Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS KELAYAKAN USAHA

Tugas Ini Disusun Guna Memenuhi Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis
Dosen Pengampu: Mutmainah Juniawati, M.E

Disusun Oleh Kelompok 5 :

1. Diah Ayu Ratnasari 1704100201


2. Firda Nurhabibah 1702100042
3. Leny Agustina 1704100218

KELAS A
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-
Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga makalah tentang
"Analis Aspek Sumber Daya Manusia” ini dapat selesai. Kemudian shalawat
beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah
memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat
di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Studi Kelayakan
Bisnis. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat
berbagai kekurangan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari
pembacanya.
Semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada pembacanya, serta
menambah wawasan dan memperdalam keimanan kita kepada sang pencipta.

Metro, 17 Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
C. Tujuan Penulisan................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Analisis Kelayakan...........................................................2
B. Tujuan Studi Kelayakan Usaha..........................................................2
C. Pihak-Pihak yang Berkepentingan dalam Penilaian Kelayakan
Usaha..................................................................................................4
D. Aspek-Aspek dalam Penilaian Kelayakan Usaha...............................6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan……….............................................................................12
B. Saran…………………………………………………………………12

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Merintis atau memulai sebuah usaha bukanlah hal yang mudah, tidak
semudah membalikkan telapak tangan. Perlu pertimbangan yang matang.
Selain pertimbangan modal, sasaran, peluang, calon wirausahawan juga perlu
menyiapkan mental. Karena hal terpenting dan yang paling mendasar yang
harus dimiliki oleh seorang wirausahawan yaitu mental berdagang atau
berwirausaha. Untuk itu, calon wirausahawan perlu berpikir matang-matang
menyusun strategi dan membuang rasa malu maupun was-was akan takut
gagal. Kegagalan merupakan salah satu resiko yang paling ditakuti oleh para
calon wirausahawan. Padahal, kita tidak akan pernah tahu usaha kita akan
gagal atau tidak sebelum kita mencoba. Dan kita tidak akan pernah merasakan
keberhasilan jika kita takut gagal. Ada sebuah pepatah yang mengatakan
bahwa kegagalan adalah kunci keberhasilan. 
Sebelum bisnis baru dimulai atau dikembangkan, harus diadakan
penelitian apakah bisnis yang akan dirintis atau dikembangkan
menguntungkan atau tidak. Bila menguntungkan, apakah keuntungan tersebut
memadai dan dapat diperoleh secara terus menerus dalam waktu yang lama?
Secara teknis, mungkin saja usaha tersebut layak untuk dilakukan, tetapi
secara ekonomis dan sosial, kemungkinan kurang memberikan manfaat. Untuk
itu, ada dua studi atau analisis yang dapat digunakan untuk mengetahui layak
atau tidaknya suatu bisnis untuk dimulai dan dikembangkan. Dalam hal ini
akan dipaparkan dalam makalah ini mengenai analisis penilaian kelayakan
usaha.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Analisis Kelayakan?
2. Apa Tujuan Studi Kelayakan Usaha?
3. Siapa Pihak-Pihak yang Berkepentingan dalam Penilaian Kelayakan
Usaha?
4. Apa Aspek-Aspek dalam Penilaian Kelayakan Usaha?

C. TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Pengertian Analisis Kelayakan.
2. Untuk Mengetahui Apa Tujuan Studi Kelayakan Usaha.
3. Untuk Mengetahui Siapa Pihak-Pihak yang Berkepentingan dalam
Penilaian Kelayakan Usaha.
4. Untuk Mengetahui Apa Aspek-Aspek dalam Penilaian Kelayakan
Usaha.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Analisis Kelayakan

Analisis kelayakan adalah usaha atau disebut juga feasibility study


adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh
dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha. Hasil analisis ini digunakan
sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan, apakah menerima
atau menolak dari suatu gagasan usaha.

