Anda di halaman 1dari 4

pendidikan inklusif halaman 87

12). Tangga

kemiringan tangga dibuat tidak curam(kurang dari 60 derajat) dan memiliki pegangan tangan dikedua
sisi.

13). penyeberangan jalan menuju sekolah

SD/MI yang ramah memperlihatkan jalan menuju sekolah sehingga anak berkebutuhan khusus dapat
menyebrang dengan aman. dan petugas keamanan juga sebaiknya mengeluarkan suara menjadikan
patokan anak tunanetra agar menyebrang dengan aman.

14). tanda-tanda khusus sekolah dan lingkungan sekitarnya

tanda tanda khusus sekolah dan lingkungan sekitarnya dimaksud untuk anak menuju lokasi sekolah dan
asrama mereka. tanda tanda khusus ini sebaiknya bersifat permanen yaitu tidak berubah dan berpindah
pindah serta sebaiknya disertai dengan tulisan huruf Braille.

7. SD/MI melibatkan orang tua dan komite sekolah serta masyarakat sekitar secara bermakna dalam
proses pembelajaran.

orang tua adalah orang yang pertama yang mengetahu kekuatan dan kelemahan anaknya, gaya belajar
anaknya dan kebutuhan anaknya. masyarakat perlu dilibatkan sebab dalam konteks menyeluruh
masyarakat merupakan tempat anak hidup dan belajar dan menerapkan hasil belajarnya dalam
kehidupan sehari hari.

8. untuk mempersiapkan SD/MI menyelenggarakan pendidikan inklusif ramah anak, diupayakan untuk
menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi, sekolah luar biasa, pusat sumber, kelompok kerja
pendidikan inklusif, lembaga sosial masyarakat yang peduli pendidikan inklusif dan sebagainya.

B. penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang mengakomodasi semua anak

semua anak memiliki hak untuk memperoleh pendidikan yang bermutu tanpa memandang
perbedaan fisik, intelektual, sosial, emosi, bahasa atau kondisi lainnya seperti yang ditetapkaj pada
Konveksi Hak Anak dan berbagai peraturan perundang undangan dalam bidang pendidikan di Indonesia.

keberagaman anak perlu dipahami oleh guru. pemahaman ini diawali pada Penerimaan Peserta Didik
Baru (PPDB). sumber daya yang dimiliki sekolah antara lain: (1). sumber daya pendidik dan tenaga
kependidikan, (2). sumber daya sarana dan prasarana, (3). sumber daya biaya. kuota peserta didik yang
memiliki kelainan yang diterima minimal satu peserta didik yang memiliki kelainan untuk setiap
rombongan belajar paling banyak sesuai dengan kekuatan dan daya dukung sekolah, jadi berkisar1-3
peserta didik berkebutuhan khusus dalam satu kelas.

C. Identifikasi
identifikasi adalah upaya guru(pendidik) dan tenaga kependidikan lainnya untuk menemukan dan
mengenali anak yang mengenali hambatan/kelainan/gangguan, baiknfisik, intelektual, mental,
emosional dan sosial dalam rangka pemberian layanan pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan
khusus.

guru melaksanakan identifikasi dengan tujuan untuk menghimpun informasi atau data apakan seorang
anak mengalami kelainan/penyimpangan dalam pertumbuhan/perkembngannya dibandingkan anak
anak pada umumnya. hasil identifikasi dijadikan dasar untuk penyusunan program pembelajaran
disesuaikan dengan kebutuhan khususnya dan/atau untuk menyusun program dan pelaksanaan
intervensi/penegangan/terai berkaitan dengan hambatannya.

menurut Lerner (1988) identifikasi dilakukan untuk lima keperluan yaitu penjaringan (screening),
pengalihtanganan (referal), klasifikasi (classificstion), perencanaan pembelajaran (intructional planning),
dan pemantauan kemajuan belajar (monitoring pupil progress).

D. Asessmen

bagi sebagian orang anak anak berkelainan yang mereka tangani, kelainannya akan nampak terlihat
secara jelas. namun ternyata sebagian kelainan/gangguan yang dimiliki oleh seorang anak sangat sulit
terlihat secara jelas. oleh sebab itu pentinh bagi seorang guru untuk melakukan idntifikasi terhadap
semua siswanya di dalam kelas, sehingga perencanaan pengajaran dapat dilakukan berdasarkan
kebutuhan yang dimiliki oleh anak apalagi bagi anak yang mengalami gangguan emosi dan sosial.

kita akan membutuhkan informasi tentang kondisi dan kesiapan peserta didik, seperti hal nya sebagai
berikut:

1). fungsi perilaku anak(fisik, sosial, emosional, kognitif, komunikasi(termasuk bahasa) dan. fungsi
akademik.

2). lingkungan pendidikan anak(sosial, fisik, dan akademis)

3). keterampilan keterampilan/ batas batas pengetahuan anak( children milestone knowledge).

4). prosea dan strategi dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi (Skjorten, 1999).

seorang guru ketika melakukan asesmen harus memahami tentang hal hal sebagai berikut: (a)
menyadari kegiatan kegiatan asessmen yang sedang dilakukannya, (b)memiliki bekal yang cukup tentang
bagaimana melakukan asesemen, (c) memiliki alat atau instumen yang baik untuk melakukan
peneleaahan secara seksama dari data yang diperolehnya, (d) memiliki kemampuan untuk menganalisa
dan menginterpretasi data yang sudah diperolehnya.

1. model pelaksanaan asesmen

a). baseline asesmen


tujuan asesmen ini adalah untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan keterampilan
keterampilan/kecakapan kecakapan seorang individu.

b). progres asesmen

tujuan asesmen ini adalah untuk mengetahui tentang program layanan pendidikan yang sedang berjalan
sehingga guru mendapatkan informasi yang jelas mengenai level perubahan yang terjadi.

c). spesific asesme

tujuan dari asesmen ini adalah untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan hal hal spesifik
yang ada pada anak.

d). final asesmen

asesmen ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana tujuan tujuan pembelajaran dapat tercapai, dan
seberapa besar proses ini menyisakan permasalahan atau kebutuhan anak yang belum terlayani
sehingga perlu dibuat keterangan yang jelas yang nantinya digunakan sebagai bahan rujukan bagi guru
lain, orang tua, atau ahli lainnya.

e). follow up asesmen

kegiatan asesmen ini bertujuan untuk memahami hal hal apa yang harus mendapatkan tindak lanjut dari
hasil pengumpulan data yang telah dilakukan.

2. langkah langkah melakukan asesmen

langkah langkah terlihat pada bagan

- sceerening dan identifikasi

-referal

-asesmen

-pembuatan keputusan oleh tim asesor

-evaluasi

-review

berikut ini beberapa metode yang dapat kita gunakan supaya kita dapat memperoleh informasi, antara
lain:

- wawancara arau interview

- observasi

- spesifik tes
- pengukuran kondisi fisik

- pelaksanaan evaluasi diri

- portofolio

- kuesiojer (questionaire) atau angket, dan lain lain

Anda mungkin juga menyukai