Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pada era industri yang semakin berkembang pesat serta meningkatnya
tigkat kemajuan teknologi hal ini menjadikan banyaknya serta meningkatnya
permintaan terhadap bahan yang mampu menunjang seluruh kebutuhan
manusia terhadap keberlangsungan teknologi tersebut, pada saat ini
pertambangan adalah salah satu penghasil sumberdaya terbesar yang
mendukung tingkat kemajuan teknologi.
Dengan adanya suatu kehadiran industri pertambangan pada suatu
daerah niscaya akan membawa keajuan terhadap lingkungan yng ada
disekitarnya pemikiran demikian didasarkan pada pandangan bahwa usaha
perusahaan pertambangan merupakan agen perubahan sosial ekonomi bagi
masyarakat disekitar lokasi pertmabangan.
Untuk mendapatkan bahan galian tambang tentunya harus dilakukan
suatu upaya pencarian bahan gaian yang berkualitas,layak serta
menguntungkan, sehingga kegiatan pertambangan dapat dilakukan, pada
dasarnya Teknik eksplorasi yang baik mapu menjadi pondasi dasar utama
terhadap keberlangsungan kegiatan pertambangan.
Maka pada praktikum kali ini akan memepelajari semua hal yang
berkaitan dengan Teknik eksplorasi sehingga mampu menentukan dengan teliti
bagaimana lokasi, bentuk, dimensi, sebaran, kualitas, informasi mengenai
lingkungan hingga mampu mengestimasikan sumbedaya yang terkandung
didalamnya. Sehingga ilakukanya study kelayakan hingga penambangan
berlangsung.

1
2

1.2. Maksud dan Tujuan


Adapun maksuda dan tujuan dari dilakukanya praktikum Teknik
eksplorasi pada pertmuan kali ini adalah :
1.2.1. Maksud
Maksud dari laporan ini untuk memahami mengenai peta sebaran
endapan bahan galian
1.2.2. Tujuan
Tujuan dari laporan ini diantaranya :
1. Dapat mengetahuitujuan utama pemetaan endapan bahan galian
2. Dapat mengetahui tahapan dalam pemetaan endapan bahan galian.
3. Dapat mengetahui cara teknik pengambilan sampel.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pemetaan Endapan Bahan Galian


Dalam eksplorasi dilakukan terlebih dahulu pemetaan terhadap endapan
bahan galian. Pemetaan ini merupakan kegiatan yang dilakukan dalam
menunjang kegiatan eksplorasi untuk mengetahui suatu endapan bahan galian
yang dapat berupa lokasi, sebaran hingga dapat menentukan sumber daya dan
juga cadangan dari endapan bahan galian tersebut. Data – data dasar yang
harus didapatkan atau diketaui sebegai dasar dari pembuatan pemetaan
diantaranya :
1. Arah endapan bahan galian, yang dapat berupa mencari suatu endapan
bahan galian terlebih dahulu harus diketahui pengendapan atau
lingkungan yang terbentuk dalam endapan tersebut sehingga akan
menjadikan eksplorasi yang lebih efisien.
2. Asosiasi bijih atau bahan galian, yang merupakan suatu sifat dari batuan
yang memberikan penjelasan dalam lingkungan pengendapan bahan
galian seperti misalnya :
a. Batuan asam yang umumnya mengandung logam seperti tembaga
(Cu) serta emas (Au) dan lain - lain.
b. Batuan sedang atau intermediet yang umumnya mengandung logam
emas (Au) dan perak.
c. Batuan basa atau ultrabasa yang memberikan lingkungan
pengendapan yang baik untuk intan, kobal (Co). Platina (Pt) dan lain-
lain.
d. Batuan metamorf yang dimungkinkan ditemkan pada endappan
asbes, marmer dan lain-lain.
e. Batuan sedimen dengan menghasilkan asosiasi karbonat atau CaCO3
ataupun MnCO3 dengan terbentuknya endapan alluvial yang biasa
memberikan endapan bijih yang relatif terhadap pelapukan.
3. Petunjuk – petunjuk lain yang harus diperhatikan. Petunjuk ini seperti :
a. Fisiografis

3
4

b. Mineralogis
c. Stratigrafis dan litologis
d. Struktur
e. Geokimia
f. Air tanah
Dalam pemetaan endapan bahan galian ini terbagi menjadi tiga jenis,
diantaranya ialah:
1. Pemetaan geologi yang merupakan kegiatan yang menginterpretasi dan
dapat menghasilkan berbagai jenis peta untuk berbagai macam tujuan
seperti halnya dalam memprediksi bencara longsor, gempa bumi, erupsi
gunung api, karakteristik sumberdaya mineral dan sebagainya. Dalam
pemetaan geologi ini hal yang pertama harus diketahui ialah susunan dan
komposisi batuan serta struktur geologi dengan data outcrop atau
singnkapan dipermukaan bumi ataupun yang berada di bawah
permukaan bumi. Data yang diambil dari singkapa tersebut diperoleh
dengan melakukakn pengukuran kedudukan batuan serta unsur struktur
geologi dengan menggunakan kompas geologi secara induksi dan
deduksi diatas peta.
2. Pemetaan permukaan yang merupakan peta yang menggambarkan dari
keadaan geologi dan pemineralan yang terjadi dipermuaan. Jenis dari
peta dapat berupa peta topografi.
3. Pemetaan bawah tanah yang merupakan peta degan menggambarkan
keadaa geologi dan pemineralan dari permukaan dan diagambarkan pada
paras atau level tertentu.

2.2 Tahapan Pemetaan


Untuk melaukan pemetaan dalam suatu endapan bahan galian memiliki
tahapan – tahapan dalam pengerjaanya, diantarnya :
1. Persiapan yang merupakan apapun yang harus dilakukan pada tahap
persiapan dalam memetakan endapan bahan galian seperti :
a. Pengumpulan dan pengajian data sekunder
b. Pengkajian peta topografi, akses, morfologi, geologi dan lain-lain.
c. Pengkajian inderaja yang berupa penafsiran keadaan geologi seperti
batuan, struktur dan sebagainya.
5

d. Penentuan dari langkah – langkah dan kegiatan dari eksplorasi


pengukuran – pengukuran.
e. Penentuan metode eksplorasi.
f. Perencanaan dari sumberdaya manusia dan biaya.
2. Pemetaan yang dapat berupa :
a. Pemetaan dengan penentuan titik awal (triangulasi, titik permanen,
pengukuran GPS), lintasan pemetaan seperti sungai, pengukuran
lintasam, pengamtan singkapan dan bongkah serta pemercontohan.
b. Pengolahan data, yang berupa analisis laboratorium untuk kimia,
petrologi, mineragrafi, kemudian penyusunan peta dan penampang,
serta rekonstruksi dan penafsiran.
c. Penyusunan laporan yang berupa maksud, tujuan, uraian tentang
data serta kegiatan lapangan berupa kuantitas dan kualitas.
Pada tahapan pemetaan ini juga dapat dibedakan secara garis besar
yang berupa persiapan, penyelidikan lapangan, pengelolaan data dan
penyusunan laporan. Dalam tahapan persiapan yang merupakan kegiatan
dengan pengumpulan data secara sekunder seperti peta topografi serta geologi.
Pada tahapan penyelidikan lapangan dapat berupa penelusuran sungan yang
dijadikan sebgai lintasan dalam kegiatan pengamatan lapangan kemudian
dilakukan kegiatan sampling. Dalam kegiatan pengelolaan data dengan data
yang sudah diambil diolah agar menghasilkan output yang berupa informasi
contohnya analisis laboratorium, penyusunan peta serta pembuatan penampang
dengan data yang sudah ditafsirkan. Tahapan terakhir berupa penyusunan
laporan dengan berisi uraian tentang data dasar, kegiatan lapangan hingga
pengolahan data dan pembahasan hingga menarik kesimpulan dari kegiatan
pemetaan tersebut.

2.3 Pemercontoan
Pemerconto meruapan kegiatan dalam pengambilan sejumlah sebagian
kecil dari material ataupun bahan galian dari suatu populasi yag dapat berupa
gas, cairan, padatan atau tumbuhan yang mewakili sifat sidik dan kimia secara
keseluruhan dari populasi tersebut. Pemerconto juga dapat dikatakan berupa
bagian yang representatif atau satu bagian dari keseluruhan yang bisa
menggambarakan berbagai karakteristik dalam tujuan inspeksi atau menujukan
6