Pengertian layak dalam penelitan ini adalah kemungkinan dari gagasan


suatu usaha yang akan dilaksanakan dapat memberikan manfaat dalam arti
finansial maupun sosial benefit. Dengan adanya analisis kelayakan ini
diharapkan resiko kegagalan dalam memasarkan produk dapat dihindari.1

1
Johan, Suwinto, Studi kelayakan pengembangan bisnis,Yogyakarta: Graha Ilmu,2011
Usaha yang akan dijalankan diharapkan dapat memberikan
penghasilan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Pencapaian tujuan
usaha harus memenuhi beberapa kriteria kelayakan usaha. Artinya, jika dilihat
dari segi bisnis, suatu usaha sebelum dijalankan harus dinilai pantas atau tidak
untuk dijalankan. Pantas artinya layak atau akan memberikan keuntungan dan
manfaat yang maksimal. Suatu kegiatan dapat dikatakan layak apabila dapat
memenuhi persyaratan tertentu. Untuk menentukan layak atau tidaknya suatu
usaha diperlukan perhitungan dan asumsi-asumsi sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa dari segi keuangan perusahaan ini layak untuk dijalankan.

Kelayakan artinya adalah penelitian yang dilakukan secara mendalam


bertujuan untuk menentukan apakah usaha yang dijalankan akan memberikan
manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya yang akan dikeluarkan.
Dengan kata lain, kelayakan dapat berartibahwa usaha yang dijalankan akan
memberikan keuntungan finansial dan non finansial sesuai dengan tujuan yang
mereka inginkan. 2

B. Tujuan Studi Kelayakan Usaha

Adapun Pokok Tujuan Kelayakan Usaha adalah :

a) Mengetahui tingkat keuntungan terhadap alternatif investasi.


b) Mengadakan penilaian terhadap alternatif investasi.
c) Menentukan prioritas investasi, sehingga dapat dihindari investasi yang
hanya memboroskan sumber daya.3

Ada lima tujuan lainnya pentingnya melakukan studi kelayakan usaha


yaitu:

1. Menghindari risiko kerugian

Dalam hal ini fungsi studi kelayakan adalah untuk meminimalkan


risiko yang tidak diinginkan, baik risiko yang dapat dikendalikan maupun
yang tidak dapat dikendalikan.

2. Memudahkan perencanaan

2
Kasmir, Kewirausahaan,Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2014
3
Umar, Husein. 2007. Studi Kelayakan Bisnis Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Ramalan tentang apa yang akan terjadi di masa yang akan datang,
dapat mempermudah dalam melakukan perencanaan. Perencanaan tersebut,
meliputi:

a) Berapa jumlah dana yang diperlukan


b) Kapan usaha akan dijalankan
c) Di mana lokasi usaha akan dibangun
d) Siapa yang akan melaksanakan
e) Bagaimana cara melaksanakannya
f) Berapa besar keuntungan yang akan diperoleh
g) Bagaimana cara mengawasinya jika terjadi penyimpangan4

3. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan

Rencana yang sudah disusun akan dijadikan acuan dalam mengerjakan


setiap tahap usaha, sehingga suatu pekerjaan dapat dilakukan secara sistematis
dan dapat tepat sasaran serta sesuai rencana.

4. Memudahkan pengawasan

Pengawasan ini perlu dilakukan agar tidak terjadi penyimpangan dari


rencana yang telah disusun.

5. Memudahkan pengendalian

Tujuan dari pengendalian ini adalah untuk mengendalikan pelaksanaan


pekerjaan yang melenceng, sehingga tujuan perusahaan akan tercapai.5

C. Pihak-Pihak Yang Berkepentingan Dalam Penilaian Kelayakan Usaha

1. Investor

Jika hasil studi kelayakan yang telah dibuat ternyata layak untuk
direalisasikan, pendanaan dapat mulai dicari dengan mencari investor atau
pemilik modal yang mau menanamkan modalnya. Bagi investor, hasil studi
kelayakan memiliki arti tersendiri, karena investor akan mempelajari laporan
4
Kasmir, Kewirausahaan,Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2014
5
Umar, Husein. 2007. Studi Kelayakan Bisnis Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
tersebut untuk memastikan keuntungan yang akan diperoleh serta jaminan
keselamatan atas modal yang akan ditanamkannya.

2. Lembaga keuangan

Jika modal perusahaan berasal dari dana pinjaman bank atau lembaga
keuangan lainnya, maka lembaga-lembaga tersebut akan berkepentingan
terhadap hasil studi kelayakan. Oleh karena itu, untuk usaha-usaha tertentu
pihak perbankan akan melakukan studi kelayakan terlebih dahulu secara
mendalam sebelum pinjaman dikucurkan kepada pihak peminjam.

