Anda di halaman 1dari 39

NYERI KEPALA

(SEFALGIA)

dr. Susi Aulina, Sp.S(K)

Bagian Ilmu Penyakit Saraf


Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
TIU
Setelah mengikuti proses pembelajaran
ini, mahasiswa diharapkan mampu
mengenal jenis-jenis nyeri kepala.
TIK
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini mahasiswa
diharapkan mampu mengenal jenis nyeri kepala dan
penatalaksanaan :
1. MIGRAIN
2. TENSION-TYPE HEADACHE
3. CLUSTER HEADACHE and CHRONIC-PAROXYSMAL
HEMICRANIA.
4. HEADACHE ASSOCIATED WITH HEAD TRAUMA
5. HEADACHE or FACIAL PAIN ASSOC.WITH DISORDERS of
cranium, neck, eyes, ears, nose, sinuses, teeth, mouth or other
facial or cranial structures.
6. CRANIAL NEURALGIAS, NERVE TRUNK PAIN and
DEAFFERENTATION PAIN.
7. HEADACHE NOT CLASSIFIABLE.
PENDAHULUAN
- nyeri kepala / sefalgia : keluhan subyektif
- sukar dibuat definisi yang tepat
- hampir semua orang pernah mengalaminya
- dikeluhkan pasien sebagai kepala berat ;
kepala mau pecah;
pusing;
- dapat timbul bila ada kelainan dalam : otak, tengkorak,
struktur2 luar tengkorak
- dapat pula akibat penyakit : influenza, sinus paranasalis,
dll, sefalgia akan hilang setelah penyebabnya diobati.
- yang menjadi problem : bila sefalgia mrp keluhan tunggal
CLASSIFICATION of HEADACHE
1. MIGRAIN
2. TENSION-TYPE HEADACHE
3. CLUSTER HEADACHE and CHRONIC-
PAROXYSMAL HEMICRANIA.
4. HEADACHE ASSOCIATED WITH HEAD TRAUMA
5. HEADACHE ASSOC WITH VASCULAR
DISORDER
6. HEADACHE ASSOC.WITH NONVASC.
INTRACRANIAL DISORDER.
7. HEADACHE ASSOC.WITH SUBSTANCES &
THEIR WITH DRAWAL.
8. HEADACHE ASSOC.WITH CEPHALIC
INFECTION
9. HEADACHE ASSOC.WITH METABOLIC
ABNORMALITY
10. HEADACHE or FACIAL PAIN ASSOC.WITH
DISORDERS of cranium, neck, eyes, ears,
nose, sinuses, teeth, mouth or other facial or
cranial structures.
11. CRANIAL NEURALGIAS, NERVE TRUNK PAIN
and DEFFERENTATION PAIN.
12. OTHER TYPES of HEADACHE or FACIAL PAIN
13. HEADACHE NOT CLASSIFIABLE.
PATOFISIOLOGI
Sefalgia terjadi k perangsangan thd struktur2 di
daerah kepala dan tengkuk yg peka thd nyeri
→ struktur peka nyeri extra cranium :
 kulit kepala, periosteum,
 arteri2 (a. frontalis, a.temporalis, a.occipitalis);
 saraf2 (n.frontalis, n.temporalis, n.occipitalis
mayor / minor)
 otot2 (m.frontalis, m.temporalis, m.occipitalis)
→ struktur peka nyeri intracranium :
duramater (spjg a.meningeal, sekitar sinus
venosus, basis cranii, dan tentorium serebelli)
leptomenings sekitar arteri besar di basis cranii
bag. Prox atau basal arteri, vena, saraf, tertentu
(V, VII, IX, Nn. Spinales)
→ struktur yang tidak peka nyeri :
tulang kepala, parenchym otak, ependym ventrikel,
plexus choroideus, sebagian besar duramater dan
piamater yang meliputi konveksitas otak
→ nyeri kepala dpt ditimbulkan oleh perangsangan
atau iritasi dari struktur yg peka nyeri.
Perangsangan tsb dapat berupa inflamasi,
traksi
dilatasi
dan kompresi
- INFLAMASI : perangsangan oleh proses radang,
zat kimia, darah, atau zat yang
dikeluarkan oleh darah spt serotonin,
neurokinin, dan bradykinin

- TRAKSI : proses intracranium yang expansif spt


tumor, abses, hematoma, atau
hipotensi LCS dpt menyebabkan traksi
pd arteri / vena / saraf2 otak
- DILATASI PB. DARAH : terutama extracranium
mrp penyebab utama nyeri kepala spt
migren, cluster headache, trombosis
serebri

- KOMPRESSI : pada saraf sensorik dari radix


servikal dan pd ateri2 besar dapat
menimbulkan nyeri kepala a.l tumor,
fraktur, artrosis servikalis
1. NYERI KEPALA MIGREN dan
VARIANTNYA

Sinonim : heterocranii, hemicranii.


Insidens : 5 – 10%, lk : pr = 1 : 2 diduga ok
faktor hormonal, umur muda
Definisi migren : sefalgia vasculer yg berulang,
biasanya unilateral disertai anorexia,
gangguan sensoris / motorik / psikis,
berdasarkan keturunan
- Patologi : belum jelas.
- Peranan vasculer menonjol.
- Perubahan vasculer meliputi : pembuluh darah
intra / extra kranial melalui beberapa fase :
- fase awal → vasokonstriksi → aura
- fase selanjutnya → vaso dilatasi → nyeri kepala
Keadaan ini oleh adanya perubahan biokimia
darah yakni penurunan amin (a.l serotonin) dan
akhir2 ini diduga prostaglandin berperan
1.1. Migren Klasik
- nyeri kepala vasculer unilateral, intensitas
cukup hebat, lamanya beberapa jam – maks.
6 jam, berulang, periodik
- gejala GI tract dapat menyertai
- aura mrp kriteria yang khas, biasanya aura
visual → scotoma sp aura visual yang kompleks
- dapat juga disertai vertigo, afasia
- aura sll mendahului nyeri kepala
- riwayat keluarga + (terutama ayah)
- faktor presipitasi tidak penting
1.2. Migren Umum
* nyeri unilateral dapat bilateral, intensitas tak
terlalu hebat, berlangsung bbrp jam – bbrp hari
* gejala GI tract yg menyertai lebih menonjol
bahkan disertai poliuri, fotofobi, sonofobi
* gejala prodromal tidak ada
* riwayat keluarga + (ibu)
* presipitasi sangat berperan bahkan dianggap
sbg penyebab migren spt : stres fisik / psikis,
terlambat makan, cahaya menyilaukan, cuaca
dingin / panas, makanan tertentu, kelelahan,
haid (menstrual migren)
Terminasi Migren :
Serangan terhenti melalui 3 cara :
1. Natural course : biasanya setelah tertidur lelap
serangan berhenti.
2. Lysis : muntah2, diare, berkeringat banyak, diuresis
akan menghentikan serangan
3. Krisis

Differensial Diagnosis :
- tumor intracranial
- hipertensi
- non migren vascular headache
TERAPI :
1. Hindari faktor presipitasi
2. Analgetik non narkotik : acetosal, asam mefenamat
* Ergotamin tatrate : dosis ½ - 1 mg saat serangan, dpt diulang tiap ½
jam sp 3 kali, maks. 12 mg / minggu
* Obat2 dapat ditambah dgn : kafein, bila perlu antihistamin bila mual /
muntah, sedatif / tranquilizer untuk meredakan kecemasan.
3. Profilaksis : untuk mencegah serangan berikutnya dan terutama yg
mendapat serangan lebih dari 2 kali / bulan
* golongan antihistamin – serotonin :
→ cyproheptadin : 2 – 4 mg, 1 – 3 kali / hari
→ pizotifen : 0,25 – 0,5 mg, 1 – 3 kali / hari
→ propranolol : 10 – 40 mg, 1 – 3 kali / hari
→ asam valproate
2. NYERI KEPALA TEGANG OTOT
(MUSCLE CONTRACTION HEADACHE = MCH)

→ sebagian besar sefalgia adalah MCH


→ disebut juga psychogenic headache / tension type
headache

Definisi : MCH ad sefalgia yg disebabkan oleh ketegangan


otot2 kepala, leher, bahu yg berlangsung terus-menerus

Patofisiologi
otot yg berkontraksi berlebihan menghasilkan metabolit yg
menimbulkan nyeri
anggapan lain : nyeri akibat ischemia otot atau perubahan
pd dinding sel otot shg timbul ggg keseimbangan Na
mengapa otot terus - menerus menegang ?
– adanya stimuli terus - menerus pd otot kepala / leher /
bahu, rangsangan dari otot sendiri (trauma atau infeksi),
atau dari tempat lain di kepala mis : gangguan gigi,
mata, sinusitis, dsb
– mempertahankan sikap / posisi → mis : mengetik,
mengendarai mobil, mengecat plafon
– gangguan psikis spt depresi,cemas (bagaimana
patofisiologinya → belum jelas). Gangguan seperti ini
terbanyak ditemukan dlm praktek
Gejala : keluhan nyeri kepala
kronis, sudah berbulan / tahun
tdk berdenyut, rasa tdk enak, berat, kepala seperti
diikat
lokasi simetris kiri / kanan, terutama daerah depan
dan belakang kepala
nyeri bertambah menjelang siang / sore, berkurang
sesudah istirahat
kadang disertai gejala penyerta brp vertigo, mual,
muntah
Pemeriksaan Fisik : normal
pd palpasi teraba otot berbenjol, nyeri / keras
foto tulang servikal : lordosis tampak lurus akibat
spasme otot

Diagnosis : dapat ditegakkan dengan anamnesa

Terapi :
1. Medika mentosa : analgetik + muscle relaksan
suntikan analgetik lokal
2. Fisioterapi : masase, kompres air hangat
3. Psikoterapi : bila faktor psikis mendasari
3. CLUSTER HEADACHE SINDROM
3.1. Cluster Headache
3.2. Hemicrania Paroxysmal
Menahun
3.1. CLUSTER HEADACHE
Cluster = berkelompok
→ CH : nyeri kepala yang kambuhnya berkelompok
→ lebih sering pada laki2, usia 20 – 40 tahun
→ unilateral, terutama disekitar mata
→ mulai dengan cepat, seperti ditusuk - tusuk
→ menghilang dl wkt ½ - 2 jam, dpt kambuh 2 – 4 kali / hari
→ disertai gejala yang khas :
* mata sesisi merah berair
* hidung tersumbat
* sisi kepala menjadi merah sampai panas, nyeri tekan
→ faktor pencetus : mkn atau minuman beralkohol
Penatalaksanaan
1. Abortif : oksigen 7 lt / menit, 10 – 15 menit,
ergotamin
2. Preventif : * < 30 thn : metisergid 2 mg / tablet, 4 – 8
mg / hari
* 30 – 45 thn : prednison 40 mg / hari,
tappering off
* > 45 thn : lithium carbonat
* indometasin
* siproheptadin, propranolol, pizotifen
3.2. CHRONIC PAROXYSMAL HEMICRANII

mirip cluster headache


lebih sering pd perempuan usia pertengahan
berlangsung 10 - 20 menit
sampai dgn 12 kali berulang perhari, cenderung
berlanjut sampai bbrp bulan
respons baik dgn indometasin dosis kecil
4. Sefalgia Post - traumatika
disebut juga post – concussion syndrome
gejala ini timbul karena sewaktu terjadi trauma kapitis
telah terjadi perdarahan subarakhnoid yang berakibat
terjadi perlekatan2 dalam ruang subarakhnoid,
selanjutnya perlekatan ini menimbulkan traksi pada
pembuluh2 darah intrakranial
penderita mengeluhkan daya ingat dan konsentrasi yang
menurun, nyeri kepala berdenyut terutama bila
digerakkan dengan tiba2
nyeri kepala ini pada dasarnya adalah suatu kombinasi
dari nyeri kepala vaskuler dan nyeri kepala tegang otot
terapi ditujukan kepada kedua sebab ini
Sefalgia k TIK meningkat
selain keluhan sefalgia terdapat juga keluhan muntah
proyektil, kesadaran menurun dan papiledema
tekanan intra kranial yang meningkat dapat ditemukan
pada 1. Tumor intra kranial
2. Hematoma intra kranial
keduanya dapat menimbulkan traksi maupun dorongan
pada selaput otak dan pembuluh2 darah disekitarnya
10. NYERI o.k KEL. MATA, THT, GIMUL

Kelainan pada mata : kel refraksi, trauma, conjungtivitis,


iritis, glaukoma, gangguan
keseimbangan otot2 penggerak
bola mata
Kelainan pada THT : rinitis, sinusitis, tumor sinus, OM,
mastoiditis, infiltrasi ca nasofarings, dll.
Kelainan pada gigi mulut : pulpitis, perikoronitis akut,
periodontitis, periapikal dan abses, glosidinia, ginggivitis,
osteomielitis, dry socket, sindrom gigi patah, impaksi gigi
yang menekan saraf, sindrom temporomandibular joint,
dll
Terapi : sesuai kausa
→ BIASANYA MERUPAKAN MANIFESTASI
KECEMASAN KRONIK ATAU DEPRESI
TERAPI : - golongan analgetik biasa
- penenang
- anti depresan
- karbamazepin, fenitoin
- anastesi lokal
- psikoterapi
11. CRANIAL NEURALGIAS, NERVE
TRUNK PAIN and DEFFERENTATION
PAIN.
Table 1. Characteristics of facial pain syndromes
Feature Typical neuralgia (tic douloureux) Atypical Neuralgia

Unilateral facial pain Bilateral facial pain

Intermittent : every few moments to


Frequency Constant, can fluctuate Constant, not much variation
once a day or even less

Pain free intervals Always Rarely Never

Burning, aching, can have


Description Electric shock, stabbing, shooting Burning, aching
superimposed shocks

Unilateral ; usually trigeminal; rarely


Usually perioral, often
Location nervus intermedius, glossopharyngeal, Trigeminal or upper cervical
intraoral
or vagal

Common hypesthesia,
Sensory changes None or mild hypesthesia Often hypesthesia
dysesthesia, paresthesia

Triggered by nonnoxious stimulation,


Rarely triggered; trigger usually
Precipitating factor often in anterior face and remote from Not triggered
in area of pain
pain.

Autonomic changes None Rarely present None

Local tenderness None Rare Rare

Vascular compression of nerve in Tumor, infection, trauma, or


Causative factors subarachnoid space; rarely multiple mechanical impingement on None known
sclerosis nerve; often none found

Common age at onset (yr) > 50 30 Variable

Gender 60% female 75% female 90% female


TYPICAL NEURALGIA
( NEURALGIA TRIGEMINAL IDIOPATIK = TIC DOULOUREUX)

NTI : - neuralgia dgn nyeri paroxismal berulang


- di daerah distribusi cabang N.trigeminus
- sama sekali tak ada rasa nyeri di luar serangan

PATOFISIOLOGI : belum jelas, ada 2 teori


1. Teori sentral
→ NTI dianggap sbg suatu keadaan terjadinya pelepasan muatan
listrik dari suatu fokus epileptikus
2. Teori perifer
→ NTI terjadi karena kompresi, distorsi atau peregangan
N.trigeminus oleh arteri, malformasi vascular, plak sclerotik dll
GEJALA KLINIS
serangan nyeri pada wajah sifatnya tajam
membakar dan menusuk – nusuk
terjadi secara tiba2, singkat bbrp detik – 1 menit
menghilang secara tiba2 pula
berulang-ulang pada distribusi satu atau lebih
cabang N.trigeminus
tidak ada defisit motorik atau sensorik
Serangan nyeri dapat dicetuskan oleh
perangsangan ringan pada daerah picu (trigger
zone) mis : sewaktu mengunyah makanan,
menggosok gigi, menguap, menelan, mencukur
kumis / jenggot, mengusap wajah, dll
→ dapat dirasakan nyeri bersumber dari gigi geligi
PENATALAKSANAAN :
1. Carbamazepin 400 – 1200 mg / hari
2. Fenitoin 200 – 400 mg / hari
3. Baklofen 15 -80 mg / hari
4. Amitriptilin 25 – 50 mg / hari
5. Operatif
NYERI FASIALIS ATIPIKAL = NYERI FASIALIS
PSIKOGENIK

Nyeri umumnya kronik


Unilateral, kadang – kadang bilateral
Tumpul, kadang2 seperti ditusuk – tusuk, dibakar
Tidak paroxismal, umur muda, perempuan lebih sering
Lokasi : pipi, rahang atas, gigi, lalu menyebar ke bagian
lain kepala, leher, dan bahu
Trigger zone negatif
Defisit motorik dan sensorik negatif
Dapat ada hyperlacrimasi
Fig. 03 : Retrosigmoid approach to the area of the trigeminal nerve in vascular
compression syndrome. Observe the relations between the trigeminal nerve, brain stem
and local vessels. (1) Cerebellum ; (2) superior cerebellar artery; (3) trigeminal nerve; (4)
petrosal vein; (5) abducens nerve; (6) anterior inferior cerebellar artery; (7) labyrinthine artery; (8)
facial nerve; (9) statoacustic nerve; and, (10) cerebellar flocculus
NEURALGIA GLOSSOFARINGEUS

NG : nyeri paroksismal sepanjang N IX, pangkal


lidah, farings, larings, atau di dalam telinga
* menelan, berbicara, batuk, bersin, sewaktu
mengorek liang telinga, dapat memicu nyeri
* berlangsung beberapa detik sampai menit

TERAPI : = NTI
13. NEURALGIA pasca HERPETIC (POST
HERPETIC NEURALGIA = PHN)
- merupakan nyeri neuropatik
- serangan nyeri serupa NTI
- +/- 10 % pasca herpes zoster
- biasanya mengenai cabang oftalmicus
- faktor pencetus : sentuhan, usapan, tiupan angin
- ada hipestesia pada daerah bekas herpes, tetapi saat
serangan, nyeri serasa seperti tertusuk – tusuk atau
terbakar
- anamnese : riwayat herpes zoster positif
- terapi : sesuai NTI

Anda mungkin juga menyukai