Kel.5 SKB
Kel.5 SKB
Tugas Ini Disusun Guna Memenuhi Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis
Dosen Pengampu: Mutmainah Juniawati, M.E
KELAS A
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-
Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga makalah tentang
"Analis Aspek Sumber Daya Manusia” ini dapat selesai. Kemudian shalawat
beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah
memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat
di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Studi Kelayakan
Bisnis. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat
berbagai kekurangan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari
pembacanya.
Semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada pembacanya, serta
menambah wawasan dan memperdalam keimanan kita kepada sang pencipta.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
C. Tujuan Penulisan................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Analisis Kelayakan...........................................................2
B. Tujuan Studi Kelayakan Usaha..........................................................2
C. Pihak-Pihak yang Berkepentingan dalam Penilaian Kelayakan
Usaha..................................................................................................4
D. Aspek-Aspek dalam Penilaian Kelayakan Usaha...............................6
A. Kesimpulan……….............................................................................12
B. Saran…………………………………………………………………12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Merintis atau memulai sebuah usaha bukanlah hal yang mudah, tidak
semudah membalikkan telapak tangan. Perlu pertimbangan yang matang.
Selain pertimbangan modal, sasaran, peluang, calon wirausahawan juga perlu
menyiapkan mental. Karena hal terpenting dan yang paling mendasar yang
harus dimiliki oleh seorang wirausahawan yaitu mental berdagang atau
berwirausaha. Untuk itu, calon wirausahawan perlu berpikir matang-matang
menyusun strategi dan membuang rasa malu maupun was-was akan takut
gagal. Kegagalan merupakan salah satu resiko yang paling ditakuti oleh para
calon wirausahawan. Padahal, kita tidak akan pernah tahu usaha kita akan
gagal atau tidak sebelum kita mencoba. Dan kita tidak akan pernah merasakan
keberhasilan jika kita takut gagal. Ada sebuah pepatah yang mengatakan
bahwa kegagalan adalah kunci keberhasilan.
Sebelum bisnis baru dimulai atau dikembangkan, harus diadakan
penelitian apakah bisnis yang akan dirintis atau dikembangkan
menguntungkan atau tidak. Bila menguntungkan, apakah keuntungan tersebut
memadai dan dapat diperoleh secara terus menerus dalam waktu yang lama?
Secara teknis, mungkin saja usaha tersebut layak untuk dilakukan, tetapi
secara ekonomis dan sosial, kemungkinan kurang memberikan manfaat. Untuk
itu, ada dua studi atau analisis yang dapat digunakan untuk mengetahui layak
atau tidaknya suatu bisnis untuk dimulai dan dikembangkan. Dalam hal ini
akan dipaparkan dalam makalah ini mengenai analisis penilaian kelayakan
usaha.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Analisis Kelayakan?
2. Apa Tujuan Studi Kelayakan Usaha?
3. Siapa Pihak-Pihak yang Berkepentingan dalam Penilaian Kelayakan
Usaha?
4. Apa Aspek-Aspek dalam Penilaian Kelayakan Usaha?
C. TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Pengertian Analisis Kelayakan.
2. Untuk Mengetahui Apa Tujuan Studi Kelayakan Usaha.
3. Untuk Mengetahui Siapa Pihak-Pihak yang Berkepentingan dalam
Penilaian Kelayakan Usaha.
4. Untuk Mengetahui Apa Aspek-Aspek dalam Penilaian Kelayakan
Usaha.
BAB II
PEMBAHASAN
1
Johan, Suwinto, Studi kelayakan pengembangan bisnis,Yogyakarta: Graha Ilmu,2011
Usaha yang akan dijalankan diharapkan dapat memberikan
penghasilan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Pencapaian tujuan
usaha harus memenuhi beberapa kriteria kelayakan usaha. Artinya, jika dilihat
dari segi bisnis, suatu usaha sebelum dijalankan harus dinilai pantas atau tidak
untuk dijalankan. Pantas artinya layak atau akan memberikan keuntungan dan
manfaat yang maksimal. Suatu kegiatan dapat dikatakan layak apabila dapat
memenuhi persyaratan tertentu. Untuk menentukan layak atau tidaknya suatu
usaha diperlukan perhitungan dan asumsi-asumsi sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa dari segi keuangan perusahaan ini layak untuk dijalankan.
2. Memudahkan perencanaan
2
Kasmir, Kewirausahaan,Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2014
3
Umar, Husein. 2007. Studi Kelayakan Bisnis Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Ramalan tentang apa yang akan terjadi di masa yang akan datang,
dapat mempermudah dalam melakukan perencanaan. Perencanaan tersebut,
meliputi:
4. Memudahkan pengawasan
5. Memudahkan pengendalian
1. Investor
Jika hasil studi kelayakan yang telah dibuat ternyata layak untuk
direalisasikan, pendanaan dapat mulai dicari dengan mencari investor atau
pemilik modal yang mau menanamkan modalnya. Bagi investor, hasil studi
kelayakan memiliki arti tersendiri, karena investor akan mempelajari laporan
4
Kasmir, Kewirausahaan,Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2014
5
Umar, Husein. 2007. Studi Kelayakan Bisnis Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
tersebut untuk memastikan keuntungan yang akan diperoleh serta jaminan
keselamatan atas modal yang akan ditanamkannya.
2. Lembaga keuangan
Jika modal perusahaan berasal dari dana pinjaman bank atau lembaga
keuangan lainnya, maka lembaga-lembaga tersebut akan berkepentingan
terhadap hasil studi kelayakan. Oleh karena itu, untuk usaha-usaha tertentu
pihak perbankan akan melakukan studi kelayakan terlebih dahulu secara
mendalam sebelum pinjaman dikucurkan kepada pihak peminjam.
3. Pemerintah
4. Masyarakat luas
Dalam tahap ini wirausaha memiliki ide untuk merintis usaha barunya.
Ide tersebut kemudian dirumuskan dan diidentifikasi dalam bentuk pemikiran
dan kemungkinan-kemungkinan bisnis apa saja yang paling memberikan
peluang.7
3. Tahap Analisis
6
Suryana. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat.
7
Fahmi, Irham. Dkk. 2010. Studi Kelayakan Bisnis Teori Dan Aplikasi. Cet-2.Bandung: Alfabeta.
Tahap ini merupakan tahap penelitian, yaitu proses sistematis yang
dilakukan untuk membuat suatu keputusan apakah bisnis tersebut layak
dilaksanakan atau tidak.
a) Aspek Hukum
b) Aspek Pasar dan Pemasaran
c) Aspek Keuangan
d) Aspek Ekonomi Sosial
e) Aspek Lingkungan
4. Tahap Keputusan
1. Aspek Hukum
Dalam aspek ini yang akan dibahas adalah masalah kelengkapan dan
keabsahan dokumen perusahaan, mulai dari bentuk badan usaha sampai ijin-
ijin yang dimiliki. Kelengkapan dokumen sangat penting karena hal ini
merupakan dasar hukum yang harus dipegang, apabila di kemudian hari
timbul masalah.9
8
Fahmi, Irham. Dkk. 2010. Studi Kelayakan Bisnis Teori Dan Aplikasi. Cet-2.Bandung: Alfabeta.
9
Johan, Suwinto, Studi kelayakan pengembangan bisnis,Yogyakarta: Graha Ilmu,2011
a) Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP), diperoleh melalui Departemen
Perdagangan
b) Surat Ijin Usaha Industri (SIUI), diperoleh melalui Departemen
Perindustrian
c) Ijin domisili, diperoleh melalui kelurahan setempat
d) Ijin mendirikan bangunan (IMB), diperoleh melalui pemerintah daerah
setempat
e) Ijin gangguan, diperoleh melalui kelurahan setempat
Selain itu juga dibutuhkan beberapa dokumen penting lainnya, antara lain:
Setiap usaha yang akan dijalankan harus memiliki pasar yang jelas.
Dalam aspek pasar dan pemasaran, hal-hal yang perlu dijabarkan adalah;
Dalam penentuan pasar ada beberapa kriteria pasar yang harus diukur
untuk mempermudah penentuan pasar sasaran, yaitu :
10
Johan, Suwinto, Studi kelayakan pengembangan bisnis,Yogyakarta: Graha Ilmu,2011
11
Kasmir, Kewirausahaan,Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2014
perusahaan. Dalam menentukan pasar tersebut maka akan dilakukan survei
terhadap populasi yang telah ditentukan.12
b. Metode Sampling
c. Ukuran Sampling
3. Aspek Keuangan
12
Kasmir, Kewirausahaan,Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2014
13
Kasmir, Kewirausahaan,Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2014
Dalam aspek keuangan, hal-hal yang perlu digambarkan adalah jumlah
investasi, biaya-biaya dan pendapatan yang akan diperoleh. Besarnya investasi
berarti jumlah dana yang dibutuhkan, baik untuk modal investasi pembelian
aktiva tetap maupun modal kerja, selain itu juga biaya-biaya yang diperlukan
selama umur investasi dan pendapatan. Untuk dapat melakukan penilaian
investasi, maka sebuah perusahaan harus membuat laporan keuangan.14
4. Aspek Teknik/Operasi
a) Lokasi usaha
d) Volume produksi
14
Suryana. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat.
15
Umar, Husein. 2007. Studi Kelayakan Bisnis Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Bahan baku dan bahan penolong serta sumber daya yang diperlukan
harus cukup tersedia. Persediaan tersebut harus sesuai dengan volume
produksi.
f) Tenaga kerja
a) Jumlah tenaga kerja yang tertampung, baik yang bekerja di pabrik maupun
masyarakat yang di luar pabrik
b) Peningkatan pendapatan masyarakat
Pembangunan jalan
Penerangan
Sarana telepon
Sarana air minum17
16
17
Fahmi, Irham. Dkk. 2010. Studi Kelayakan Bisnis Teori Dan Aplikasi. Cet-2.Bandung: Alfabeta.
18
Fahmi, Irham. Dkk. 2010. Studi Kelayakan Bisnis Teori Dan Aplikasi. Cet-2.Bandung: Alfabeta.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA