merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatanyang benar. Etika
berhubungan dengan hal yang baik dan hal yang tidak baik dandengan kewajiban moral.Etika
berhubungan dengan peraturan untuk perbuatanatau tidakan yang mempunyai prinsip benar
dan salah, serta prinsip moralitas karena etika mempunyai tanggung jawab moral,
menyimpang dari kode etik berarti tidak memiliki prilaku yang baik dan tidak memiliki moral
yang baik.Etika bisadiartikan juga sebagai, yang berhubungan dengan pertimbangan
keputusan, benar atau tidaknya suatu perbuatan karena tidak ada undang-undang atau
peraturan yang menegaskan hal yang harus dilakukan. Etika berbagai profesi digariskan
dalam kode etik yang bersumber dari martabat dan hak manusia ( yang memiliki sikap
menerima) dan kepercayaan dari profesi. Profesi menyusun kode etik berdasarkan
penghormatan atas nilai dan situasi individu yang dilayani.Kadang-kadang perawat
dihadapkan pada situasi yang memerlukan keputusan untuk mengambil tindakan. Perawat
memberi asuhan kepada klien, keluarga dan masyarakat, menerima tanggung jawab untuk
membuat keadaan lingkungan fisik, sosial dan spiritual yang memungkinkan untuk
penyembuhan dan menekankan pencegahan penyakit,  serta meningkatkan kesehatan dengan
penyuluhan kesehatan. Karena beberapa fenomena diatas sebagai seorang perawat yang
profesional wajib mengetahui fungsi dan perannya sebagai seorang perawat, dan juga
mengenal etika-etika dan konsep hukum yang berlaku dalam prosfesinya supaya dapat
terhindar dari tindakan-tindakan yang menyalahi etika profesinya yang akan berujung kepada
malpraktik atau kelalaian yang merugikan klien, perawat itu sendiri dan profesinya.

B. Rumusan Masalah
Masalah yang akan di bahas dalam makalah ini adalah :
1. Apa pengertian etika keperawatan?
2.  Apa pentingnya etika keperawatan?
3. Apa saja prinsip-prinsip etik?
4. Bagaimana prinsip moral praktek keperawatan
5. Apa saja nilai-nilai dasar dan moral dalam praktek klinis keperawataN
6. Bagaimana nilai-nilai esensial dalam praktek keperawatan professional
7. Apa perbedaan etika dengan moral,etika, dan hokum
8. Apa hubungan etika dengan moral, norma dan nilai
9. Apa saja anfaat nilai dalam bidang keperawatan
10. Tata nilai yang menjadi sifat keperawatan
C. Tujuan
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1.  Tujuan umum

Tujuan pembuatan makalah ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui etika


keperawatan agar kita sebagai calon perawat akan menjadi perawat professional di
masa depan dan memiliki etika,nilai, dan moral yang baik.

2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa dapat mengetahui, memahami, dan menjelaskan tentang
pengertian etika keperawatan.
b. Mahasiswa mengerti pentingnya etika dan prinsip-prinsip keperawatan.
c. Mahasiswa mampu menerapkan nilai-nilai dasar dan moral dalam praktek
klinis keperawatan.
d. Mahasiswa mampu memahami etika,nilai dan moral dalam keperawatan dan
mampu menerapkan agar kita sebagai calon perawat mampu bersaing dan
menjadi professional dan bertika baik.
D. Manfaat
1.  Bagi Mahasiswa Keperawatan

Dengan pembuatan makalah ini diharapkan kita sebagai mahasiswa keperawatan


dapat mengerti dan memahami etika keperawatan dan mampu menjelaskan
bagaimana etika,nilai, dan moral keperawatn. Dan bisa dijadikan referensi untuk
menambah wawasan kita sebagai calon perawat dimasa yang akan datang.

2. Bagi seluruh perawat

Dengan adanya makalah ini diharapkan yang sudah menjadi perawat jangan hanya
mengandalkan wawasan pengetahuan namun juga mempunyai etika yang baik dan
moral yang juga baik.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian etika keperawatan

Pengertian Etika berasal dari bahasa yunani, yaitu Ethos, yang menurut Araskar
dan David(1978) berarti ” kebiasaaan ”. ”model prilaku” atau standar yang
diharapkan  dan  kriteria tertentu  untuk  suatu  tindakan.  Penggunaan  istilah  etika
sekarang  ini  banyak  diartikan sebagai motif atau dorongan yang mempengaruhi prilaku.
Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa
latin,yaitu mos dan dalam bentuk jamaknya mores, yang berarti juga adat kebiasaan atau
cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan
menghindari hal-hal atau tindakan-tindakan yang buruk. ( Dra. Hj. Mimin Emi
Suhaemi.2002 :7 ).

Etika sebagai filsafat moral/cabang filsafat yang berbicara tentang tindakan


manusia (bagaimana manusia bertindak sesuai dengan norma-norma) nilai dan ajaran
moral.

Istilah lain yang identik dengan etika adalah sebagai berikut:

a. Susila (sansekerta), lebih menunjukkan kepada dasar-dasar, prinsip, aturan hidup


(sila) yang lebih naik (su).`
b. Akhlak (arab),yang berarti moral dan etika berarti ilmu akhlak.

Filsuf Aristoteles, dalam bukunya Etika Nikomacheia, menjelaskan tentang


pembahasan etika, sebagai berikut:

a. Terminus techi2qnus, pengertian etika dalam hal ini adalah etika dipelajari untuki
ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah perbuatan atau tindakan manusia.
b. Manner dan custom, membahas etika yang berkaitan dengan tata cara dan kebiasaan
(adat) yang melekat dalam kodrat manusia (inherent in human nature) yang terikat
dengan pengertian “baik dan buruk”suatu tingkah laku atau perbuatan manusia.
(Efendi,2009;25)

Menurut Virginia Henderson (1978) Keperawatan adalah upaya membantu


individu baik yang sehat maupun sakit untuk menggunakan kekuatan, keinginan dan
pengetahuan yang dimilikinya sehingga individu tersebut mampu melaksanakan
aktivitas sehari-hari, sembuh dari penyakit atau meninggal dunia dengan tenang.
Tenaga perawat berperan menolong individu agar tidak menggantungkan diri pada
bantuan orang lain dalam waktu secepat mungkin.

Jadi Etika keperawatan adalah norma yang dianut kita sebagai perawat agar kita
bisa berperilaku baik terhadap pasien, keluarga pasien, kolega dan masyarakat. Dan
norma yang disertakan harus kita lakukan dengan baik sesuai SOP.
B. Pentingnya etika keperawatan

Pentingnya Etika, dalam profesi keperawatan merupakan alat pengukur perilaku


moral dalam keperawatan. Dalam penyusunan alat pengukur ini, keputusan diambil
berdasarkan pada kode etik sebagai standar yang mengukur dan mengevaluasi perilaku
perawat dengan menggunakan kode etik keperawatan, organisasi profesi keperawatan
dapat meletakkan kerangka berpikir perawat untuk mengambil keputusan dan
bertanggung jawab kepada masyarakat, anggota tim kesehatan lain, dan kepada profesi.

Untuk itu, etika keperawatan saat ini penting sekali untuk dilakukan agar perawat
dalam melakukan asuhan keperawatan berperilaku sesuai dengan kode etik keperawatan
sehingga tidak menimbulkan kerugian pada pasien. Kerugian yang dialami pasien
akan menyebabkan ketidakpuasan pasien yang berdampak pada citra perawat dan profesi
keperawatan. Etika keperawatan tersebut diatur didalam kode etik keperawatan. Di
beberapa Negara dimana perawat tidak mempunyai kode etik dalam penggunannya.
Namun tidak ada jaminan bahwa perawat yang dinegaranya terdapat kode etik atau tidak
ada kode etik akan memberikan perawatan pasien dengan etika (Leino,2006).

Menurut Lin et al, (2013) menyatakan bahwa salah satu cara melaksanakan etika
profesi keperawatan adalah dengan menjaga privasi klien dan meningkatkan kepuasan
klien terhadap layanan asuhan keperawatan. Pendekatan lingkungan yang dilakukan
adalah dengan memberikan privasi dan kenyamanan klien pada saat dirumah sakit.

Dalam berkomunikasi kita sebagai perawat etika juga sangat penting karena
dengan kita beretika yang baik komunikasi kepada pasien, keluarga pasien,Kolega, dan
masyarakat akan lancar terjalin dengan baik.

C. Prinsip-prinsip etik
a.  Otonomi (Autonomy) otonomi berasal dari bahasa latin, yaitu autos, yang berarti
sendiri, dan nomos yang berarti aturan. Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan
bahwa individu mampu berfikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang
dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan
memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang lain. Prinsip
otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau dipandang sebagai
persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi merupakan hak
kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek
professional merefleksikan anatomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam
membuat keputusan tentang perawatan dirinya.
 Contoh tindakan yang tidak memperhatikan otonomi adalah :
1.  Melakukan sesuatu bagi klien tanpa mereka diberi tahu sebelumnya.
2. Melakukan sesuatu tanpa member informasi relevan yang penting diketahui klien
dalam membuat suatu pilihan.
3. Memberitahukan klien bahwa keadaannya baik, padahal terdapat gangguan atau
penyimpangan.
4. Tidak memberikan informasi yang lengkap walaupun klien menghentikan
informasi tersebut.
5. Memaksa klien member informasi tentang hal-hal yang mereka susah tidak
bersedia menjelaskannya.
b. Berbuat baik ( Beneficience ) berarti hanya melalukan sesuatu yang baik. Kebaikan,
memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan
atau kejahatan  dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Terkadang dalam
situasi pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini dan otonomi.

Contoh perawatan yang menasehati klien tentang program latihan untuk memperbaiki
kesehatan secara umum, tetapi tidak seharusnya melakukannya apabila klien
dalam keadaan resiko serangan jantung.

c.  Keadilan ( justice ), prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi yang  sama dan adil
terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan.
Nilai ini direfleksikan dalam praktek professional ketika perawat bekerja untuk terapi
yang benar sesuai hokum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk
memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.

