Anda di halaman 1dari 3

Nama : Balqis Alya Zahroh

NIM / Kelas : 1205619021 / 1C PBA

Tugas : Membuat Resume tentang Teori Psikoanalisis Sigmund Freud

Mata Kuliah : Pengembangan Peserta Didik

Teori Psikoanalisis ini dikemukakan oleh seseorang bernama Sigmund Freud. Ia adalah pendiri dari teori ini ,
ia dilahirkan pada 6 Mei 1856 di Moravia, sebuah kota kecil di Austria. Setelah tamat dari sekolah menengah di
Wina, Freud masuk fakultas kedokteran Universitas Wina dan lulus sebagai dokter tahun 1881. Tahun 1886 ia
menjalani praktik sebagai dokter, namun Ia tetap melakukan penelitian dan menulis. Freud sangat tertarik dalam
bidang neurologi, sebuah bidang yang membuatnya bergerak dalam gangguan-gangguan neurosis.

 Awal Mula Teori Psikoanalisis ini bermula dari minatnya pada penyembuhan histeria membawanya belajar
pada seorang yang bernama Dr. Joseph Breuer, yang juga seorang tokoh ahli syaraf. Itulah kali pertama Freud
mengenal metode hypnosis, Ia menganggap metode ini memiliki kelemahan.Kemudian, Freud berpindah ke
metode lainnya, yaitu Sugesti. Tetapi, ia tidak melanjutkan metode ini karena dianggapnya metode sugesti ini
sangat berat. Setelah beberapa hari memisahkan diri dari metode-metode lainnya dan berhasil mengembangkan
metodenya sendiri yang disebut free association method (Metode Asosiasi Bebas). Dalam metode tersebut ia
membiarkan pasien bercerita dengan keadaan sadar. Pasien mengungkapkan apa yang terlintas di jiwa mereka,
sehingga terapis dapat menggali lebih dalam memori dan sisi traumatis yang ada di pikiran mereka.

 Seiring berjalannya waktu Teori Psikoanalisis pun berkembang. Menurut Freud, dalam psikoanalisis, mulanya
ia mengatakan bahwa kehidupan jiwa terdiri dari tiga tingkat kesadaran yaitu Sadar (Conscious), PraSadar
(PreConscious), dan Tak Sadar (UnConscious).Tahun 1923, Freud mempopulerkan teori barunya tentang tiga model
struktur kepribadian yang lain, yaitu das Es, das Ich, dan das Ueber Ich atau dikenal sebagai Id, Ego dan Superego.
Tetapi dalam struktur baru ini tidak menggantikan struktur lama yang sudah digunakan melainkan melengkapinya

das Es (Id) : Sistem kepribadian yang asli dari manusia sejak lahir. Bagian ini berisi insting, impuls dan drives.
Kebutuhan biologis dari kepribadian yang berupa dorongan-dorongan instingtif yang fungsinya untuk
mempertahankan keseimbangan.

Misalnya rasa lapar dan haus muncul jika tubuh membutuhkan makanan dan minuman. Dengan munculnya rasa
lapar dan haus individu berusaha mempertahankan keseimbangan hidupnya dengan berusaha memperoleh
makanan dan minuman. Id memiliki peran yang lebih besar dalam kepribadian manusia, bahkan lebih dari 50%
dibanding ego dan super ego. Id berada di area Unconscious. Id berusaha mendorong manusia pada kondisi ideal,
memuaskan segala kebutuhan saat itu juga. Tindakan refleks juga ada pada Id, contohnya adalah berkedip, detak
jantung, gerakan pupil, menangis, tertawa, senyum dan lain-lain. Id seperti orang yang menginginkan makanan, ia
akan membayangkan makanan yang ia inginkan tersebut. Proses ini disebut pemenuhan hasrat (wish fulfillment),
misalnya mimpi, lamunan, serta halusinasi psikotik. Id tidak dapat membedakan dan menilai benar-salah, sering
disebut moral. Id hanya tahu memenuhi kebutuhan. Ia bahkan tidak tahu bahwa khayalan yang diciptakan tidak
benar-benar memenuhi kebutuhannya atau tidak.
das Ich (ego) : Ego sangat berperan penting terhadap terlaksana atau tidaknya dorongan pemenuhan kebutuhan
yang muncul pada id. Ego adalah struktur kepribadian yang berperan sebagai pemberi keputusan berdasarkan
prinsip realita (reality principle). Ia akan mencari jalan yang paling realistis untuk memenuhi kebutuhan Id, ego juga
akan mempertimbangkan insting mana yang akan terlebih dahulu dipuaskan/diprioritaskan. Ego memahami bahwa
ada nilai-nilai moral, ia berusaha memenuhi kebutuhan id dengan mempertimbangkan juga apakah hal tersebut
sesuai dengan aturan dan norma. Nilai dan norma ini terdapat dalam superego. Dari cara kerjanya, ego berada
pada area kesadaran.

