Anda di halaman 1dari 15

HUBUNGAN STATUS EKONOMI ORANGTUA DENGAN

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN


DI BAKI SUKOHARJO

NASKAH PUBLIKASI

Oleh:

ANITA PUTRI FATMAWATI


J210.090.125

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
HUBUNGAN STATUS EKONOMI ORANGTUA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BAKI SUKOHARJO
(ANITA PUTRI FATMAWATI)

HUBUNGAN STATUS EKONOMI ORANGTUA DENGAN PEMBERIAN


ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BAKI SUKOHARJO

Anita Putri Fatmawati*


Irdawati, S. Kep., M. Si. Med**
Agustaria, S.Kep., Ns**
Abstrak

Makanan terbaik bagi bayi yang baru lahir adalah Air Susu Ibu (ASI).
Pemberian ASI eksklusif dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah
status ekonomi orangtua. Status ekonomi adalah kedudukan seseorang atau
keluarga di masyarakat berdasarkan pendapatan per bulan. Status sosial ekonomi
juga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Tujuan penelitian ini
adalah mengetahui hubungan status ekonomi orangtua dengan pemberian ASI
Eksklusif pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Kecamatan Baki Sukoharjo. Jenis
Penelitian adalah penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif korelatif dengan
menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah ibu yang
memiliki bayi usia 0-2 tahun sebanyak 95 orang dengan teknik pengambilan
sampel menggunakan proportionate random sampling. Instrument penelitian
berupa kuesioner yaitu kuesioner status ekonomi orangtua dan kuesioner
pemberian ASI Eksklusif. Analisa deskriptif dilakukan dengan menggunakan
distribusi frekuensi dan prosentase, sedangkan analitik dilakukan menggunakan
uji statistic chi-square. Hasil penelitian diketahui non pemberian ASI Eksklusif
pada ibu dengan status ekonomi rendah lebih banyak dibandingkan ibu dengan
status ekonomi tinggi (p<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah Terdapat
hubungan yang signifikan antara status ekonomi orangtua dengan pemberian ASI
Eksklusif pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Kecamatan Baki Sukoharjo.

Kata kunci: bayi, ASI, status ekonomi, orangtua

1
HUBUNGAN STATUS EKONOMI ORANGTUA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BAKI SUKOHARJO
(ANITA PUTRI FATMAWATI)

STATUS OF ECONOMIC RELATIONS WITH PARENTS IN


EXCLUSIVE BREASTFEEDING BABY AGE 0-6 MONTHS IN BAKI
SUKOHARJO

Abstract

Best food for newborns is breast milk. Exclusive breastfeeding is influenced


by several factors, one of which is the economic status of the parents. Economic
status is the status of a person or family in the community based on earnings per
month. Socioeconomic status also affects the growth and development of children.
The purpose of this study was to determine the economic status of the parents'
relationship with exclusive breastfeeding in Infants Age 0-6 Months in District
Baki Sukoharjo. Type of research is descriptive quantitative research correlative
with cross sectional approach. The samples were mothers with babies aged 0-2
years as many as 95 people with the sampling technique using proportionate
random sampling. Research instrument in the form of questionnaires that parental
economic status questionnaires and questionnaires exclusive breastfeeding.
Descriptive analysis using frequency and percentage distributions, while the
analytical tests performed using the chi-square statistic. The survey results
revealed non exclusive breastfeeding in mothers with low socioeconomic status
more than women with higher socioeconomic status (p <0,05).CONCLUSIONS:
There is a significant relationship between parental economic status with
exclusive breastfeeding in Infants Age 0-6 Months in District Baki Sukoharjo.

Keywords: baby, breast milk, socio economic status, parents

2
HUBUNGAN STATUS EKONOMI ORANGTUA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BAKI SUKOHARJO
(ANITA PUTRI FATMAWATI)

yang ada pada tahun 2002 – 2003 bayi


PENDAHULUAN
dibawah usia 4 bulan yang diberikan
Latar Belakang ASI eksklusif hanya 55 %, pada bayi
Air Susu Ibu (ASI) merupakan usia 2 bulan hanya 64%, pada bayi
makanan yang paling sempurna, yang berumur 2-3 bulan hanya 46 % dan
kandungan gizinya sesuai untuk pada bayi berumur 4-5 bulan haya 14
kebutuhan bayi. Zat-zat gizi yang %. Dan berdasarkan hasil penelitian
berkualitas tinggi pada ASI banyak Ridwan Amirudin (2007), proporsi
sekali terdapat dalam kolostrum. pemberian ASI Eksklusif pada bayi
Kolostrum mengandung protein, kelompok usia 0 bulan sebesar 73,1 %,
vitamin A, karbohidrat dan lemak usia 1 bulan sebesar 55,5 %, usia 2
rendah. ASI juga mengandung asam bulan sebesar 43 %, usia 3 bulan
amino essensial yang sangat penting sebesar 36%, dan usia 4 bulan 16,7%
untuk meningkatkan jumlah sel otak (Amiruddin, 2007).
bayi yang berkaitan dengan Dari hasil studi pendahuluan
kecerdasan bayi (Depkes RI, 2005). yang dilakukan oleh peneliti
ASI diketahui mengandung zat didapatkan data tentang ibu yang
gizi yang paling sesuai untuk mempunyai status ekonomi yang
pertumbuhan dan perkembangan bayi, rendah di daerah Baki mempunyai
baik kualitas maupun kuantitasnya peluang lebih besar untuk memberikan
(Dewi, 2010). ASI Eksklusif dibanding ibu dengan
ekonomi yang tinggi bertambahnya
Banyak faktor yang pendapatan keluarga atau status sosial
menyebabkan angka kematian bayi, ekonomi yang tinggi serta lapangan
antara lain disebabkan sepsis, kelainan pekerjaan bagi perempuan.
bawaan, infeksi saluran pernafasan
atas serta lingkungan seperti keadaan Data dari puskesmas Baki, dari
geografis, dan faktor nutrisi. Angka angka kelahiran bayi yang mencapai
Kematian bayi yang cukup tinggi lebih dari 900 bayi pertahunnya,
dapat dihindari dengan pemberian ternyata baru 50,9% bayi yang diberi
ASI, banyak penelitian dilakukan, ASI ekslusif oleh ibunya. Padahal
teknologi canggih digunakan, namun target semestinya dari jumlah bayi
tindakan preventif yang paling ampuh yang lahir, 80% nya bisa mendapat
dilakukan untuk menyelamatkan bayi- ASI eksklusif dari ibunya.
bayi Indonesia adalah melakukan Tujuan Penelitian Diketahuinya
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan hubungan antara satus ekonomi
memberikan ASI eksklusif. orangtua dengan pemberian ASI
Menteri negara pemberdayaan Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di
perempuan di News Antara pada Kecamatan Baki Sukoharjo.
Peringatan Pekan Asi Sedunia tahun
2007, mengatakan: meskipun usaha LANDASAN TEORI
meningkatkan pemberian ASI sangat
gencar dilakukan, namun kesadaran Status Ekonomi
Status ekonomi adalah
masyarakat untuk pemberian ASI
kedudukan seseorang atau keluarga di
Eksklusif di Indonesia masih
masyarakat berdasarkan pendapatan
memprihatinkan, berdasarkan data

3
HUBUNGAN STATUS EKONOMI ORANGTUA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BAKI SUKOHARJO
(ANITA PUTRI FATMAWATI)

per bulan. Status ekonomi dapat dilihat Pengaruh status ekonomi orangtua
dari pendapatan yang disesuaikan dengan pemberian ASI
dengan harga barang pokok (Kartono, Pada kelompok yang
2006). mempunyai ekonomi yang rendah
mempunyai peluang lebih besar untuk
ASI Eksklusif memberikan ASI Eksklusif karena
Menurut World Health susu formula yang mahal
Organization(WHO), ASI Eksklusif menyebabkan hampir sebagian besar
adalah pemberian ASI saja pada bayi pendapatan keluarga hanya untuk
sampai usia 6 bulan tanpa tambahan membeli susu sehingga tidak
cairan ataupun makanan lain. mencukupi kebutuhan yang lain
Pemberian ASI eksklusif selama 6 dibanding ibu dengan ekonomi yang
bulan dianjurkan oleh pedoman tinggi. Bertambahnya pendapatan
internasional yang didasarkan pada keluarga atau status sosial ekonomi
bukti ilmiah tentang manfaat ASI baik yang tinggi serta lapangan pekerjaan
bagi bayi, ibu, maupun negara (Dewi, bagi perempuan, membuat orangtua
2012). berpikir untuk mengganti ASI mereka
dengan susu formula.
Manfaat ASI untuk bayi
Menurut Roesli (2000), manfaat
ASI yaitu: JENIS DAN RANCANGAN
a. ASI mengandung nutrisi yang PENELITIAN
optimal, baik kuantitas dan Penelitian ini menggunakan jenis
kualitasnya penelitian kuantitatif yang bersifat
b. ASI meningkatkan kesehatan deskriptif korelasi dengan tujuan untuk
bayi. mengetahui hubungan status ekonomi
c. ASI meningkatkan kecerdasan orangtua dengan pemberian ASI
bayi. Eksklusif. Penelitian ini menggunakan
d. ASI meningkatkan jalinan pendekatan cross sectional, yaitu suatu
kasih ibu-anak (bonding). penelitian yang dilakukan dengan cara
pendekatan, observasi atau
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengumpulan data sekaligus pada saat
pemberian ASI eksklusif yang sama (Notoatmodjo, 2010).
Dalam penelitian ini pengukuran
Menurut Lawrence Green dalam variabel dilakukan dengan pendekatan
Notoatmodjo (2007), pemberian ASI cross sectional. Populasi dalam
dipengaruhi oleh: pengetahuan dan penelitian ini adalah adalah ibu-ibu di
sikap masyarakat terhadap kesehatan, Baki yang memiliki anak usia 0-2
tradisi dan kepercayaan masyarakat tahun dengan populasi 1796 orang.
terhadap hal-hal yang berkaitan Sampel yang digunakan dalam
dengan kesehatan, sistem nilai yang penelitian ini adalah adalah ibu-ibu di
dianut masyarakat, tingkat pendidikan, Baki yang memiliki anak usia 0-2
tingkat sosial ekonomi, pekerjaan, tahun. Jumlah sampel penelitian ini
status kesehatan ibu, status kesehatan adalah 95 ibu-ibu di Baki yang
anak, dukungan suami dan sebagainya. memiliki anak usia 0-2 tahun.
Pengambilan sampel menggunakan

4
HUBUNGAN STATUS EKONOMI ORANGTUA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BAKI SUKOHARJO
(ANITA PUTRI FATMAWATI)

proportionate stratified random responden, wawancara yang


sampling (Notoatmodjo, 2005). meliputi data nama, umur,
tempat tinggal dan alamat
Metode Pengumpulan Data Bahan responden/sampel.
dan alat b. Data sekunder: yaitu data yang
Metode pengumpulan data diperoleh peneliti tidak secara
penelitian yang digunakan adalah langsung, mengenai data
kuesioner yaitu kuesioner tentang demografi yang diperoleh dari
kelompok pendukung dan kuesioner kantor desa, puskesmas atau
tingkat pengetahuan anggota tentang kecamatan.
ASI Eksklusif. 2. Sumber data
Sumber data berasal dari hasil
Jenis dan sumber data pengisian kuesioner status
1. Jenis data ekonomi orangtua dan kuesioner
a. Data primer : yaitu data yang pemberian ASI Eksklusif oleh
diperoleh peneliti melalui responden.
pengamatan dan wawancara
langsung dengan responden Teknik Analisa Data
yang meliputi pengamatan hasil Analisis data menggunakan uji Chi-
pengisisan kuesioner oleh Square
PENELITIAN
Karakteristik responden
1. Umur Responden
Distribusi responden menurut kelompok umur ibu-ibu yang mempunyai
bayi usia 0-2 tahun di kecamatan Baki Sukoharjo
Umur Frekuensi Presentase (%)
< 25 tahun 23 24,2 %
25-35 tahun 61 64,2 %
> 35 tahun 11 11,6 %
Total 95 100 %
Distribusi responden menurut (64,2%) dan distribusi terendah adalah
umur menunjukan proporsi terbesar berusia >35 tahun yaitu sebanyak 11
responden adalah berusia antara 25-35 responden (11,6 %).
tahun yaitu sebanyak 61 responden

2. Pendidikan Responden
Distribusi responden menurut tingkat pendidikan ibu-ibu yang mempunyai
bayi usia 0-2 tahun di kecamatan Baki Sukoharjo
Pendidikan Frekuensi Presentase (%)
SD 13 13,7 %
SMP 25 26,3 %
SMA 43 45,3%
D3 7 7,4%
S1 7 7,4%
Total 95 100 %

5
HUBUNGAN STATUS EKONOMI ORANGTUA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BAKI SUKOHARJO
(ANITA PUTRI FATMAWATI)

Distribusi responden menurut geogarfis kecamatan Baki yang sudah


tingkat pendidikan menunjukan termasuk dalam kawasan pedesaan
sebagian besar responden dengan pertumbuhan penduduk dan
berpendidikan SMA yaitu sebanyak 43 ekonomi yang pesat, membuat
responden (45,3%) dan distribusi penduduk mampu berfikir lebih maju
rendah adalah pendidikan D3 dan S1 dan mampu membiayai anaknya untuk
yaitu masing-masing sebanyak 7 pendidikan yang lebih baik.
responden (7,4%). Dibuktikan dengan banyaknya anggota
Karakterisik tingkat pengetahuan kelompok pendukung ibu yang
responden sebagian besar adalah SMA mayoritas telah menyelesaikan studi
yaitu sebanyak 13 responden. Letak SMA-nya.
3. Pekerjaan Responden
Distribusi responden menurut pekerjaan
Pekerjaan Frekuensi Presentase (%)
Ibu Rumah Tangga (IRT) 57 60,0 %
Swasta 23 24,2%
Buruh 6 6,3%
Guru 4 4,2%
Wiraswasta 5 5,3%
Total 95 100 %

Distribusi responden menurut memiliki waktu yang cukup untuk


pekerjaan menunjukan sebagian besar memberikan perhatian kepada
adalah ibu rumah tangga sebanyak 57 kesehatan anaknya.
responden (60%) dan distribusi ANALISA DATA
terendah adalah guru yaitu sebanyak 4 1. Analisa Univariat
responden (4,2%).
Status Ekonomi
Karakterisik pekerjaan
responden menunjukan sebagian besar Hasil jawaban responden terdiri dari 3
responden adalah ibu rumah tangga item jawaban yaitu: rendah untuk < 1
yaitu sebanyak 57 responden. Dimana juta, sedang untuk 1-1.999.000 dan
Ibu rumah tangga memiliki banyak tinggi untuk 2 juta ke atas. Hasil
waktu luang di rumahnya. Kondisi penelitian status ekonomi ditampilkan
tersebut menyebabkan responden dalam Tabel 5.
Tabel 5. Distribusi responden berdasarkan status ekonomi
Status Ekonomi Frekuensi Presentase (%)
Rendah 41 43,2%
Sedang 33 34,7%
Tinggi 21 22,1%
Total 95 100 %
Tabel 5 menunjukan bahwa dari sedangkan 21 responden (22,1%)
95 responden (100%), 41 responden memiliki status ekonomi tinggi. Status
(43,2%) memiliki status ekonomi ekonomi terendah terletak di Desa
rendah, 33 responden (34,7%) Kudu dan Siwal dengan prosentase
memiliki status ekonomi sedang, sebesar 75%; status ekonomi sedang

6
HUBUNGAN STATUS EKONOMI ORANGTUA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BAKI SUKOHARJO
(ANITA PUTRI FATMAWATI)

adalah Desa Bentakan dengan Pemberian ASI Eksklusif


prosentase 75% sedangkan status Hasil penelitian mengenai pemberian
ekonomi tertinggi di Desa Gentan ASI Eksklusif diperoleh setelah
dengan prosentase 71,42%. responden menjawab kuesioner
Faktor yang menyebabkan status sebanyak 3 pertanyaan. Hasil jawaban
ekonomi di kecamatan Baki rendah responden kemudian dikelompokan
adalah pendidikan ibu yang mayoritas dalam 2 kategori yaitu ya jika
SMA ke bawah, letak geografis daerah memberikan ASI eksklusif pada bayi
Baki, daerahnya agraris, pekerjaan ibu usia 0-6 bulan dan tidak jika tidak
yang mayoritas adalah ibu rumah memberikan ASI eksklusifsampai anak
tangga. usia 6 bulan. Hasil penelitian tingkat
pengetahuan responden ditampilkan
dalam Tabel 6.
Tabel 6. Distribusi responden berdasarkan pemberian ASI Eksklusif

Pemberian ASI Frekuensi Presentase


(%)

Tidak 62 65,3 %
Ya 33 34,7%

Total 95 100 %
Tabel 6 menunjukan bahwa dari 2. Analisis Bivariat
95 responden (100%), 62 responden Analisis bivariat bertujuan untuk
(65,3%) tidak memberikan ASI secara mengetahui hubungan status ekonomi
eksklusif, 33 responden (34,7%) orangtua dengan pemberian ASI
memberikan ASI secara eksklusif. eksklusif. Untuk mengetahui analisis
Untuk pemberian ASI eksklusif tersebut dilakukan dengan uji statistik
tertinggi terdapat di Desa Gedongan Chi-Square dengan SPSS For
dengan prosentase 57,14%, sedangkan Windows 16.0. Selengkapnya hasil
untuk non ASI eksklusif tertinggi analisis bivariat hubungan kelompok
terdapat di Desa Gentan dan Duwet pendukung dengan tingkat
yaitu 85,71%. pengetahuan anggota tentang ASI
eksklusif adalah sebagai berikut:
Tabel 7.Tabel silang status ekonomi orangtua dengan pemberian ASI eksklusif
Status Pemberian ASI Eksklusif Jumlah
Ekonomi Tidak Ya
Rendah 31 (32,7%) 10 (10,5%) 41 (43,2%)
Sedang 16 (16,8%) 17 (17,9%) 33 (34,7%)
Tinggi 15 (15,8%) 6 (6,3%) 21 (22,1%)
62 (65,3%) 33 (34,7%) 95 (100%)
 hitung = 6,386
2 Ho ditolak
p-value = 0,041
Tabel 7 diatas terlihat bahwa ekonomi rendah memberikan ASI
responden yang memiliki status secara eksklusif yaitu 10 responden

7
HUBUNGAN STATUS EKONOMI ORANGTUA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BAKI SUKOHARJO
(ANITA PUTRI FATMAWATI)

(24,2%), yang tidak memberikan ASI memberikan ASI secara eksklusif


secara eksklusif sebesar 31 responden dikarenakan sebagian besar ibu
(75,6%). Yang memiliki status bekerja sehingga tidak memiliki waktu
ekonomi sedang dan memberikan ASI yang cukup untuk memberikan ASI
secara eksklusif yaitu 17 responden serta gencarnya iklan susu formula di
(51,5), yang tidak memberikan ASI media massa, anak yang diasuh oleh
secara eksklusif sebesar 16 responden pengasuh/nenek kakeknya.
(48,5%). Sedangkan yang memiliki Hal ini sesuai dengan teori
status ekonomi tinggi dan memberikan Notoatmojo (2007), pekerjaan juga
ASI secara eksklusif yaitu 6 responden berpengaruh terhadap status ekonomi
(28,6%), yang tidak memberikan ASI orangtua. Dimana pekerjaan
secara eksklusif sebesar 15 responden merupakan suatu kegiatan yang
(71,4%). Dari hasil penelitian terdapat dilakukan untuk menafkahi diri sendiri
41 responden yang memiliki status dan keluarganya. Pekerjaan ibu dapat
ekonomi rendah dan dari 41 responden mempengaruhi status gizi anak. Ibu
itu, sebanyak 31 responden tidak yang bekerja lingkungannya lebih luas
memberikan ASI secara eksklusif. Hal dan informasi yang didapat juga lebih
ini sangat beralasan karena tingkat banyak sehingga dapat merubah
pendidikan ibu yang rendah. perilaku yang positif. Ibu yang bekerja
Rendahnya tingkat pendidikan ibu menyebabkan turunnya intensitas
mempengaruhi tingkah laku ibu dan menyusui anaknya.
mengakibatkan kurangnya pengetahu- Namun, ada 34,7% responden
an ibu tentang pentingnya pemberian yang memberikan ASI secara eksklusif
ASI secara eksklusif. dengan rincian 10,5% responden
Hal ini juga didukung oleh dengan status ekonomi rendah, 17,9%
penelitian yang dilakukan sebelumnya responden dengan status ekonomi
oleh Novita (2008) berjudul sedang dan 6,3% responden dengan
“Hubungan karakteristik ibu, faktor status ekonomi tinggi. Sehingga dapat
pelayanan kesehatan, immediate diketahui bahwa ibu-ibu yang
breastfeeding dan pemberian mempunyai anak usia 0-2 tahun di
kolostrum dengan pemberian ASI Kecamatan Baki yang memberikan
Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas ASI secara eksklusif sebagian besar
Pancoran Mas Depok Tahun 2008” adalah responden yang memiliki status
yang menyimpulkan bahwa tingkat ekonomi sedang yaitu sebesar 17,9%.
pendidikan merupakan salah satu Pada status ekonomi sedang,
aspek yang berpengaruh pada tingkat sebanyak 17,9% responden
pendapatan sebagai salah satu faktor memberikan ASI eksklusif pada
ekonomi. Biasanya hal ini dapat anaknya karena sebagian besar ibu
mempengaruhi tingkah laku manusia. tidak bekerja sehingga memiliki cukup
Semakin tinggi pendidikan ibu, maka waktu untuk memberikan ASI secara
ibu cenderung mempunyai banyak eksklusif.
kesibukan di luar rumah. Sehingga Menurut Indrawati (2012),
cenderung meninggal-kan bayinya/ bekerja menuntut ibu untuk
tidak memberikan ASI eksklusif. meninggalkan bayinya pada usia dini
Sedangkan 15,8% responden dalam jangka waktu yang cukup lama
dengan status ekonomi tinggi tidak setiap harinya, lama waktu pisah

8
HUBUNGAN STATUS EKONOMI ORANGTUA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BAKI SUKOHARJO
(ANITA PUTRI FATMAWATI)

dengan bayi memiliki pengaruh Hasil penelitian menunjukan


negatif terhadap kelangsungan yang dapat mempengaruhi pemberian
pemberian ASI. Kenaikan tingkat ASI secara eksklusif pada bayi usia 0-
partisipasi wanita dalam angkatan 6 bulan, salah satunya status ekonomi
kerja serta cuti yang kurang memadai atau penghasilan keluarga. Menurut
bagi para ibu yang bekerja Kartono (2006), status ekonomi adalah
menyebabkan turunnya kesediaan kedudukan seseorang atau keluarga di
menyusui dan lamanya menyusui. masyarakat berdasarkan pendapatan
Pada status ekonomi tinggi, per bulan. Status ekonomi dapat dilihat
sebanyak 6,3% reponden memberikan dari pendapatan yang disesuaikan
ASI eksklusif pada anaknya dengan harga barang pokok. Pendapat
dikarenakan sebagian besar ibu lulusan tersebut apabila dikaitkan dengan
SMA ke atas dan memiliki status ekonomi orangtua adalah bahwa
pengetahuan yang baik tentang ASI. status ekonomi orangtua yang rendah
Tingkat pendidikan yang diperoleh mendorong ibu untuk bekerja diluar
responden mempengaruhi tingkat rumah guna membantu memenuhi
pengetahuan yang dimiliki termasuk kebutuhan keluarga, sehingga ibu
pengetahuan anggota tentang ASI cenderung tidak mempunyai waktu
eksklusif. Menurut Wawan dan Dewi yang cukup untuk memberikan ASI
(2011), pada umumnya makin tinggi secara eksklusif kepada anaknya.
pendidikan seseorang makin mudah
menerima informasi. Dalam hal ini Simpulan
dikaitkan dengan mayoritas anggota 1. Ibu-ibu yang mempunyai anak
kelompok pendukung yang usia 0-2 tahun di Kecamatan Baki
berpendidikan SMA maka responden mayoritas mempunyai status
cenderung mempunyai tingkat ekonomi yang termasuk kategori
pengetahuan tentang ASI eksklusif rendah (43,2%).
yang baik. 2. Ibu-ibu yang mempunyai anak
Berdasarkan hasil uji Chi Square usia 0-2 tahun di Kecamatan Baki
diperoleh nilai 2hitung = 6,389 dengan sebagian besar mempunyai tidak
p= 0,041. Oleh karena hasil memberikan ASI secara eksklusif
perhitungan menunjukkan bahwa p < (65,3%).
0,05 maka H0 ditolak, artinya terdapat 3. Terdapat hubungan yang
hubungan yang signifikan antara status signifikan antara status ekonomi
ekonomi orangtua dengan pemberian orangtua dengan pemberian ASI
ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan
di Baki. Sehingga dapat diketahui di Baki (p < 0,05).
bahwa ibu-ibu yang mempunyai anak
usia 0-2 tahun di Kecamatan Baki
yang memberikan ASI secara eksklusif Saran
mayoritas mempunyai status ekonomi 1. Bagi Pelayanan Kesehatan di
sedang. Hal ini karena adanya Kecamatan Baki
dukungan dari keluarga, pengetahuan a. Pelayanan Kesehatan di
ibu yang tinggi tentang pentingnya Kecamatan Baki diharapkan
pemberian ASI secara eksklusif. untuk melakukan penyuluhan
tentang pentingnya pemberian

9
HUBUNGAN STATUS EKONOMI ORANGTUA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BAKI SUKOHARJO
(ANITA PUTRI FATMAWATI)

ASI secara eksklusif pada anak 5. Indrawati, Aenti. 2012.


usia 0-6 tahun, sehingga tingkat Hubungan Status Pekerjaan Ibu
kekebalan tubuh Balita di dengan Pemberian Air Susu Ibu
Kecamatan Baki semakin kuat. (ASI) Eksklusif pada Bayi saat Usia
b. Pelayanan kesehatan di 0-6 Bulan di Bidan Praktik Mandiri
Kecamatan Baki diharapkan Kota Semarang.
membantu dan memberikan jurnal.abdihusada.com. diakses
pelatihan tentang metode tanggal 25 Juli 2013.
pemberian ASI secara eksklusif 6. Kartono. 2006. Perilaku
dengan cara yang benar, Manusia. ISBN.Jakarta.
sehingga peningkatan gizi pada 7. Notoatmodjo, S. 2007.
anak Balita lebih terjamin. Promosi Kesehatan dan Ilmu
2. Bagi Orang Tua Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
a. Bagi ibu diharapkan 8. Notoatmodjo, S. 2010.
untuk mengupayakan Metodologi Penelitian Kesehatan.
semaksimal mungkin agar Jakarta: Rineka Cipta.
dapat memberikan ASI secara 9. Notoatmojo. 2007. Promosi
eksklusif, sehingga program Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
pemberian ASI secara eksklusif Jakarta:Rineka Cipta.
dapat berjalan dengan baik.
b. Pemberian ASI secara 10. Novita, D. 2008. Hubungan
eksklusif diharapkan dapat karakteristik ibu, faktor pelayanan
diberikan oleh seluruh ibu dari kesehatan, immediate breastfeeding
berbagai kalangan, karena dan pemberian kolostrum dengan
pemberian ASI eksklusif pemberian ASI Eksklusif di Wilayah
merupakan hak bagi setiap Kerja Puskesmas Pancoran Mas
anak. Depok Tahun 2008.
http://garuda.kemdiknas.go.id/jurn
Daftar Pustaka al/detil/id/0:390708/q/Novita,%20
1. Amruddin, R. 2007. Susu D.%202008.%20Hubungan%20Kar
Formula Menghambat Pemberian akteristik%20Ibu/offset/0/limit/15.
Asi Eksklusif. Diakses tanggal 1 Juli 2013.
http://Ridwanamiruddin.wordpress. 11. Roesli, U. 2000. Mengenal ASI
com. Diakses: 4 Desember 2012. Eksklusif. Jakarta: Tubulus
2. Depkes RI. 2005. Rencana Agriwidya.
Aksi Nasional Pencegahan
dan Penanggulangan
Gizi Buruk 2005-2009. Jakarta:
Depkes RI. Anita Putri Fatmawati*:
3. Dewi, VNL. 2010. Asuhan Mahasiswa S1 Keperawatan FIK
Neonatus Bayi dan Anak Balita. UMS
Jakarta : Salemba Medika
Irdawati, S. Kep., M. Si. Med**:
4. Hidayat, AA. 2008. Pengantar
Staff pengajar FIK UMS
Ilmu Kesehatan Anak untuk
Agustaria, S.Kep., Ns,**: Staff
Pendidikan Kebidanan. Jakarta:
pengajar FIK UMS
Salemba.

10
HUBUNGAN STATUS EKONOMI ORANGTUA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BAKI SUKOHARJO
(ANITA PUTRI FATMAWATI)

11

Anda mungkin juga menyukai