Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH VARIABEL LAJU UMPAN DAN LAJU RECYCLE PADA PROSES LEACHING Na2ZrO3

DENGAN LARUTAN HCl DALAM


REAKTOR ALIR TANGKI BERPENGADUK SERI
BEKTI PALUPI
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada saat ini, sumber daya alam pasir zirkon diolah menjadi beberapa

produk zirkonium yang dimanfaatkan untuk keperluan berbagai industri, seperti

industri keramik, industri gelas, industri logam dan industri nuklir. Menurut Selby

(2007), pemanfaatan zirkon pada industri keramik digunakan sebagai opacifier

dalam pembuatan ubin lantai dan dinding, peralatan sanitasi, dan peralatan makan.

Persentase zirkon untuk pembuatan ubin sekitar 85% dan sisanya dimanfaatkan

untuk pembuatan peralatan sanitasi dan peralatan makan. Dalam industri logam,

zirkon dimanfaatkan sebagai bahan pengecoran logam. Pemilihan penggunaan

zirkon ini dikarenakan beberapa sifat yang dimilikinya yaitu konduktivitas termal

rendah, titik lebur tinggi, tidak mudah cair pada leburan metal maupun logam

campuran, serta membentuk permukaan halus pada lapisan metal maupun logam

campuran. Penggunaan zirkon dalam industri gelas yaitu untuk pembuatan CRT

(Cathode Ray Tube). Zirkon dalam CRT ini berfungsi untuk menyerap sinar-X

serta meningkatkan kekuatan dan kekerasan kaca. Dalam industri nuklir, zirkon

dimanfaatkan untuk bahan pembuatan struktur reaktor nuklir dan kelongsong

bahan bakar nuklir. Pemilihan zirkon ini dikarenakan beberapa sifat yang

dimilikinya yaitu tampang serapan neutron yang rendah (0,18 barn), tahan

terhadap korosi yang terutama dibutuhkan sebagai pembuatan bahan struktur STR

(Submarine Thermal Reactor), serta sifat mekanik yang dibutuhkan pada bahan

1
PENGARUH VARIABEL LAJU UMPAN DAN LAJU RECYCLE PADA PROSES LEACHING Na2ZrO3
DENGAN LARUTAN HCl DALAM
REAKTOR ALIR TANGKI BERPENGADUK SERI
BEKTI PALUPI
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

struktur reaktor seperti keuletan dan kekuatan pada suhu operasi yang tinggi

(Manhique, 2003).

Zirkonium banyak terdapat dalam mineral seperti pasir zirkon dan

baddeleyit, serta sebagian kecil terdapat dalam tanah jarang (rare earth), senotim,

monazit, dan ilmenit (Amer, 2006; Hofmann dkk., 2000). Keberadaan potensi

pasir zirkon di Indonesia yang memungkinkan untuk dilakukan proses eksplorasi,

eksploitasi, dan produksi terdapat di daerah kepulauan Riau, Bangka-Belitung,

dan pulau Kalimantan (Hidayanti dan Sudarto, 2010). Deposit pasir zirkon yang

cukup besar terdapat di Kalimantan Tengah yaitu sekitar 5.410.484.720 ton (Raja

dkk., 2007). Peta potensi zirkon di Indonesia dapat dilihat dalam Gambar 1.1

(Poernomo, 2012).

Gambar 1.1 Peta Potensi Zirkon di Indonesia

Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM No.7 tahun 2012 tentang

peningkatan nilai tambah mineral melalui kegiatan pengolahan dan pemurnian

mineral mensyaratkan batasan produk minimum untuk dijual ke luar negeri

2
PENGARUH VARIABEL LAJU UMPAN DAN LAJU RECYCLE PADA PROSES LEACHING Na2ZrO3
DENGAN LARUTAN HCl DALAM
REAKTOR ALIR TANGKI BERPENGADUK SERI
BEKTI PALUPI
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

terhadap produk zirkonia (ZrO2 + Hf) dengan kadar lebih dari 99%, maka ekspor

pasir zirkon ke luar negeri seperti yang telah terjadi selama ini dapat dikurangi

secara signifikan. Peraturan tersebut juga diperkuat dengan Surat Direktoral

Jenderal Bea dan Cukai dalam surat nomor S-377/BC/2012 tanggal 4 Mei 2012

tentang pelarangan ekspor raw material ke luar negeri. Oleh karena itu, pasir

zirkon perlu diproses untuk mendapatkan berbagai produk zirkonium sehingga

nilai tambahnya lebih tinggi daripada dijual langsung dalam bentuk pasir zirkon.

Untuk mendapatkan berbagai macam produk zirkonium, pasir zirkon

diolah melalui beberapa tahapan. Menurut Kwela (2006), salah satu metode

pengolahan pasir zirkon adalah peleburan dengan soda kaustik berlebihan. Pada

proses ini, pasir zirkon dilebur menggunakan soda kaustik yang dilakukan pada

temperatur 650oC, dengan reaksi seperti dalam Persamaan (1.1) sebagai berikut :

ZrSiO4  4 NaOH  Na2 ZrO3  Na2 SiO3  2H 2O  (1.1)

Hasil leburan dihaluskan dan dilarutkan dengan air, sehingga natrium silikat larut

dalam air. Natrium zirkonat dihidrolisis dengan air menjadi natrium hidroksida

terlarut dan zirkonia hidrous tak larut. Fasa larutan dipisahkan dari padatan

dengan proses filtrasi. Proses peleburan dengan soda kaustik berlebihan terdiri

dari 3 metode. Metode 1, zirkonia hidrous dikeringkan secara sederhana menjadi

zirkonia. Metode 2, zirkonia hidrous di-leaching dengan asam klorida sehingga

menghasilkan zirkonium oksiklorid ( ZrOCl2 .8H2O ), dilanjutkan dengan proses

pengeringan dan kalsinasi yang menghasilkan zirkonia. Metode 3, zirkonia

hidrous mula-mula didijesti dengan asam klorida membentuk zirkonil klorida dan

3
PENGARUH VARIABEL LAJU UMPAN DAN LAJU RECYCLE PADA PROSES LEACHING Na2ZrO3
DENGAN LARUTAN HCl DALAM
REAKTOR ALIR TANGKI BERPENGADUK SERI
BEKTI PALUPI
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

beberapa senyawa radioaktif klorida terlarut. Zirkonil klorida dikristalisasi dengan

penambahan asam sulfat sehingga terbentuk Acid Zirconium Sulphate Trihydrate

(AZST). Endapan AZST dicuci untuk menghilangkan klorida terlarut dan

senyawa radioaktif klorida. Selanjutnya, AZST dikalsinasi untuk menghasilkan

zirkonia. Diagram proses peleburan dengan soda kaustik berlebihan dapat dilihat

pada Gambar 1.2 (Kwela, 2006):

Gambar 1.2 Proses Peleburan Pasir Zirkon dengan Soda Kaustik Berlebihan

4
PENGARUH VARIABEL LAJU UMPAN DAN LAJU RECYCLE PADA PROSES LEACHING Na2ZrO3
DENGAN LARUTAN HCl DALAM
REAKTOR ALIR TANGKI BERPENGADUK SERI
BEKTI PALUPI
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Tuyen dkk. (2007) melakukan percobaan pengolahan pasir zirkon di

Vietnam melalui beberapa tahapan proses yaitu proses peleburan, leaching dengan

air, leaching dengan HCl, pengendapan Zirconium Basic Sulphate (ZBS),

konversi ke ZrO  OH 2 , pelarutan, kristalisasi dan kalsinasi seperti pada Gambar

1.3. Peleburan pasir zirkon dengan NaOH dilakukan pada temperatur 600-700oC.

Kemudian Na2 ZrO3 yang terbentuk dari proses peleburan pasir zirkon diambil

dengan cara melarutkan pengotor-pengotor seperti sisa NaOH , Na2 SiO3 , NaAlO2

dengan air. Proses leaching dengan air dilakukan 5 kali, sehingga pengotor-

pengotornya hilang. Setelah di-leaching dengan air, Na2 ZrO3 dikeringkan pada

temperatur 105oC selama 4 jam. Setelah itu, dilakukan leaching Na2 ZrO3 dengan

HCl 20-30% pada temperatur 90-100oC, sehingga diperoleh ZrOCl2 . Selanjutnya,

ZrOCl2 diendapkan dengan H2 SO4 pekat menjadi Zr5O8  SO4 2 .15H 2O yang

disebut ZBS. ZBS yang diperoleh kemudian dikonversi menjadi zirkonium

hidroksida menggunakan NH4OH 10% dengan temperatur 70-80oC, kecepatan

pengadukan 150 rpm, waktu reaksi 1,5 jam dan dilakukan sebanyak 5 kali.

Zirkonium hidroksida yang diperoleh di-leaching menggunakan HCl dengan

temperatur 70-80oC, kecepatan pengadukan 150 rpm, dan waktu reaksi 30 menit

sehingga diperoleh Zirconium Oxychloride (ZOC) yang kemudian dikristalisasi.

5
PENGARUH VARIABEL LAJU UMPAN DAN LAJU RECYCLE PADA PROSES LEACHING Na2ZrO3
DENGAN LARUTAN HCl DALAM
REAKTOR ALIR TANGKI BERPENGADUK SERI
BEKTI PALUPI
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Pasir zirkon + Dekomposisi alkali


NaOH + H2O Rasio pasir zirkon/NaOH = 1/1,2
T= 700 oC; t = 2 jam

Leaching Na2ZrO3 Larutan Na2SiO3,


H2O dengan air NaOH, NaAlO2,
Na6Th(CO)3, dll.

Pengeringan Na2ZrO3,
T= 105 oC, t = 3-4 jam

parameter yang digunakan adalah


Serbuk Na2ZrO3
laju recycle/laju umpan serta ukuran
dan distribusi serbuk

Leaching Na2ZrO3 dengan HCl 30%, diperoleh


HCl NaCl, H2O
ZrOCl2

(NH4)2SO4, NaOH Pengendapan Zr5O8(SO4)2.H2O

Menghilangkan
H 2O Leaching Zr5O8(SO4)2.H2O
HCl, Fe+3, Ti+4,U+6,Th+4

NH4OH Konversi Zr5O8(SO4)2.H2O menjadi ZrO(OH)2

Leaching ZrO(OH)2 Menghilangkan


H 2O
NH4OH, SO4-2

Leaching ZrO(OH)2 untuk memperoleh ZrOCl2


HCl
murni

Kristalisasi ZrOCl2.H2O

HCl Sentrifugasi ZrOCl2.H2O

Gambar 1.3 Diagram Alir Pengolahan Zirkon

6
PENGARUH VARIABEL LAJU UMPAN DAN LAJU RECYCLE PADA PROSES LEACHING Na2ZrO3
DENGAN LARUTAN HCl DALAM
REAKTOR ALIR TANGKI BERPENGADUK SERI
BEKTI PALUPI
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Tahapan proses pengolahan pasir zirkon yang akan ditinjau pada penelitian

ini adalah proses leaching dengan HCl, dengan reaksi pada Persamaan (1.2)

sebagai berikut:

Na2 ZrO3( s )  4HCl(l )  ZrOCl2(l )  2 NaCl(l )  2H 2O(l )

A(s) + 4B(l) C(l) + 2D(l) + 2E(l) (1.2)

Proses leaching dengan HCl ini dilakukan dengan menggunakan reaktor leaching

bertipe Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) yang dioperasikan secara

kontinyu dan dilakukan proses recycle. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

pengaruh perubahan laju umpan dan laju recycle pada proses leaching Na2ZrO3

dengan HCl dan untuk memperoleh pemodelan reaktor leaching yang berfungsi

untuk validasi alat yang sudah dirancang oleh BATAN sehingga alat tersebut

dapat diaplikasikan untuk proses leaching pasir zirkon.

1.2. Keaslian Penelitian

Proses leaching melibatkan dua fasa yang berbeda yaitu fasa padat

Na2 ZrO3 dan fasa cair HCl . Penelitian tentang leaching Na2ZrO3 dengan HCl

telah dilakukan oleh beberapa peneliti yang dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Keaslian penelitian ini terletak pada penyusunan neraca massa dengan

menggunakan persamaan model probabilitas ukuran dan distribusi serbuk

Na2ZrO3. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perubahan laju

umpan dan laju recycle terhadap keberhasilan proses leaching dengan menghitung

seberapa banyak recovery Zr yang dihasilkan dengan mengamati konsentrasi Zr

dalam ZrOCl2 .

7
PENGARUH VARIABEL LAJU UMPAN DAN LAJU RECYCLE PADA PROSES LEACHING Na2ZrO3
DENGAN LARUTAN HCl DALAM
REAKTOR ALIR TANGKI BERPENGADUK SERI
BEKTI PALUPI
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Tabel 1.1 Penelitian-Penelitian tentang Leaching Na2ZrO3 dengan HCl

No. Peneliti Topik Penelitian Hasil


1. Barawy Proses pemurnian pasir zirkon Pada penelitian ini
dkk. (2003) dengan alkali fusion yang salah dihasilkan konversi zirkonia
satu tahapan prosesnya adalah sebesar 91%.
leaching Na2ZrO3 dengan HCl
4M pada temperatur 90oC
dengan rasio Na2ZrO3:HCl =
2:15.
2. Tuyen dkk. Penyiapan ZOC (Zirconium Pada penelitian ini
(2007) Oxychloride) kualitas tinggi dari dihasilkan konversi lebih
zirkon di Vietnam yang dari 98% dan dapat
dilakukan melalui beberapa dikembangkan dalam skala
tahapan, salah satunya adalah besar.
leaching Na2ZrO3 dengan HCl
20-30% pada temperatur 90-
100oC.
3. Yamagata Pemurnian tingkat tinggi Berdasarkan hasil analisis
dkk. (2008) zirkonia dan serbuk silika menggunakan XRF
dengan proses basah didapatkan konversi
menggunakan metode alkali zirkonia sebesar 98,5%.
fusion. Pada penelitian ini proses
leaching Na2ZrO3 dengan HCl
8M pada temperatur 80oC.
4. Sulistyo Uji fungsi reaktor leaching Dari percobaan proses
dan natrium zirkonat secara kontinyu leaching secara kontinyu
Sunardjo yang dilakukan untuk dengan waktu 120 menit
(2011) mengambil unsur atau senyawa diperoleh konversi leaching
zirkon dengan menggunakan sebesar 66,24%.
40L larutan HCl 4N, laju umpan
HCl 222 ml/menit, serbuk
natrium zirkonat dengan kadar
48% Zr sebanyak 1667 gram
dengan laju umpan serbuk
7,407 gram/menit.
5. Setyadji Sintesis zirkonil klorida dari Proses leaching secara
dan Sari natrium zirkonat hasil proses kontinyu menggunakan
(2014) peleburan pasir zirkon. Salah RATB diperoleh konversi
satu tahapan prosesnya adalah ZOC kurang dari 70%.
leaching Na2ZrO3 dengan HCl
6N.

8
PENGARUH VARIABEL LAJU UMPAN DAN LAJU RECYCLE PADA PROSES LEACHING Na2ZrO3
DENGAN LARUTAN HCl DALAM
REAKTOR ALIR TANGKI BERPENGADUK SERI
BEKTI PALUPI
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

1.3. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Bagi ilmu pengetahuan, diharapkan dapat memberikan informasi

tentang pengaruh perubahan laju umpan dan laju recycle pada

proses leaching Na2ZrO3 dengan HCl serta memberikan informasi

tentang pemodelan untuk proses perancangan reaktor leaching

Na2ZrO3 menggunakan HCl dalam proses pengolahan pasir zirkon.

2. Bagi bangsa dan negara, diharapkan dapat membantu pemerintah

dalam proses pengolahan raw material khususnya pasir zirkon

menjadi berbagai produk zirkonium sehingga memiliki nilai

tambah (added value) saat diekspor.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan pada penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui pengaruh perubahan laju umpan dan laju

recycle pada proses leaching Na2ZrO3 dengan HCl .

2. Untuk mengetahui model probabilitas ukuran dan distribusi serbuk

Na2ZrO3 yang dapat digunakan dalam proses leaching Na2ZrO3

dengan HCl.

Anda mungkin juga menyukai