Anda di halaman 1dari 24

Kanker atau neoplasma ganas adalah kondis yang ditandai dengan kelainan siklus sel khas yang

menimbulkan kemampuan sel untuk:

* tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel melebihi batas normal)


* menyerang jaringan biologis di dekatnya.
* bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau sistem limfatik, disebut
metastasis.

Tiga karakter ganas inilah yang membedakan kanker dari tumor jinak. Sebagian besar kanker
membentuk tumor, tetapi beberapa tidak, seperti leukemia. Cabang ilmu kedokteran yang
berhubungan dengan studi, diagnosis, perawatan, dan pencegahan kanker disebut onkologi.
Pada umumnya, sel kanker membentuk sebuah tumor, kecuali pada leukemia. Reaksi antara
asam tetraiodotiroasetat dengan integrin adalah penghambat aktivitas hormon tiroksin dan tri-
iodotironina yang merupakan salah satu faktor yang berperan dalam angiogenesis dan
proliferasi sel tumor.

[1] Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan kerusakan DNA, menyebabkan
mutasi di gen vital yang mengontrol pembelahan sel. Beberapa mutasi mungkin dibutuhkan
untuk mengubah sel normal menjadi sel kanker. Mutasi-mutasi tersebut sering diakibatkan agen
kimia maupun fisik yang disebut karsinogen. Mutasi dapat terjadi secara spontan (diperoleh)
ataupun diwariskan (mutasi germline). Kanker dapat menyebabkan banyak gejala yang
berbeda, bergantung pada lokasi dan karakter keganasan, serta ada tidaknya metastasis.
Diagnosis biasanya membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan
biopsi. Setelah didiagnosis, kanker biasanya dirawat dengan operasi, kemoterapi, atau radiasi.
Kebanyakan kanker menyebabkan kematian.

Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang. Kebanyakan
kanker dapat dirawat dan banyak disembuhkan, terutama bila perawatan dimulai sejak awal.
Banyak bentuk kanker berhubungan dengan faktor lingkungan yang sebenarnya bisa dihindari.
Merokok dapat menyebabkan banyak kanker daripada faktor lingkungan lainnya. Tumor
(bahasa Latin; pembengkakan) menunjuk massa jaringan yang tidak normal, tetapi dapat
berupa "ganas" (bersifat kanker) atau "jinak" (tidak bersifat kanker). Hanya tumor ganas yang
mampu menyerang jaringan lainnya ataupun bermetastasis. Kanker dapat menyebar melalui
kelenjar getah bening maupun pembuluh darah ke organ lain.

Pada umumnya, kanker dirujuk berdasarkan jenis organ atau sel tempat terjadinya. Sebagai
contoh, kanker yang bermula pada usus besar dirujuk sebagai kanker usus besar, sedangkan
kanker yang terjadi pada sel basal dari kulit dirujuk sebagai karsinoma sel basal. Klasifikasi
kanker kemudian dilakukan pada kategori yang lebih umum, misalnya:[2]

* Karsinoma, merupakan kanker yang terjadi pada jaringan epitel, seperti kulit atau jaringan
yang menyelubungi organ tubuh, misalnya organ pada sistem pencernaan atau kelenjar. Contoh
meliputi kanker kulit, karsinoma serviks, karsinoma anal, kanker esofageal, karsinoma
hepatoselular, kanker laringeal, hipernefroma, kanker lambung, kanker testiskular dan kanker
tiroid.
* Sarkoma, merupakan kanker yang terjadi pada tulang seperti osteosarkoma, tulang rawan
seperti kondrosarkoma, jaringan otot seperti rabdomiosarcoma, jaringan adiposa, pembuluh
darah dan jaringan penghantar atau pendukung lainnya.
* Leukemia,Limfoma dan Mieloma kanker yang terjadi pada jaringan darah
* Melanoma timbul dari melanosit.
* Mesotelioma pada pleura atau perikardium

Ciri-ciri sel kanker

Jaringan kanker memiliki ciri morfologis yang sangat khas saat diamati dengan mikroskop.
Diantaranya berupa banyaknya jumlah sel yang mengalami mitosis, variasi jumlah dan ukuran
nukleus, variasi ukuran dan bentuk sel, tidak terdapat fitur selular yang khas, tidak terjadi
koordinasi selular yang biasa nampak pada jaringan normal dan tidak terdapat batas jaringan
yang jelas.

Immunohistochemistry dan metode molekular lain digunakan untuk menemukan ciri morfologis
khas pada sel kanker/tumor, sebagai rujukan diagnosis dan prognosis.

Hahn dan rekan menggunakan ekspresi ektopik dari kombinasi antara telomerase transkriptase
balik dengan onkogen h-ras dan antigen T dari virus SV40 untuk menginduksi konversi
tumorigenik pada sel fibroblas dan sel epitelial manusia, yang terjadi akibat disrupsi pada
lintasan metabolik intraselular. Ciri fenotipe dari sel kanker setelah mengalami transformasi
dari sel normal, antara lain

Transformasi in vitro

* Terjadi perubahan sitologi seperti pada sel kanker in vivo yaitu peningkatan basofil
sitoplasmik, peningkatan jumlah dan ukuran nuklei
* Perubahan pada karakteristik perkembangan sel:

a. sulit mati walaupun telah mengalami diferensiasi berkali-kali


b. tumbuh berkembang yang tidak terhenti, walaupun telah berdesakan dengan sel di
sekitarnya, sehingga jaringan kanker memiliki kepadatan yang tinggi
c. membutuhkan serum dan faktor pertumbuhan lebih sedikit
d. tidak lagi membutuhkan lapisan antarmuka untuk berkembangbiak, dan dapat tumbuh
sebagai koloni bebas di dalam medium semi-padat.
e. tidak memiliki kendali atas siklus sel
f. sulit mengalami apoptosis

* Perubahan pada struktur dan fungsi membran sel, termasuk peningkatan aglutinabilitas
karena lektin herbal
* Perubahan pada komposisi antarmuka sel, glikoprotein, proteoglikan, glikolipid dan musin,
ekspresi antigen tumorik dan peningkatan penyerapan asam amino, heksos dan nukleosida.
* Tidak terjadi interaksi matriks sel-sel dan sel-ekstraselular, sehingga tidak terjadi penurunan
laju diferensiasi
* Sel kanker tidak merespon stimulasi zat yang menginduksi diferensiasi, karena terjadi
perubahan komposisi antarmuka sel, termasuk komposisi molekul pencerap zat bersangkutan.
* Perubahan dalam mekanisme transduksi sinyal selular, termasuk pada lintasan yang sangat
fundamental, selain lintasan regulasi yang mengendalikan fungsi pencerap faktor pertumbuhan,
jenjang fosforilasi dan defosforilasi.
* Kemampuan untuk menginduksi tumor pada model. Kemampuan ini yang menjadi sine qua
non yang mendefinisikan kata "ganas" pada transformasi in vitro. Walaupun demikian, sel
kanker yang tidak memiliki kemampuan seperti ini, tetap memiliki sifat "tumorigenik" pada
model yang lain.

