BAB I
PENDAHULUAN
2.1. Eksplorasi
Secara garis besar eksplorasi merupakan suatu penjelajahan serta
pencarian untuk menemukan sesuatu yang menjadi tujuan untuk didapatkan,
namun konsep tujuan eksplorasi yang sebenarnya pada kegiatan pertambangan
adalah untuk mendapatkan suatu jenis bahan galian secara rinci teliti dan teliti
tentang lokasi, bentuk, dimensi, sebaran,kualitas, informasi mengenai lingkungan
sampai dengan mengestimasikan berapa besar sumberdaya mineral yang
terdapat didalamnya sehingga pada akhimya dapat diestimasikan pula besar
cadangan, setelah dilakukan studikelaykan (diktat praktikum).
Eksplorasi Merupakan kegiatan yang dilakukan setelah prospeksi atau
setelah endapan bahan galian tersebut di temukan, dan bertujuan untuk
mengetahui, Ukuran, bentuk, kedudukan, sifat dan nilai dari endapan yang
kemu.dian dilakukan analisis/studi untuk mengetahui ekonomis dari suatu bahan
galian untuk menentukan kemungkinan dilakukannya penambangan (Peel dan
W.C. Peteers)
3
4
1. Tujuan eksplorasi
Tujuan utama eksploarsi adalah menemukan suatu bahan galian yang
diinginkan dan memiliki kualitas yang baik namun secara rinci tujuan
eksplorasi diantaranya adalah :
a. Mengeksplor serta menemukan suatu lokasi yang memiliki potensi
bahan galian atau terdapatnya suatu peinealan
b. Menginisiasi suatu kemenerusan bahan galian baik secara rateral
ataupun vertical
c. Untuk mendapatkan suatu gambaran terhadapa bahan bijih
d. Menentukan estimasi kualitas serta kuantitas endapan
e. Menentukan estimasi tingkat keekonomisan bahan galian atau
endapan.
2. Peraturan dan perundang – undangan eksplorasi di Indonesia
Di Indonesia suatu kegiatan eksplorasi dilandasai oleh undang undang
yang mengatur seluruh kegiatan eksplorasi serta hokum yang berlaku
terhadap kegiatan tersebut semua itu terdapat pada :
a. UU No. 23 Thn. 1997 ttg Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran
Negara Thn. 1997 No. 68 Tambahan Lembaran Negara 3699).
b. UU No. 4 Thn. 2009 tg Pertambangan Mineral dan Batubara.
c. PPMo.22 Th. 2010 t'g Wilayah Pertambangan.
d. PP No. 23 Thn. 2010 ttg Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan
Wieridan Batubard."
daerah yang luas dan yang paling penting adalah biaya yang dikeluarkan lebih
tidak banyak.
Adapun beberapa metode eksplorasi tidak langung diantaranya adalah
1. Metode Geokimia
Metode geokimia merupakan suatu pengukuran sistimatika terhadap satu
atau lebih unsur jejak (trace elements) pada batuan, tanah, stream, air
atau gas. Tujuannya untuk mencari anomali geokimia berupa konsentrasi
unsur-unsur yang kontras terhadap lingkungannya atau background
geokimia.
Eksplorasi geokimia khusus mengkonsentrasikan pada pengukuran
kelimpahan, distribusi, dan migrasi unsur unsur bijih atau unsur unsur
yang berhubungan erat dengan bijih, dengan tujuan mendeteksi endapan
bijih. Secara sederhana eksplorasi geokimia adalah pengukuran secara
sistematis satu atau lebih unsur jejak dalam batuan, tanah, sedimen
sungai aktif, vegetasi, air, atau gas untuk mendapatkan anomali geokimia
yaitu konsentrai abnormal dari unsur tertentu yang kontras terhadap
lingkungannya.
Sumber: eksplormine2015
Gambar 2.4.
8
menjadi sasaran utama dari kegiatan survei tinjau ini ialah menentukan
daerah – daerah cebakan mineralisasi kegiatan ini dilakukan secara tidak
langsung atau tidak menuju lapangan maka dari itu hasil dari survey tinjau
ini ialah sumberdaya hipotetik hingga tereka
2. Prospeksi Umum
Pada tahap prospeksi umum merupakan tahaplanjutan dari kegiatan
survei tinjau yang mana tahap ini bertujuan untuk lebih teliti pada daerah
yang diduga memiliki cebakan serta kandungan mineral yang sangat
berpotensi yang mana hal ang dilakukan adalah pemetaan geologi pada
singkapan namun tidak langsung pada lapangan melainkan melalui
kegiatan seperti geokimia dn geofisika, tujuan utamanya ialah
mengidentifikasi daerah – daerah yang benar – benar berpotensi memiliki
pemineralan.
3. Eksplorasi Umum
Pada tahap eksplorai umum ini merupakan tahapan yang dilakukan
secara langsung ditempat atau pada lokasi proses ini dilakukan untuk
menambah keyakinan terhadap bahan galian yang diteliti yang mana
metode yang digunakan ialah seperti pemboran, sumur uji, puritan, peta
yang digunakan memeiliki skala yang lebih kecil 1 : 10.000 sehingga
tujuan utama dari eksplorasi umum ini ialah untuk mendapatkan bentuk
sebaran bahan galian serta kualitas dan kuantitasnya dan tingkat
sumberdayanya adalah terunjuk
4. Eksplorasi Rinci
Pada kegiatan eksplorasi rinci ialah eksplorasi yang dilakukan dengan
penggambaran secara tiga dimensi terhadap bahan galian yang berada
dibawah permukan semua hasil ini didapatkan dari seluruh tahapan
kegiatan eksplorasi yang telah dilakukan peta yang dibuat pada tahap
ini memiliki skala yang lebih kecil lagi yaitu 1 : 5.000 hingga 1: 1000
sehingga keyakinan sumberdaya ini ialah terukur.
BAB III
KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan materi yang ditulis maka dapat diambl beberapa
kesimpulan diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Konsep dasar dari eksplorasi adalah mencari menemukan dan
menentukan menurut salah satu ahli Peel dan W.C. Peteers
menyebutkan pendapatnya bahwa eksplorasi merupakan kegiatan yang
dilakukan setelah prospeksi atau setelah endapan bahan galian tersebut
di temukan, dan bertujuan untuk mengetahui, Ukuran, bentuk,
kedudukan, sifat dan nilai dari endapan yang kemu.dian dilakukan
analisis/studi untuk mengetahui ekonomis dari suatu bahan galian untuk
menentukan kemungkinan dilakukannya penambangan
2. Metode eksplorasi memiliki dua metode yaitu metode tidak langsung dan
metode langsung yang menjadi pembeda antara keduaya adalah
pelaksanaanya yang dilakukan pada eksplorasi tidak langsung dilakukan
di luar lapangan contoh dari metode tidak langsung adalah metode
geokimia, geofisika dan juga pengindraan jarak jauh, sedangkan pada
eksplorasi langsung dilakuan berhubungan langsung dengan endapan
bahan galian dilapangan salah satu teknis yang dilakukan adalah
pemetaan singkapan, pemboran, tracking, dan pemercontoan
3. Tahapan eksplorasi harus dilakukan dengan tepat dan berurutan agar
mendapatkan hasil yang baik tahapan eksplorasi diatur oleh undang
undang pemerintah yang di keluarkan oleh mentri ESDM yang mana
tahapan eksplorasi ialah Survei tinjau, prospeksi umum, eksplorasi
umum, dan eksplorasi rinci.
10