KOSMETIK
ANTIOKSIDAN
Oleh
Dosen Pengampu
2020
1
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami ucapkan kehadiran AllahYang Maha Kuasa
karena atas rahmat dan ridah-Nya yang memberikan kekuatan dan kesempatan
kepada kami sehingga dapat menyelesaikan Makalah analisi bahan makanan,
minuman, dan Kosmetik yang berjudul antioksidan.
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karna itu kritik dan saran yang membangun agar
lebih baik kedepannya.
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan bagi
pembaca.
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Antioksidan alam telah lama diketahui menguntungkan untuk digunakan dalam
bahan pangan karena umumnya derajat toksisitasnya rendah (Cahyadi, 2006).
Selain itu adanya kekhawatiran akan kemungkinan efek samping yang belum
diketahui dari antioksidan sintetik menyebabkan antioksidan alami menjadi
alternatif yang sangat dibutuhkan (Rohdiana, 2001; Sunarni, 2005).
1.2 Tujuan.
1.Agar dapat Mengetahui Fungsi dan Manfaat dari Antioksidan
2. Mengetahui Sumber-Sumber Antioksidan.
3. Mengetahui dan mengerti tentang antioksidan
1
BAB II
LANDASAN TEORI
1
2.2 Macam-Macam Antioksidan
Antioksidan berdasarkan mekanisme reaksinya dibagi menjadi tiga macam,
yaitu antioksidan primer, antioksidan sekunder dan antioksidan tersier:
a. Antioksidan Primer:
Antioksidan primer merupakan zat atau senyawa yang dapat menghentikan
reaksi berantai pembentukan radikal bebas yang melepaskan hidrogen.
Antioksidan primer dapat berasal dari alam atau sintetis. Contoh antioksidan
primer adalah Butylated hidroxytoluene (BHT).Reaksi antioksidan primer terjadi
pemutusan rantai radikal bebas yang sangat reaktif, kemudian diubah menjadi
senyawa stabil atau tidak reaktif. Antioksidan ini dapat berperan sebagai donor
hidrogen atau CB-D (Chain breaking donor) dan dapat berperan sebagai akseptor
elektron atau CB-A (Chain breaking acceptor).
b. Antioksidan Sekunder:
Antioksiden sekunder disebut juga antioksidan eksogeneus atau non
enzimatis.Antioksidan ini menghambat pembentukan senyawa oksigen reatif
dengan carapengelatan metal, atau dirusak pembentukannya. Prinsip kerja sistem
antioksidan non enzimatis yaitu dengan cara memotong reaksi oksidasi berantai
dari radikal bebas atau dengan menangkap radikal tersebut, sehingga radikal bebas
tidak akan bereaksi dengan komponen seluler.9 Antioksidan sekunder di antaranya
adalah vitamin E, vitamin C, beta karoten, flavonoid, asam lipoat, asam urat,
bilirubin, melatonin dan sebagainya.
c. Antioksidan Tersier
Kelompok antioksidan tersier meliputi sistem enzim DNA-Repair dan
metionin sulfoksida reduktase. Enzim-enzim ini berperan dalam perbaikan
biomolekuler yang rusak akibat reaktivitas radikal bebas. Kerusakan DNA yang
terinduksi senyawa radikal bebas dicirikan oleh rusaknya Single dan Double
strand baik gugus non-basa maupun basa.
1
2.3 Fungsi Antioksidan yaitu :
1. memperkecil terjadinya proses oksidasi dari lemak dan minyak
2. memperkecil terjadinya proses kerusakan dalam makanan
3. memperpanjang masa pemakaian dalam industri makanan
4. meningkatkan stabilitas lemak yang terkandung dalam makanan serta
mencegah hilangnya kualitas sensori dan nutrisi.
1
Antioksidan Sintetis yang sering digunakan adalah Butil Hidroxyanisol
(BHA), Butil Hidroxy Toluen (BHT), dan tersier butil hydroxyquinolin
(TBHQ). Ketiga antioksidan tersebut umum diaplikasikan pada produk
makanan ringan, minyak goreng, mie instan, dan sebagainya. Dosis
penggunaannya sebagai BTP pada produk pangan merupakan hal yang
harus diperhatikan karena penggunaan yang melebihi batas dapat menjadi
racun dalam tubuh.
BAB III
1
PEMBAHASAN
BAB IV
1
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan.
1. Antioksidan adalah senyawa yang mampu mengatasi dampak negatik
oksidan dalam tubuh seperti kerusakan elemen vital sel tubuh. Antioksidan
tersebut kemudian berfungsi sebagai sistem pertahanan terhadap radikal
bebas, namun peningkatan produksi radikal bebas yang terbentuk akibat
faktor stress, radiasi UV, polusi udara dan lingkungan mengakibatkan
sistem pertahanan tersebut kurang memadai, sehingga diperlukan
tambahan antioksidan dari luar. Antioksidan di luar tubuh dapat diperoleh
dalam bentuk sintesis dan alami. Antioksidan sintetis seperti
buthylatedhydroxytoluene (BHT), buthylated hidroksianisol (BHA) dan
ters-butylhydroquinone (TBHQ) secara efektif dapat menghambat
oksidasi. Tetapi dalam jumlah yang sedikit. Jenis antioksidan ada dua
yaitu antioksidan alami dan antioksidan sintetik. Berdasarkan reaksi
mekanismenya antioksidan terdiri atas tiga yaitu antioksidan primer,
antioksidan tersier, dan antioksidan sekunder. Manfaat dari antioksidan
adalah memperkecil terjadinya proses oksidasi dari lemak dan minyak,
memperkecil terjadinya proses kerusakan dalam makanan, memperpanjang
masa pemakaian dalam industri makanan, meningkatkan stabilitas lemak
yang terkandung dalam makanan serta mencegah hilangnya kualitas
sensori dan nutrisi.
DAFTAR PUSTAKA
1
Karyadi, (1997). Kebutuhan Antioksidan Untuk Tubuh. Jakarta: Agro Media.
Rohdiana, (2005). Antioksidants: Manfaat Vitamin E dan C bagi kesehatan.
Yogyakarta: CV. Budi Utama.
Sadikin, (2001). Senyawa antioksidan sebagai penghambat radikal bebas.
Jakarta: Andi Publisher.
Winarsi, (2007). Definisi antioksidan sebagai penghambat Radikal Bebas.
Jakarta: CV. Budi Utama.
Yuslianti, R., (2018). Pengantar Radikal Bebas dan Antioksidan. Yogyakarta:
Penerbit Deepublish rup Penerbitan CV. Budi Utama.