3. Pemerintah

Bagi pemerintah pentingnya studi kelayakan adalah untuk meyakinkan


apakah usaha yang dijalankan akan memberikan manfaat, baik bagi
perekonomian secara umum maupun gaji masyarakat luas, seperti penyediaan
lapangan pekerjaan.6

4. Masyarakat luas

Bagi masyarakat luas, adanya bisnis akan memberikan manfaat seperti


tersedia lapangan kerja, baik bagi pekerja di sekitar likasi proyek maupun bagi
masyarakat lainnya. Manfaat lain adalah terbukanya wailayah tersebut dari
ketertutupan. Dengan adanya usaha akan memancing munculnya sarana dan
prasarana bagi masyarakat.

Proses dan Tahap Studi Kelayakan

1. Tahap Penemuan Ide atau Perumusan Gagasan

Dalam tahap ini wirausaha memiliki ide untuk merintis usaha barunya.
Ide tersebut kemudian dirumuskan dan diidentifikasi dalam bentuk pemikiran
dan kemungkinan-kemungkinan bisnis apa saja yang paling memberikan
peluang.7

2. Tahap Memformulasikan Tujuan

Dalam tahap ini dalah tahap perumusan visi dan misi

3. Tahap Analisis

6
Suryana. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat.

7
Fahmi, Irham. Dkk. 2010. Studi Kelayakan Bisnis Teori Dan Aplikasi. Cet-2.Bandung: Alfabeta.
Tahap ini merupakan tahap penelitian, yaitu proses sistematis yang
dilakukan untuk membuat suatu keputusan apakah bisnis tersebut layak
dilaksanakan atau tidak.

Adapun aspek-aspek yang diamati dan dicermati adalah:

a) Aspek Hukum
b) Aspek Pasar dan Pemasaran
c) Aspek Keuangan
d) Aspek Ekonomi Sosial
e) Aspek Lingkungan

4. Tahap Keputusan

Merupakan tahap akhir yang merupakan pembuatan keputusan untuk


melaksanakan atau tidak suatu bisnis.8

D. Aspek-aspek dalam Penilaian kelayakan usaha

Secara umum prioritas aspek-aspek yang perlu dilakukan dalam studi


kelayakan adalah:

1. Aspek Hukum

Dalam aspek ini yang akan dibahas adalah masalah kelengkapan dan
keabsahan dokumen perusahaan, mulai dari bentuk badan usaha sampai ijin-
ijin yang dimiliki. Kelengkapan dokumen sangat penting karena hal ini
merupakan dasar hukum yang harus dipegang, apabila di kemudian hari
timbul masalah.9

Dokumen yang diperlukan meliputi:

a) Akte Pendirian Perusahaan dari Notaris


b) Bentuk badan usaha, serta keabsahannya dan bentuk badan usaha tertentu,
seperti PT dan Yayasan harus disahkan oleh Departemen Kehakiman
c) Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
d) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

Di samping dokumen di atas, perusahaan juga perlu memiliki ijin-ijin


tertentu, yaitu

8
Fahmi, Irham. Dkk. 2010. Studi Kelayakan Bisnis Teori Dan Aplikasi. Cet-2.Bandung: Alfabeta.
9
Johan, Suwinto, Studi kelayakan pengembangan bisnis,Yogyakarta: Graha Ilmu,2011
a) Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP), diperoleh melalui Departemen
Perdagangan
b) Surat Ijin Usaha Industri (SIUI), diperoleh melalui Departemen
Perindustrian
c) Ijin domisili, diperoleh melalui kelurahan setempat
d) Ijin mendirikan bangunan (IMB), diperoleh melalui pemerintah daerah
setempat
e) Ijin gangguan, diperoleh melalui kelurahan setempat

Selain itu juga dibutuhkan beberapa dokumen penting lainnya, antara lain:

a) Bukti diri (KTP/SIM)


b) Sertifikat tanah
c) Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB)10

2. Aspek Pasar dan Pemasaran

Setiap usaha yang akan dijalankan harus memiliki pasar yang jelas.
Dalam aspek pasar dan pemasaran, hal-hal yang perlu dijabarkan adalah;

a) Ada-tidaknya pasar (konsumen)


b) Seberapa besar pasar yang ada
c) Peta kondisi pesaing, terutama untuk produk yang sejenis
d) Perilaku konsumen
e) Strategi yang dijalankan untuk memenangkan persaingan dan merebut
pasar yang ada.11

