Anda di halaman 1dari 32

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

( SAP )

Nama Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan II (Persalinan)


Kode Mata Kuliah : BD 061
Jumlah SKS : 4 SKS
Waktu Pertemuan : 45 menit
Semester : III
Dosen : Henny Rosalia
Hari/tanggal : Jumat 14 deseambar 2018

A.  Tujuan Instruksional :


1.      Tujuan umum
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini mahasiswa diharapkan mampu Menjelaskan tentang
faktor – faktor yang mempengaruhi persalinan.
2.      Tujuan khusus
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1.      Menjelaskan tentang power dalam faktor – faktor yang mempengaruhi persalinan
2.      Menjelaskan tentang Passage dalam faktor – faktor yang mempengaruhi persalinan
3.      Menjelaskan tentang passanger dalam faktor – faktor yang mempengaruhi persalinan
4.      Menjelaskan tentang psikologi dalam faktor – faktor yang mempengaruhi persalinan
5.      Menjelaskan tentang penolong dalam faktor – faktor yang mempengaruhi persalinan.
B.  Pokok Bahasan/ Sub Pokok Bahasan
1.    Pengertian persalinan
2.    Faktor – faktor yang mempengaruhi persalinan
a.       Power
b.      Passage
c.       Passanger
d.      Psikologi
e.       Penolong
C.  Uraian Kegiatan
KEGIATAN KEGIATAN
TAHAP METODE MEDIA
PEMBIMBING MAHASISWA
Pendahuluan1.     Memberi salam 1.     Menjawab salam Ceramah Laptop,
(5 Menit) 2.     Memperkenalkan diri 2.     Memperhatikan LCD,
papan
tulis
Penyajian 1.     Menjelaskan pengertian 1.    Memperhatikan Ceramah Laptop,
(30 menit) persalinan LCD,
2.     Menjelaskan faktor – 2.    Memperhatikan Ceramah papan
faktor yang tulis
mempenggaruhi
persalinan 3.    Bertanya Tanya jawab
3.     Memberikan kesempatan
kepada mahasiswa untuk
bertanya
Penutup 1.     memberi 1.    Menjawab pertanyaan Ceramah
(10 Menit) pertanyaan/evaluasi
tentang materi yang 2.    Memperhatikan
diberikan
2.     Menyampaikan materi 3.    Mencatat
perkuliahan berikutnya 4.    Menjawab salam
3.     Memberi tugas
4.     Menutup dan memberi
salam

D.  Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan cara meminta mahasiswa untuk menjawab pertanyaan dosen dari
materi yang telah di sampaikan.
E.  Daftar Pustaka
Buku paket :
a.       Dhesi lestary.2014. Asuhan Kebidanan II (Persalinan). Makassar
b.      http://dianalmira.blogspot.co.id/2014/12/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
c.    http://ilmanursalima.blogspot.co.id/2012/12/persalinan_7.html

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN


A.    POWER
1.   His ( kontraksi uterus )
Adalah kekuatan kontraksi uterus karena otot - otot polos rahim bekerja dengan baik
dan sempurna. Sifat his yang baik dalah kontraksi simetris, fundus dominan, terkoordinasi,
dan relaksasi. Walaupun his itu kontraksi yang fisiologis akan tetapi bertentangan dengan
kontraksi fisologis lainnya, bersifat nyeri. Tiap his di mulai sebagai gelombang dari salah
satu sudut di mana tuba masuk ke dalam dinding uterus.
Fungsi penting relaksasi yaitu: mengistirahatkan otot uterus, memberi kesempatan
istirahat bagi ibu, mempertahankan kesejahteraan bayi karena uterus menyebabkan kontriksi
pembuluh darah plasenta.
2.   Pembagian his dan sifatnya :
a)         His pendahuluan : his tidak kuat, datangnya tidak teratur, menyebabkan keluarnya lendir
darah atau bloody show
b)         His pembukaan (kala 1) : menyebabkan pembukaan serviks, semakin kuat, teratur dan
sakit.
c)         His pengeluaran (kala 2) : untuk mengeluarkan janin, sangat kuat, teratur, simetris,
terkoordinasi.
d)        His pelepasan plasenta (kala 3) : kontraksi sedang untuk melepaskan dan melahirkan
plasenta.
e)         His pengiring (kala 4) : kontraksi lemah, masih sedikit nyeri, terjadi pengecilan dalam
beberapa jam atau hari.

3.   Hal hal yang harus di perhatikan pada his saat melekukan obeservasi :
a)                  Frekunsi his : jumlah his dalam waktu tertentu, biasanya per menit per 10 menit
b)                  Intensitas his : kekuatan his (adekuat atau lemah)
c)                  Durasi (lama his) : lamanya setiap his berlangsung dan di tentukan dalam detik,
misalnya 50 detik
d)                 Interval his : jarak antara his yang satu dengan his berikutnya ,his datan tiapa 2-3
menit.

B.     PASSAGE
Passage atau jalan lahir di bagi menjadi 2 .
1.      Bagian keras : panggul
a)      Ukuran panggul
1)      Distantia spinarium,yaitu jarak antara spina iliaca anterior supserior kiri dan kanan (23 cm -
26 cm)
2)      Distantia cristatium ,yaitu jarak yang terjauh antara crista iliaca kakan dan kiri (26 cm - 29
cm )
3)      Lingkar panggul ,yaitu : dari pinggir atas symphisis ke pertengahan antara spina iliaca
anterior superior dan trochanter mayor sepihak ,lalu kembali melalui tempat yang sama ,di
pihak lain (80 cm – 90 cm )
4)      Conjugate externa (boundeleque) yaitu jarak antara pinggir atas symphisis dan ujung
prosesus spinosus ruas lumbal ke V (18 cm – 20 cm )
b)     Bentuk panggul
Menurut Caldwell dan moloy ada 4 bentuk dasar panggul :
1)      Ginekoid : paling ideal ,bemtuk hampi bulat .Panjang diameter anterosposterior kira - kira
sama dengan diameter tranversa
2)      Android : bentuk hampir segitiga.Umumnya laik laki mempunyai jenis panggul ini
Panjang diameter anterosposterior hamper sama dengan diameter tranversa, akan tetapi jauh
lebih mendekati sacrum
3)      Anthropoid : bentuknya agak lonjong seperti telur panjang diameter anterosposterior lebih
besar dari pada diameter tranversa
4)      Platipeloid :jenis ginekoid yang menyempit pada arah muka belakang
c)      Ruang panggul
Ruang panggul terdiri dari:
1)                  Pelvis mayor (false pelvis ) : bagian di atas pintu atas panggul tidak berkaitan
dengan persalinan.
2)                  Pelvis minor (true pelvis) terdiri dari : Pintu atas panggul (PAP), Bidang
tengah panggul, Pintu bawah panggul (PBP).

C.    PASSANGER
1)      Janin
Passanger atau janin bergerak sepanjang jalan lahir merupakan akibat interaksi beberapa
factor yakni kepala janin, presentasi, letak, sikap, dan posisi janin. Karena plasenta harus
melewati jalan lahir, maka dia dianggap sebagai bagian dari passenger yang menyertai janin.
Namun plasenta jarang menghambat proses persalinan normal.
2)      Placenta
Plasenta merupakan organ yang luar biasa. Plasenta berasal dari lapisan trofoblas pada
ovum yang dibuahi, lalu terhubung dengan sirkulasi ibu untuk melakukan fungsi-fungsi yang
belum dapat dilakukan oleh janin itu sendiri selama kehidupan intra uterine. Keberhasilan
janin untuk hidup tergantung atas keutuhan dan efisiensi plasenta.

D.    PSIKOLOGI
Keadaan psikologis ibu mempengaruhi proses persalinan. Ibu bersalin yang didampingi
oleh suami dan orang yang dicintainya cenderung mengalami proses persalinan yang lebih
lancer disbanding dengan ibu bersalin tanpa pendamping. Ini menunjukkan bahwa dukungan
mental berdampak positif bagi keadaan psikis ibu, yang berpengaruh tehadap kelancaran
proses persalinan
Perubahan psikologis dan prilaku ibu, terutama yang terjadi selama fase laten, aktif, dan
transisi pada kala 1 persalinan memiliki karakteristik masing-masing. Sebagian besar ibu
hamil yang memasuki masa persalinan akan merasa takut. Apalagi untuk seorang
primigravida yang pertama kali beradaptasi dengan ruang bersalin. Hal ini harus disadari dan
tidak boleh diremehkan oleh petugas kesehatan yang akan memberikan pertolongan
persalinan. Ibu hamil yang akan bersalin mengharapkan penolong yang dapat dipercaya dan
dapat memberikan bimbingan dan informasi mengenai kedaannya.
Kondisi psikologis ibu bersalin dapat juga dipengaruhi oleh dukungan dari pasangannya,
orang terdekat, keluarga, penolong, fasilitas dan lingkungan tempat bersalin, bayi yang
dikandungnya merupakan bayi yang diharapkan atau tidak.

E.     PENOLONG/BIDAN
Kompetensi yang dimiliki penolong sangat bermanfaat untuk memperlancar proses
persalinan dan mencegah kematian maternal dan neonatal. Dengan pengetahuan dan
kompetensi yang baik diharapkan kesalahan atau malpraktik dalam memberikan asuhan tidak
terjadi
Tidak hanya aspek tindakan yang diberikan, tetapi aspek konseling dan pemberian
informasi yang jelas dibutuhkan oleh ibu bersalin untuk megurangi tingkat kecemasan ibu
dan keluarga.
Bidan mempunyai tanggungjawab yang besar dalam proses persalinan. Langkah utama
yang harus dikerjakan adalah mengkaji perkembangan persalinan memberitahu
perkembangannya baik fisiologis maupun patologis pada ibu dan keluarga dengan bahasa
yang mudah dimengerti. Kesalahan yang dilakukan bidan dalam mendiagnosis persalinan
dapat menimbulkan kegelisahan dan kecemasan pada ibu dan keluarga.
Kumpulan Satuan Acara Perkuliahan
Minggu, 22 Februari 2015
SAP KIE Pada Pratik Kebidanan

PENCAPAIAN TARGET LABORATORIUM


KLINIK
MK. KOMUNIKASI DAN KONSELING DALAM PRAKTEK
KEBIDANAN (BD.403)

A.     Tujuan Umum :


Mahasiswa diharapkan mampu membina hubungan baik dan melakukan proses dan
mempraktekkan KIP/K dalam pelayanan kebidanan

B.     Tujuan Khusus :

1. Melakukan komunikasi interpersonal (konseling):

a.       Konseling pada kunjungan kehamilan


b.      Konseling pada persalinan
c.       Konseling pada masa nifas

2. Menerapkan keterampilan observasi :

a.       Mengidentifikasi tingkah laku nonverbal :


  Penampilan umum
  Cara menatap
  Bahasa tubuh
  Kualitas suara dan gaya bicara
b.      Mengidentifikasi tingkah laku verbal :
  Kata-kata kunci
  Penjelasan-penjelasan
  Kapan beralih topik
  Pertanyaan yang diajukan
c.       Mengidentifikasi kesenjangan verbal dan nonverbal :
  Kesesuaian antara tingkah laku verbal dan nonverbal
  Kesesuaian antara dua buah pernyataan
  Kesesuaian antara apa yang diucapkan dan apa yang dikerjakan

3. Menerapkan keterampilan membina hubungan baik :

a.       Bersalaman
b.      Mempersilahkan duduk
c.       Bersabar
d.      Tidak menginterupsi/memotong pembicaraan
e.       Menjaga kerahasiaan klien
f.        Tidak melakukan penilaian
g.       Mendengarkan dengan penuh perhatian
h.      Menanyakan alasan kedatangan klien
i.        Menghargai apaun pertanyaan maupun pendapat klien

4. Menerapkan keterampilan mendengarkan aktif :

a.       Terima klien apa adanya.


Hargai klien sebagai individu yang berbeda dari individu lainnya
b.      Dengarkan apa yang dikatakan klien dan juga bagaimana ia mengatakan hal itu.
Perhatikan intonasi suara, pemillihan kata, ekspresi wajah dan gerakan-gerakan tubuh
c.       Tempatkan diri pada posisi klien selama mendengarkan
d.      Kadang-kadang lakukan mendengar pasif (diam).
Beri waktu pada klien untuk berpikir, bertanya dan berbicara. Sesuaikan dengan kecepatan
klien.
e.       Dengarkan klien dengan seksama, jangan berpikir apa yang akan anda katakan selanjutnya
f.        Lakukan pengulangan/refleksikan apa yang anda dengar, sehigga baik anda maupun klien
tahu bahwa anda telah paham
g.       Duduk meghadap klien dengan nyaman, hindari gerakan yang mengganggu, tatap dan
perhatikan klien ketika berbicara
h.      Tunjukkan tanda perhatian verbal (Hmm; yaaa; terus...Oh, begitu) dan nonverbal (sesekali
mengangguk) 
5.      Menerapkan keterampilan bertanya :
a.       Mengajukan jenis-jenis pertanyaan :
         Pertanyaan tertutup : untuk menanyakan riwayat kesehatan, data diri
         Pertanyaan terbuka : untuk mempelajari perasaan, kepercayaan dan pengetahuan klien
         Pertanyaan mendalam : untuk menanggapi pertanyaan klien
         Pertanyaan mengarahkan (bersifat sugesti)
b.      Bertanya Efektif :
         Menggunakan intonasi suara yang menunjukkan perhatian, minat dan keakraban
         Menggunakan kata-kata yang dipahami klien
         Mengajukan pertanyaan satu persatu. Menunggu jawaban dengan penuh minat tidak
memotong.
         Menggunakan kata-kata yang mendorong klien untuk tetap berbicara.
         Menjelaskan tujuan pertanyaan bila menanyakan hal-hal pribadi
         Menghindari penggunaan kata tanya ”mengapa” karena kemungkinan klien merasa
disalahkan
         Mengajukan pertanyaan yang sama dengan berbagai cara bila klien belum paham
         Menghindari pertanyaan yang mengarahkan
         Menggunakan pertanyaan terbuka

6. Menerapkan strategi 3 K dalam membantu klien mengambil keputusan;

a.       Mengidentifikasi kondisi klien


b.      Mengidentifikasi kehendak dan pilihan-pilihan keputusan
c.       Mengidentifikasi konsekwensi segi positif dan negatif dari setiap pilihan keputusan

7. Melakukan proses dan praktik KIP/K dalam pelayanan kebidanan

Dikerjakan sesuai dengan langkah-langkah yang ada dalam lembar panduan.


  
Sasaran :
1. Ibu hamil
2. Ibu bersalin
3. Ibu Nifas

Tempat Praktek :

1. Rumah Sakit Umum : Poli Kandungan, Ruang Bersalin, dan Ruang Nifas
2. Puskesmas

PRAKTEK LABORATORIUM KLINIK


KOMUNIKASI DAN KONSELING

LEMBAR PENGAMATAN
MEMBINA HUBUNGAN BAlK

Nama yang diamati : ..................................


Kasus : ..................................
Tanggal pengamatan : ..................................

TINGKAH LAKU YANG DIAMATI YA TIDAK CATATA


N
1.      Menyediakan lingkungan fisik yang
dapat membuat kilen merasa nyaman
2.      Menyambut dan mempersilahkan duduk
dengan ramah
3.      Duduk menghadap klien
4.      Senyum/mengangguk
5.      Ekspresi wajah menunjukkan
mendengarkan dengan penuh perhatian
6.      Tubuh condong ke klien
7.      Kontak mata/tatapan muka sesuai yang
diterima budaya setempat.
8.      Santai dan sikap bersahabat
9.      Volume suara memadai
10.  Intonasi dan kecepatan berbicara
memadai
11.  Memberi pujian/dukungan
12.  Menyampaikan akan menjaga
kerahasiaan
13.  Tidak menginterupsi/memotong
pembicaraan klien
14.  Tidak melakukan penilaian
(misalnya:menyalahkan/komentar
negatif)
15.  Menanyakan alasan kedatangan klien
16.  Menghargai apapun pertanyaan
maupun pendapat klien

Keterangan:
Ya : Bila dilakukan oleh konselor
Tidak : Bila tidak dilakukan oleh konselor
Catatan : Berisikan uraian tentang pengamatan dan
atau bila variabel pengamatan tersebut tidak berlaku

Pembimbing

(____________________)

PRAKTEK LABORATORIUM KLINIK


KOMUNIKASI DAN KONSELING

LEMBAR PANDUAN
KUNJUNGAN ANC PERTAMA

Nama yang diamati : _____________________________________


Tanggal : _____________________________________

TINGKAH LAKU YANG DIAMATI YA


TIDA CATATA
K N
I. MELAKUKAN PENILAIAN DAN DIAGNOSIS BERSAMA KLIEN
1.      Membahas secara meyakinkan
perkembangan kehamilan termasuk prakiraan
persalinan, status kesehatan ibu, dan
kesejahteraan janin.
2.      Bila ditemukan adanya kelainan, apakah kilen
sudah menyadari?
3.      Menjelaskan kemungkinan penyebab kelainan
yang ada.
4.      Memberitahu Iangkah berikutnya bila
ditemukan adanya kelainan
5.      Memberikan dukungan yang sesuai dan
berbagi rasa terhadap sikap yang dirasakan
muncul
II. MEMBERIKAN PELAYANAN DAN KERJASAMA DENGAN KLIEN
1.      Mencari tahu kebutuhan klien dan
memberikan informasi sbb:
-   Perubahan tubuh karena hamil
-   Penanggulangan masalah - kehamilan yang
biasa terjadi
-   Kebutuhan akan gizi dan bagaimana
memenuhinya
-   Senggama dan pencegahan PHS
-   Menghindari hal-hal yang berbahaya bagi
kehamilan
-   Menghindari orang yang yang terinfeksi
penyakit menular
-   Tanda-tanda komplikasi kehamilan seperti
sakit kepala yang berlebih, perubahan
pandang, muka dan tangan bengkak, nyeri
perut yang tajam, perdarahan jalan lahir, mual
dan muntah berkepanjangan, menggigil dan
demam
-   Membahas bersama tentang tindakan yang
harus dilakukan bila terdapat tanda
komplikasi
-   Membahas bersama tentang siapa yang harus
dihubungi : untuk memutuskan perlunya
rujukan
-   Membahas bersama tentang persiapan
transportasi bila harus dirujuk
2.      Membantu ibu hamil mengambiI keputusan
dengan memperhatikan kesehatan dan
kesejahteraan ibu
3.      Mendiskusikan dan memberikan immunisasi
TT yang sesuai
4.      Mendiskusikan dan memberikan obat anti
malaria profilaksis yang sesual (khusus
endemis malaria)
5.      Memberikan pengobatan yang sesuai dan
merujuk ibu hamil bila diperlukan sesuai
protokol

III. PERENCANAAN KUNJUNGAN ULANG BERSAMA KLIEN


1.      Mendiskusikan tentang kunjungan ulang dan
pengobatan lanjutan (bila ada)
2.      Meminta ibu hamil untuk mengulang
kunjungan ulang dan pengobatan lanjutan
(bila ada)
3.      Membantu ibu hamil bertanya bila ada hal
yang tidak terjawab. Bila pertanyaan muncul
antar kunjungan, anjurkan ibu hamil mencatat
dan ajukan pada kunjungan berikutnya atau
dapat langsung datang ke sarana pelayanan
kesehatan.
4.      Menjelaskan pentingnya kunjungan ulang
yang rutin dan menentukan bersama jadwal
kunjungan ulang yang sesuai dan
mencatatnya serta memberikan kepada ibu
hamil
5.      Meminta ibu hamil datang dengan suami atau
orang yang dianggap penting pada kunjungan
berikutnya.
6.      Membahas hal-hal yang berhubungan dengan
rencana persalinan seperti: persiapan biaya
bersalin, tenaga kesehatan, penolong,
pengadaan transportasi, persiapan donor
darah, perlengkapan bayi, perubahan
peran,dll.

Keterangan:
Ya : Bila dilakukan oleh konselor
Tidak : Bila tidak dilakukan oleh konselor
Catatan : Berisikan uraian tentang pengamatan dan
atau bila variabel pengamatan tersebut tidak berlaku

Pembimbing

(____________________)
PRAKTEK LABORATORIUM KLINIK
KOMUNIKASI DAN KONSELING

LEMBAR PANDUAN
KUNJUNGAN ANC KEHAMILAN > 36 MINGGU

Nama yang diamati : _____________________________________


Tanggal : _____________________________________

TINGKAH LAKU YANG DIAMATI YA TIDAK CATATAN


I. MELAKUKAN PENILAIAN DAN DIAGNOSIS BERSAMA KLIEN
1.       Memberitahu ibu hamil dengan cara yang
meyakinkan tentang hasil pemeriksaan dan
diagnosis kehamilan termasuk:
-   Perkembangan kehamilan dan taksiran
persalinan.
-   Status kesehatan ibu dan kesejahteraan janin
2.       Bila ditemukan adanya kelainan, apakah klien
sudah menyadari?
3.       Menjelaskan kemungkinan penyebab untuk
kelainan yang ada.
4.       Menjelaskan langkah berikutnya bila ditemukan
adanya kelainan
5.       Memberikan dukungan yang sesuai dan berbagi
rasa terhadap sikap yang dirasakan muncul
II. MEMBERIKAN PELAYANAN DAN KERJASAMA DENGAN KLIEN
1.       Mencari tahu kebutuhan klien dan memberikan
informasi sbb:
-   Ketidaknyamanan yang terjadi
-   Persiapan pemberian ASI eksklusif
-   Perencanaan kontrasepsi pasca persalinan
-   Perencanaan persalinan
-   Persiapan untuk bayi baru lahir
-   Mempersiapkàn perubahan peran dalam
keluarga, tanggung jawab dan hubungan dengan
suami
-   Tanda-tanda dini persalinan, tindakan yang
dilakukan dan siapa yang harus diberitahu
-   Mengingatkan kembali tanda bahaya kehamilan
2.       Membantu ibu hamil mengambil keputusan
dengan pendekatan yang baik dan
memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan ibu
3.       Memeriksa apakah ibu hamil minum tablet besi
dengan benar. Tanyakan apakah persediaan
tablet besi cukup? Memberikan tablet besi bila
dibutuhkan
4.       Memeriksa apakah ibu hamil minum obat anti
malaria dengan benar.
-   Tanyakan apakah persediaan obat cukup?
Memberikan obat anti malaria bila dibutuhkan
III. PERENCANAAN KUNJUNGAN ULANG BERSAMA KLIEN
1.       Membahas bersama klien tentang kunjungan
ulang dan penatalaksanaan lanjutan (bila ada)
2.       Membantu ibu hamil untuk bertanya bila ada
hal yang tidak terjawab. Bila pertanyaan muncul
antar kunjungan, anjurkan ibu hamil untuk
mencatat dan menanyakan pada kunjungan
berikutnya atau dapat langsung datang ke
sarana pelayanan kesehatan.

3.       Menjadwalkan bersama ibu hami jadwal


kunjungan ulang yang cocok dan mencatat serta
memberikan kepada ibu harnil
4.       Meminta ibu hamil untuk datang dengan suami
atau orang yang dianggap penting pada
kunjungan berikutnya.

Keterangan:
Ya : Bila dilakukan oleh konselor
Tidak : Bila tidak dilakukan oleh konselor
Catatan : Berisikan uraian tentang pengamatan dan
atau bila variabel pengamatan tersebut tidak berlaku

Pembimbing

(____________________)
PRAKTEK LABORATORIUM KLINIK
KOMUNIKASI DAN KONSELING

LEMBAR PANDUAN
KUNJUNGAN PENAPISAN PERSALINAN

Nama yang diamati : _____________________________________


Tanggal : _____________________________________

TINGKAH LAKU YANG DIAMATI YA TIDAK CATATAN


I. MELAKUKAN PENILAIAN DAN DIAGNOSIS BERSAMA KLIEN
1.       Membahas bersama dengan cara yang meyakinkan
tentang hasil pemeriksaan serta perkembangan
kehamilan termasuk kemajuan persalinan, prakiraan
waktu persalinan, status kesehatan ibu, dan
kesejahteraan janin.
2.       Bila ditemukan adanya kelainan, apakah kilen sudah
menyadari?
3.       Menjelaskan kemungkinan penyebab untuk kelainan
yang ada.
4.       Memberitahu Iangkah berikutnya bila ditemukan
adanya kelainan
5.       Memberikan dukungan yang sesuai dan berbagi rasa
terhadap sikap yang dirasakan muncul dan menjamin
kerahasiaan
II. MEMBERIKAN PELAYANAN DAN KERJASAMA DENGAN KLIEN
Bantu persalinan PALSU >36 mgg usia
kehamilan; ketuban utuh
     Yakinkan dan tenangkan ibu hamil
     Telaah ulang tanda-tanda persalinan yang benar
termasuk waktu kunjungan berikutnya serta kapan
harus memanggil bidan.
     Telaah ulang tanda-tanda bahaya komplikasi
kehamilan dan tindakan yang dapat dilakukan
sebagai pencegahan bila memungkinkan
     Sarankan ibu hamil istirahat sebanyak mungkin
     Sarankan ibu hamil makan bergizi dan minum yang
cukup
     beri kesempatan untuk bertanya pada ibu hamil atau
yang mengantar
Bantu persalinan >36 mgg usia kehamilan;
ketuban utuh
       Tenangkan ibu hamil dan berikan bantuan
       Jelaskan kepada ibu tentang pengawasan persalinan
       Bantu ibu hamil untuk mendapat tempat yang sesuai
       Sarankan ibu hamil untuk bergerak dan berjalan bila
diinginkan
       Tawarkan ibu hamil makan kecil bergizi dan minum
yang cukup
       Beri kesempatan untuk bertanya pada ibu hamil atau
yang mengantar
Memberikan pengobatan yang sesuai dan merujuk
ibu hamil bila diperlukan sesuai protokol
III. PERENCANAAN KUNJUNGAN ULANG BERSAMA KLIEN
1.       Mendiskusikan tentang tatalaksana (tindakan)
berikutnya sesuai dengan instruksi (bila ada)
2.       Meminta ibu mengulang instruksi untuk tindakan
berikutnya
3.       Membantu ibu hamil bertanya bila ada hal yang
tidak terjawab. Bila pertanyaan muncul antar
kunjungan, anjurkan ibu mencatat dan menanyakan
pada kunjungan berikutnya atau dapat langsung
datang ke sarana pelayanan kesehatan.
4.       Menentukan bersama ibu jadwal kunjungan ulang
yang sesuai dan mencatatnya serta memberikan
kepada ibu hamil
5.       Meminta ibu harnil datang dengan suami atau orang
yang dianggap penting pada kunjungan berikutnya
Pembimbing

(____________________)

Keterangan:
Ya : Bila dilakukan oleh konselor
Tidak : Bila tidak dilakukan oleh konselor
Catatan : Berisikan uraian tentang pengamatan dan
atau bila variabel pengamatan tersebut tidak berlaku

Pembimbing

(____________________)
PRAKTEK LABORATORIUM KLINIK
KOMUNIKASI DAN KONSELING

LEMBAR PANDUAN
SEGERA SETELAH PERSALINAN
(2 JAM PERTAMA )

Nama yang diamati : _____________________________________


Tanggal : _____________________________________

TINGKAH LAKU YANG DIAMATI YA TIDAK CATATAN


I. MELAKUKAN PENILAIAN DAN DIAGNOSIS BERSAMA KLIEN
1.       Membahas bersama dengan cara yang meyakinkan
tentang hasil pemeriksaan diagnosis serta, status
kesehatan ibu, dan bayi.
2.       Memberitahu tindakan berikutnya bila ditemukan
adanya kelainan
3.       Memberikan dukungan yang sesuai dan berbagi rasa
terhadap sikap yang dirasakan muncul
II. MEMBERIKAN PELAYANAN DAN KERJASAMA DENGAN KLIEN
1.       Memberikan pujian atas upaya yang dilakukan ibu
bersalin
2.       Menjawab sedapat mungkin seluruh pertanyaan
yang berkenaan dengan persalinan dan bayi.
3.       Mempertahankan kebersihan ibu bersalin dengan
menanyakan kebutuhan akan mengganti hal-hal yang
diperlukan
4.       Bantu ibu bersalin mempertahankan kandung kemih
dan usus kosong
5.       Menawarkan makanan kecil bergizi serta minuman
bila dibutuhkan
6.       Bantu ibu menyusui secara ekslusif
7.       Sarankan ibu bersalin untuk memberikan ASI sedini
mungkin sesuai kebutuhan bayi
8.       Sarankan untuk satu tempat tidur ibu dan bayi
9.       Berikan bantuan untuk posisi dan cara yang benar
dalam menyusui
10.    Pemeriksaan dan penilaian terhadap masalah yang
kerap muncul dalam menyusui
11.    Membantu tatalaksana terhadap masalah yang
kerap muncul
12.    Membantu mengeluarkan ASI
13.    Tawarkan bantuan kenyamanan fisik sesuai dengan
kebutuhan ibu bersalin:
Perubahan posisi tubuh
Menyelimuti ibu bersalin
Memberikan kehangatan bila diperlukan
Memberikan ketenangan dan kenyamanan ibu
14.    Menjelaskan tentang ophtalmia neonatorum dan
memberikan obat perlindungan terhadap mata bayi
15.    Menjelaskan ketersediaan pengobatan dan
persiapan rujukan bagi ibu dan bayi bila diperlukan
Keterangan:
Ya : Bila dilakukan oleh konselor
Pembimbing
Tidak : Bila tidak dilakukan oleh konselor
Catatan : Berisikan uraian tentang pengamatan dan
atau bila variabel pengamatan tersebut tidak berlaku
(_________________________)

PRAKTEK LABORATORIUM KLINIK


KOMUNIKASI DAN KONSELING

LEMBAR PANDUAN
2-7 HARI PASCA-PERSALINAN

Nama yang diamati : _____________________________________


Tanggal : _____________________________________

TINGKAH LAKU YANG DIAMATI YA TIDAK CATATAN


I. MELAKUKAN PENILAIAN DAN DIAGNOSIS BERSAMA KLIEN
1.       Memberitahu ibu bersalin dengan meyakinkan
tentang hasil pemeriksaan dan diagnosis dan:
-   Kemajuan dan involusi (pengecilan) uterus
-   Status kesehatan ibu dan kesejahteraan bayi
2.       Menjelaskan tindakan berikutnya yang akan
dikerjakan bila ditemukan adanya kelainan
3.       Memberikan dukungan yang sesuai dan berbagi
rasa terhadap sikap yang dirasakan muncul
II. MEMBERIKAN PELAYANAN DAN KERJASAMA DENGAN KLIEN
1.       Mencari tahu kebutuhan ibu dan memberikan
informasi sbb
-   Proses penciutan uterus
-   Respon yang normal terhadap persalinan
-   Perubahan dalam hubungan kekeluargaan
-   Kebutuhan akan tidur dan istirahat bagi ibu
-   Kebutuhan makanan bergizi bagi ibu menyusui dan
bagaimana mencukupinya
-   Kebersihan individu dan perawatan perineum
-   Mulal menyusui, dan perawatan payudara
-   Posisi dan cara menyusui
-   Perawatan dan pengobatan masalah yang biasa
terjadi seperti kesulitan dalani “let-down reflex”
perasaan ASI yang tidak cukup, puting susu yang
datar atau masuk kedalam, dll.
-   Penggunaan obat modern dan tradisional selama
menyusui
-   Memeras ASI (mengosongkan payudara)
-   Perlunya susu jolong (colostrum) baik untuk ibu
ataupun bayi
-   Hubungan senggama dan serta kesuburan dan haid
-   Perlindungan terhadap kehamilan dan PHS
-   Pemilihan terhadap alat kontrasepsi yang sesuai
ketidaknyamanan dan upaya menanggulanginya
seperti nyeri, payudara bengkak, konstipasi, dll.
-   Tanda-tanda komplikasi: sakit kepala berlebihan,
demam dan menggigil, perdarahan yang menetap,
nyeri perut berlebihan, nyeri waktu berkemih, dll
2.       Membantu ibu bersalin mengambil keputusan
dengan memperhatikan kesehatan ibu dan
kesejahteraan bayi
3.       Menawarkan ibu baru bersalin dukungan dan
ketenangan
4.       Menjawab pertanyaan ibu baru bersalin hal yang
berkaitan dengan persalinan, bayi, penyembuhan
dan involusi
5.       Menjelaskan tentang pentingnya imunisasi bagi
bayi dan jenis serta waktu pemberian
6.       Menjelaskan rencana pengobatan dan tindakan
rujukan bila diperlukan
III. PERENCANAAN KUNJUNGAN ULANG BERSAMA KLIEN
1.       Membahas bersama ibu tentang anjuran yang
diberikan yang berhubungan dengan pencegahan
atau pengobatan (bila ada)
2.       Meminta ibu untuk mengulang anjuran dan
tatalaksana yang harus dikerjakan (bila ada)
3.       Membantu ibu untuk bertanya bila ada hal yang
tidak terjawab.
4.       Menjelaskan pentingnya kunjungan ulang masa
nifas dan menjadwalkannya bersama ibu bersalin
kunjungan berikutnya
5.       Meminta ibu datang dengan suami atau orang yang
dianggap penting pada kunjungan berikutnya.

Keterangan:
Ya : Bila dilakukan oleh konselor
Tidak : Bila tidak dilakukan oleh konselor
Catatan : Berisikan uraian tentang pengamatan dan
atau bila variabel pengamatan tersebut tidak berlaku

Pembimbing

(____________________)
PRAKTEK LABORATORIUM KLINIK
KOMUNIKASI DAN KONSELING

LEMBAR PANDUAN
7-28 HARI PASCA-PERSALINAN

Nama yang diamati : _____________________________________


Tanggal : _____________________________________

TINGKAH LAKU YANG DIAMATI YA TIDAK CATATAN


I. MELAKUKAN PENILAIAN DAN DIAGNOSIS BERSAMA KLIEN
1.       Memberitahu ibu bersalin dengan meyakinkan
tentang hasil pemeriksaan dan diagnosis dan:
-   Kemajuan dan involusi (pengecilan) uterus
-   Status kesehatan ibu dan kesejahteraan bayi
2.       Menjelaskan tindakan berikutnya yang akan
dikerjakan bila ditemukan adanya kelainan
3.       Membenikan dukungan yang sesuai dan berbagi
rasa terhadap sikap yang dirasakan muncul
II. MEMBERIKAN PELAYANAN DAN KERJASAMA DENGAN KLIEN
1.       Mencari tahu kebutuhan ibu dan memberikan
informasi sbb:
-   Apakah ibu bersalin cukup tidur atau istirahat
-   Apakah melakukan olah raga pasca-persalinan
-   Pemenuhan akan kebutuhan gizi
-   Masalah yang dihadapi dan upaya mengatasinya
-   Menanyakan tentang haid dan kesuburan
-   Kebersihan individu dan perawatan perineum
-   Perlunya susu jolong (colostrum) untuk bayi
-   Hubungan senggama dan kontrasepsi yang sesuai
-   Perlindungan terhadap kehamilan dan PHS
2.       Membantu ibu baru bersalin mengambil keputusan
dengan memperhatikan kesehatan ibu dan
kesejahteraan bayi
3.       Menjawab pertanyaan ibu baru bersalin hal yang
berkaitan dengan menyusui dan menjelaskan
perawatan payudara
4.       Menjelaskan tentang pentingnya imunisasi bagi
bayi dan jenis serta waktu pemberian
5.       Menjelaskan rencana pengobatan dan tindakan
rujukan bila diperlukan
III. PERENCANAAN KUNJUNGAN ULANG BERSAMA KLIEN

1.       Membahas kembali anjuran yang berhubungan


dengan pencegahan atau pengobatan (bila ada)
2.       Meminta ibu bersalin untuk mengulang anjuran
dan tatalaksana yang harus dikerjakan (bila ada)
3.       Membantu ibu bersalin untuk bertanya bila ada hal
yang tidak terjawab. Dan pertanyaan dapat diajukan
kapan saja
4.       Menjelaskan kepada ibu bersalin bagaimana cara
menghubungi petugas pelayanan kesehatan ibu

Keterangan:
Ya : Bila dilakukan oleh konselor
Pembimbing
Tidak : Bila tidak dilakukan oleh konselor
Catatan : Berisikan uraian tentang pengamatan dan
atau bila variabel pengamatan tersebut tidak berlaku
(______________________)

Diposting oleh Siti Surbainingsih di 06.49 Tidak ada komentar:


Kirimkan Ini lewat Email

DAFTAR TILIK PERSALINAN


NORMAL
PENUNTUN BELAJAR
PERSALINAN NORMAL
KASUS
LANGKAH / TUGAS
1 2 3 4 5
I.   MELIHAT TANDA DAN GEJALA KALA DUA
1.   Mengamati tanda dan gejala persalinan kala dua :
 Ibu mempunyai keinginan untuk meneran
 Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rektum dan/atau
vaginanya
 Perineum menonjol
 Vulva-vagina dan sfingter anal membuka
II.   MENYIAPKAN PERTOLONGAN PERSALINAN
2.       Memastikan perlengkapan, bahan, dan obat-obatan esensial siap
digunakan, yaitu :
◈     Partus set :          
  2 klem kelly atau kocher          
  Gunting tali pusat          
  Benang tali pusat          
  ½ kocher          
  1 ½ pasang sarung tangan DTT          
  Kateter nelaton          
  Gunting episiotomi          
  Kassa secukupnya          
♠        Kapas DTT dalam tempatnya          
♠        Spuit 2 ½ atau 3 ml          
♠        1 ampul oksitosin 10 U          
♠        Kapas alkohol dalam tempatnya          
♠        DeLee
♠        2 kain bersih
♠        2 handuk
♠        Celemek plastic
♠        Perlengkapan perlindungan pribadi : masker, kaca mata, alas kaki tertutup
♠        Perlak
♠        Lenec
♠        Tensimeter
♠        Larutan klorin 0,5 % dalam tempatnya
♠        Air DTT dalam tempatnya
♠        3 buah tempat sampah : basah, kering, tempat benda tajam
♠        Kantung plastik atau pendil
♠        Kain ibu
♠        Pembalut
♠        Gurita
♠        Waslap
Mematahkan ampul oksitosin 10 U, dan menempatkan tabung suntik steril
sekali pakai di dalam partus set.
3.       Mengenakan baju penutup atau celemek plastik yang bersih
4.       Melepaskan semua perhiasan yang dipakai di bawah siku. Mencuci kedua
tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir dan mengeringkan tangan
dengan haduk satu kali pakai / pribadi yang  bersih.
5.       Memakai sarung tangan DTT. Memakai sarung tangan disinfeksi tingkat
tinggi atau steril untuk semua pemeriksaan dalam.
6.       Menghisap oksitosin 10 unit ke dalam tabung suntik (dengan memakai
sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril) dan meletakkannya
kembali di partus set/ wadah desinfeksi tingkat tinggi atau steril tampa
mengkontaminasi tabung suntik.
III. MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP & KEDAAN JANIN BAIK
7.       Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati-hati dari
depan ke belakang dengan menggunakan kapas atau kassa yang sudah
dibasahi air desinfeksi tingkat tinggi. Jika mulut vagina, perineum atau anus
terkontaminasi oleh kotoran ibu, membersihkannya dengan seksama dengan
cara menyeka dari depan ke belakang. Membuang kapas atau kassa yang
terkontaminasi dalam wadah yang benar. Mengganti sarung tangan jika
terkontaminasi (meletakkan kedua sarung tangan tersebut dengan benar di
dalam larutan dekontaminai, langkah # 10)
8.       Dengan menggunakan teknik aseptik, melakukan pemeriksaan dalam
untuk memastikan bahwa pembukaan sudah lengkap
        Bila selaput ketuban belum pecah, sedangkan pembukaan sudah lengkap,
lakukan amniotomi.
9.       Mendekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang
masih memakai sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5% dan
kemudian melepaskannya dalam keadaan terbalik serta merendamnya di
larutan klorin 0,5% selama 10 menit. Mencuci kedua tangan (seperti di atas).
10.   Memeriksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi uterus berakhir
untuk memastikan DJJ dalam batas normal (100 – 180 x/mnt)
        Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidak normal
        Mendokumentasikan hasil-hasil pemeriksaan dalam, DJJ dan semua
hasil-hasil penilaian serta asuhan lainnya pada partograf
IV. MENYIAPKAN IBU DAN KELUARGA UNTUK MEMBANTU PROSES PIMPINAN
MENERAN
11.   Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik.
Membantu ibu berada dalam posisi yang nyaman sesuai dengan
keinginannya.
        Menunggu hingga ibu mempunyai keinginan untuk meneran.
Melanjutkan pemantauan kesehatan dan kenyamanan ibu serta janin sesuai
dengan pedoman persalinan aktif dan mendokumentasikan temuan-temuan.
        Menjelaskan kepada anggota keluarga bagaimana mereka dapat
mendukung dan memberi semangat kepada ibu saat ibu mulai meneran.
12.   Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk  meneran.
(Pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ibu
merasa nyaman)
13.   Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan kuat untuk
meneran :
         Membimbing ibu untuk meneran saat ibu mempunyai keinginan untuk
meneran
         Mendukung dan memberi semangat atas usaha ibu untuk meneran
         Membantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai pilihannya (tidak
meminta ibu berbaring terlentang)
         Menganjurkan ibu untuk istirahat di antara kontraksi
         Menganjurkan keluarga untuk mendukung dan memberi semangat pada
ibu
         Menganjurkan asupan cairan per oral
         Menilai denyut jantung janin setiap lima menit
         Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi segera
dalam waktu 120 menit (2 jam) meneran untuk ibu primipara atau 60 menit
(1 jam) untuk ibu multipara, merujuk segera
    Jika ibu tidak mempunyai keinginan untuk meneran
         Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi
yang nyaman. Jika ibu belum ingin meneran dalam 60 menit, anjurkan ibu
untuk mulai meneran pada puncak kontraksi-kontraksi tersebut dan
beristirahat di antara kontraksi
         Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi segera
setelah 60 menit meneran, merujuk ibu dengan segera
V. PERSIAPAN PERTOLONGAN KELAHIRAN BAYI
14.   Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, meletakkan
handuk bersih di atas perut ibu untuk mengeringkan bayi.
        Sediakan tempat untuk mengantisipasi terjadinya komplikasi persalinan
(asfiksia), sebelah bawah kaki ibu tempat yang datar alas keras. Beralaskan 2
kain dan 1 handuk. Dengan lampu sorot 60 watt (jarak 60 cm dari tubuh
bayi)
15.   Meletakkan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian, di bawah bokong ibu
16.   Membuka partus set
17.   Memakai sarung tangan DTT atau steril  pada kedua tangan
VII. MENOLONG KELAHIRAN BAYI
Lahirnya Kepala
18.   Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, lindungi
perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain tadi, letakkan tangan yang
lain di kepala bayi dan lakukan tekanan yang lembut dan tidak menghambat
pada kepala bayi, membiarkan kepala keluar perlahan-lahan. Menganjurkan
ibu untuk meneran perlahan-lahan atau bernafas cepat saat kepala lahir
        Jika ada mekonium dalam cairan ketuban, segera hisap mulut dan hidung
bayi setelah kepala lahir menggunakan penghisap lendir DeLee disinfeksi
tingkat tinggi atau steril atau bola karet penghisap yang baru dan bersih
19.   Dengan lembut menyeka muka, mulut dan hidung bayi dengan kain atau
kassa yang bersih
20.   Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai jika hal
itu terjadi, dan kemudian meneruskan segera proses kelahiran bayi :
        Jika tali pusat melilit leher janin dengan longgar, lepaskan lewat bagian
atas kepala bayi.

        Jika tali pusat melilit leher bayi dengan erat, mengklemnya di dua
tempat, dan memotongnya.
21.   Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan
Lahirnya Bahu
22.   Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, tempatkan kedua tangan di
masing-masing sisi muka bayi. Menganjurkan ibu untuk meneran saat
kontraksi berikutnya. Dengan lembut menariknya ke arah bawah dan ke arah
luar hingga bahu anterior muncul di bawah arkus pubis dan kemudian
dengan lembut menarik ke arah atas dan ke arah luar untuk melahirkan bahu
posterior
Lahinya Badan dan Tungkai
23.   Setelah kedua bahu dilahirkan, menelusurkan tangan mulai kepala bayi
yang berda di bagian bawah ke arah perineum tangan, membiarkan bahu dan
lengan posterior lahir ke tangan tersebut. Mengendalikan kelahiran siku dan
tangan bayi saat melewati perineum, gunakan lengan bagian bawah untuk
menyangga tubuh bayi saat dilahirkan. Menggunakan tangan anterio (bagian
atas) untuk mengendalikan siku dan tangan anterior bayi saat keduanya lahir.
24.   Setelah tubuh dan lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada di atas
(anterior) dari punggung ke arah kaki bayi untuk menyangganya saat
punggung dan kaki lahir. Memegang kedua mata kaki bayi dan dengan hati-
hati membantu kelahiran kaki.
VII. PENANGAN BAYI BARU LAHIR
25.   Menilai bayi dengan cepat (jika dalam penilaian terdapat jawaban tidak dari
5 pertanyaan, maka lakukan langkah awal),  kemudian meletakkan bayi di
atas perut ibu dengan posisi kepala lebih rendah dari tubuhnya (bila tali pusat
terlalu pendek, meletakkan bayi di tempat yang memungkinkan)
26.   Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi kecuali
bagian tali pusat
27.   Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi.
Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem ke arah ibu dan memasang
klem kedua 2 cm dari klem pertama (ke arah ibu)
28.   Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari gunting, dan
memotong tali pusat di antara dua klem tersebut
29.   Mengganti handuk yang basah dan menyelimuti bayi dengan kain atau
selimut yang bersih dan kering, menutupi bagian kepala, membiarkan tali
pusat terbuka.
Jika bayi mengalami kesulitan bernafas, mengambil tindakan yang sesuai.
30.   Memberikan bayi kepada ibunya dan menganjurkan ibu untuk memeluk
bayinya dan memulai pemberian ASI jika ibu menghendakinya.
VIII. PENATALAKSANAAN AKTIF PERSALINAN KALA III
Oksitosin
31.   Meletakkan kain yang bersih dan kering. Melakukan palpasi abdomen
untuk menghilangkan kemungkinan adanya bayi kedua.
32.   Memberi tahu ibu bahwa ia akan disuntik
33.   Dalam waktu 2 menit setelah kelahiran bayi, memberikan suntikan
oksitosin 10 unit IM di 1/3 paha kanan atas ibu bagian luar, setelah
mengaspirasinya terlebih dulu.
Penegangan Tali Pusat Terkendali
34.   Memindahkan klem pada tali pusat sekitar  5-10 cm dari vulva
35.   Meletakkan satu tangan di atas kain yang ada di perut ibu, tepat di atas 
tulang pubis, dan menggunakan tangan ini untuk melakukan palpasi
kontraksi dan menstabilkan uterus. Memegang tali pusat dan klem dengan
tangan yang lain.
36.   Menunggu uterus berkontraksi dan kemudian melakukan perenganganke
arah bawah pada tali pusat dengan lembut. Lakukan tekanan yang
berlawanan arah pada bagian bawah uterus  dengan cara menekan uterus ke
arah atas dan belakang (dorso-kranial) dengan hati-hati untuk membantu
mencegah terjadinya inversio uteri. Jika plasenta tidak lahir setelah 30 – 40
detik, menghentikan peragangan tali pusat dan menunggu hingga kontraksi
berikut mulai.

        Jika uterus tidak berkontraksi, meminta ibu atau seorang anggota
keluarga untuk melakukan rangsangan puting susu
Mengeluarkan Plasenta
37.   Setelah plasenta terlepas, meminta ibu untuk meneran sambil menarik tali
pusat ke arah bawah dan kemudian ke atas, mengikuti kurve jalan lahir
sambil meneruskan tekanan berlawanan arah pada uterus.
         Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak
sekitar 5-10 cm dari vulva
         Jika plasenta tidak lepas setelah melakukan peregangan tali pusat selama
15 menit :
  Mengulangi pemberian oksitosin 10 unit IM
  Menilai kandung kemih dan mengkateterisasi kandung kemih dengan
menggunakan teknik aseptik jika perlu
  Meminta keluarga untuk menyiapkan rujukan
  Mengulangi peregangan tali pusat selama 15 menit berikutnya
  Merujuk ibu jika plasenta tidak lahir dalam waktu 30 menit sejak kelahiran
bayi
38.   Jika plasenta terlihat di introitus vagina, melanjutkan kelahiran plasenta
dengan menggunakan kedua tangan. Memegang plasenta dengan dua tangan
dan dengan hati-hati memutar plasenta hingga selaput ketuban terpilin.
Dengan lembut dan perlahan melahirkan selaput ketuban tersebut.
         Jika selaput ketuban robek, memakai sarung tangan disinfeksi tingkat
tinggi atau steril dan memeriksa vagina dan serviks ibu dengan seksama.
Menggunakan jari-jari tangan atau klem atau forseps disinfeksi tingkat tinggi
atau steril untuk melepasakan selaput yang tertinggal
Rangsangan Taktil (Pemijatan) Uterus
39.   Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, melakukan masase
uterus, meletakkan telapak tangan kanan di fundus dan melakukan masase
dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi
(fundus menjadi keras ).
IX. MENILAI PERDARAHAN
40.   Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu maupun janin
dan selaput ketuban untuk memastikan bahwa selaput ketuban lengkap dan
utuh. Meletakkan plasenta di dalam kantung plastik atau tempat khusus.
         Jika uterus tidak berkontraksi setelah  melakukan masase selama 15
detik mengambil tindakan yang sesuai
41.   Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan segera
menjahit laserasi yang mengalami perdarahan aktif
X. MELAKUKAN PROSEDUR PASCA PERSALINAN
42.   Menilai ulang uterus dan memastikan berkontraksi dengan baik
Mengevaluasi perdarahan pervaginam
43.   Mencelupkan kedua tangan yang memakai sarung tangan ke dalam larutan
klorin 0,5%, membilas kedua tangan yang masih bersarung tangan tersebut
dengan air didensinfeksi tingkat tinggi dan mengeringkannya dengan kain
yang bersih dan kering
44.   Menempatkan klem tali pusat disinfeksi tingkat tinggi atau steril atau
mengikatkan tali disinfeksi tingkat tinggi  dengan simpul mati di sekeliling
tali pusat sekitar 1 cm dari pusat
45.   Mengikat satu lagi  simpul mati di bagian tali pusat yang berseberangan
dengan simpul mati yang pertama
46.   Melepaskan klem  bedah dan meletakkannya di dalam larutan klorin 0,5%.
47.   Menyelimuti kembali bayi dan menutupi bagian kepalanya. Memastikan
handuk atau kainnya bersih dan kering
48.   Menganjurkan ibu untuk memulai pemberian ASI
Evaluasi
49.   Melanjutkan pemantauan kontraksi uterus dan perdarahan pervaginam :
  2-3 kali dalam 15 menit pertama pascapersalinan
  Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pascapersalinan             
  Setiap 20-30 menit pada jam kedua pascapersalinan
  Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik, melaksanakan perawatan yang
sesuai untuk menatalaksana atonia uteri
Jika ditemukan laserasi yang memerlukan penjahitan, lakukan penjahitan
dengan anestesia lokal dan mengunakan teknik yang sesuai.
50.   Mengajarkan ibu / keluarga bagaimana melakukan masase uterus dan
memeriksa kontraksi uterus
51.   Mengevaluasi kehilangan darah
52.   Memeriksa tekanan darah, nadi dan kandung kemih setiap 15 menit selama
satu jam pertama pascapersalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua
pascapersalinan.
         Memeriksa temperatur tubuh ibu sekali setiap jam selama dua jam
pertama pascapersalinan
         Melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan yang tidak normal
Kebersihan dan Keamanan
53.   Menempatkan semua peralatan di dalam larutan klorin 0,5% untuk
didekontaminasi (10 menit). Mencuci dan membilas peralatan setelah
didekontaminasi
54.   Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke dalam tempat sampah
yang sesuai
55.   Membersihkan ibu dengan menggunakan air DTT. Membersihkan cairan
ketuban, lendir dan darah. Membantu ibu memakai pakaian yang bersih dan
kering
56.   Memastikan  ibu nyaman. Membantu ibu memberikan ASI. Menganjurkan
keluarga untuk memberikan ibu minuman dan makanan yang diinginkannya
57.   Mendekontaminasi daerah yang digunakan untuk melahirkan dengan
larutan klorin 0,5%, dan membilasnya dengan air bersih
58.   Mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5%,
membalikkan bagian dalam ke luar dan merendamnya dalam larutan klorin
0,5% selama 10 menit
59.   Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir
Dokumentasi
60.   Melengkapi partograf (halaman depan dan belakang)
SKOR NILAI  = ∑  NILAI    X  100%
             90           
TANGGAL

PARAF PEMBIMBING

Anda mungkin juga menyukai