Transformasi in vivo

Transformasi pada sel manusia memerlukan akumulasi dari berbagai perubahan genetik yang
mengakibatkan ketidak-stabilan genomik,[4] seperti:

* Peningkatan ekspresi protein onkogen sebagai akibat dari translokasi, amplifikasi dan mutasi
pada kromosom.
* Tidak terdapat ekspresi protein dari gen "penekan tumor".
* Perubahan pada metilasi DNA.
* Terdapat kelainan transkripsi genetik yang menyebabkan kelebihan produksi zat pendukung
pertumbuhan, seperti IGF-2, TGF-α, faktor angiogenesis tumor, PDGF, dan faktor pertumbuhan
hematopoietik seperti CSF dan interleukin.
* Tidak terjadi keseimbangan genetis, sehingga proliferasi menjadi semakin tidak terkendali,
peningkatan kemungkinan terjadinya metastasis.
* Perubahan pada pola enzim dan peningkatan enzim yang berperan dalam sintesis asam
nukleat dan enzim yang bersifat litik, seperti protease, kolagenase dan glikosidase.
* Produksi antigen onkofetal, seperti antigen karsinoembrionik dan hormon plasentis (contoh:
gonadotropin korionik), atau isoenzim seperti alkalina fosfatase plasentis.
* Kemampuan untuk menghindari respon antitumor dari inangnya.

Dari berbagai perubahan genetik tersebut, pada tumor pada manusia, seringkali ditemukan
translokasi kromosom yang menghasilkan produk kimerik dengan kemampuan transformasi
menjadi sel tumor/kanker atau mengubah ekspresi onkogen

Ciri dan gejala

Secara umum, gejala kanker bisa dibadi menjadi tiga kelompok :

* Gejala lokal : pembesaran atau pembengkakan yang tidak biasa tumor, pendarahan
(hemorrhage), rasa sakit dan/atau tukak lambung/ulceration. Kompresi jaringan sekitar bisa
menyebabkan gejala jaundis (kulit dan mata yang menguning).
* Gejala metastasis (penyebaran) : pembesaran kelenjar getah bening (lymph node), batuk,
hemoptisis, hepatomegali (pembesaran hati), rasa sakit pada tulang, fraktur pada tulang-tulang
yang terpengaruh, dan gejala-gejala neurologis. Walaupun pada kanker tahap lanjut
menyebabkan rasa sakit, sering kali itu bukan gejala awalnya.
* Gejala sistemik : berat badan turun, nafsu makan berkurang secara signifikan, kelelahan dan
kakeksia(kurus kering), keringat berlebihan pada saat tidur/keringat malam, anemia, fenomena
paraneoplastik tertentu yaitu kondisi spesifik yang disebabkan kanker aktif seperti trombosis
dan perubahan hormonal. Setiap gejala dalam daftar di atas bisa disebabkan oleh berbagai
kondisi (daftar berbagai kondisi itu disebut dengan diagnosis banding). Kanker mungkin adalah
penyebab utama atau bukan penyebab utama dari setiap gejala.

Penyebab

Kanker adalah penyakit yang 90-95% kasusnya disebabkan faktor lingkungan dan 5-10%
karena faktor genetik.[5]. Faktor lingkungan yang biasanya mengarahkan kepada kematian
akibat kanker adalah tembakau (25-30%), diet dan obesitas (30-35 %), infeksi (15-20%), radiasi,
stres, kurangnya aktivitas fisik, polutan lingkungan

Zat Kimia

Patogenesis kanker dapat dilacak balik ke mutasi DNA yang berdampak pada pertumbuhan sel
dan metastasis. Zat yang menyebabkan mutasi DNA dikenal sebagai mutagen, dan mutagen yang
menyebabkan kanker disebut dengan karsinogen. Ada beberapa zat khusus yang terkait dengan
jenis kanker tertentu. Rokok tembakau dihubungkan dengan banyak jenis kanker,[6] dan
penyebab dari 90% kanker paru-paru.[7] Keterpaparan secara terus-menerus terhadap serat
asbestos dikaitkan dengan mesothelioma.[8]. Banyak mutagen adalah juga karsinogen. Tetapi,
beberapa mutagen bukanlah karsinogen. Alkohol adalah contoh bahan kimia bersifat karsinogen
yang bukan mutagen.[9]. Bahan kimia seperti ini bisa menyebabkan kanker dengan
menstimulasi tingkat pembelahan sel. Tingkat replikasi yang lebih cepat, hanya menyisakan
sedikit waktu bagi enzim-enzim untuk memperbaiki DNA yang rusak pada saat replikasi DNA,
sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya mutasi. Riset selama beberapa dekade
menunjukkan keterkaitan antara penggunaan tembakau dan kanker pada paru-paru, laring,
kepala, leher, perut, kandung kemih, ginjal, esofagus, dan pankreas.

Asap tembakau memiliki lebih dari lima puluh jenis karsinogen yang sudah dikenali termasuk
nitrosamines dan hidrokarbon aromatik polisiklik.Tembakau bertanggung jawab atas satu per
tiga dari seluruh kematian akibat kanker di negara-negara maju, dan sekitar satu per lima di
seluruh dunia.Tingkat kematian akibat kanker paru-paru di Amerika Serikat mencerminkan
pola merokok, dengan kenaikan dalam pola merokok diikuti dengan peningkatan yang dramatis
dalam tingkat kematian akibat kanker paru-paru. Walaupun begitu, jumlah perokok di seluruh
dunia terus meningkat, sehingga beberapa organisasi menyebutkannya sebagai epidemik
tembakau. Kanker yang
berhubungan dengan pekerjaan seseorang diyakini memiliki jumlah sebesar 2-20% dari
semua kasus