Dalam penentuan pasar ada beberapa kriteria pasar yang harus diukur
untuk mempermudah penentuan pasar sasaran, yaitu :

a) Pasar potensial adalah sekumpulan konsumen yang menyatakan tingkat


minat yang memadai terhadap penawaran pasar.
b) Pasar tersedia adalah sekumpulan konsumen yang mempunyai minat,
pendapatan, akses dan kualifikasi untuk penawaran pasar tertentu.
c) Pasar sasaran (pasar terlayani) adalah bagian dari pasar tersedia yang akan
dimasuki oleh perusahaan berdasarkan pada kesiapan dan kebijakan

10
Johan, Suwinto, Studi kelayakan pengembangan bisnis,Yogyakarta: Graha Ilmu,2011

11
Kasmir, Kewirausahaan,Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2014
perusahaan. Dalam menentukan pasar tersebut maka akan dilakukan survei
terhadap populasi yang telah ditentukan.12

Berikut teori dalam pemilihan populasi, metode sampling, juga penetapan


jumlah sampling dalam penelitian :

a. Memilih Populasi Survei

Survei digunakan untuk memprediksi permintaan sebagai dasar untuk


membuat keputusan finansial. Dalam memilih populasi survei dengan tingkat
akurasi dan representasi tertentu dari fakta keseluruhan dengan pertimbangan
teknik, waktu, dan biaya maka dilakukan teknik sampling yang disebabkan
banyaknya objek yang harus diteliti.

b. Metode Sampling

Dalam garis besarnya terdapat dua macam metode sampling, yaitu :

1. Probability Sampling, dimana setiap unsur dalam populasi memiliki


kemungkinan dipilih yang sama besarnya. Terdiri dari Simple Random
Sampling, Proportionate Stratified Random Sampling, Disproportionate
Stratified Random Sampling, Systematic Sampling, Cluster Sampling,
Multistage Sampling.
2. Non Probability Sampling, dimana setiap unsur dalam populasi tidak
memiliki kemungkinan yang sama besar, karena tidak diketahui dan
dikenal populasi yang sebenarnya. Terdiri dari Convenience Sampling,
Judgment Sampling, Quota Sampling, dan Snowball Sampling.13

c. Ukuran Sampling

Ukuran sampel yang digunakan didasarkan pada jumlah minimum


ukuran sampel yang diperlukan, diperoleh dengan teknik perhitungan melalui
suatu rumusan matematis, serta ukuran sampel dalam suatu penelitian akan
mempengaruhi valid atau tidaknya suatu penelitian tersebut. Teori yang
dikemukakan oleh Gervitz dalam bukunya

3. Aspek Keuangan

12
Kasmir, Kewirausahaan,Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2014

13
Kasmir, Kewirausahaan,Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2014
Dalam aspek keuangan, hal-hal yang perlu digambarkan adalah jumlah
investasi, biaya-biaya dan pendapatan yang akan diperoleh. Besarnya investasi
berarti jumlah dana yang dibutuhkan, baik untuk modal investasi pembelian
aktiva tetap maupun modal kerja, selain itu juga biaya-biaya yang diperlukan
selama umur investasi dan pendapatan. Untuk dapat melakukan penilaian
investasi, maka sebuah perusahaan harus membuat laporan keuangan.14

4. Aspek Teknik/Operasi

Dalam aspek teknis atau operasi, hal-hal yang perlu digambarkan


adalah:

a) Lokasi usaha

Lokasi merupakan tempat melayani konsumen. Dengan demikian, maka


perlu dicari lokasi yang tepat sebagai tempat usaha

b) Penentuan layout/tata letak

Penentuan layout perlu dilakukan secara cermat dengan


mempertimbangkan faktor keamanan, kenyamanan, keindahan, efisiensi,
biaya, fleksibilitas. Kemudian layout juga harus memudahkan untuk
melakukan pemeliharaan ruangan atau gedung.15

c) Teknologi yang digunakan

Teknologi yang digunakan harus sesuai dengan perkembangan


teknologi saat ini dan yang akan datang, serta harus disesuaikan dengan luas
produksi, supaya tidak terjadi kelebihan kapasitas.

d) Volume produksi

Volume produksi harus relevan dengan potensi pasar dan prediksi


permintaan, sehingga tidak terjadi kelebihan atau kekurangan kapasitas.
Volume operasi yang berlebihan akan menimbulkan masalah dalam
penyimpanan, sedangkan volume produksi yang kurang akan menyebabkan
hilangnya pelanggan.

14
Suryana. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat.

15
Umar, Husein. 2007. Studi Kelayakan Bisnis Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Umar, Husein. 2007. Studi Kelayakan Bisnis Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.


e) Bahan baku dan bahan penolong

Bahan baku dan bahan penolong serta sumber daya yang diperlukan
harus cukup tersedia. Persediaan tersebut harus sesuai dengan volume
produksi.

f) Tenaga kerja

Meliputi jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dan kualifikasi yang


sesuai dengan pekerjaan yang ada agar penyelesaian pekerjaan bisa lebih
cepat, tepat dan hemat.16

5. Aspek Ekonomi Sosial

Dampak ekonomi meliputi:

a) Jumlah tenaga kerja yang tertampung, baik yang bekerja di pabrik maupun
masyarakat yang di luar pabrik
b) Peningkatan pendapatan masyarakat

Dampak sosial yang muncul akibat adanya usaha berupa tersedianya


sarana dan prasarana, antara lain:

 Pembangunan jalan
 Penerangan
 Sarana telepon
 Sarana air minum17

6. Aspek Dampak Lingkungan

a) Dampak terhadap air


b) Dampak terhadap tanah
c) Dampak terhadap udara
d) Dampak terhadap kesehatan manusia18

16

17
Fahmi, Irham. Dkk. 2010. Studi Kelayakan Bisnis Teori Dan Aplikasi. Cet-2.Bandung: Alfabeta.
18
Fahmi, Irham. Dkk. 2010. Studi Kelayakan Bisnis Teori Dan Aplikasi. Cet-2.Bandung: Alfabeta.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Analisis kelayakan usaha merupakan cara untuk mengetahui hal-hal


yang perlu diperhatikan dalam memulai suatu bisnis atau usaha. Dalam
memulai usaha banyak yang harus diperhatikan, mulai dari lokasi, barang
yang akan di gunakan untuk usaha, sasaran atau objek yang akan menerima
barang, dana yang yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha tersebut.
Sehingga perlunya studi kelayakan usaha.
Didalam melakukan usaha atau bisnis harus diperhatikan hal-hal yang
yang penting, antara lain: tujuan kelayakan usaha, pihak yang berkepentingan
seperti pemilik perusahaan, invester atau pemberi dana, masyarakat dan
pemerintah, serta perlunya mengetahui aspek-aspek mengenai kelayakan
usaha, yaitu : Aspek Sumber daya manusia, produksi, pemasaran, teknis,
keuangan, kemanfaatan barang, kesempatan kerja, manajamen, lingkungan,
social, ekonomi, dan politik. Agar nantinya dalam berwirausaha berjalan
lancer dan sesuai dengan target atau tujuan yang kita inginkan sehingga
menjadi wirausaha yang sukses.

B. SARAN

Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi seluruh


Mahasiswa khususnya para pembaca agar tergugah untuk terus
memperhatikan dalam memulai suatu bisnis atau usaha yang akan dijalankan,
dan dapat menambah pengetahuan bagi rekan-rekan mahasiswa. Demi
penyempurnaan makalah ini, Kami mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif.

DAFTAR PUSTAKA

Johan, Suwinto, Studi kelayakan pengembangan bisnis,Yogyakarta: Graha


Ilmu,2011
Kasmir, Kewirausahaan,Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2014
Rusdiana, A. 2014. KEWIRAUSAHAAN Teori dan Praktik. Bandung: CV Pustaka
Setia.
Suryana. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat.
Umar, Husein. 2007. Studi Kelayakan Bisnis Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Fahmi, Irham. Dkk. 2010. Studi Kelayakan Bisnis Teori Dan Aplikasi. Cet-
2.Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai