Disusun Oleh:
MEDAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “Pembunuhan Anak Sendiri”
Makalah ini diharapkan bermanfaat bagi yang membaca dan dapat menjadi
referensi dalam pengembangan wawasan di bidang medis.
Penulis
i
DAFTAR ISI
2.3.1 Berapa Umur Bayi dalam Kandungan? Apakah anak yang dilahirkan
cukup bulan dalam kandungan? ...................................................................... 4
2.3.2 Apakah Bayi lahir hidup atau sudah mati saat dilahirkan? .................... 6
2.3.3 Bila bayi lahir hidup, berapa umur bayi sesudah lahir? ......................... 7
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
Pasal 341 KUHP, menentukan “Seorang ibu yang karena takut akan
ketahuan melahirkan anak pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian,
dengan sengaja merampas nyawa anaknya, diancam karena membunuh anak
sendiri, dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun”; sedangkan Pasal 342
KUHP, “Seorang ibu yang untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena takut
akan ketahuan bahwa ia akan melahirkan anak pada saat anak dilahirkan atau tidak
lama kemudian merampas nyawa anaknya, diancam karena melakukan
pembunuhan anak sendiri dengan rencana, dengan pidana paling lama sembilan
tahun" (Ohoiwutun, 2016).
• Pasal 341: Seorang ibu yang karena takut akan ketahuan melahirkan anak pada
saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian, dengan sengaja merampas nyawa
anaknya, diancam karena membunuh anak sendiri dengan pidana penjara paling
lama tujuh tahun.
2
3
• Pasal 342: Seorang ibu yang untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena
takut akan ketahuan bahwa ia akan melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan
atau tidak lama kemudian merampas nyawa anak sendiri dengan rencana,
dengan pidana penjara paling lama Sembilan tahun.
• Pasal 343: Bagi orang lain yang turut serta melakukan kejahatan yang
1. Berapa umur bayi dalam kandungan? Apakah anak yang dilahirkan cukup
bulan dalam kandungan?
2. Apakah bayi lahir hidup atau sudah mati saat dilahirkan?
3. Bila bayi hidup, berapa umur bayi sesudah lahir?
4. Apakah bayi sudah pernah dirawat?
5. Apakah penyebab kematian bayi?
2.3.1 Berapa Umur Bayi dalam Kandungan? Apakah anak yang dilahirkan
cukup bulan dalam kandungan?
Umur bayi harus ditentukan untuk memastikan kasus yang dihadapi apakah
digolongkan abortus, pembunuhan anak sendiri atau pembunuhan biasa pada anak
(Budiyanto, 1997). Umur bayi yang diperiksa harus dipastikan dengan berbagai
pendekatan seperti panjang bayi, berat badan, lingkar kepala, dan pusat penulangan
(Amri, 2007).
Panjang badan diukur dari tumit hingga vertex (puncak kepala). Infanticide,
bila umur janin 7 bulan dalam kandungan oleh karena pada umur ini janin telah
dapat hidup di luar kandungan secara alami tanpa bantuan peralatan. Umur janin
dibawah 7 bulan termasuk kasus abortus. Untuk menentukan umur bayi dalam
kandungan, ada rumus empiris yang dikemukakan oleh De Haas, yaitu menentukan
umur bayi dari panjang badan bayi: Di bawah 5 bulan, umur (bulan) = √Panjang
Badan (cm), di atas 5 bulan, umur (bulan) = Panjang Badan (cm) dibagi 5, umur
bayi sebaiknya dinyatakan dalam minggu (Dahlan, 2004).
4000), panjang badan dari kepala ke tumit 46-50 cm, lingkar kepala oksipito frontal
33-34 cm, diameter dada (anteroposterior) 8-9 cm, diameter perut (anteroposterior)
7-8 cm, lingkar dada 30-33 cm, dan lingkar perut 28-30 cm. Ciri – ciri eksternal
bayi cukup bulan (Idries, 2007):
2.3.2 Apakah Bayi lahir hidup atau sudah mati saat dilahirkan?
Ada dua keadaan bayi lahir mati yaitu karena dalam kandungan sudah mati
(dead born foetus) dan bayi dalam kandungan masih hidup sewaktu dilahirkan mati
(still born), kemungkinan mati dalam perjalanan kelahiran. Membedakan keduanya
dalam autopsy tidaklah mudah, sebab pada dead born yang masih baru blum tampak
tanda-tanda pembusukan intrauterine (maceration, aceptic decomposition).
Pembusukan maserasi di mulai dari luar tubuh ke arah dalam, berbeda dengan
pembusukan biasa berasal dari dalam tubuh ke luar. Pada awal maserasi hanya
terlihat perubahan pada kulit saja berupa vesikel atau bulla yang berisi cairan
kemerahan, yang bila pecah terlihat kulit berwarna kecoklatan. Bayi sangat lemas
dimana sendi lengan dan sendi tungkai melunak sehingga mudah dilakukan
hiperekstensi. Tanda maserasi jelas terlihat bila sudah mati beebrapa hari, dengan
tanda tanda berbau susu asam, epidermis bewarna keputihan dan keriput, tubuh
mengalami perlunakan sehingga terlihat dada mendatar. Bila telah lama meninggal
bayi bisa mengeras seperti batu (litopedion) (Amri, 2007).
Pada bayi lahir mati (still born) tampak dada datar. Autopsi dimulai dari
membuka rongga perut untuk mencari puncak diafragma. Biasanya masih tinggi
pada iga 3-4. Bila mayat telah membusuk, penilaian tidak tepat lagi. Waktu rongga
dada dibuka, yang utama terlihat adalah pericard dan jantung, sementara paru-paru
terlihat di belakang, bentuknya kecil atau sedikit mengisi rongga dada. Warna pru
coklat uniform seperti hati, konsistensi padat, tidak ada krepitasi, pinggir paru
tajam. Bila dilakukan uji apung paru didapati hasil negatif (Amri, 2007).
Pada bayi lahir hidup bentuk dada membukat, warna kemerahan. Diafragma
telah menurun setinggi iga 5 dan 6. Rongga dada waktu dibuka yang utama terlihat
paru-paru yang sebagian telah menutupi pericard. Warna paru kemerahan, tidak
uniform bergaris seperti mozaik atau marmer, spongi, ada krepitasi, pinggir paru
tumpul. Dalam rongga perut terlihat lambung dan usus telah terisi udara. Ini dapat
dipakai untuk menentukan berapa lama telah bayi hidup, sebab perjalanan udara
7
dalam traktus digestivus tidak sekaligus seperti paru-paru, tetapi tahap demi tahap
dari lambung ke bagian distal (Afandi, 2008).
Penentuan apakah seorang anak itu dilahirkan dalam keadaan hidup atau
mati, dapat dilakukan dengan pemeriksaan luar dan dalam (Idries, 1997):
• Pemeriksaan luar
Pada bayi yang lahir hidup, pada pemeriksaan luar tampak dada bulat seperti
tong. Biasanya tali pusat masih melengket ke perut, berkilat dan licin. Kadang-
kadang placenta juga masih berstau dengan tali pusat. Warna kulit bayi kemerahan.
• Pemeriksaan dalam
Insisi pada bayi dimulai dari perut agar terlihat letak sekat rongga dada (diafragma).
Penentuan apakah seorang anak itu dilahirkan dalam keadaan hidup atau mati, pada
dasarnya adalah sebagai berikut:
2.3.3 Bila bayi lahir hidup, berapa umur bayi sesudah lahir?
Apabila bayi tersebut sudah pernah bernafas atau lahir hidup, untuk
mengetahui sudah berapa lama bayi tersebut hidup sebelum dibunuh dengan
memperhatikan kulit, kepala dan umbilicus mayat tersebut (Idries, 1997).
oleh undang-undang, atau memang kasus lain yang mengancam hukuman yang
berbeda. Adanya tanda-tanda perawatan menunjukkan telah ada kasih sayng dari si
ibu dan bila dibunuhnya tidak lagi termasuk kasus PAS, tetapi termasuk kasus
pembunuhan biasa (Idries, 1997).
• Adanya tanda-tanda mati lemas: sianosis pada bibir dan ujung-ujung jari,
bintik-bintik perdarahan pada selaput biji mata dan selaput kelopak mata serta
jaringan longgar lainnya, lebam mayat yang lebih gelap dan luas, busa halus
bewarna putih atau putih kemerahan yang keluar dari lubang hidung dan atau
mulut serta tanda-tanda bendungan pada alat-alat dalam.
• Keadaan mulut dan sekitarnya: adanya luka lecet tekan dibibir atau sekitarnya
yang tidak jarang berbentuk bulan sabit, memar pada bibir bagian dalam yang
berhadapan dengan gusi, serta adanya benda-benda asing seperti gumpalan
kertas Koran atau kain yang mengisi rongga mulut.
• Keadaan di daerah leher dan sekitarnya: adanya luka lecet tekan yang
melinngkari sebagian atau seluruh bagian leher yang merupakan jejas jerat
sebagai akibat tekanan yang ditimbulkan oleh alat penjerat yang dipergunakan,
adanya luka-luka lecet kecil-kecil yang seringkali berbentuk bulan sabit yang
9
diakibatkan oleh tekanan dari ujung kuku si pencekik, adanya luka-luka lecet
dan memar yang tidak beraturan yang dapat terjadi akibat tekanan yang
ditimbulkan oleh ujung-ujung jari si pencekik
• Adanya luka-luka tusuk atau luka sayat pada daerah leher, mulut atau bagian
tubuh lainnya, dimana menurut literature ada satu metode yang dapat dikatakan
khas yaitu tusukan benda tajam pada langit-langit sampai menembus ke rongga
tengkorak yang dikenal dengan nama “tusukan bidadari”
• Adanya tanda-tanda terendam seperti: tubuh yang basah dan berlumpur,
telapak tangan dan telapak kaki yang pucat dan keriput (Washer woman’s
Hand), kulit yang berbintil- bintil (Cutis Anserina) seperti kulit angsa, serta
adanya benda-benda asing terutama di dalam saluran pernafasan (trakea) yang
dapat berbentuk pasir, lumpur, tumbuhan air atau binatang air.
BAB III
KESIMPULAN
10
DAFTAR PUSTAKA