Radiasi Ionisasi

Sumber-sumber radiasi ionisasi, seperti gas radon, bisa menyebabkan kanker. Keterpaparan
terus-menerus terhadap radiasi ultraviolet dari matahari bisa menyebabkan melanoma dan
beberapa penyakit kulit yang berbahaya.[14] Diperkirakan 2% dari penyakit kanker di masa
yang akan datang dikarenakan CT Scan di saat ini.[15] Radiasi dari frekuensi radio tak berion
dari telepon seluler dan sumber-sumber radio frekuensi yang serupa juga dianggap sebagai
penyebab kanker, tetapi saat ini sangat sedikit bukti kuat yang mendukung keterkaitan ini

infeksi

Beberapa kanker bisa disebabkan infeksi.[17] Ini bukan saja berlaku pada binatang-binatang
seperti burung, tetapi juga pada manusia. Virus-virus ini berperan hingga 20% dari kanker
pada manusia di seluruh dunia.

infeksi

Beberapa kanker bisa disebabkan infeksi.[17] Ini bukan saja berlaku pada binatang-binatang
seperti burung, tetapi juga pada manusia. Virus-virus ini berperan hingga 20% dari kanker
pada manusia di seluruh dunia

nfeksi

Beberapa kanker bisa disebabkan infeksi.[17] Ini bukan saja berlaku pada binatang-binatang
seperti burung, tetapi juga pada manusia. Virus-virus ini berperan hingga 20% dari kanker
pada manusia di seluruh dunia

Posted by DARWONO at 5:40 PM 0 comments


Email This BlogThis! Share to Twitter Share to Facebook Share to Google Buzz

Friday, October 8, 2010


TEKNOLOGI PENGOLAHAN PISANG ASAP

PISANG AJAIB : DUA JENIS PISANG DALAM SATU


POHON
Pisang adalah tanaman buah berupa herba yang berasal dari kawasan di Asia Tenggara
(termasuk Indonesia). Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika (Madagaskar), Amerika
Selatan dan Tengah. Di Jawa Barat, pisang disebut dengan Cau, di Jawa Tengah dan Jawa
Timur dinamakan gedang.Banana (Inggris), Tsiu, Cha (Cina), Pisyanga, Kila (India); Pisang
(Indonesia), Klue (Thailand), Pyaw, Nget (Burma); Gedang (Jawa), Cau (Sunda), Biu (Bali), Puti
(Lampung); Wusak lambi, lutu (Gorontalo), Kulo (Ambon), Uki (Timor);

Tumbuhan ini berasal dari Asia dan tersebar di spanyol, Itali, Indonesia, Amerika dan bagian
dunia yang lain. Tumbuhan pisang menyukai daerah alam terbuka yang cukup sinar matahari ,
cocok tumbuh didataran rendah sampai pada ketinggian 1000 meter lebih diatas permukaan
laut. Pada dasarnya tanaman pisang merupakan tumbuhan yang tidak memiliki batang sejati.
Batang pohonnya terbentuk dari perkembangan dan pertumbuhan pelepah pelepah yang
mengelilingi poros lunak panjang , Batang pisang yang sebenarnya terdapat pada bonggol yang
tersembunyi di dalam tanah

1. Taksonomi pisang :

Klasifikasi botani tanaman pisang adalah sebagai berikut:

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi: Angiospermae

Kelas : Monocotyledonae

Keluarga : Musaceae

Genus : Musa

Species : Musa spp.

Manfaat Pisang

Secara umum, kandungan gizi yang terdapat dalam setiap buah pisang matang adalah 99 kalori,
protein 1,2 gram, lemak 0,2 gram, karbohidrat 25,8 mg, serat 0,7 gram, kalsium 8 mg, fosfor 28
mg, besi 0,5 mg, vitamin A 44 RE, vitamin B 0,08 mg, vitamin C 3 mg dan air 72 gram. Jadi bisa
Anda bayangkan kan betapa besar manfaat yang bisa Anda dapatkan dengan mengonsumsi
pisang setiap harinya.

Sumber lain menyebutkan, kandungan dari Satu ulir pisang kuning itu ternyata mempunyai
kandungan 11 mg kalsium, 35 mg fosfor, 1 mg zat besi, 503 mg potassium, 260 IU vitamin A, 1
mg niasin, dan 14 mg vitamin C. Pisang juga diberi anugerah mempunyai kandungan khrom
yang berfungsi dalam metabolisme karbohidrat dan lipid. Khrom bersama dengan insulin
memudahkan masuknya glukosa ke dalam sel-sel. Kekurangan khrom dalam tubuh dapat
menyebabkan gangguan toleransi glukosa.
Pisang merupakan buah yang sarat gizi, hampir tidak mengandung lemak dan mudah dicerna.
Karbohidrat didalam pisang sekitar 23-35%, lemak 0.2% dan seperti bahan nabati lainnya,
pisang bebas kolesterol. Sebanyak 100 gram pisang akan memberikan
kalori sebesar 120 kalori. Buah ini juga kaya kalium dan mengandung magnesium, selenium,
besi dan vitamin-vitamin serta bebas natrium. Pisang kaya dengan vitamin B-6yang dibutuhkan
untuk kesehatan mental seseorang. Kekurangan vitamin B-6 ini dapat menyebabkan seseorang
mudah lelah dan marah serta susah tidur. Mengkonsumsi satu setengah buah pisang setiap hari
akan mencukupi kebutuhan tubuh terhadap vitamin B-6 ini. Menyantap makanan kaya kalium
dan vitamin B6, khususnya pisang segar (bukan pisang rebus atau pisang goreng) juga dapat
mengurangi rasa nyeri, ngilu dan sakit pada persendian. Mengkonsumsi pisang 3-4 kali sehari
bahkan
dipercaya dapat membantu mengurangi gejala radang sendi (arthritis).

Pisang merupakan makanan kaya kalium. Satu buah pisang berukuran sedang mengandung 467
mg kalium, yang memberikan 13% kebutuhan kalium harian. Data penelitian menunjukkan
bahwa pengambilan kalium oleh tubuh berhubungan dengan efek penurunan tekanan darah.
Pada tahun 2001, FDA (Food and Drug Administration; semacam Badan POM di USA),
menyetujui bahwa makanan yang merupakan sumber kalium dan rendah natrium barangkali
dapat mengurangi resiko terjadinya peningkatan tekanan darah dan stroke. Sebagai sumber
kalium, pisang dapat membantu mengurangi resiko peningkatan tekanan darah.

