PENDAHULUAN
1
2
3
4
b. Mineralogis
c. Stratigrafis dan litologis
d. Struktur
e. Geokimia
f. Air tanah
Dalam pemetaan endapan bahan galian ini terbagi menjadi tiga jenis,
diantaranya ialah:
1. Pemetaan geologi yang merupakan kegiatan yang menginterpretasi dan
dapat menghasilkan berbagai jenis peta untuk berbagai macam tujuan
seperti halnya dalam memprediksi bencara longsor, gempa bumi, erupsi
gunung api, karakteristik sumberdaya mineral dan sebagainya. Dalam
pemetaan geologi ini hal yang pertama harus diketahui ialah susunan dan
komposisi batuan serta struktur geologi dengan data outcrop atau
singnkapan dipermukaan bumi ataupun yang berada di bawah
permukaan bumi. Data yang diambil dari singkapa tersebut diperoleh
dengan melakukakn pengukuran kedudukan batuan serta unsur struktur
geologi dengan menggunakan kompas geologi secara induksi dan
deduksi diatas peta.
2. Pemetaan permukaan yang merupakan peta yang menggambarkan dari
keadaan geologi dan pemineralan yang terjadi dipermuaan. Jenis dari
peta dapat berupa peta topografi.
3. Pemetaan bawah tanah yang merupakan peta degan menggambarkan
keadaa geologi dan pemineralan dari permukaan dan diagambarkan pada
paras atau level tertentu.
2.3 Pemercontoan
Pemerconto meruapan kegiatan dalam pengambilan sejumlah sebagian
kecil dari material ataupun bahan galian dari suatu populasi yag dapat berupa
gas, cairan, padatan atau tumbuhan yang mewakili sifat sidik dan kimia secara
keseluruhan dari populasi tersebut. Pemerconto juga dapat dikatakan berupa
bagian yang representatif atau satu bagian dari keseluruhan yang bisa
menggambarakan berbagai karakteristik dalam tujuan inspeksi atau menujukan
6
bukti bukti – bukti kualitas dari endapan bahan galian. Dalam pemerconto ini
terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi dalam kesalahan yang mungkin
terjadi dalam pengambil sampling, yaitu diantaranya :
1. Salting yang merupakan kegiatan dalam pengambilan sampling dengan
peningkatan kadar pada sampel yang diakibatka adanya material kadar
tinggi yang masuk dalam sampel tersebut.
2. Dilution yang merupakan suatu kegiatan dalam pengambilan sampling
dengan penurunan kadar akibat dari masuknya material pengotor ke
dalam suatu sampel tersebut.
3. Erratic high assay yang merupakan kegiatan dalam pengambilan
sampling yang kesalahannya terjadi akibat dari kesalahan dari penentuan
posisi ataupun letak dari kegiatan sampling yang tidak memperhatikan
kondisi geologi.
4. Kesalahan yang dilakukan dengan analisis yang dilakukan dengan secara
kimiawi atau hingga sampel yang tidak bisa diwakili.
8
9