bukti bukti – bukti kualitas dari endapan bahan galian. Dalam pemerconto ini
terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi dalam kesalahan yang mungkin
terjadi dalam pengambil sampling, yaitu diantaranya :
1. Salting yang merupakan kegiatan dalam pengambilan sampling dengan
peningkatan kadar pada sampel yang diakibatka adanya material kadar
tinggi yang masuk dalam sampel tersebut.
2. Dilution yang merupakan suatu kegiatan dalam pengambilan sampling
dengan penurunan kadar akibat dari masuknya material pengotor ke
dalam suatu sampel tersebut.
3. Erratic high assay yang merupakan kegiatan dalam pengambilan
sampling yang kesalahannya terjadi akibat dari kesalahan dari penentuan
posisi ataupun letak dari kegiatan sampling yang tidak memperhatikan
kondisi geologi.
4. Kesalahan yang dilakukan dengan analisis yang dilakukan dengan secara
kimiawi atau hingga sampel yang tidak bisa diwakili.

2.4 Metode Pemercontoan


Pada umumnya dilakukannya pemercoontoan dilakukan dengan
pemilihan metode sampling yang perlu diperhatikan jenis karakteristiknya berupa
endapan yag akan diambil contohnya. Metode sampling ini dibedakan menjadi
beberapa metode diantaranya :
1. Bulk sampling atau conto ruah yang merupakan suatu metode sampling
dengan dilakukannya mengamblik material dalam jumlah atau volume
yang besar. Sehingga bulk sampling ini dilakukan untuk mengetahui
kadar pada suatu blok ataupun dalam bidang kerja dengan salah satu
yang dapat dikerjakannya ialah dengan membuat sumur uji.
2. Chip sampling yang merupakan metode dengan cara mengumpulkan
beberapa dari pecahan batuan ataupun rock chip yang akan dipecahkan
dengan melalui suatu jalur yang akan memotong zona dari mineralisasi
dengan menggunakan palu ataupun dengan menggunakan pahat. Dalam
alur sampling ini duikumpulkan dengan bidang horizontal.
3. Grab sampling yang merupaakan metode dengan teknik sampling dengan
cara mengambil sampling yang berukuran besar dari suatu material yang
7

mengandung mineralisasi dengan tingkat ketelitia sampling pada metode


ini mempunyai nilai yang cukup besar dalam ketelitiannya.
BAB III
KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan mengenai pemetaan sebaran endappan bahan


galian didapatkan kesimpulan berupa:
1. Adapun tujuan dari pemetaan endapan bahan galian adalah
mencariindikasi (kriteria dan indikasi geologi) endapan bahan galian,
menjejaki(memperkirakan) sebaran bahan galian (lateral dan vertikal)
Endapan bahan galian baik dari kadar maupun bentuk tubuhnya
dapatdiproyeksikan pada suatu bidang datar dengan skala tertentu atau
dipetakan.Pemetaan endapan bahan galian adalah pembuatan suatu
peta endapan bahangalian yang menggambarkan bentuk tubuh dari
endapan bahan galian, kadar yang terkandung, sebaran bahan galian,
kondisi geologi dan pemineralan padasuatu bidang datar dengan skala
tertentu.
2. Pada tahapan pemetaan ini juga dapat dibedakan secara garis besar
yang berupa persiapan, penyelidikan lapangan, pengelolaan data dan
penyusunan laporan. Dalam tahapan persiapan yang merupakan
kegiatan dengan pengumpulan data secara sekunder seperti peta
topografi serta geologi. Pada tahapan penyelidikan lapangan dapat
berupa penelusuran sungan yang dijadikan sebgai lintasan dalam
kegiatan pengamatan lapangan kemudian dilakukan kegiatan sampling.
Dalam kegiatan pengelolaan data dengan data yang sudah diambil diolah
agar menghasilkan output yang berupa informasi contohnya analisis
laboratorium, penyusunan peta serta pembuatan penampang dengan
data yang sudah ditafsirkan. Tahapan terakhir berupa penyusunan
laporan dengan berisi uraian tentang data dasar, kegiatan lapangan
hingga pengolahan data dan pembahasan hingga menarik kesimpulan
dari kegiatan pemetaan tersebut.
3. Pada umumnya dilakukannya pemercoontoan dilakukan dengan
pemilihan metode sampling yang perlu diperhatikan jenis karakteristiknya
berupa endapan yag akan diambil contohnya. Metode sampling ini

8
9

dibedakan menjadi beberapa metode diantaranya bulk sampling, chip


sampling dan grab sampling.

Anda mungkin juga menyukai