das Ueber Ich (super ego) : Moral dan etik dari kepribadian.
Prinsip yang dipakai superego adalah idealis (idealistic principle),
ia juga memiliki kesamaan dengan Id yaitu bersifat tidak realistis.
Perbedaanya adalah ia berada pada ranah kesadaran seperti ego,
namun juga berbeda dari ego karena ia tidak realistis. Superego
mendorong manusia untuk hidup secara sempurna dan idel, tentu
saja hal tersebut mustahil. Super ego dengan nilai moralnya
bertentangan dengan id dengan prinsip kenikmatan, ia sering kali
mengontrol atau menghalangi sepenuhnya impuls dan dorongan
yg muncul melalui id. Superego mewakili elemen-elemen orang
tua, agama, dan masyarakat. Ia tertanam dari nilai dan norma
yang diajarkan melalui orang tua mereka.

Diantara ketiga prinsip tersebut super egolah yang menjadi penengah, yang menjembatani antara keduanya
sehingga peran masing-masing prinsip tersebut berjalan dengan harmonis dan selaras. Perilaku abnormal biasanya
terjadi apabila ada konflik dari 3 bagian ini, karena seharusnya mereka dapat berperan seimbang dan sejalan. Lalu
bagaimana teori tersebut berkaitan dengan pendidikan ?

 Menurut analisis saya, didalam dunia pendidikan tak jarang kita menemui peserta didik yang mood-mood an
atau yang biasa disebut moodyan dalam hal belajar. Nah, pada perkembangannya teori psikoanalisis ini banyak
diimplementasikan dalam dunia pendidikan. Pertama, konsep kecemasan yang dikemukakan oleh Freud yang
merupakan fungsi ego untuk memperingatkan individu tentang kemungkinan suatu bahaya sehingga dapat
disiapkan reaksi yang sesuai. Dalam pendidikan, konsep kecemasan ini juga dapat diolah dan dikembangkan oleh
para pengajar/konselor demi kebaikan peserta didik dan peserta didik pun dibantu untuk menghargai diri dan
orang lain serta lingkungannya. Teori psikoanalisis juga digunakan pada proses pendidikan yang berbasis
kecerdasan majemuk. Setiap orang pasti memiliki kecerdasan yang berbeda-beda walaupun anak kembar tetap
mereka berbeda. Kecerdasan bukanlah berpatokan pada angka-angka yang berkaitan dengan IQ saja tetapi
kecerdasan bisa berupa apa saja. Sebuah pendidikan seharusnya menjembatani setiap kecerdasan yang dimiliki
oleh peserta didik dan mengembangkan bakat dan minat sesuai dengan kebutuhannya dan ini sejalan dengan teori
Freud yang menyebut bahwa manusia sebagai makhluk yang memiliki keinginan dan kebutuhan dasar.
Konsep psikoanalisis juga menyatakan bahwa manusia merupakan makhluk yang memiliki kebutuhan dan
keinginan dasar. Saya berpendapat bahwa ini sangat penting bagi pengajar yang dapat mengimplementasikannya
ke ranah pendidikan. Kurikulum atau fasilitas pembelajaran misalnya, pendidik harus bisa melakukan berbagai
analisis kebutuhan dan tujuan agar apa yang diajarkannya nanti sesuai atau tidak dengan kebutuhan dan
perkembangan peserta didik.
Konsep psikoanalisis juga dapat diterapkan dalam pendidikan yang berkaitan dengan penciptaan kreativitas
peserta didik. Saat ini kita berada pada era revolusi industri 4.0 yang semuanya serba teknologi. Pada era ini tak
heran jika setiap manusia dituntut memiliki kreativitas yang unik dan terbaik. Orang-orang yang sukses juga di
masa ini adalah orang-orang yang memiliki kreativitas tanpa batas. Pendiri facebook, android, samsung, I-Phone
merekapun sukses mencapai puncak kejayaan karena memiliki inovasi dan kreativitas yang tinggi.
Dan pada intinya, pendidikan sangatlah berkaitan dengan teori tersebut dan pendidikan juga harus lebih
mempertimbangkan konsep-konsep psikoanalisis dalam mengembangkan dan mendidik siswanya. Salah satunya
dengan memperhatikan konsep dari psikoanalisis yang menyatakan bahwa manusia merupakan makhluk yang
memiliki keinginan dan kebutuhan dasar. Dalam hal lain yang harus diterapkan ialah dengan menggunakan
berbagai pendekatan dalam proses bimbingan kepada para peserta didik yaitu pendekatan secara personal dalam
menanganinya dan dikhususkan bagi peserta didik yang memiliki sikap agresif berlebihan. Hal lainnya juga dapat
kita lihat dalam proses pendidikan inklusif dan pendidikan dalam hal kreativitas. Kedua jenis pendidikan ini
mengadopsi konsep-konsep psikoanalisis dalam mengembangkan peserta didiknya.

Anda mungkin juga menyukai