Beberapa Pemanfaatan Pisang untuk Herbal

1. Kanker Perut
Bahan: Tunas / anak batang pohon pisang dan 1 potong tumbuhan
benalu teh
Cara membuat: anak pisang diparut dan diambil airnya sebanyak 4
gelas, kemudian direbus bersama dengan benalu teh tersebut
sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1 gelas, pagi dan sore
dan dilakukan secara teratur.

2. Sakit Kuning
Bahan: Buah pisang emas yang sudah masak
Cara menggunakan: makan buah pisang emas yang
banyak.

3. Keluarga Berencana
Bahan: Bunga Pisang ambon
Cara membuat: direbus dengan air sampai mendidih
Cara menggunakan: diminum airnya 2 kali sehari, pagi hari dan
sebelum tidur. Dilakukan selama 7 hari berturut turut sesudah
menstruasi atau melahirkan.

4. Pendarahan Usus Besar


Bahan: tunas/ anak pisang dan 1 potong bonggol benalu teh
Cara membuat: anak pisang diparut dan diperas untuk di ambil
airnya sebanyak 2 gelas kemudian direbus bersama dengan
bonggol benalu teh tersebut sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.
Cara menggunakan: disaring dan diminum 2 kali sehari 1 cangkir.

5. Pendarahan Rahim
Bahan: tunas / anak pisang dan 1 potong bonggol benalu teh
Cara membuat: anak pisang diparut dan diambil airnya sebanyak 2
gelas. Kemudian direbus bersama dengan bonggol benalu teh
tersebut sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.
Cara menggunakan: disaring dan diminum 1 kali sehari 1/2 gelas.

6. Mencegah Pendarahan Sehabis Melahirkan


Bahan: batang pohon pisang
Cara membuat: batang pohon pisang diparut untuk diambil airnya.
Cara menggunakan: disaring dan diminum 2 kali sehari 1/2 gelas.

7. Sariawan Usus
Bahan: Kulit buah pisang kluthuk yang sudah masak dan buah
pisang mentah.
Cara membuat: Kulit pisang kluthuk dan buah pisang mentah
tersebut diiris-iris tipis, kemudian ditumbuk halus, diperas sampai
keluar airnya dan diembun-embunkan semalam di luar rumah.
Cara menggunakan: diminum setelah bangun tidur / pagi hari.

8. Merapatkan Vagina dan Mencegah Pendarahan


Bahan: batang pohon pisang batu yang belum berbunga.
Cara membuat: Pohon pisang dipancung untuk diambil airnya yang
bersih
Cara menggunakan: digunakan untuk mencuci Vagina setelah
bersalin.

9. Ambeien
Bahan: buah pisang kluthuk yang masih mentah, adas pulasari
secukupnya dan 1 potong gula merah.
Cara membuat: buah pisang kluthuk diparut untuk diambil airnya.
Kemudian dicampur dengan bahan lainnya dan diaduk sampai
merata.
Cara menggunakan: disaring dan diminum.

10. Cacar Air


Bahan: bonggol batang pisang kluthuk, adas pulosari
Cara membuat: bonggol pisang diparut untuk diambil airnya,
kemudian dicampur dengan bahan lainnya sampai merata.
Cara menggunakan: disaring dan diminum.

11. Telinga Bengkak


Bahan: Kulit pisang kustruk
Cara membuat: Kulit pisang dipanggang dan dalam keadaan
hangat-hangat diperas untuk diambil airnya.
Cara menggunakan: dioleskan pada bagian telinga yang bengkak.
12. Tenggorokan Bengkak
Bahan: Bonggol pisang kapok (kepok)
Cara membuat: Bonggol pisang diparut dan diperas untuk diambil
airnya.
Cara menggunakan: dipakai untuk kumur.

13. Disentri
Bahan: Bonggol pisang kluthuk
Cara membuat: diparut untuk diambil airnya sebanyak 1/2 gelas
Cara menggunakan: diminum 3 hari sekali

14. Diare (orang dewasa)


Bahan: buah pisang kapur mentah
Cara membuat: dibakar
Cara menggunakan: dimakan

15. Diare (Bayi)


Bahan: buah pisang kapok (kepok) mentah
Cara membuat: diiris-iris dan digoreng tanpa minyak
Cara menggunakan: dimakan oleh ibu yang sedang menyusui bayi
tersebut.

16. Amandel
Bahan: bonggol batang pisang
Cara membuat: diparut dan diperas untuk diambil airnya
Cara menggunakan: diminum.

17. Mencegah Infeksi


Bahan: getah pelepah daun pisang

Pisang merupakan produk buah terbesar di Indonesia, namun produksi pisang segar dalam satu
tandan hanya sisir pertama-ketiga yang laku dijual dan sisanya tidak memenuhi standar mutu
pisang segar. Penanganan pisang dalam bentuk olahan merupakan cara untuk meningkatkan
nilai tambah bagi pisang yang tidak memenuhi syarat tersebut. Untuk mengolah pisang
diperlukan teknologi proses dan alsin sesuai dengan bentuk olahannya. Alsin perajang dan
penepung telah banyak beredar dipasaran, namun dari segi hegienitasnya masih rendah. Balai
Besar Mektan telah melakukan pengembangan alsin tersebut di wilayah P4MI di Lotim.

Dari hasil uji lapang, kapasitas masing-masing alat perajang sebesar 30 kg/jam. Laju alat
pengering sebesar 14.9% sehingga hanya memerlukan 4 jam untuk setiap ditepung. Kehalusan
tepung sekitar 97.3% dapat melewati saringan mesh 80. Sedangkan hasil analisa ekonomi dari
ketiga alat tersebut memiliki R/C ratio sebesar 1.47, 1.50 dan 1.70 berturut-turut untuk alat
perajang, pengering dan penepung

Pisang dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu :

1. Pisang yang dimakan dalam bentuk segar, misalnya : pisang ambon, raja sere, raja bulu, susu,
seribu, dan emas.
2. Pisang yang dimakan setelah diolah terlebih dahulu, misalnya : pisang kepok, nangka, raja
siam, raja bandung, kapas, rotan, gajah, dan tanduk.

Pisang banyak mengandung protein yang kadarnya lebih tinggi daripada buah-buahan lainnya,
namun buah pisang mudah busuk. Untuk mencegah pembusukan dapat dilakukan pengawetan,
misalnya dalam bentuk keripik, dodol, sale, anggur, dan lain-lain.

Pemanfaatan Sebagai Bahan Sale Pisang

Sale pisang merupakan produk pisang yang dibuat dengan proses pengeringan dan pengasapan.
Sale dikenal mempunyai rasa dan aroma yang khas.

Sifat-sifat penting yang sangat menentukan mutu sale pisang adalah warna, rasa, bau,
kekenyalan, dan ketahanan simpannya. Sifat tersebut banyak dipengaruhi oleh cara pengolahan,
pengepakan, serta penyimpanan produknya. Sale yang dibuat selama ini sering kali mutunya
kurang baik terutama bila dibuat pada waktu musim hujan. Bila dibuat pada musim hujan perlu
dikeringkan dengan pengeringan buatan (dengan sistem tungju).

Seacara umum,ada 3 (tiga) cara pembuatan sale pisang, yaitu :

1. Cara tradisional dengan menggunakan asap kayu;


2. Cara pengasapan dengan menggunakan asap belerang;
3. Cara basah dengan menggunakan natrium bisulfit.

Proses pengasapan dengan menggunakan belerang berguna untuk :

1. Memucatkan pisang supaya diperoleh warna yang dikehendaki;


2. Mematikan mikroba (jamur, bakteri);
3. Mencegah perubahan warna.

Bahan-bahan

1. Buah pisang 36 kg
2. Belerang (untuk cara pengasapan) ½ gram (untuk 9 kg sale pisang)
3. Kayu bakar (untuk cara tradisional) secukupnya
4. Natrium bisulfit (untuk cara basah) 15 gram/liter air

Peralayan.

1. Lemari Asap modifikasi dari Blik Kerupuk


2. Pisau
3. Tampah (nyiru)
4. Rak penjemur
5. Panci
6. Baskom
7. Plastik (untuk pembungkus)
8. Lilin (untuk penutup pembungkus)
9. Sendok
10. Kayu bundar atau bambu (untuk memipihkan pisang)
11. Tungku atau kompor
12. Merang (jerami)

Cara Pembuatan dengan pengasapan

(dengan menggunakan asap belerang)

1. Kupas pisang yang telah tua dan matang lalu kerok sedikit bagaian luarnya agar bersih;
2. Letakkan pisang di atas tampah lalu masukkan ke dalam lemari pengasapan;
3. Bakar ½ gram belerang pada tungku atau kompor (di dalam lemari pengasapan) selama 2
jam. Lalu jemur di atas rak penjemuran yang beralaskan merang selama 1 (satu) hari. Sambil
dijemur sewaktu-waktu pisang dipipihkan (dipres) dengan kayu bundar atau bambu;
4. Teruskan penjemuran sampai 3 atau 4 hari hingga kadar airnya serendah mungkin;
5. Bungkus sale pisang yang telah dijemur dengan daun pisang kering. Masukkan ke dalam
plastik lalu tutup dengan lilin.

Catatan:

1. Sale pisang yang dihasilkan hanya mencapai 25 % atau seperempat bagian dari berat pisang
utuh (masih ada kulitnya). Jenis pisang yang sering dibuat sale adalah : pisang ambon, Untuk
keripik pisang manis dapat ditambahkan gula pasir halus pada keripik yang sudah digoreng.
2. Pemberian rasa pedas dapat dilakukan bersama-sama dengan pemberian gula halus

Catatan:

1. Sale pisang yang dihasilkan hanya mencapai 25 % atau seperempat bagian dari berat pisang
utuh (masih ada kulitnya). Jenis pisang yang sering dibuat sale adalah : pisang ambon, Untuk
keripik pisang manis dapat ditambahkan gula pasir halus pada keripik yang sudah digoreng.
2. Pemberian rasa pedas dapat dilakukan bersama-sama dengan pemberian gula halus.
3. Tulisan ini disusun untuk pembelajaran berbasis ICT Mulok Bioteknologi Bidang Tenoknogi
pengolahan, Kls. X SMA , Semester 1. Disusun dari berbagai sumber, Untuk kalangan sendiri.
Posted by DARWONO at 10:15 PM 0 comments
Email This BlogThis! Share to Twitter Share to Facebook Share to Google Buzz

Monday, October 4, 2010


SUMBER DAYA NABATI 6
Temu Hitam Curcuma aeruginosa Roxb

Selasih Sweet basil Ocimum basilicum L.


Selasihan Cinnamomum partenoxylon (Jack.) Meissn
Seledri celery Apium graveolens L.
Seligi Phyllanthus buxifolius Muell.Arg
Semanggi Gunung Oxalis corniculata Linn

Semanggi, semanggen, paku tapak itik Marsilea crenata Presl


Semboja Jepang Euphorbia plumerioides Teysm.Ex Hassk
Sembung Blumea balsamifera [L.] DC.
Sembung Kuwuk, rumput cuplikan Blumea lacera Dc
Sena Cassia angustifolia Vahl.
Senggang Itik Amaranthus lividus L.
Senggugu, srigugu, singgugu, buangkudu Clerodendron serratum (L.) Spr.
Sente Taro Alocasia macrorrhiza Schott
Senting Cassia laevigata Willd
Serdang, palem serdang Footstool palm Livistona rotundifolia
Pohon serut
Serut Streblus asper Lour
Sesawi Hitam, mustar hitam Black mustard Brassica nigra (L.) W.D.J. Koch SinonimSinapis
nigra L.
Siantan Ixora stricta Roxb.
Sidagori Cuban jute Sida rhombifolia L.
Siklok Agave attenuata
Simpur Pilipina Philippines simpoh Dillenia philippinensis Rolfe
Simpur, sempur (Sunda), junti (Jawa), porogum Chulta, Elephant apple, Hondapara tree, Indian
simpoh Dillenia indica L.
Singkong Karet Manihot glaziovii M.A.
Singkong, Ketela pohon, ubi kayu, [pohung, kasbi, sepe, boled, budin (Jawa)], sampeu (Sunda),
kaspe (Papua) Cassava, tapioca plant Manihot esculenta Crantz SinonimManihot utilissima
Pohl.
Sintok Cinnamomum sintok Bl.
Sinyo Nakal Sapphire Showers Duranta repens Auct.Non Jacq
Siprus Cyperus papyrus

Sirih Piper betle L.


Sirih Hias Peperomia sanderii
Sirih Hutan Piper caducibracteum C.DC
Sirih Merah Piper crocatum Ruiz & Pav.
Sirsak, nangka sabrang, nangka walanda Soursop Annona muricata L.
Soka Burning Love, Jungle flame Ixora coccinea L.
Som Jawa, ginseng jawa Talinum paniculatum Jacq Gaertn
Sosongkokan Rhoeo discolor
Sri Gading Cornstalk plant Dracaena fragrans var. massangeana
Sri Pagi morning glory, railway creeper Ipomoea cairica (L.) Sweet
Sri Rejeki Dieffenbachia seguine (Jacq.) Schott
Srikaya, sirkaya, sarikaya, atis Sugar Apple Annona squamosa L.
Srikonta Acacia arnesiana (L) Willd
Stepanot Ungu, mansoa Garlic vine, garlic creeper Pseudocalymma alliaceum (Lam.) Sandwith
Stroberi, strawberry garden strawberry Fragaria x ananassa

Suji Pleomele angustifolia N.E.Brown


Sukun breadfruit Artocarpus communis Forst
Supit Udang Parrot flower, parrot's beak Heliconia psittacorum L.
Suruhan Peperomia pellucida (L.) H.B.K
Susudu, sesuru, sudu-sudu Malayan splurge, milk bush Euphorbia antiquarum L.
Suweg Elephant foot yam Amorphophallus campanulatus Bl
Tabat Barito Ficus deltoidea Jack
Tagetes Patula French Marigold Tagetes patula Juss
Tahi Ayam, tembelekan, telekan lantana, shrub verbena Lantana camara L.
Taiwan Beauty Cuphea hyssopifolia H.B.K
Tali Putri Cassytha filiformis L.
Tampir Kidang Antidesma tomentosum Blume
Tanjung Spanish Cherry Mimusops elengi L.
Tapak Dara, rutu-rutu, kembang serdadu Madagascar periwinkle, rose periwinkle Catharanthus
roseus (L.) G. Don SinonimVinca rosea L.
Tapak Kuda, batata pantai (Manado), katang-katang (Bali), lalere (Bugis) beach morning glory
Ipomoea pes-caprae (L) Sweet
Tapak Liman Elephantopus scaber L.
Tatampayan Besar Ipomoea tuba (Schlecht.) G. Don
Tatarompetan Ipomoea trifida (H. B. K.) G. Don
Tebu Sugarcane, sugar cane Saccharum officinarum L.
Teh Tea Camellia sinensis (L.)O.K
Teh-tehan Acalypha siamensis Oliv. ex Gage
Teh-tehan Merah Acalypha microphylla L.
Tekawai Durio lowianus Scort. ex King
Tekelan, kirinyuh Jack in the bush Chromolaena odorata (L.) King & H.E. Robins
Teki nut grass Cyperus rotundus L.
Tembakau Nicotiana tabacuwi L.
Tembakau, mbako (Jawa), bako (Sunda) Tobacco Nicotiana tabacum L.
Tempuyung sow thistle Sonchus arvensis L.
Temu Giring Curcuma heyneana Val. & V
Temu Hitam Curcuma aeruginosa Roxb.
Temu Lawak, temulawak Curcuma xanthorrhiza Roxb.
Temu Putih Setwall, white turmeric Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe
Temu Putri Curcuma petiola Roxb.
Teratai Nymphaea nouchali Brum F
Teratai Kecil Nymphaea lotus
Teratai Merah red water lily Nymphaea rubra
Teratai Putih Nymphaea alba L.
Teratai Raksasa Victoria Amazonica Sowerby
Terubuk, tobu bunga, turubuk (Sunda), tebu endog (Jawa), delowako Saccharum edule Hassk
Terubuk, tobu bunga, turubuk (Sunda), tebu endog (Jawa), delowako Saccharum edule Hassk
Terung Belanda, terong belanda, terong madras Tree Tomato, tamarillo Cyphomandra betacea
Sendtn
Terung Dayak, terong dayak, terong asam Hairy-fruited eggplant Solanum ferox L.
Terung Ngor, terong ngor White Sparrow Solanum indicum L.
Terung Pipit, terong pipit, rimbang, cepokak, pokak (Jawa), takokak (Sunda) Solanum torvum
Swartz
Terung Siam, terong siam Solanum sanitwongsei L.
Terung Susu, terong susu Zombi Apple Solanum mammosum L.
Terung Teter, terong teter Solanum verbacifolium Set.W
Terung, terong Eggplant, aubergine, brinjal Solanum melongena L.
Thunbergia Alata black-eyed Susan vine Thunbergia alata Bojer ex Sims
Tikel Balung Vitis quandrangularis Wall.
Tomat Tomato, garden tomato Solanum lycopersicum L.
Trengguli Cassia fistula L.
Tricolor Tricolor dracaena, red-margined dracaena Dracaena marginata var. tricolor
Turi Sesban tree Sesbania grandiflora Pers

Ubi Jalar, ketela, ketela rambat, telo rambat (Jawa), patatas (Papua), mantang (Sunda) Sweet
potato Ipomoea batatas Poir
Ubi Kelapa, uwi (Jawa), huwi (Sunda) Water yam, white yam Dioscorea alata L.
Umyung, Daun beludru Gynura aurantiaca O C
Urang Aring, goman, kremak janten Eclipta alba Hassk. SinonimEclipta prostrata (L.) L.
Uyah-uyahan Ficus quersifolia Roxb

Violces African Violet Saintpaulia ionantha Wendl.

Wangkal, weru, kihiyang Tall albizia Albizia procera (Roxb.) Benth


Wartel Acacia decurrens Willd.
Waru Gombong Hibiscus similis Bl
Waru Gunung, tisuk (Sunda) largeleaf rosemallow Hibiscus macrophyllus Roxb. ex Hornem
Waru Landak Hibiscus mutabilis L.
Waru Lengis sea hibiscus, mahoe Hibiscus tiliaceus L.
Widosari Ipomoea digitata L.
Wijaya Kusuma, wijayakusuma, ratu malam Queen of the night, orchid cacti, ric rac cactus,
moon cactus Epiphyllum oxypetalum
Wijen Sesame Sesamum indicum L.
Wild Radish jointed charlock Raphanus raphanistrum L.
Wora-wari Gantung Hibiscus schizopetalus (Mast.)Hook.F
Wortel Carrot Daucus carota L.

Yellow Saraca Yellow saraca Saraca thaipingensis Cantley ex Prain


Yute Jawa Kenaf Hibiscus cannabinus L.

Zebrina, rumput belang Wandering jew, zebrina Zebrina pendula Schnizl SinonimTradescantia
zebrina Hort ex Bosse
Posted by DARWONO at 3:30 AM 1 comments
Email This BlogThis! Share to Twitter Share to Facebook Share to Google Buzz

SUMBER DAYA NABATI 4


Keji Beling (Indonesia), Strobilanthes crispus BI (latin)

Kedawung, peundeuy (Sunda) Sataw Parkia javanica (Lam.) Merr. SinonimParkia roxburghii G.
Don.Parkia timoriana (DC.) Merr.
Kedinding Albizia leppecioides
Kedondong, kadongdong (Sunda) Ambarella, golden apple, otaheite apple Spondias dulcis Forst.
Kedongdong Laut Nothopanax fruticosum Miq
Keji Beling Strobilanthes crispus Bl
Kelapa, nyiur, kalapa (Snd), krambil (Jw), Coconut Cocos nucifera L.
Keledang Artocarpus lancifolius Roxb.
Kelor, limaran (Jawa) Moringa, ben-oil tree, clarifier tree, drumstick tree Moringa oleifera Lam
Kemang, binjai Mangifera caesia Jack. ex Wall.

Kemangi, surawung (Sunda), lampes Holy basil Ocimum sanctum L.


Kembang Anting-anting Honeysuckle Fuchsia Fuchsia speciosa Hort
Kembang Kecrutan, Kiengsrot (Sunda) African tulip tree Spathodea campanulata Beauv.
Kembang Kecrutan, Kiengsrot (Sunda) African tulip tree Spathodea campanulata Beauv.
Kembang Kertas, Kembang ratna Zinnia Zinnia elegans Jacq.
Kembang Kuning, kasia emas Cassia surattensis Burm,F
Kembang Merak, merakan (Jawa), patra kembala (Sunda), perak kegel (Madura), bunga kacang
(Manado) peacock flower Caesalpinia pulcherrima (L.) Swartz
Kembang Rekisi Canarium asperum Benth.
Kembang Sepatu Hibiscus rosa-sinensis L.
Kembang Sungsang Glory lily Gloriosa superba
Kembang Telang Butterfly pea Clitoria ternatea L.
Kembang Telang Butterfly pea Clitoria ternatea L.
Kemekes Piper caninum Bl.
Kemiri, kemling (Lampung), muncang (Snd) Candlenut, candleberry Aleurites moluccana (L.)
Willd
Kemukus Cubeb pepper Piper cubeba L.F

Kemuning, kamuning (Sunda), sukik Orange jessamine Murraya paniculata L. Jack


SinonimChalcas exotica (L.) MillspChalcas paniculata L.Murraya exotica L.
Kenanga, jelaprang Ylang-ylang Cananga odorata (Lamk.) Hook. SinonimCanangium odoratum
(Lamk.) Hook.
Kenari Ambon Canarium amboinense Hoch.
Kenari Babi Kenari BabiCanarium decumanum Gaerth.
Kenari Jawa Java almond Canarium commune L.
Kencur Hutan Green ripple peacock ginger Kaempferia elegans (Wall.) Baker

Kencur, cikur (Snd) Kaempferia galanga L.


Kendayaan Bauhinia malabarica
Kengkeng Acacia rugata (L.) Merr.
Kenikir, curing Cosmos caudatus Kunth.
Kentang Potato, white potato Solanum tuberosum L.
Kentang Jawa Coleus tuberosus Benth
Kepuh Java Olive Sterculia foetida L.
Kersen, talok (Jawa), keres Jamaica Cherry Muntingia calabura L.
Kesumba, sumba keling (Jawa), galinggem (Sunda) taluka (Ambon), parada (Bugis) Lipstick
Tree Bixa orellana L.
Terminalia cattapa L, Ketapang
Ketapang Brazil, biola cantik Fiddleleaf fig Ficus lyrata Warb. SinonimFicus pandurata Sander
Ketepeng Cina, ketepeng kebo Cassia alata L. SinonimSmilax macrocarpa Bl.
Ketepeng Kecil, Galenggang kecil Chinese senna, foetid cassia, Java bean, low senna, peanut
weed Cassia tora L.
Ketuma Giant Rambutan Nephelium cuspidatum Bl.
Ki Ciat Ficus grossularioides Burm. F.
Kiapu, ki apung, ki apu, kayu apu, kayu apung Nile cabbage, water lettuce Pistia stratiotes L.
Kibima Podocarpus blumei Endl.
Kigelia Sausage tree Kigelia africana (Lam.) Benth.
Kihujan Quickstick Gliricidia sepium (Jacq.) Kunth
Kikisa, sosa Cyperus javanicus Houtt.
Kilalayu Erioglossum rubiginosum
Kimalaka, kemloko Myrobalan Phyllanthus emblica L.
Kiputri, kayu cina Podocarpus neriifolius D. Don
Kiputri, kayu cina Podocarpus neriifolius D. Don
Kiseureuh, seuseureuhan (Sunda) Spiked pepper Piper aduncum L. SinonimPiper angustifolium
Piper celtidifolium Piper elongatum
Kiwi Golden Kiwi Fruit Actinidia chinensis
Klempatak, pradong Artocarpus fulvicortex Jarret

Kluwih, sumber polifenol

Kluwih, keluwih, kulur (Sunda) Seeded breadfruit Artocarpus camansi (Park.) Fsb
Kol Banda Pisonia alba
Kol Rabi Brassica napus L.
Kol Rabi, kol bunting Brassica caulorapa (DC.) Pasq. SinonimBrassica oleracea
Kolesom Talinum racemosum R.
Kongea Shower orchid Congea tomentosa Roxb.
Konyal, markisah konyal Passiflora ligularis A.Juss.
Kopi Coffea robusta Lindl.Ex De Will
Kopi arabian coffee Coffea arabica L.
Kopi Anjing Cynometra ramiflora L.
Kopo Syzygium cymosum (Lam.) DC. SinonimEugenia cymosa Lam.
Koroyot, tarutung, durian daun, durian rimba Kerantongan Durio oxleyanus Griff.
Kremah, daun kremak, [kremi, kremo, matean (Jawa)], tolod (Sunda) sessile joyweed
Alternanthera sessilis (L.) R. Br. ex D
Kremi Portulaca quadrifida L.
Krokot Cina Euphorbia prostata W.Ait
Krokot Cina Euphorbia prostata W.Ait
Kubis, kol head cabbage, wild cabbage Brassica oleracea var. capitata L.
Kucai Allium odorum L.
Kucai Jepang Japanese sedge, morrow's sedge Carex morrowii
Kucing-kucingan Indian copperleaf Acalypha indica L.
Kumis Kucing, kumis ucing, remujung (Jawa) Java tea Orthosiphon stamineus Benth.
SinonimOrthosiphon aristatus (Blume).
kumis kucing

