Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Herpes Zoster
A. Definisi
Herpes zoster adalah radang kulit akut yang bersifat khas seperti gerombolan
vesikel unilateral, sesuai dengan dermatomanya (persyarafannya). Infeksi ini dialami
oleh seseorang yang tidak mempunyai kekebalan terhadap varicella (misalnya
seseorang yang sebelumnya tidak terinfeksi oleh varicella dalam bentuk cacar air).
(Smeitzer, Suzanne C.2001)
B. Etiologi
Herpes zoster disebabkan oleh virus varicella zoster . virus varicella zoster
terdiri dari kapsid berbentuk ikosahedral dengan diameter 100 nm. Kapsid tersusun
atas 162 sub unit protein–virion yang lengkap dengan diameternya 150–200 nm, dan
hanya virion yang terselubung yang bersifat infeksius. Infeksiositas virus ini dengan
cepat dihancurkan oleh bahan organic, deterjen, enzim proteolitik, panas dan suasana
Ph yang tinggi. Masa inkubasinya 14–21 hari.
C. Manisfestasi klinis
Penyakit ini dapat dideteksi dari gelaja gejala yang terjadi diantaranya:
Terasa deman, pilek, cepat merasa lelah.
Terasa nyeri sendi, sakit kepala dan pusing.
Rasa sakit seperti terbakar.
Kulit menjadi sensitif selama beberapa hari hingga satu minggu
Timbul bintik kecil kemerahan pada kulit.
D. Pencegahan
Untuk mencegah herper zoster, salah satu cara yang dapat ditempuh adalah
pemberian vaksinasi. Vaksin berfungsi untuk meningkatkan respon spesifik limfosit
sitotoksik terhadap virus tersebut pada pasien seropositif usia lanjut. Vaksin herpes
zoster dapat berupa virus herpes zoster yang telah dilemahkan atau komponen selular
virus tersebut yang berperan sebagai antigen. Penggunaan virus yang telah
dilemahkan telah terbukti dapat mencegah atau mengurangi risiko terkena penyakit
tersebut pada pasien yang rentan, yaitu orang lanjut usia dan penderita
imunokompeten, serta imunosupresi.
E. Alat Pelindung diri
Secara umum, seluruh jenis penyakit herpes dapat menular melalui kontak
langsung. Namun pada herpes zoster, seperti yang terjadi pada penyakit cacar
(chickenpox), proses penularan bisa melalui bersin, batuk, pakaian yang tercemar dan
sentuhan ke atas gelembung/lepuh yang pecah. Jadi alat pelindung diri yang bisa
digunakan adalah masker.
F. Fokus pengkajian di komunitas
G. Daftar pustaka
Djuanda, Adhi, dkk. 1993. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi ke Dua. Jakarta :
FKUI.
Harahap, Marwali.2000. Ilmu Penyakit Kulit. Hipokrates: Jakarta.
Nama : Kiki Alfiatur Rohmaniah