Anda di halaman 1dari 25

“LIDAH BUAYA SEBAGAI BAHAN PENGOBATAN MILIA”

KARYA TULIS OLEH :

NAURAH NAZHIFAH APRILLIYANI

NIS : 3963

Kelas : XI IPA 4

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN

DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 3 UNGGULAN KAYUAGUNG


TAHUN PELAJARAN 2017/2018
“LIDAH BUAYA SEBAGAI BAHAN PENGOBATAN MILIA”

KARYA TULIS OLEH :

NAURAH NAZHIFAH APRILLIYANI

NIS : 3963

Kelas : XI IPA 4

PEMERINTAH PROVINSI SUMATRA SELATAN

DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 3 UNGGULAN KAYUAGUNG


TAHUN PELAJARAN 2017/2018
LEMBAR PENGESAHAN

“ LIDAH BUAYA SEBAGAI BAHAN PENGOBATAN MILIA”

Karya tulis oleh :

Naurah Nazhifah Aprilliyani

3963

Kelas: XI IPA 4

Disahkan di : Kayuagung

Tanggal : Mei 2018

Mengesahkan Menyetuju

Kepala SMAN 3 Unggulan Kayuagung Pembimbing

Drs. Sugiyono, M.M.


Pembina TK.1 Marmiyanah,M.Pd
NIP.19661025 199703 1 002 NIP.197303221997032002
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Dengan Hormat,

Melalui surat ini, saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Naurah Nazhifah Aprilliyani

NIS : 3963

Judul tulisan : Lidah Buaya sebagai Bahan Pengobatan Milia

Menyatakan bahwa naskah ini adalah benar - benar karya asli saya sendiri akan bersedia
menanggung segala tuntutan jika dikemudian hari ada pihak yang merasa dirugikan baik
secara pribadi maupun tuntutan secara hukum.

Demikian surat pernyataan ini saya tulis, dan bisa digunakan sebagaimana semestinya.

Kayuagung, Mei 2018

Hormat saya,

Naurah Nazhifah Aprilliyani


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana yang telah
memberikan petunjuk menuju agama yang lurus kepada hamba-Nya dan mensyariatkan
berbagai hukum bagi mereka. Shalawat serta salam selalu tercurahkan pada Nabi Muhammad,
Rasulullah SAW, karena atas perjuangan Beliau maka kita semua begitu mudah menikmati
indahnya islam.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Marmiyanah,M.Pd. Dan teman-teman yang
telah memberi semangat selama penulisan karya ilmiah ini. Saya juga mengucapkan terima
kasih kepada bapak Drs Sugiyono, M.M selaku kepala sekolah SMA N 3 Kayuagung, dan
terima kasih yang sedalam dalamnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan
untuk penulisan karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini dapat berguna untuk pembelajaran
mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di Sekolah Menengah Atas khususnya, dan berguna
untuk siapa saja yang memerlukan.

Tidak lupa pula kami selaku siswa yang membahas tentang lidah buaya sebagai bahan
pengobatan milia dalam makalah kali ini, dengan tulus memohon maaf untuk semua
kekurangan dibeberapa bagian makalah saya ini.

Kayuagung, Mei 2018

Penuulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................ i

KATA PENGANTAR.......................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN.................................................................. iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS............... iv

DAFTAR ISI......................................................................................... v

ABSTRAK............................................................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah............................................................................ 2

C. Tujuan.............................................................................................. 2

D. Manfaat........................................................................................... 2

E. Hipotesis......................................................................................... 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian pustaka................................................................................ 3

2.2 Hasil Pengamatan........................................................................... 4

2.3 Pembahasan.................................................................................... 5

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis penelitian ............................................................................... 6

3.2 Waktu dan tempat penelitian........................................................... 6

3.3 Teknik Pengumpulan Data............................................................... 6

3.4 Prosedur Praktikum......................................................................... 6


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian................................................................................ 7

4.2 Pembahasan..................................................................................... 7

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan..................................................................................... 8

5.2 Saran.............................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA............................................................................ vii

LAMPIRAN........................................................................................... viii
ABSTRAK

Wajah merupakan penampilan utama, karena wajah yang pertamakali dilihat haruslah
baik. Kebanyakan kaum wanita yang menginginkan wajah yang mulus, cantik dan indah
untuk dilihat, serta seringkali kaum wanita memoles wajahnya untuk diberi make up. Seperti
untuk pergi keacara, ke kantor, serta kebutuhan acara lain sebagainya. Akan tetapi, karena
adanya milia pada wajah sehingga susah untuk memoles wajah yang tidak mulus akibat dari
milia ini sendiri, maka dari itu untuk menghilangkan serta merawat kulit wajah yang terkena
atau pun belum terkena milia, dengan menggunakan lidah buaya sebagai bahan pengobatan
dan merawat kulit.