Kunci Pepet Kaempferia angustifolia Rosc


Kunir Putih Kaempferia rotunda L.
Kunyit SinonimCurcuma domestica Val. Curcuma longa L.
Kunyit Mangga Curcuma mangga Val
Kunyit
Kunyit Merah Wine red plume, hidden ginger Curcuma rubescens Roxb.
Kuping Gajah Anthurium crystallinum Lindl.
Kuping Gajah Flamingo lily Anthurium andreanum var. album Linden
Kurma date palm Phoenix dactylifera L.
Kusu-kusu Sorghum nitidum var. (Vahl) Pers.
Kuweni, pakel (Jw), bembem, beeni (Madura) Kuwini, Kuini Mangifera odorata
Labu Kuning, labu merah, labu parang Butternut squash Cucurbita moschata Durch
Labu Manis Winter squash Cucurbita maxima Duchesne
Labu Manis, waluh Pumpkin Cucurbita pepo
Labu Siam, gondes, jipang, manisah, welok pipinola, chayote Sechium edule (Jacq.) Sw.
Lada, merica, mrico, pedes Black/White Pepper Piper nigrum L.
Laja Gowah Alpinia malaccensis (Burm.F.) Roxb
Landep, daun madu Barleria prionitis L.
Landik Barleria lupulina Lindl.
Langkap Arenga obtusifolia Merr.
Lasiandra Princess-flower, glory bush, lasiandra Tibouchina semidecandra Cogn.
Lempuyang Gajah Zingiber zerumbet Linn
Lempuyang Pahit Zingiber americana Bl
Lempuyang Wangi Zingiber aromaticum Val
Lengkuas Alpinia galanga (L.) Sw. SinonimLanguas galanga (L.) Stuntz
Lengkuas Merah red ginger Alpinia purpurata (Vieill.) K. Sch
Lidah Buaya Aloe Aloe ferox Miller
Lidah Buaya Aloe, Medicinal aloe Aloe vera L.
Lidah Mertua, sansevieria Sansevieria, snake plant, mother-in-law´s tongue Sansevieria
trifasciata Prain.
Lili Paris Spider plant Chlorophytum comosum var. vittatum (Thunb.) Baker
Lobak Raphanus sativus var. hortensis L.
Lokwat Loquat Eriobotrya japonica (Thunb.) Lindl.
Lontar, siwalan Wine Palm Borassus flabellifer
Luwingan Ficus hispida L.

Mahkota Dewa, simalakama Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl. SinonimPhaleria papuana


Mahkota Duri, pakis giwang, Crown-of-thorns Euphorbia milii Ch.Des Moulins
Mahoni West Indian mahogany Swietenia mahagoni (L.) Jacq.
Mahoni Honduras Honduras Mahogany Swietenia macrophylla King.
Majapahit, berenuk, berunuk calabash tree Crescentia cujete L.
Mangga Mangifera indica L.
Mangga Kasturi, mangga kalimantan Mangifera casturi Kosterm
Manggis Mangosteen Garcinia mangostana L.
Manggis Liar Seashore mangosteen Garcinia hombroniana Pierre
Mangkokan, cowekan Nothopanax scutellarium Merr.
Manis Jangan Cinnamomum verum J.S. Presl.
Manja Themeda gigantea
Manoa, menuwo Annona cherimola Mill.
Manung, manung (Amungme) Podocarpus brassii Pilger
Marakun, marakun (Amungme) Plantago aundensis van Royan
Markisah Besar Giant Granadilla Passiflora quadrangularis L.
Markisah, buah negeri, pasi Passion fruit Passiflora edulis Sims
Masoyi Cinnamomum massoia Schewc.
Matoa Fijian Longan Pometia pinnata J.R.& G.Forst
Mawar Apel Apple rose Rosa villosa
Mawar Apel Apple rose Rosa villosa
Mawar Venezuela Rose of Venezuela, Scarlet flame bean Brownea grandiceps Jacq.
Melati Arabian jasmine Jasminum sambac (L.) Ait.
Melati
Melati Gambir, poncosudo Star jasmine Jasminum pubescens Willd SinonimJasminum
multiflorum (Burrn. f.) Andr
Posted by DARWONO at 3:21 AM 0 comments
Email This BlogThis! Share to Twitter Share to Facebook Share to Google Buzz

Newer Posts Older Posts Home


Subscribe to: Posts (Atom)

AMERICAN DISCOVERY IN LEGEND

INGIN BERKUALITAS SEPERTI INTAN ?

TINGKATKAN SEMUA KECERDASN


MENGUBAH ARANG JADI INTAN

UNESCO

FLOWCHART PEMBUATAN SALE PISANG

THREE G (GOAL GETTING GAME)

FLOWCART PEASAPAN IKAN

PENGASAPAN

IBF
IMF

JEJAK LANGKAH

GURU GURU CALON MILYARDER : LET's JOIN US

About Blog Manager


DARWONO
Theory And Aplied Biotechnologi Teacher (INDONESIA)

View my complete profile

WHAT IS BIOTECHNOLOGI
BIOTECHNOLOGI : THE INVISIBLE REVOLUTION

DO MORE

DNA REPLICATION GAME

DNA REPLICATION PROCESS


DNA RECOMBINANT

BIOTECHNOLOGI AND GENE THERAPI

VISITORS
Textbook Deals

Blog Archive

• ▼ 2010 (18)
• ▼ October (12)
• PENGAWET PARABEN ITU MUTAGENIK ALIAS MENYEBABKAN M...
• PENYEMBUHAN KANKER/TUMOR DENGAN PRODUK
BIOTEKNOLOG...
• BEBERAPA CONTOH KANKER
• KANKER
• TEKNOLOGI PENGOLAHAN PISANG ASAP
• SUMBER DAYA NABATI 6
• SUMBER DAYA NABATI 4
• SUMBER DAYA NABATI 3
• SUMBER DAYA NABATI 2
• SUMBER DAYA NABATI 1
• SUMBER DAYA NABATI 5
• PENGAWETAN DAGING DENGAN DIASAPKAN
• ► September (2)
• IKAN ASAP MADE IN INDONESIA
• BIOTECHNOLOGY UNTUK KANKER REMAJA
• ► August (2)
• KANKER TULANG : MENGANCAM REMAJA USIA 10 - 20 TAH...
• PENGOLAHAN TELUR
• ► July (2)
• TEKNOLOGI PENGOLAHAN
• BIOTEKNOLOGI SMA - POWER POINT

Anda mungkin juga menyukai