Contoh  : seorang perawat sedang bertugas sendirian disuatu unit RS kemudian ada
seorang klien yang baru masuk bersaman dengan klien yang memerlukan
bantuan perawat tersebut.Agar perawat tidak menghindar dari satu klien, klien
yang lainnya maka perawat seharusnya dapat mempertimbangkan faktor-
faktor dalam situasi tersebut, kemudian bertindak berdasarkan pada prinsip
keadilan.

d. Tidak  merugikan ( Nonmaleficience ) prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya /


cedera fisik dan psikologis pada klien. Johnson (1989) menyatakan bahwa prinsip
untuk tidak melukai orang lain berbeda dan lebih keras daripada prinsip untuk
melakukan yang baik.

Contoh : seorang klien yang mempunyai kepercayaan bahwa pemberian transfuse


darah bertentangan dengan keyakinannya, mengalami pendarahan hebat akibat
penyakit hati yang kronis. Sebelum kondisi klien bertambah berat, klien sudah
memberikan pernyataan tertulis kepada dokter bahwa ia tak mau dilakukan
transfuse darah. Pada suatu saat, ketika kondisi klien bertambah buruk dan
terjadilah pendarahan hebat, dokter seharusnya mengintruksikan untuk
memberikan transfuse darah. Dalam hal ini, akhirnya transfuse darah tidak
diberikan karena prinsip Beneficience walaupun sebenarnya pada saat
bersamaan terjadi penyalahgunaan prinsip maleficience.

e. Kejujuran ( veracity ), prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini
diperlukan oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaian kebenaran pada
setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracity
berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. Informasi
harus ada agar menjadi akurat, kompresensif, dan objektif untuk memfasilitasi
pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya
kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya
selama menjalani perawatan. Walaupun demikian, terdapat beberapa argument
mengatakan adanya batasan untuk kejujuran seperti jika kebenaran akan kesalahan
proknosis klien untuk pemulihan atau adanya hubungan parternalistik bahwa “ doctors
knows best” sebab individu memiliki otonomi, mereka memiliki hak untuk
mendapatkan informasi penuh tentang kondisinya. Kebenaran merupakan dasar dalam
membangun hubungan saling percaya.

Contoh : Ny. M seorang wanita lansia dengan usia 68 tahun, dirawat dir s dengan
berbagai macam fraktur karena kecelakaan mobil. Suaminya yang juga ada
dalam kecelakaan tersebut masuk kerumah sakit yang sama dan meninggal.
Ny. M bertanya berkali-kali kepada perawat tentang keadaan suaminya.
Dokter ahli bedah berpesan kepada perawatnya untuk tidak mengatakan
kematian suami Ny. M kepada Ny. M perawat tidak diberi alas an apapun
untuk petunjuk tersebut dan mengatakan keprihatinannyan kepada perawat
kepala ruangan, yang mengatakan bahwa intruksi harus diikuti. Perawat dalam
hal ini dihadapkan oleh konflik kejujuran

f. Menepati janji ( fidelity ), prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji
dan komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati
janji serta menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalaha kewajiban seseorang
untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya. Kesetiaan, menggambarkan
kepatuhan perawat terhadap kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab dasar
dari perawat adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan
kesehattan dan meminimalkan penderitaan.

g. Kerahasiaan ( confidentiality ) aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi


tentang klien harus dijaga prifasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen
catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada
seorangpun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan klien dengan
bukti persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan, menyampaikan pada
teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan klien harus dihindari.

h. Akuntabilitas ( accountability ) akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa


tindakan seorang professional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa
terkecuali.

Contoh perawat bertanggung jawab terhadap diri sendiri, profesi, klien, sesame
karyawan dan masyarakat. Jika salah member dosis obat pada klien perawat
tersebut dapat digugat oleh klien yang menerima obat, oleh dokter yang
memberi tugas delegatif, dan masyarakat yang menuntut kemampuan
professional.( Potter & perry ,2005)
D. Prinsip moral dasar keperawatan

Setelah memahami etika secara keseluruhan, maka kita lebih mengerti bahwa
etika merupakan bagian moral. Sebagai mana kita pahami ajaran moral itu berisi tentang
nilai dan norma yang menjelaskan sifat baik dan buruk, benar dan salah.

Ajaran moral harus di pahami oleh setiap manusia yang ingin menjadi baik.
Meskipun kita meyakini bahwa manusia itu pada dasarnya baik, tetapi karena lingkungan
social membentuk manusia itu bagaimana dan menjadi apa.