Jenis penelitian ini merupakan penelitian menurut pendekatan kuantitatif yang


menggunakan konsep perbandingan. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 25-30 April 2018
di Asrama SMAN 3 Unggulan Kayuagung. Populasi dalam penulisan karya tulis ini adalah
wajah yang terkena milia. Sampel dalam penelitian ini peneliti menggunakan jumlah lidah
buaya sebanyak 1-3 buah untuk menghilangkan milia dalam satu hari sebanyak tiga kali.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah studi pustaka dan praktikum.

Dalam proses pengobatan milia dengan menggunakan lidah buaaya (Aloe Vera L.) sangat
efektif dan mampu menyembuhkan milia terdapat kandungan zat-zat seperti enzim, asam
amino, mineral, vitamin, polisakarida dan komponen lain yang sangat bermanfaat bagi
kesehatan. Selain itu, lidah buaya berkhasiat sebagai anti inflamasi, anti jamur, anti bakteri
dan membantu proses regenerasi sel. yang dapat membesarkan pori-pori sehingga dapat
menghilangkan bintik-bintik kecil di bawah mata.

Kata Kunci : Lidah buaya (Moringa Oleifera.), pengobatan milia.


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lidah buaya (Aloe Vera) adalah sejenis tumbuhan yang sudah dikenal sejak ribuan
tahun silam dan digunakan sebagai penyubur rambut, penyembuh luka, dan untuk
perawatan kulit. Tumbuhan ini dapat ditemukan dengan mudah di kawasan kering di
Afrika.
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, manfaat tanaman lidah
buaya berkembang sebagai bahan baku industri farmasi dan kosmetika, serta sebagai bahan
makanan dan minuman kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian, tanaman ini kaya akan
kandungan zat-zat seperti enzim, asam amino, mineral, vitamin, polisakarida dan
komponen lain yang sangat bermanfaat bagi kesehatan Salah satu zat yang terkandung
dalam lidah buaya adalah aloe emodin, sebuah senyawa organik dari golongan antrokuinon
yang mengaktivasi jenjang sinyal insulin seperti pencerap insulin-beta dan -substrat1,
fosfatidil inositol-3 kinase dan meningkatkan laju sintesis glikogen dengan menghambat
glikogen sintase kinase 3beta, sehingga sangat berguna untuk mengurangi rasioguladarah.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Lidah_buaya)
Sekarang ini penampilan sangat diutamakan oleh kaum wanita. Dimana wanita
mengiginkan wajah yang cantik dan mulus tidak heran jika kebanyakan wanita
menginginkan wajah yang cantik dan menawan sehingga berbagi cara akan selalu di
lakukan baik itu operasi plastik sampai ada yang rela merogoh kocek yang tinggi demi
mendapatkan wajah yang cantik dan menawan, sekarang ini kebanyakan wanita selalu
melihat dan memperhatikan wajahnya jika ada yang sedikit saja yang timbul di wajahnya
maka akan menjadi masalah yang serius baginya, sekarang ini banyak yang belum
mengetahui tentang penyakit kulit seperti bintil yang berada di bawah mata sebanarnya,
bintil tersebut tidak lah berbahaya hanya saja pada waktu ber-make up tidak enak untuk di
pandang dan bintil ini sendiri sebenarnya tidaklah berbahaya namun kebanyakkan kaum
wanita banyak yang mengkhawatirkannya sehingga kini peneliti telah menemukan
pengobatan secara alami untuk mengihilangkan bintil yang berada di bawah mata (Milia).
Melalui peneltian ini peneliti memberikan solusi agar penyakit bintil di bawah
mata(Milia) dapat hilang dengan cara yang alami sehingga tidak dapat membuat kulit
menjadi sensitif, yakni dengan menggunakan lidah buaya sebagai bahan pengobatan mil
ia secara alami, penyakit milia dapat timbul karena kelenjar sebasea pada kulit
tertumpuk oleh sel-sel kulit mati yang tidak terlepas dan pada akhirnya menyebabkan
permukaan kulit memiliki bintik seperti jerawat yang berisi cairan putih atau kekuningan.
Pada bayi, penyakit milia ini akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa minggu
bayi dilahirkan. Pada bayi, biasanya penyakit milia tampak seperti bercak putih dan banyak
ditemukan di daerah sekitar hidung, pipi, ataupun dagu bayi. Orang tua, tidak perlu
khawatir bila menemukan penyakit ini, karena ini adalah penyakit umum pada bayi baru
lahir. Akan tetapi, bila milia tidak hilang dari tubuh bayi setelah tiga bulan, maka akan
lebih baik bila segera melakukan konsultasi pada dokter untuk mendapatkan penanganan
yang lebih lanjut.(http://www.doktercantik.com/3567/penyakit-milia.html)
Tumbuhan lidah buaya ini mudah untuk ditemui di daerah manapun tanpa
bersusah payah yang pastinya tumbuhan ini sendiri mudah ditemui dan pasti ditanam di
rumah juga karena lidah buaya ini sendiri memiliki banyak sekali manfaat.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Apakah lidah buaya (Aloe Vera) dapat menyembuhkan penyakit milia?

2. Bagaimana proses pengobatan milia dengan menggunakan lidah buaya(Aloe Vera)?

3. Bagaimanakah hasil dari penggunaan lidah buaya (Aloe Vera) pada penyakit milia pada
wajah

C. Tujuan

Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui apakah lidah buaya(Aloe Vera) dapat mengobati penyakit milia pada
wajah.

2. Untuk mengetahui hasil dari proses pengobatan milia pada wajah menggunakan lidah
buaya(Aloe Vera).
3. Untuk mengetahui hasil dari pengobatan lidah buaya(Aloe Vera) terhadap penyakit
milia pada wajah.
D. Manfaat

Manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam pengobatan milia
secara alami.

2. Bagi siswa dan siswi SMA Negeri 3 Kayuagung

Sebagai bahan pengobatan secara alami dan mudah untuk di dapat serta aman bagi kulit
karena tidak mengandung bahan kimia.

3. Bagi Peneliti lain

Sebagai bahan masukan untuk melakukan penelitian yang lebih lanjut mengenai
pengobatan milia pada kulit.

E. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah lidah buaya (Aloe Vera) terbukti dapat mengobati
penyakit milia.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera)

Lidah buaya (Aloe Vera) adalah sejenis tumbuhan yang sudah dikenal sejak ribuan
tahun silam dan digunakan sebagai penyubur rambut, penyembuh luka, dan untuk
perawatan kulit. Tumbuhan ini dapat ditemukan dengan mudah di kawasan kering di
Afrika. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, manfaat tanaman lidah
buaya berkembang sebagai bahan baku industri farmasi dan kosmetika, serta sebagai bahan
makanan dan minuman kesehatan. Secara umum, lidah buaya merupakan satu dari 10 jenis
tanaman terlaris di dunia yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai tanaman
obat dan bahan baku industri.

Berdasarkan hasil penelitian, tanaman ini kaya akan kandungan zat-zat seperti enzim,
asam amino, mineral, vitamin, polisakarida dan komponen lain yang sangat bermanfaat
bagi kesehatan. Selain itu, menurut Wahyono E dan Kusnandar (2002), lidah buaya
berkhasiat sebagai anti inflamasi, anti jamur, anti bakteri dan membantu proses regenerasi
sel.(https://id.wikipedia.org/wiki/Lidah_buaya)

2.2 Pengobatan

Pengobatan adalah suatu kebudayaan untuk menyelamatkan diri dari penyakit yang
mengganggu hidup. Kebudayaan tidak saja dipengaruhi oleh lingkungan, tetapi juga oleh
kepercayaan dan keyakinan, karena manusia telah merasa di alam ini ada sesuatu yang
lebih kuat dari dia, baik yang dapat dirasakan oleh pancaindera maupaun yang tidak dapat
dirasakan dan bersifat ghaib. Secara umum di dalam dunia pengobatan dikenal istilah
medis dan non medis. Para ahli berbeda-beda pendapat tentang penjelasan batasan istilah
medis dan definisinya secara terminologis, yaitu Medis atau kedokteran adalah ilmu
untuk mengetahui berbagai kondisi tubuh manusia dari segi kesehatan dan penyakit yang
menimpanya. Pendapat ini di nisbat kan oleh para dokter klasik dan Ibnu Rusyd Al-
hafidz.

Pendapat lain menyebutkan bahwa, Medis atau kedokteran adalah ilmu tentang
berbagai kondisi tubuh manusia untuk menjaga kesehatan yang telah ada dan
mengembalikannya dari kondisi sakit.

Selain itu menurut Ilmu pengetahuan tentang kondisi-kondisi tubuh manusia, dari segi
kondisi sehat dan kondisi menurunnya kesehatan untuk menjaga kesehatan yang telah ada
dan mengembalikannya kepada kondisi sehat ketika kondisi nya tidak sehat. Ini adalah
pendapat Ibnu sina. (http://garasisehat.blogspot.co.id)

2.3 Pengertian Milia

Penyakit milia sebenarnya merupakan penyakit kulit yang bisa timbul pada semua
usia. Hanya biasanya penyakit ini lebih sering menyerang bayi yang baru lahir. Pada
dunia medis, penyakit milia dapat timbul karena disebabkan oleh kelenjar sebasea pada
kulit tertumpuk oleh sel-sel kulit mati yang tidak terlepas dan pada akhirnya
menyebabkan permukaan kulit memiliki bintik seperti jerawat yang berisi cairan putih
atau kekuningan. Karena penyakit milia ini dapat menyerang siapa saja bukan hanya pada
bayi saja namun bisa saja miliya tumbuh pada orang dewasa, akan lebih baik bila mencari
tahu alasan penyebab munculnya penyakit milia pada kulit seseorang.
Meskipun penyakit milia berbentuk seperti bintil kecil jerawat, penyakit ini sangatlah
berbeda dengan jerawat. Penyakit milia seringkali muncul akibat beberapa faktor di
bawah ini:

1. Trauma
Bukan hanya mental seseorang yang bisa menghadapi trauma, tapi kulit juga dapat
merasakan trauma. Kulit yang terlalu sering terkena iritasi akibat jerawat yang
dipencet atau perawatan kulit wajah yang terlalu kasar dapat membuat kulit merasakan
trauma.
2. Cuaca
Musim panas diindikasi menjadi waktu paling sering milia muncul pada kulit
seseorang. Karena penyakit milia terjadi pada lapisan kulit yang tertutup oleh sel-sel
kulit mati, maka cuaca panas dan keringat dapat menjadi pendorong milia.
3. Luka bakar
Bergantinya kulit tubuh membentuk sel-sel kulit baru, dan sel kulit yang mati
seharusnya terkelupas, namun pengelupasan tidak terjadi dengan sempurna sehingga
muncullah milia.
4. Alergi produk
Beberapa produk kecantikan seringkali menjadi penyebab tersumbatnya pori-pori
kulit sehingga kelenjar keringat yang seharusnya menjadi jalan keluar kotoran
tersumbat.(http://www.doktercantik.com/3567/penyakit-milia.html)
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian menurut pendekatan kuantitatif. Dengan


metode kuantitatif akan diperoleh signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti. Pada
umumnya, penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan jumlah sampel besar. Pada
penelitian ini peneliti menggunakan konsep perbandingan untuk memperoleh data yang
akurat.

3.2 Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 25-30 April 2018 bertepatan di Asrama SMAN 3
Unggulan Kayuagung, Kelurahan Kedaton, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan
Komering Ilir, Provinsi Sumatra Selatan.

