Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KELOMPOK 3
Praktikum : III
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN............................................................................1
2.3 Pembahasan.................................................................................11
3.2 Saran..........................................................................................13
Daftar Pustaka..................................................................................................14
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tinjauan Pustaka
2
bahan berpengaruh terhadap masa simpan. Kadar air yang tinggi
menyebabkan kerentanan terhadap aktifitas mikroba. Kandungan air
dalam ekstrak merupakan media tumbuhnya kapang dan jamur (Guntarti,
2015).
Penentuan kadar air dilakukan dengan memasukkan sampel dalam
oven pada suhu 105˚C selama 3 jam. Kemudian berat sampel ditimbang
kadar air dalam bahan dapat dihitungan dengan rumus :
Air yang terdapat dalam suatu bahan makanan terdapat dalam tiga bentuk:
3
merupakan pelerut zat-zat yang ada di dalam sel. Air yang ada dalam
bentuk ini masih tetap mempunyai sifat air bebas dan dapat
dikristalkan pada proses pembekuan. Ikatan antara air dengan kolloid
tersebut merupakan ikatan hidrogen.
3. Air yang dalam keadaan terikat kuat yaitu membentuk hidrat.
Ikatannya berifat ionik sehingga relatif sukar dihilangkan atau
diuapkan. Air ini tidak membeku meskipun pada suhu 0o F.
4
semua air sudah diuapkan. Cara ini relatif mudah dan murah.
Kelemahannya antara lain:
1. Bahan lain di samping air juga ikut menguap dan ikut hilang
bersama dengan uap misalnya alkohol, asam asetat, minyak atsiri,
dan lain-lain.
2. Dapat terjadi reaksi selama pemanasan yang menghasilkan air atau
zat mudah menguap lain. Contoh gula mengalami dekomposisi atau
karamelisasi, lemak mengalami oksidasi dan sebagainya.
3. Bahan yang mengandung bahan yang dapat mengikat air secara
kuat sulit melepaskan airnya meskipun sudah dipanaskan.
4. Metode Destilasi (Thermovolumetri)
1. Metode Khemis
1. Cara Titrasi Karl Ficher
2. Cara Kalsium Karbid
3. Cara Asetil Klorida
5
4. Metode Fisis
Ada beberapa cara penentuan kadar air cara fisis antara lain:
1.4 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui kadar air pada tepung terigu
dengan menggunakan metode oven biasa (pemanasan langsung ).
6
BAB II
ISI
Prinsip:
Cara Kerja:
7
Perhitungan:
W3
Kehilangan berat (gram) =
W2
W3
Persen kadar air (dry basis) = X 100 %Total padatan
W1
W2
(%) = x 100 %
W3
(Apriyanto dkk.,1989)
Prinsip:
(Apriyanto dkk.,1989)
Cara Kerja:
8
1. Timbang bahan padat yang telah dipotong-potong kecil
(dihaluskan) ± mengandung 2-5 ml air
2. Masukkan ke dalam labu distilasi,tambahkan ± 75-100 ml
pelarut yang sesuai.
3. Pasang labu distilasi pada alat distilasi dengan penampung
air.
4. Atur pemanasan distilasi sampai kira-kira 4 tetes pelarut
jatuh dari kondensor setiap detik.
5. Lanjutkan distilasi sampai semua air menguap dan air
dalam penampungan titak bertambah lagi ( ± 1 jam)
6. Baca volume air dan hitung % air dari berat sample.
(Sudarmadji dkk.,1989)
Perhitungan :
V
Persen kadar air =
W
(Apriyanto dkk.,1989)
Cara kerja :
1. Timbang sample 5 gram dengan alat Kett
2. Letakkan lampu dan thermometer sebelah kanan dan kiri
3. Letakkan sample yang telah ditimbang
4. Masukkan sample indicator timbangan menunjukkan nol
(0)
Perhitungan :
9
Berat sample setelah dikeringkan (gram) = W2
W3
Kehilangan berat (gram) =
W2
W3
Persen kadar air (dry basis) = X 100 %Total
W1
W2
padatan (%) = x 100 %
W3
Tepung terigu
Berat cawan + tutup = 31,2354 gram
Berat sample (tepung terigu ) = 5,009 gram
(Berat cawan + sample) sebelum pemanasan = 31.2354 + 5,009
= 36,2444 gram
Penimbangan: I = 35,7462 gram
II = 35,5461 gram
III = 35,5062 gram
IV = 35,5045 gram
Keterangan: W1 =Berat sample awal
W2 Berat sample akhir setelah pemanasan –berat
=
cawan kosong
W3 = Kehilangan berat
10
W3
% kadar air (dry basis) = x 100 %
W2
0,7399
= x 100 % = 17,22%
4,2961
W3
% kadar air (wet basis ) = x 100 %
W1
0,7399
= x 100 % = 14,77 %
5.009
W2
Total padatan (%) = x 100 %
W1
4,2961
= x 100 % = 85,76 %
5.009
2.2.2 Kett
1) Ket Analitik
2) Kett Manual
Sample :Beras
Suhu :75° C
2.3 Pembahasan
11
2.3.1 Metode Oven
Pada penetapan kadar air dengan metode oven bahan yang akan
diteliti tidak lagi dihancurkan karena sample sudah dalam bentuk
tepung,tetapi bila dalam bentuk padat,maka sample harus dihaluskan
terlebiih dahulu.Sebelumnya dilakukan pengeringan /pemanasan.Berat
awal cawan dan sample adalah 31,2354 gram dan 5,009 gram,jadi
beratnya 36,2444 gram.Namun setelah dilakukan pemanasan, untuk
pemanasan / pengeringan I= 35,7462 gram.Penimbangan II =35,5461
gram,penimbangan III =35,5062 gram, dan penimbangan IV =35,5045
gram(tepung terigu ).
12
Pengukuran dengan menggunakan metode ini dimulai dengan
memasukkan sample ke dalam sample holder.Sampel dalam sample holder
dimasukkan ke dalam testing clamber.Untuk mengetahui kadar air sample
tersebut tekan tuas testing clamber dan baca kadar air pada display.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Kadar air yang terdapat dalam tepung terigu pada metode oven yaitu :
% kadar air (dry basis ) = 17,22%
% kadar air (wet basis ) =14,77%
Total padatan =85,76 %
b. Kadar air yang terdapat dalam kacang hijau pada metode kett digital yaitu
3,5 %
3.2 Saran
13
tidak dikehatui kapan berhentinya sehingga dapat membuat selisih
penimbangan hingga 5 gram
sDAFTAR PUSTAKA
14
15