Anda di halaman 1dari 4

TUGAS SEJARAH INDONESIA

REVIEW SALAH SATU PERISTIWA SEBELUM KEMERDEKAAN

Putri Silvia Wardani


XI IPA 3 / 32
PERISTIWA RENGASDENGKLOK

A. Latar Belakang

Peristiwa Rengasdengklok merupakan peristiwa penculikan yang dilakukan


oleh sejumlah pemuda terhadap presiden dan wakil presiden pertama Indonesia.
Mereka adalah Ir Soekarno dan Drs. Moh Hatta yang dibawa ke Rengasdengklok
Karawang. Peristiwa tersebut dinamakan Peristiwa Rengasdengklok karena kejadian
terjadi di Rengasdengklok.

Kronologi peristiwa rengasdengklok bermula dari tanggal 14 Agustus 1945


dimana Hiro Hiti mengumumkan bahwa Jepang menyerah tanpa syarat pada sekutu.
Peristiwa tersebut terjadi setelah kota Hiroshima dan Nagasaki dibom atom oleh
Amerika Serikat. Berita kekalahan Jepang segera menyebar terutama pada para
pemuda yang bekerja di kantor Jepang.

Peristiwa Rengasdengklok disebabkan oleh adanya perbedaan pendapat antara


golongan tua dan golongan muda berkaitan dengan waktu yang tepat untuk
mengumandangkan Proklamasi kemerdekaan. Menurut pendapat golongan tua, untuk
memproklamasikan kemerdekaan, Indonesia harus menunggu waktu yang diberikan oleh
pemerintah Jepang sebab mereka telah memberikan janji kemerdekaan, sedangkan
menurut golongan muda, secepat mungkin dilaksanakan Proklamasi kemerdekaan dengan
memanfaatkan kekosongan kekuasaan atau vacuum of power.

B. Kronologis Peristiwa Rengasdengklok

Pada dini hari sekitar pukul 03.00 terjadi seperti yang golongan muda rencanakan.
Segera kelompok yang diberi tugas mengamankan Soekarno melaksanakan tugasnya.
Singgih meminta Bung Karno ikut kelompok Pemuda malam itu juga. Bung Karno tidak
menolak keingingan para pemuda dan minta agar Fatmawati, Guntur serta Moh. Hatta
ikut serta. Menjelang subuh (sekitar 04.00) tanggal 16 Agustus 1945 mereka segera
menuju Rengasdengklok. Perjalanan ke Rengasdengklok dengan pengawalan tentara Peta
dilakukan sesudah makan sahur, sebab waktu itu bulan Puasa.

Para pemuda memilih Rengasdengklok sebagai tempat membawa Soekarno dan


Moh. Hatta dengan pertimbangan bahwa daerah itu relatif aman. Hal itu karena ada
Daidan Peta di Rengasdengklok yang hubungannya sangat baik dengan Daidan Jakarta.

Para pemuda menyadari Soekarno dan Moh. Hatta adalah tokoh penting sehingga
keselamatannya harus dijaga. Jarak Rengasdengklok, sekitar 15 km dari Kedunggede,
Kerawang. Sesampainya di Rengasdengklok, Sukarno dan Rombongan ditempatkan di
rumah seorang keturunan Tionghoa Djiaw Kie Siong. Beliau adalah seorang petani kecil
keturunan Tionghoa yang merelakan rumahnya ditempati oleh para tokoh pergerakan
tersebut. Rumah Djiaw Kie Siong berlokasi di RT 001/09 Nomor 41 Desa
Rengasdengklok Utara, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Para pemuda berharap tanggal 16 Agustus 1945 itu Bung Karno dan Bung Hatta
bersedia menyatakan Proklamasi Kemerdekaan. Ternyata Sukarno tetap pada
pendiriannya. Soekarno tidak memenuhi ultimatum para pemuda yang menginginkan
proklamasi kemerdekaan tanggal 16 Agustus. Namun, para pemuda inipun tidak
memaksakan kehendak. Mereka mengamankan kedua tokoh itu agar bisa berdiskusi
secara lebih bebas, dan sedikit memberikan tekanan tanpa bermaksud menyakiti kedua
tokoh.

Pada 16 Agustus 1945 semestinya diadakan pertemuan PPKI di Jakarta, tetapi


Soekarno dan Moh. Hatta tidak ada di tempat. Ahmad Subarjo segera mencari kedua
tokoh tersebut. Setelah bertemu Yusuf Kunto dan kemudian Wekana terjadilah
kesepakatan, Ahmad Subarjo diantar ke Rengasdengklok oleh Yusuf Kunto. Mereka tiba
di Rengasdengklok pukul 17.30 WIB. Kemudian Ahmad Subarjo berbicara kepada para
pemuda dan memberikan jaminan, bahwa proklamasi akan dilaksanakan tanggal 17
Agustus sebelum pukul 12.00. Akhirnya Shodanco Subeno mewakili para pemuda
melepas Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan rombongan kembali ke Jakarta, maka
berakhirlah Peristiwa Rengasdengklok.
Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dirumuskan oleh Ir. Soekarno, Drs.
Moh. Hatta dan Ahmad Soebardjo di rumah Laksamana Tadashi Maeda dini hari tanggal
17 Agustus 1945

Akhirnya pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilaksanakan di


kediaman Ir. Soekarno yaitu di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta. Pada hari Jumat,
17 Agustus 1945 pukul 10.00 dibacakanlah Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
oleh Soekarno dan kemudian disambung dengan pidato singkat tanpa teks. Bendera
Merah Putih yang dijahit oleh Ibu Fatmawati dikibarkan olah seorang prajurit PETA,
Latief Hendraningrat yang dibantu oleh Soehoed. Setelah bendera berkibar, hadirin
menyanyikan lagu Indonesia Raya secara bersama-sama.

Anda mungkin juga menyukai