3.3 Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan subjek sebagai sumber data yang memiliki ciri-
ciri/karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Populasi dalam penulisan karya tulis
ini adalah siswi SMA Negeri 3 Unggulan Kayuagung kelas XI MIPA 4 berjumlah 14
orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan mampu mewakili populasi dalam
penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jumlah siswi SMA Negeri 3
Kayuagung kelas MIPA 4 berjumlah 14 orang.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua jenis.
A. Studi Pustaka
Menurut Aprili O, studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti
untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau
sedang diteliti. Dalam penelitian ini informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku
ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-
peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber
tertulis baik tercetak maupun elektronik lain.
B. Praktikum

Metode praktikum adalah menemukan suatu fakta yang diperlihatkan atau yang ingin
diketahui melalui eksperimen serta membuktikan atau menguji kebenaran secara nyata
tentang suatu konsep yang belum pernah di uji cobakan. Praktikum ini dilakukan di
Asrama SMAN 3 Unggulan Kayuagung.

3.5 Prosedur Praktikum

Alat dan Bahan :

A. Alat

1. Pisau

2. Wadah

3. Tisu

4. Kapas

5. Telenan

B. Bahan

1. Lidah buaya (50 gram)

2. Air hangat (80 ml)


Cara Kerja :

1. Kupas daun lidah buaya dari kulitnya.

2. Lalu, cuci lidah buaya yang telah dikupas.

3. Lidah buaya yang sudah dicuci lalu ditiriskan menggunakan tisu.

4. Setelah itu potong lidah buaya menjadi berbentuk persegi panjang atau berbentuk
seperti dadu.

5. Langkah selanjutnya bersihkan terlebih dahulu wajah yang akan dioleskan oleh
lidah buaya.

6. Apabila wajah anda telah dibersihkan lalu lap wajah hingga kering.

7. Setelah itu oleskan lidah buaya pada wajah yang terdapat milia secara merata.

8. Apabila telah selesai dioleskan lidah buaya pada wajah, tunggu hingga olesan
tersebut hingga meresap pada wajah.

9. Apabila telah kering bilas wajah dengan air, lalu keringkan wajah. Langkah
selajutnya dilakukan secara rutin setiap sebelum tidur.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


Penelitian 1
Perbandingan 1 : 3 (Penggunaan lidah buaya dalam satu hari di lakukan sebanyak tiga
kali waktu pengolesan)
Jumlah Air Lidah buaya Waktu Hasil Penelitian
(ml) (gr) (Jam/hari/minggu)
80 50 (10 menit/3 kali dalam Masih ada bintik pada wajah
sehari)
80 45 (15 menit/3 kali dalam Agak berkurang bintik pada
sehari) wajah
80 40 (20 menit/3kali dalam Sedikit memudara bintik
sehari) pada wajah

Penelitian 2
Perbandingan 1 : 2 (Pengguaan lidah buaya dalam satu hari di lakukan sebanyak dua
kali saja waktu pengolesan)
Jumlah Air Lidah buaya Waktu Hasil Penelitian
(m l) (gr) (Jam/hari/minggu)
150 40 (10 menit/2 kali dalam Masih ada bintik pada wajah
sehari)
150 40 (15 menit/2 kali dalam Agak berkurang bintik pada
sehari) wajah
Penelitian 3
Perbandingan 2 : 1 (penggunaan lidah buaya dalam tujuh hari di lakukan secara terus
menerus hanya pada malam hari saja waktu pengolesannya)
Jumlah Air Lidah buaya Waktu Hasil Penelitian
(ml) (gr) (Jam/hari/minggu)
155 45 (8 jam/7 hari di malam Hilang bintik pada wajah
hari ketika mau tidur)

4.2 Pembahasan
Dari penelitian yang telah dilakukan bahwa lidah buaya berfungsi sebagai bahan
pengobatan milia. Didalam penelitian tabel 3 bahwa perbandingan antara lidah buaya
dalam penggunaan selama tujuh hari secara rutin namun dilakukan setiap malam sebelum
tidur, selama 8 jam. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perbandingan 2 : 1
menyatakan bahwa (penggunaan lidah buaya dalam tujuh hari di lakukan secara terus
menerus hanya pada malam hari saja waktu pengolesannya) yang lebih efektif karena
dengan waktu yang lama serta di lakukan pengolesan gel pada malam hari sangat bagus
untuk meregenerasi sel kulit yang telah terkena penyakit milia.

Penelitian pada tabel 2 bahwa perbandingan antara lidah buaya dalam penggunaan
selama satu hari secara rutin namun dilakukan hanya pada waktu siang dan sore atau
hanya dua kali. Dari hasil penelitianini menunjukkan bahwa perbandinga 1 : 2 dengan
kata lain pengguaan (lidah buaya dalam satu hari di lakukan sebanyak dua kali saja waktu
pengolesan) jumlah lidah buaya lebih banyak namun dengan perbedaan waktu pemakain
lidah buaya yang sebentar. dengan hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terlalu
banyaknya lidah buaya yang di oleskan pada milia dalam waktu pemakainan yang singkat
seperti hanya dua hari saja selama dua kali sehari itu kurang efektif.

Penelitian pada tabel 1 bahwa perbandingan antara lidah buaya dalam penggunaan
selama satu hari secar rutin namun dilakukan hanya pada waktu siang, sore, dan malam
atau hanya tiga kali saja penggunaannya. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa
perbandingan 1 : 3 jumlah pemakaian lidah buaya yang banyak namun dalam pemakaian
waktu yang hanya dalam satu hari saja untuk melakukan waktu hanya pengolesan
sebanyak tiga kali, dibandingkan dengan penggunaan waktu dalam satu minggu dengan
sedikit lidah buaya lebih efektif namun di gunakan pada malam hari secara rutin lebih
baik dari pada penggunaan dalam satu hari dengan waktu pengolesan sebanyak tiga kali.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terlalu sedikitnya penggunaan lidah buaya
dan dengan penggunaan waktu yang lebih lama serta penggunaan lidah buaya di malam
hari dapat membuat kulit terasa lembab serta sel kulit mengalami regenerasi di malam
hari akibat paparan sinar ultrviolet. Dibandingkan dengan jumlah lidah buaya yang bayak
namun penggunaan waktu yang sebentar itu kurang efektif dalam proses menghilangkan
atau menyembuhkan milia secara efektif. Hal ini sangat tidak efektif untuk proses
penyembuhan milia. Dan kulit tidak akan tampak halus kalau hanya dengan penggunaan
satu hari saja.

BAB V

PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
Bahwa lidah buaya (Aloe Vera) benar-benar terbukti dapat mengobati atau
menyembuhkan milia. Dalam proses pengobatan milia menggunakan lidah buaya (Aloe Vera
L.) sangat efektif dan mampu dapat mengobati milia secara alami dan aman dari kandungan
kimia dan bahannya mudah untuk didapat serta tidak memudahkan bagi masyarakat ataupun
siswa yang ingin menghilangkan milia secara alami dan aman, hanya dengan cara
mengoleskan gel lidah buaya pada kulit yang terkena milia dan tidak sulit untuk cara
pengobatannya.

Hasil dari penggunaan lidah buaya (Moringa Oleifera L.) terhadap pengobatan milia
dapat disimpulkan bahwa lidah buaya benar-benar efektif dan terbukti dalam proses
penyembuhan atau pengobatan pada milia.

5.2 Saran
Bagi masyarakat di harapkan dalam menyembuhkan milia dengan bahan yang alami
lebih aman dari pada menggunakan bahan kosmetik lainnya yang memiliki kandungan
kimia serta masyarakat tidak perlu susah-susah untuk mengeluarkan uang yang sangat
mahal dan banyak, karena lidah buaya yang harganya yang sangat ekonomis dan bahannya
yang mudah untuk di dapatkan serta mudah untuk penggunaannya.

Bagi siswa dan siswi juga dapat menggunakan lidah buaya yang kaya akan manfaat ini
sebagai bahan pengobatan milia secara alami serta dapat merawat kulit secara alami bagi
kulit remaja yaang masih sesitif, serta dapat meregenerasikan sel kulit yang telah rusak
oleh paparan sinar ultraviolet.
DAFTAR PUSTAKA

Doktercantik.”Penyakit milia.”

http://www.doktercantik.com/3567/penyakit-milia.html (diakses 13 April 2018 )

Garasisehat.”Pengobatan.”

http://garasisehat.blogspot.co.id (diakses 16 April 2018)

Wikipedia.”Lidah buaya.”

https://id.wikipedia.org/wiki/Lidah_buaya (diakses 13 April 2018)

Servicemedia!Re, Noormidhawati Lely, Dapur Apotik Seri-Z-A Khasiat Vera Aloe: Alami
Obat Raja, Rapha Publishing, Jln Beo 38-40 Yogyakarta. (diakses 5 Mei 2018)
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai