Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PROGRAM MENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN UPT


PUSKESMAS LEMAHSUGIH ( DAK )
TAHUN 2020

I. PENDAHULUAN
1. Dasar Hukum
1) Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
2) Undang – undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Peraturan Daerah.
3) Undang – undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
4) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2013 tentang Jaminan
Kesehatan.
5) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2015 tentang RPJMN tahun
2015 – 2019.
6) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.
7) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 tahun 2016 tentang Program Prioritas
Bidang Kesehatan.
8) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas.
9) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 tahun 2015 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga.
10) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 tahun 2014, tentang Pengadaan Dana
Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional untuk Jasa Pelayanan Kesehatan danm
Dukungan Biaya Operasional Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik
Pemerintah Daerah.
11) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK. 02.02/MENKES/52/2015 tahun 2015
tentang Rencana Strategis Kementrian Kesehatan.
12) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 tahun 2019, tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.
13) Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Nomor:

2. Gambaran Umum
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang merupakan bantuan
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mendukung operasional
Puskesmas. Pada lima tahun terakhir pelaksanaan BOK; hasil pembangunan
kesehatan telah menunjukkan peningkatan yang bermakna, namun masih
terjadi kesenjangan/disparitas status kesehatan masyarakat antar wilayah, antar
status sosial dan ekonomi.
Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka telah mengalokasikan biaya
operasional Puskesmas tetapi belum mencukupi. Dukungan pemerintah
bertambah dengan diluncurkannya Bantuan Biaya Operasional Kesehatan (BOK)
diluar pendanaan lainnya yaitu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Biaya
Operasional Puskesmas.
BOK dipergunakan membantu membiayai upaya kesehatan yang bersifat
promotif dan preventif yang dititik beratkan kepada pemberdayaan masyarakat,
dan meningkatkan partsisipasi individu serta keluarga untuk meningkatkan
status kemandirian dalam bidang kesehata, untuk mencapai target MDGs 2017,
dan dimaksimalkan untuk mendukung program Indonesia sehat.
Program Indonesia Sehat dilaksanakan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang didukung dengan perlindungan dan pemerataan
pelayanan kesehatan, yang mengutamakan pelayanan kesehatan perorangan
(UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang berkesinambungan
berdasarkan data dan informasi profil keluarga sehat.

A. UMUM
1. Setiap pelaksanaan pekerjaan pelaksana harus mendapatkan pengawasan secara
teknis di lapangan, agar rencana teknis yang telah disiapkan dan digunakan
sebagai dasar pelaksanaan kegiatan yang berlangsung operasional dan efektif.
2. Pelaksanaan Kegiatan kegiatan yang di danai bersumber dari Bantuan
Operasional Kesehatan ( BOK ) / DAK Tahun 2020 harus dilakukan oleh petugas
yang kompeten dan dilakukan secara penuh tanggung jawab dengan
menempatkan optimalisasi kinerja programer di lapangan sesuai kebutuhan dan
kompleksitas pekerjaan.
3. Kegiatan kegiatan yang di danai mempunyai tujuan umum efisiensi segi biaya,
mutu dan waktu kegiatan pelaksanaan.
4. Kinerja programer di lapangan sangat ditentukan oleh kualitas dan intensitas
pengawasan, serta yang secara menyeluruh dapat dilakukan kegiatannya
berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah disepakati.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi konsultan pengawas
yang memuat masukan, azas, kriteria dan proses keluaran yang dipenuhi dan
diperhatikan serta diinterpretasikan kedalam pelaksanaan tugas pengawasan.
2. Dengan penugasan ini diharapkan programer dapat melaksanakan tanggung
jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi sesuai KAK
ini.

C. LATAR BELAKANG
1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah merupakan pekerjaan kegiatan-kegiatan
program di UPT Puskesmas Lemahsugih yang di danai bersumber dari BOK
( DAK ) tahun 2020.
2. Untuk menyelenggarakan pekerjaan dimaksud, dibentuk pengelola Dana BOK di
tingkat Puskesmas Lemahsugih.

D. RUANG LINGKUP PEKERJAAN


Ruang lingkup pekerjaan Kegiatan-kegiatan program yang di danai BOK ( DAK )
tahun 2020 di UPT Puskesmas Lemahsugih yang meliputi :
1) Belanja Honorarium Non PNS berupa Uang Saku Peserta Pertemuan
2) Belanja Bahan Pakai Habis Berupa ATK peserta
3) Belanja Jasa Kantor berupa Pembuatan Billboard,Papan
Pengumuman,Spanduk,reklame di media massa
4) Belanja cetak dan penggandaan berupa
a. Brosur media penyuluhan
b. Flayer media penyuluhan
c. Lieflet
d. Poster
e. Striker
f. SKDN
5) Belanja Photo Copy
6) Belanja Makan Minum peserta rapat/pertemuan
7) Belanja perjalanan dinas dalam daerah berupa transport petugas Puskesmas

E. TARGET / SASARAN
Yang menjadi Target / sasaran dalam pekerjaan konsultansi ini adalah :
1. Penyelesaian pekerjaan kegiatan yang tepat waktu
2. Biaya yang di sediakan dalam kegiatan ini bisa sesuai dengan anggaran kegiatan.
3. Pelaksanaan Pekerjaan yang sesuai dengan spesifikasi dan pencapaian SPM
kabupaten Majalengka tahun 2020.
II. KEGIATAN PENGAWASAN

A. Lingkup tugas yang harus dilaksanakan adalah berpedoman pada ketentuan yang
berlaku, khususnya Juklak dan Juknis Pengelolaan Dana BOK ( DAK ) tahun 2020.

B. Lingkup Kegiatan tersebut antara lain :


1. Memeriksa dan mempelajari dokumen yang akan dijadikan dasar pengawasan
Kegiatan dilapangan.
2. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metoda pelaksanaan, serta
mengawasi ketepatan waktu, dan biaya kegiatan.
3. Mengawasi pelaksanaan dari segi kualitas, kuantitas, dan laju pencapaian kinerja
melalui bukti fisik dan visum kegiatan
4. Mengumpulkan data dan informasi dilapangan untuk memecahkan persoalan
yang terjadi selama proses pelaksanaan Kegiatan dan ketersediaan dana.
5. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan
mingguan dan bulanan dengan masukan hasil-hasil rapat lapangan, laporan
harian, mingguan, dan bulanan Kegiatan adan anggaran yang dibuat bersama
pengelola dan programer
6. Menyusun berita acara kemajuan, pemeliharaan pekerjaan, serah terima pertama
dan serah terima kedua pekerjaan Kegiatan
7. Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan (As-Built
Drawing) sebelum serah terima pertama.
8. Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima pertama, mengawasi
perbaikannya pada saat berjalan dan laporan akhir.

III. TANGGUNG JAWAB PENGELOLAAN

A. Pengelolaan BOK ( DAK ) UPT Puskesmas Lemahsugih bertanggung jawab secara


professional atas dilakukan sesuai ketentuan kode etik profesi yang berlaku.
B. Secara umum tanggung jawab adalah minimal sebagai berikut :
1. Kesesuaian Kegiatan program dengan dokumen pelaksanaan yang dijadikan
pedoman, serta peraturan, standard dan pedoman teknis yang berlaku.
2. Kinerja Programer telah memenuhi standar hasil kerja yang berlaku.
3. Hasil evaluasi Kegiatan secara keseluruhan menjadikan dampak positif.
C. Penanggung jawab professional Programer adalah tidak hanya sebagai pelaksana di
lapangan, tetapi juga bagi para tenaga ahli professional pengawasan yang terlibat dalam
proses Kegiatan tersebut.
IV. BIAYA

A. BIAYA BOK
1. Biaya dibebankan pada APBN Kementerian Kesehatan RI Tahun Anggaran 2020
( DAK ).
2. Pagu Anggaran kegiatan dimaksud sebesar Rp.540.590.000,- ( Lima Ratus Empat
Puluh Juta Lima Ratus Sembilan Puluh Ribu Rupiah ).
3. Biaya pekerjaan Kegiatan dan tata cara pembayaran diatur secara kontraktual,
adalah berdasarkan kemajuan Kegiatan.
B. SUMBER DANA
Sumber dana dari keseluruhan dibebankan pada Bantuan Opersiaonal Kesehatan (
DAK ) Tahun Anggaran 2020 UPT Puskesmas Lemahsugih.

V. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh konsultan pengawas berdasarkan Kerangka Acuan Kerja
ini lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi :
1) Buku Harian, yang memuat semua kejadian, perintah dan petunjuk penting dari
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, PPK;
2) Berita acara kemajuan kegiatan dan anggaran untuk Kemajuan Penyerapan dana;
3) Surat perintah perubahan pekerjaan dan berita acara pemeriksaan Kegiatan tambah
kurang;
4) Laporan rapat di lapangan (site meting);
5) Gambar rincian pelaksanaan (shop drawing) dan Time Schedule yang dibuat oleh
Progremer Terkait Kegiatan;
6) Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as built drawing);
7) Foto Dokumentasi (0%, 50%, 100%);
8) Laporan akhir Kegiatan.
9) Setiap laporan dibuat dalam 5 (lima) rangkap
10) Laporan Bulanan disampaikan paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya.

VI. WAKTU PELAKSANAAN

Jangka waktu pelaksanaan paket kegiatan ini adalah 12 ( Dua Belas ) bulan, atau sampai dengan
batas akhir serah terima I (PHO) seluruh paket pekerjaan.
VII. KRITERIA

Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh semua Pihak yang terlibat seperti dimaksud pada KAK
harus memperhatikan persyaratan-persyaratan sebagai berikut :

A. PERSYARATAN UMUM PEKERJAAN


Setiap bagian dari pekerjaan pengawasan harus dilaksankan secara benar dan tuntas
sampai dengan memberi hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan baik oleh pejabat
pembuat komitmen.

B. PERSYARATAN OBJEKTIF
Pelaksanaan pekerjaan pengawasan teknis konstruksi yang objektif untuk kelancaran
pelaksanaan baik yang menyangkut macam, kualitas dan kuantitas dari setiap bagian
pekerjaan sesuai standar hasil kerja pengawasan yang berlaku.

C. PERSYARATAN FUNGSIONAL
Pekerjaan pengawasan konstruksi fisik harus dilaksanakan dengan profesionalisme yang
tinggi sebagai konsultan pengawas yang secara fungsional dapat mendorong peningkatan
kinerja kegiatan.

D. PERSYARATAN PROSEDURAL
Penyelesaian administrative sehubungan dengan pekerjaan di lapangan harus dilaksanakan
sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.

E. PERSYARATAN TEKNIS LAINNYA


Selain kriteria umum di atas, untuk pekerjaan pengawasan berlaku pula ketentuan-
ketentuan seperti standar, pedoman dan peraturan yang berlaku antara lain:
Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat yang berkaitan dengan lokasi
dan ruang lingkup pekerjaan yang bersangkutan.

VIII. PROSES KEGIATAN

A. UMUM
Konsultan pengawas dalam menjalankan tugasnya diperlukan pula oleh pengelola kegiatan
agar fungsi dan tangung jawab Progremer dapat terlaksana dengan baik, dan menghasilkan
keluaran sebagaimana yang diharapkan oleh pemberi tugas.
B. URAIAN TUGAS OPERASIONAL
Progremer harus membuat uraian kegiatan secara terinci yang sesuai dengan setiap bagian
Kegiatan pelaksanaannya yang dihadapi di lapangan, secara garis besarnya yaitu :

1. Tahap Persiapan
a. Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi kegiatan
b. Memeriksa Time schedule, Bar Chart, S-Curve, dan Net Work Planning yang
diajukan oleh kontraktor pelaksana untuk selanjutnya diteruskan kepada
pengelola kegiatan untuk mendapatkan persetujuan.
c. Dalam melaksanakan tugasnya Progremer dilengkapi dengan tanda pengenal
(id-card) yang dikeluarkan oleh UPT Puskesmas Balida.
2. Tahap Pelaksanaan Teknis Lapangan
a. Melaksanakan Kegiatan secara umum, pengawasan lapangan, koordinasi dan
inpeksi kegiatan-kegiatan agar pelaksanaan teknis maupun administrasi teknis
yang dilakukan dapat secara terus menerus sampai dengan adanya upaya
peningkatan positip.
b. Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari bahan atau
komponen , peralatan, dan perlengkapan selama Kegiatan pelaksanaan di
lapangan atau ditempat kerja lainnya.
c. Mengawasi kemajuan Kegiatan dan mengambil tindakan yang tepat dan cepat
agar batas waktu pelaksanaan minimal sesuai engan jadwal yang ditetapkan.
d. Memberikan masukan pendapat teknis tentang penambahan atau pengurangan
Kegiatan yang dapat mempengaruhi biaya dan waktu pekerjaan serta
berpengaruh pada ketentuan kontrak, untuk mendapatkan persetujuan dari
Pejabat Pembuat Komitmen.
e. Memberikan petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai pengurangan dan
penambahan biaya dan waktu Kegiatan serta tidak menyimpang dengan
pemberitahuan tertulis kepada pengelola kegiatan.
f. Memberikan bantuan dan petunjuk kepada pelaksana Kegiatan dalam
mengusahakan perijinan sehubungan dengan pelaksanaan secara menyeruluh

3. Pengelola BOK
a. Melakukan konsultasi dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk
membahas segala masalah dan persoalan yang timbul selama masa
pembangunan.
b. Mengadakan rapat lapangan secara berkala, dengan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK), Pelaksana Pekerjaan serta unsur wilayah (jika diperlukan)
dengan tujuan untuk membicarakan masalah dan persoalan yang timbul dalam
pelaksanaan baik secara teknis maupun sosial untuk kemudian membuat
risalah rapat dan mengirimkan kepada semua pihak yang bersangkutan, serta
sudah diterima paling lambat 1 (satu) hari kerja kemudian.

4. Laporan
a. Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis teknologis
kepada Pejabat Pembuat Komitmen mengenai volume presentasi dan nilai
bobot bagian-bagian belanja yang akan dilaksanakan oleh progremer
b. Melaporkan Kegiatan penggunaan Dana pekerjaan yang nyata dilaksanakan
dan dibandingkan dengan jadwal yang telah disetujui.
c. Melaporkan Belanja belanja dipakai, jumlah tenaga kerja dan alat yang
digunakan.
d. Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh Progremer
terutama yang mengakibatkan tambah dan berkurangnya pekerjaan, dan juga
perhitungan serta gambar konstruksi yang dibuat oleh pemborong (Shop
drawing).

5. Dokumen
a. Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan dengan penyelesaian
Kegiatan di lapangan, serta untuk keperluan SPJ.
b. Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan serta
penambahan atau pengurangan pekerjaan guna keperluan pembayaran.
c. Mempersiapkan formulir, laporan harian, mingguan dan bulanan Berita Acara
kemajuan Kegiatan penyerahan pertama dan kedua serta formulir-formulir
lainnya

IX. MASUKAN

A. INFROMASI
1. Untuk melaksanaan tugasnya Progremer harus mencari sendiri informasi yang
dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini
2. Progremer harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam
pelaksnaaan tugasnya, baik yang berasal dari kegiatan maupun yang dicari sendiri.
Kesalahan pengawasan/kelalaian Kegiatan sebagai akibat dari kesalahan informasi
menjadi tanggung jawab sepenuhnya 3. Informasi pengawasan antara lain :
a. Dokumen pelaksanaan yaitu :
- gambar-gambar pelaksanaan
- Rencana Kerja dan Syarat-syarat
- Berita acara aanwijzing sampai dengan pihak terkait
- Dokumen kontrak pelaksanaan progremer
b. Bar Chart dan S-Curve serta Net work Planning dari pekerjaan yang dibuat
oleh Progremer (setelah disetujui)
c. Kerangka Acuan Kerja (KAK)
d. Peraturan-peraturan, standard dan pedoman yang berlaku untuk pekerjaan
pengawasan teknis Kegiatan termasuk petunjuk teknis pengawasan mutu
pekerjaan dll.
e. Informasi lainnya.

untuk mealaksanakan tugasnya Progremer harus menyediakan tenaga yang memenuhi


kebutuhan kegiatan, baik ditinjau dari lingkup (besar) kegiatan maupun tingkat
kompleksitas Kegiatan.

X. PROGRAM KERJA

A. Sebelum melaksanakan tugasnya, Progremer harus segera menyusun:


1. Program kerja, termasuk jadwal kegiatan secara detail
2. Alokasi tenaga ahli yang lengkap (disiplin dan jumlahnya). Tenaga- tenaga yang
diusulkan oleh konsultan pengawas harus mendapatkan persetujuan dari Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK).
3. Konsep penanganan kegiatan.

B. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK), setelah sebelumnya dipresentasikan oleh konsultan pengawas dan
mendapatkan pendapat teknis dari pengelola teknis kegiatan.
XI. PENUTUP

Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, Progremer hendaknya memeriksa semua
bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan.
Berdasarkan bahan-bahan tersebut, maka selanjutnya Progremer agar segera menyusun program
kerja untuk dibahas dengan pejabat pembuat komitmen.

Balida, 24 Pebruari 202-


Kepala UPT Puskesmas Balida

H.JAYADI, SKM
NIP. 197012041992031008

Anda mungkin juga menyukai