Karena etika mengajarkan filsafat moral, berarti yang mempelajari etika tentunya
ingin pula menjadi manusia bermoral. Pengertian bermoral disini sering di artikan dengan
baik. Oleh karena itu kalau kita menyebut orang itu sangat bermoral, sama halnya dengan
menyebut orang itu dengan baik. Setidaknya ada tiga prinsip moral yang harus dimiliki
oleh seseorang untuk menjadi manusia baik(magni suseno, 1987). tiga prinsip tersebut
adalah:

a) Prinsip sikap baik

Berangkat dari aliran utilitarisme (aliran kegunaan), yang menyatakan bahwa pada
dasarnya seseorang tidak ingin merugikan orang lain. Jadi sikap hidup yang dituntut oleh
seseorang adalah sikap positif dan baik. Prinsip ini mempunyai arti yang amat besar bagi
kehidupan manusia. Hanya karena prinsip itui kita resapi dan rupa-rupanya mempunyai
dasar dalam struktur psikis manusia, kita dapat bertemu dengan orang yang belum kita
kenal tanpa kita takut. Karena sikap dasar itu kita dapat mengandaikan bahwa orang lain,
kecuali mempunyai alasan khusus, tidak langsung mengancam atau merugikan kita.
Karena sikap dasar itu kita selalu mengandaikan bahwa yang memerlukan alasan bukan
sikap yang baik,melainkan sikap yang buruk.

Jadi prinsip sikap baik bukan hanya sebuah prinsip yang kita pahami secara
rasional,melainkan juga mengungkapkan syukur Alhamdulillah suatu kecondongan yang
memang sudah ada dalam watak manusia. Sebagai prinsip dasar etika, prinsip sikap baik
termasuk sikap dasar manusia yang harus diserapi dengan segala sikap kongkret, tindakan
dan kelakuannya.

Bagaimana sikap baik itu harus dinyatakan secara kongret tergantung dari pada apa yang
terbaik dalam situasi kongkret itu. Maka prinsip ini menuntut suatu pengetahuan tepat
tentang realitas supaya dapat diketahui apa yang masing-masing baik bagi
yang bersangkutan. Kalau itu sudah kita ketahui kita tau juga bagaimana prinsip sikap
baik harus kita terapkan dalam situasi itu.

b) Prinsip keadilan

Prinsip sikap baik perlu diikuti dengan prinsip keadilan. Hal ini dapat kita pahami
dengan contoh sebagai berikut: untuk memberikan makanan kepada seseorang ibu
gelandangan yang menggendong anak, apakah saya boleh mengambil sebuah blek susu
dari super market tanpa membayar, dengan pertimbangan bahwa kerugian bagi
supermarket amat kecil (dan adanya pencurian bahkan sudah termasuk kalkulasi untung
rugi) sedangkan bagi ibu itu sebuah blek susu dapat berarti banyak . hal yang sama
dirumuskan dengan lebih kualitis: prinsip kebaikan hanya menegaskan agar kita bersikap
baik terhadap siapa saja. Tetapi kemampuan manusia untuk besikap baik secara hakiki
terbatas. Itu tidak hanya berlaku bagi benda-benda materil yang dibutuhkan orang: uang
yang telah diberikannya kepada seorang pengemis tidak dapat dibelanjakan bagi anak-
anaknya sendiri: melainkan juga dalam hal perhatian dan cita kasih: kemampuan untuk
memberikan hati kita juga terbatas! Maka secara logis dibutuhkan prinsip tambahan yang
menentukan bagaimana kebaikan yang merupakan barang langka itu harus dibagi. Prinsip
itu adalah prinsip keadilan. Adil pada hakikatnya berarti bahwa kita memberikan kepada
siapa saja apa yang menjadi haknya, dan karena semua orang sama nilainya sebagai
manusia, maka tuntutan paling dasar tentang keadilan itu adalah perlakuan yang sama
terhadap semua orang, tentu dalam situasi yang sama (kalau pemerintah membagikan
beras didaerah yang kurang pangan, semua kepala keluarga berhak atas bagian beras yang
sama, dengan memperhitungkan jumlah warga keluarga, tetapi penduduk yang cukup
berada, jadi yang tidak membutuhkan bantuan, tidak berhak untuk dibantu juga).

c)  Prinsip hormat terhadap diri sendiri.

Prinsip inipun bukan prinsip baru, melainkan sudah kita temukan dalam pembahasan
etika pengembengan diri. Meskipun kita mengatakan bahwa pengembangan diri jangan
sampai menjadi prinsip dasar moral satu satunya karena akan menggagalkan tujuan
sendiri. Namun kita secara moral wajib untuk mengembangkan diri, kita terima sebagai
unsur hakiki dalam suatu etika yang utuh.

1) Prinsip hormat terdapat diri sendiri mengatakan bahwa manusia wajib untuk selalu
memperlakukan diri sebagai suatu yang bernilai pada dirinya sendiri. Prinsip ini
berdasarkan paham bahwa manusia adalah person, pusat pengertian berkehendak yang
memiliki kebebasan dan suara hati, makhluk berakal budi.

2) Prinsip ini menghormati diri sendiri mengandung dua arah. Pertama dituntut agar kita
tidak memberikan diri diperas, diperalat, diperkosa atau diperbudak. Perlakuan
semacam itu tidak wajar untuk kedua belah pihak maka yang diperlukan demikian
jangan memberkannya berlangsung begitu saja. Apabila ia dapat melawan kita
mempunyai harga diri, jika dipaksa untuk melakukan atau menyerahkan suatu tidak
pernah wajar, karena berarti bahwa kehendak kebebasan eksistensial  kita dianggap
sepi. Kita diperlukan sama seperti batu atau binatang. Dan itu juga berlaku apabila
hubungan-hubungan pemerasaan dan perbudakan dilakukan atas nama cinta
kasih.oleh orang  yang dekat dengan kita,seperti oleh orang atau suami.kita berhak
untuk menolak hubungan pemerasan,paksaan,pemerkosaan yang tidak
pantas,misalnya ada seseorang didatangi orang yang mengancam bahwa ia akan
membunuh diri apabila dia itu tidak mau kawin dengannya,maka lebih baik.
E. Nilai- nilai dasar dalam praktek klinis keperawatan

Nilai- nilai (values) adalah suatu keyakinan seseorang tentang penghargaan


terhadap suatu standart atau pegangan yang mengarah pada sikap perilaku seseorang
sistem nilai-nilai yang di anggap penting dan sering di srtikan sebagai perilaku personal.
Pembentukan nilai, perkembangan nilai di mulain sejak masa kanak-kanak, di bentuk
oleh pengalaman dalam keluarga, variasai dalam pola pengasuhan anak menimbulkan
variasi pada nilai dan perilaku saat anak-anak sedang tumbuh. Dorongan dasar untuk
mencintai, merawat, melindungi anakmemiliki berbagai bentuk ekspresi pada berbagai
budaya di dunia.

Aplikasi dalam praktek klinis bagi perawat di perlukan untuk menempatkan nilai-
nilai kesehatan pada pisisinya, pertama-tama yang dilakukan oleh perawat adalah
berusaha membantu pasien untuk mengidentifikasiakan nilai-nilai dasar kehidupannya
sendiri.

f. Nilai-nilai esensial dalam praktek keperawatan  profesional

Pada tahun 1985,deamerikan association cplleges nursing”melaksanankan suatu


peroyek termasuk di dalamnya mengidentifikasi nilai-nilai esensial keperawatan
professional.perkumpulan ini mengidentifikasikan tujuh nilai-nilai esensial dalam
kehidupan professional,yaitu

a. Keyakinan bahwa penghormatan,terhadap martabat seseorang akan merupakan


konsekuengsi terbaik bagi semua masyarakat.
b. Penghargaan (1)merasa bangga dan kebahagia dengan pilihanya sendiri (ada merasa
senang bila menegtahui bahwa asuhan yang ada berikan dihargai pasien atau klien
serta sejawat atau superfesior memberikan pujian atas keterampilan hubungan
interpersonal yang dilakukan ).(2)dapat mempertahankan nilai-nilai tersebut bila ada
seseorang yang tidak bersedia memperhatikan martabat manusia sebagaimana
mestinya.
c. Tindakan (1)gabungan nilai-nilai tersebut kedalam kehidupan atau perkerjaan sehari-
hari;(2)upayakan selalu konsisten untuk menghargai martabat manusia dalam
kehidupan peribadi professional,sehingga timbul rasa sensitif atas tidakan yang
dilalukan.
d. Semakin disadari nilai-nilai profesional maka semkain timbul nilai-nilai moral yang
dilakukan serta selalu konsisten untuk mempertahankanya .bila dibicarakan atau
pasien dan ternyarta tidak sejalan,maka sesorang merasa terjadi sesuatu yang
kontradiktif dengan pringsip-pringsip yang dianutnya:penghargaan terhadap martabat
manusia yang tidak terakomodasi dan sangat mungkin kita tidaklagi merasa
nyaman.oleh karena itu klarifikasi nilai-nilai merupakan martabat suatu keputusan
yang diambil secara khusus dalam kehidupan ini untuk menghormati martabat
manusia.hal ini merupakan nilai
e. positif yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari dan dalam masyarakat luas.
f. Membimbing atau memberikan konsultasi kepada pasien yang mempunyai nilai-nilai
dan perilaku kesehatan yang sangat rendah.hal ini disebabkan karena pasien kurang
memperhatikan status kesehatanya.pertama-tama yang dilakukan oleh perawat .adalah
berusa membantu pasien untuk mengidetifikasi.nilai-nilai dasar kehidupanya sendiri.
g. Sebagai ilustasi dapat dicontohkan kasus sebagai berikut:seorang pengusaha yang
sangat sukses dan mempunyai akses diluar dan dalam negeri sehingga dia menjadi
sibuk sekali dalam mengelolah usahanya. Akibat kesibukannya dia sering lupa makan
sehingga sering terjadi epndarahan lambung yang menyebabkan dia peril di rawat di
rumah sakit. Selain itu dia juga perokok berat sebelumnya. Ketika kondisinya mulai
pulih perawat berusaha mengadakan pendekatan untuk mempersiapkannya pulang.
Namun perawat menjadi kecewa, karena pembicaraan akhirnya mengarah pada
keberhasilan serta kesuksesannya dalam bisnis. Kendati demikian umpaya tersebut
harus selalu di lakukan dan kali ini perawat menyusun list pertanyaan dan
mengajukannya  kepada pasien tersebut.
h. Langkah berikutnya adalah mengajaknya untuk mendiskusikan prioritas yang di buat
berdasarkan nilai nilai yang di anutnya, dengan mengikuti klarifikasi nilai nilai sebagai
berikut:
1) Memilih: setelah menggali aspek aspek berdampak terhadap kesehatan pasien,
misalnya setres yang berkepanjangan dapat mengganggu kesehatan dan
mengganggu aktivitasnya, maka sarankan kepadanya memilih secara bebas nilai
nilai kunci yang di anutnya. Bila ia memilih masalah kesehatannya, maka hal ini
menunjukan tada positif.
2)  Penghargaan: berikan hukuman untuk memperkuat keinginan pasien dan
promosikan nilai nilai tersebut dan bila memungkinkan dapatkan dukungan dari
keluarganya.

G. Perbedaan etika,etiket,moral dan hokum

a. Etika

Merupakan aplikasi atau penerapan teori tentang flosofi moral kedalam situasi
nyata dan terfokus pada prinsip-prinsip dan konsep yang membimbing manusia
berfikir dan bertindak dalam kehidupannya yang dilandasi oleh nilai-nilai yang di
anutnya.

b. Etiket

Merupakan suatu yang dikenal,diketahui,diulang serta menjadi suatu


kebiasaan di  dalam suatu masyarakat, baik berupa kata-kata atau suatu bentuk
perbuatan yang nyata.

c. Moral

Perilaku yang di harapkan oleh masyarakat yang merupakan standart perilaku


dan nilai-nilai yang harus diperhatikan bila seseorang menjadi anggota
masyarakat (prinsip-prinsip yang berkaitan dengan perbuatan baik dan buruk ).

d. Hukum
Hukum adalah sekumpulan peraturan-peraturan yang berisi mengenai perintah
dan larangan untuk dapat menertiban adanya kehidupan bermasyarakat dan mesti bisa
ditaati oleh seluruh anggot masyarakat.

H. Hubungan etika dengan moral,norma dan nilai

Nilai adalah sifat atau kualitas dari sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan
manusia,baik lahir maupun batin.Bagi manusia,nilai di jadikan landasan,alasan,atau
motifasi dalam bersikap dan bertingkah laku baik di sadari nya maupun tidak.nilai
tersebut di jelaskan pulah macam-macamnya.berbeda dengan fakta yang dapat di
oferfasi secara empirik,tidak demikian halnya dengan nilai,karena nilai berkaitan sifat
subjektif. Nilai yang serta subjektif tersebut, agar dapat lebih berguna dalam
menuntun sikap dan tingkah laku manusia perlu lebih dikonkretkan lagi. Untuk itu
nilai harus dirumuskan kedalam simbol-simbol tertentu yang tujuannya agar lebih
mudah dipahami secara interpersonal. wujud yang lebih konkret dari nilai ini adalah
norma. Dari norma-norma yang ada norma hukum adalah  norma yang paling kuat
karena dapat dipaksakan pelaksanaannya oleh kekuasaan eksternal(penguasa).

Nilai dan norma ini selanjutnya berkaitan erat dengan moral dan etika.istilah
moral mengandung integritas dan martabat pribadi manusia.Derajat kepribadiaan
seseorang sangat ditentukan oleh moralitas yang dimilikinya.makna moral yang
terkandung dalam kepribadian seseorang sangat ditentukan oleh moralitas yang
dimilikinya.maka moral yang terkandung dalam dalam kepribadian seseorang sangat
ditentukan oleh moralitas yang dimilikinya.makna moral yang tergantung dalam
kepridadian seseorang itu tercermi dari sikap dan tingkah  lakunya.Di sini lalu kita
memasuki wilayahnya norma sebagai penuntut sikap dan tingkah laku
manusia.setelah diketahui terkaitan antara nilai,norma,dan moral,berikut ini secara
khusus akan diuraikan lebih lanjut keterkaitan,sekaligus perbedaan antara etika dan
moral.(darmodiharjo,dkk,2006)

I. Manfaat nilai dalam bidang keperawatan

Manfaat nilai dalam bidang keperawatan

a. menjadi pedoman bagi perawat dalam berperilaku dan menjalin


hubungankeprofesian sebagai landasan dalam penerapan praktik etikal

b. menerapkan hubungan-hubungan professional yang harus dipatuhi , yaitu hubungan


perawat dengan pasien/klien sebagai  advokator,perawat dengan tenaga profesional
kesehatan lain sebagai teman sejawat, dengan profesi keperwatan sebagai seorang
kontributor dan dengan masyarakat sebagai perwakilan dari asuhan keperawatan.

c. memberikan sarana pengaturan diri  sebagai profesi. Perawat membutuhkan


kemampuan untuk menghubungkan dan mempertimbangkan peran prinsip moralitas,
yaitu keyakinannya terhadap tindakan yang dihubungkan dengan kaidah-kaidah
yang telah diterapkan organisasi profesi.
J.  Tata Nilai

Nilai merupakan suatu keyakinan personal mengenai harga atas suatu ide,
tingkah laku, kebiasaan atau objek yang menyusun suatu standar yang mempengaruhi
tingkah laku.

Nilai-nilai berhubungan satu sama lain serta membentuk sistem nilai. Perawat
juga telah menetapkan nilai dan harus mengembangkan kesadaran tentang
bagaimanan sistem nilai mereka sendiri akan mempengaruhi perawatan klien.
Pemahaman sistem nilai akan membantu perawat bertindak secara
professional.                                                                                                                       
           Tata nilai merupakan rambu rambu atau aturan yang dapat membatasi perilaku,
peran dan etika internal perawat. Tata nilai keperawatan adalah nilai yang terkandung
didalam proses caring yang dilakukan oleh perawat, serta sangat mempengaruhi
berbagai tindakan keperawatan.

Gambaran nilai-nilai keperawatan adalah bagaimana pengetahuan, penafsiran,


pemahaman, pemberian makna, serta sikap perawat mengenai nilai-nilai keperawatan,
yang meliputi tujuh nilai esensial keperawatan yang tersebar dalam beberapa
pernyataan, yakni altruisme, persamaan, estetika, kebebasan, martabat manusia,
keadilan, dan kebenaran. Dari tujuh nilai esensial keperawatan tersebut, maka seorang
perawat harus memiliki tata nilai dan sikap yang berupa care, altruisme, dan empati.

A. Care

Care adalah semangat, tindakan penting dari inti keperawatan, kekuatan yang
menyatakan, proses dnamika dan intisari struktural,Care adalah nilai, caring adalah
sebuah kebaikan.

Dalam membangun pribadi caring perawat dapat melalui pengembangan


indicator 10 caratif caring (Waton1979) sebagai berikut:

1)   Sistem nilai humanistik-altruistik

2)    Kepercayaan-harapan

3)    Sensitif terhadap diri sendiri dan orang lain

4)   Pertolongan-Hubungan saling percaya

5)    Pengembangan dan penerimaan terhadap ekspresi perasaan positif dan negatif

6)    Penggunaan metode ilmiah, problem solving dalam pengambilan keputusan

7)    Peningkatan proses belajar-mengajar dalam interpersonal

8)   Supportif, korektif dan protektif terhadap mental, fisik, sosiokultural dan spiritual
9)   Membantu memenuhi kebutuhan dasar manusia

10)    Dikembangkan faktor eksternal phenomenological

B. empati

Empati adalah berusaha menempatkan diri pada seseorang yang bersangkutan


sehingga dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang yang besangkutan tersebut.
Empati berbeda dengan simpati, sikap melibatkan perasaan terhadap sesuatu hal,
sehingga tidak dapat lagi berfikir objektif merupakan sikap simpati yang tidak
seharusnya dimiliki oleh perawat.

Senyum dan rasa empati yang ditimbulkan setidaknya akan menjadi


multivitamin dosage tinggi yang tanpa antibiotik atau obat yang super keras akan
menyembuhkan rasa terpelentirnya hati seorang pasien yang sedang menderita
penyakit sekeras apapun. Ada hal yang tidak bisa di teliti secara ilmiah dan juga tidak
harus dengan percobaan yang mahal, ada yang timbul dari hati yaitu keikhlasan untuk
menolong sesama.

Florence Nightiangel, tokoh dunia yang mengubah persepsi dunia bahwa


perawat itu merupakan pekerjaan yang sangat mulia dan terhormat. Sebagai perawat
dibutuhkan kemampuan khusus yang tidak semua orang memilikinya, yaitu
kemampuan empati. Perilaku yang muncul dari tiap perawat terhadap pasien berbeda-
beda, hal ini terkait dengan kemampuan empati perawat itu sendiri, adapun yang
mempengaruhi kemampuan empati, yaitu: pikiran yang optimis, tingkat pendidikan,
keadaan psikis, pengalaman, usia, jenis kelamin, latar belakang sosial budaya, status
sosial, dan beban hidup. Faktor-faktor tersebut diperlukan untuk menunjang perawat
dalam meningkatkan kemampuan empati.

Kemampuan empati terkadang memang tidak dapat langsung muncul dari diri
seorang perawat begitu saja, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan empati, yaitu:
1.Peduli
2.Berguru
3. Berlatih.

Dengan begitu maka perawat dapat meningkatkan kemampuan empatinya agar


dapat lebih mengerti, memahami, dan menghayati tidak hanya kondisi fisik namun
juga kondisi psikis klien.
Dengan kemampuan empati maka perawat memiliki kemampuan untuk
menghayati perasaan pasien. Kemampuan empati seorang perawat dipengaruhi oleh
kondisi perawat itu sendiri. Perawat perlu menjaga kondisi kesehatan fisik dan psikis
karena keduanya saling mempengaruhi satu sama lain.

Untuk dapat memiliki kemampuan empati, seorang perawat harus mampu


bersosialisasi. Kebanyakan perawat memiliki sifat extovert (terbuka), maka akan lebih
mudah dalam menangani pasien, karena pasien merasa nyaman dengan
keberadaannya.

C. Altruisme

Altruisme adalah merupakan perilaku yang menggambarkan kepedulian dan


kesejahteraan orang lain. Sikap dari nilai altruisme yang ditampilkan perawat meliputi
pemberian perhatian, komitmen/ prinsip yang dipegang teguh oleh perawat untuk
mempertahankan janji, rasa iba, kemurahan hati, serta ketekunan.

Pada altruisme salah satu yang penting adalah sifat empati atau merasakan
perasaan orang lain di sekitar kita. Hanya altruisme timbal balik yang mempunyai
dasar biologis. Kerugian potensial dari altruisme yang dialami individu diimbangi
dengan kemungkinan menerima pertolongan dari individu lain. Beberapa ahli
mengatakan bahwa altruisme merupakan bagian “sifat manusia” yang ditentukan
secara genetika, karena keputusan untuk memberikan pertolongan melibatkan proses
kongnisi sosial komplek dalam mengambil keputusan yang rasional. (Latane&Darley,
Schwartz, dalam Sears, 1991).

Perawat yang memiliki nilai yang baik pasti akan menggali metode dan
keterampilan yang diperlukan untuk memberdayakan asuhan yang efektif (Bishof &
Scudder, 1990). Mereka menunjukkan kepedulian terhadap klien dengan mendukung
dan menguatkan klien, sehingga klien dapat sembuh dari sakitnya, dapat mengatasi
kelemahannya, dan hidup lebih sehat. Mereka peduli dengan kesejahteraan klien.
Kehadiran kepedulian seringkali membantu proses penyembuhan (Bishof & Scudder,
1990).( Potter & Perry, 2005).

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kode perilaku yang memperlihatkan
perbuatan yang baik bagi kelompok tertentu. Etika berhubungan dengan hal yang baik
dan hal yang tidak baik dandengan kewajiban moral. Etika berhubungan dengan peraturan
untuk perbuatanatau tidakan yang mempunyai prinsip benar dan salah, serta prinsip
moralitas karena etika mempunyai tanggung jawab moral, menyimpang dari kode etik
berarti tidak memiliki prilaku yang baik dan tidak memiliki moral yang baik.
dalam profesi keperawatan merupakan alat pengukur perilaku moral dalam keperawatan.
Dalam penyusunan alat pengukur ini, keputusan diambil berdasarkan pada kode etik
sebagai standar yang mengukur dan mengevaluasi perilaku perawat dengan menggunakan
kode etik keperawatan, organisasi profesi keperawatan dapat meletakkan kerangka
berpikir perawat untuk mengambil keputusan dan bertanggung jawab kepada masyarakat,
anggota tim kesehatan lain, dan kepada profesi. Prinsip-prinsip etika meliputi otonomi,
berbuat baik, keadilan, tidak merugikan, kejujuran, kerahasiaan dan akuntabilitas. Ajaran
moral berisi tentang nilai dan norma yang menjelaskan sifat baik dan buruk , benar dan
salah. Aplikasi dalam praktek klinis bagi perawat diperlukan untuk menempatkan nilai-
nilai kesehatan pada posisinya. Manfaat nilai dalam bidang keperawatan salah satunya
menjadi pedoman bagi perawat dalam berperilaku dan menjalin hubungan keprofesian
sebagai landasan dalam penerapan praktek etika.

B. Saran

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu kami maminta agar pembaca berkenan memberikan kritik dan saran demi
kesempurnaan di masa mendatang. Amin.

DAFTAR PUSTAKA
Bertens, K.2007. Etika . Gramedia Pustaka Utama : Jakarta

Dalami, Ermawati . 2002 . Etika Keperawatan . Trans Info Media : Jakarta

Drmodiharjo . 2006 . Pokok-pokok Filsafah Hukum . Gramedia Pustaka Utama : Jakarta

Effendi, ferry dan Makhfudli . 2009 . Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik
dalam Keperawatan . Sambela Medika : Jakarta

Kosnanto . 2004 . Pengantar Profesi dan Praktik . EGC : Jakarta

Leino-Kilpi. H . 2006 . In the professional code still the cornerstone of clinical partice. J Adv
Nurs . 23 : 25-31

Lin, Yen Ko, dkk. 2013 . Building an Ethical environment improves patient privacy and
satisfaction in the crowded emergency department . BMC Medical Ethics. 14 (1), 1-8

Sudarto, Totok . 2006 . Moral Manusia suatu Pengantar Etika Umum . Sambela Medika :
Jakarta  

Sumijatun . 2012 . Membudayakan Etika dalam Praktik Keperawatan . Sambela Medika :


Jakarta

Potter dan Perry . 2005 . Fundamental Keperawatan konsep, Proses dan Praktek Edisi$ . EGC
: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai