ID Kedudukan Saksi de Auditu Dalam Praktik PDF
ID Kedudukan Saksi de Auditu Dalam Praktik PDF
6/Ags/2017
KEDUDUKAN SAKSI DE AUDITU DALAM auditu dapat digunakan sebagai alat bukti
PRAKTIK PERADILAN MENURUT HUKUM petunjuk atau persangkaan tersebut.
ACARA PIDANA1 Mahkamah Konstitusi dalam putusannya tidak
Oleh: Asprianti Wangke2 memberikan batasan yang cukup jelas
mengenai sejauh mana nilai keterangan
ABSTRAK seseorang dapat dijadikan sebagai saksi.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk Pertimbangan hakim yang diberikan oleh
mengetahui bagaimana pengaturan saksi De majelis hakim yang memutuskan perkara
Auditu menurut Kitab Undang-Undang Hukum tersebut hanya menjelaskan bahwa nilai
Acara Pidana (KUHAP) dan bagaimana fungsi kesaksian saksi bukanlah terletak apakah dia
keterangan saksi De Auditu dalam sistem melihat, mendengar dan mengalami sendiri
pembuktian tindak Pidana. Dengan suatu peristiwa. Namun, terletak pada sejauh
menggunakan metode penelitian yuridis mana relevansi kesaksian yang diberikan
normatif, disimpulkan: 1. Pengaturan alat-alat terhadap perkara yang sedang berjalan.
bukti dalam Kitab Undang-undang Hukum Kata kunci: Kedudukan Saksi De Auditu, Sistem
Acara Pidana (KUHAP) sudah ditentukan secara Peradilan Acara Pidana.
limitatif. Artinya, tidak boleh ada alat bukti
yang lain selain yang ditentukan oleh undang- PENDAHULUAN
undang. Alat-alat bukti yang ditentukan oleh A. Latar Belakang
KUHAP terdiri dari keterangan saksi, keterangan Pada prinsipnya dalam hukum Indonesia,
ahli, surat, petunjuk, dan keterangan terdakwa. keterangan saksi de auditu tidak mempunyai
Hakim terikat dengan alat-alat bukti tersebut, kekuatan sebagai alat bukti saksi, baik dalam
kalaupun hakim menyimpang dari ketentuan acara perdata maupun acara pidana. Akan
KUHAP tersebut, maka berkonsekuensi tidak tetapi, dalam praktik peradilan sekarang, alat
sahnya alat bukti tersebut, kecuali penggunaan bukti saksi de auditu banyak digunakan untuk
alat bukti diluar ketentuan KUHAP tersebut membuktikan suatu fakta di persidangan.
telah ditentukan lain oleh undang-undang Adapun dalam hukum acara pidana, mengenai
(khusus). Namun setelah dikeluarkannya larangan menggunakan kesaksian de auditu
putusan MK No 65/PUU-VIII/2010 yang sebagai alat bukti diatur secara lebih tegas dari
berimplikasi pada perluasan makna dari saksi, yang terdapat dalam hukum acara perdata
sehingga saksi de auditu dapat dihadirkan dan yaitu bahwa baik pendapat maupun rekaan,
di dengar keterangannya oleh hakim di yang diperoleh dari hasil pemikiran saja, bukan
persidangan. 1. Fungsi Keterangan saksi de merupakan keterangan saksi.3
auditu dalam hukum pembuktian di Indonesia Menjadi saksi adalah kewajiban, karena itu
pada prinsipnya dalam hukum Indonesia hal yang sangat penting karena tingkat
keterangan saksi de auditu tidak mempunyai keakuratan keterangan yang diberikan, maka
kekuatan sebagai alat bukti saksi, baik dalam kepadanya berlakulah syarat-syarat kecakapan
acara perdata maupun dalam acara pidana. berbuat, dalam arti kecakapan pikiran dari
Tetapi, secara umum dapat juga dikatakan orang yang bersangkutan. Keterangan dari
bahwa keterangan saksi de auditu tersebut orang-orang yang tidak layak menjadi saksi
sebenarnya dapat menjadi alat bukti langsung tidak dapat dipergunakan sebagai alat bukti
(dalam acara perdata) dan alat bukti yaitu keterangan saksi. Pada tahun 2011,
persangkaan dalam acara perdata atau alat Mahkamah Konsitusi (MK) sebagai salah satu
bukti petunjuk dalam hukum acara pidana. pelaku kekuasaan kehakiman sebagaimana
Keterangan saksi de auditu sebenarnya dapat dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara
dipakai sebagai alat bukti petunjuk dalam acara Republik Indonesia melalui putusan nomor
pidana atau alat bukti persangkaan dalam acara 65/PUU-VIII/2010 membuat suatu
perdata. Untuk itu, patut dipertimbangkan oleh pembaharuan dengan mengabulkan
hakim kapan saatnya keterangan saksi de permohonan pengujian Pasal 1 angka 26 dan 27
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang
1
Artikel Skripsi. Dosen Pembimbing : Prof. Atho Bin Smith SH,
3
MH; Drs. Tommy M.R Kumampung, SH, MH Pasal 185 ayat (5) Kitab Undang-Undang Hukum Acara
2
Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat, NIM. 13071101529 Pidana
146
Lex Crimen Vol. VI/No. 6/Ags/2017
147
Lex Crimen Vol. VI/No. 6/Ags/2017
yang memiliki nilai kekuatan pembuktian, harus bukti lain. Jadi, bertitik tolak dari ketentuan
dipenuhi ketentuan menurut ketentuan Pasal 185 ayat (2) KUHAP, keterangan seorang
undang-undang. saksi saja belum dapat dianggap sebagai alat
Pertama, adalah seorang saksi dalam bukti yang cukup untuk membuktikan
memberikan keterangannya harus kesalahan terdakwa.
mengucapkan sumpah atau janji. Hal ini diatur Kelima, keterangan beberapa saksi yang
dalam Pasal 160 ayat (3) KUHAP, adapun berdiri sendiri. Sering terdapat kekeliruan
sumpah atau janji dilakukan menurut cara bahwa dengan adanya beberapa saksi dianggap
agamanya masing-masing dan lafal sumpah keterangan saksi yang banyak itu telah cukup
atau janji berisi bahwa saksi akan memberikan membuktikan kesalahan terdakwa.8 Pendapat
keterangan yang sebenar-benarnya dan tiada yang demikian keliru, karena sekalipun saksi
lain daripada yang sebenarnya. Sumpah atau yang dihadirkan dan didengar keterangannya di
janji pada prinsipnya wajib diucapkan sebelum sidang pengadilan secara “kuantitatif” telah
saksi memberikan keterangan. Akan tetapi, melampaui batas minimum pembuktian, belum
Pasal 160 ayat (4) KUHAP memberikan tentu keterangan mereka secara “kualitatif”
kemungkinan untuk mengucapkan sumpah atau memadai sebagai alat bukti yang sah
janji setelah saksi memberikan keterangan.6 membuktikan kesalahan terdakwa. Tidak ada
Kedua, adalah masalah kekuatan keterangan gunanya menghadirkan saksi yang banyak jika
saksi sebagai alat bukti. Tidak semua secara kualitatif keterangan mereka saling
keterangan saksi yang mempunyai nilai sebagai berdiri sendiri tanpa adanya saling hubungan
alat bukti. Keterangan saksi yang mempunyai antara yang satu dengan yang lain yang dapat
nilai ialah keterangan yang sesuai dengan apa mewujudkan suatu kebenaran akan adanya
yang dijelaskan Pasal 1 angka 27 KUHAP yaitu, kejadian atau keadaan tertentu.
apa yang saksi lihat sendiri, saksi dengar sendiri, Perkembangan definisi saksi sebagaimana
dan saksi alami sendiri serta menyebut alasan yang dimaksud dalam pasal 1 angka 26 junto
dari pengetahuannya itu.7 pasal 184 ayat (1) huruf a KUHAP diperluas
Ketiga, keterangan saksi harus diberikan di berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi
sidang pengadilan. Agar keterangan saksi dapat Nomor. 65/PUU-VIII/2010. Perulasan definisi
dinilai sebagai alat bukti, keterangan itu harus saksi bermula ketika penyidik Kejaksaan Agung
yang “dinyatakan” di sidang pengadilan. Hal ini dan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus M. Amari
sesuai dengan penegasan Pasal 185 ayat (1) menolak permintaan Yusril agar menghadirkan
KUHAP. Keterangan saksi yang berisi penjelasan empat saksi a de charge atau meringankan,
tentang apa yang didengarnya sendiri, yakni mantan Presiden Megawati Soekarno
dilihatnya sendiri atau dialaminya sendiri Putri, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla,
mengenai suatu peristiwa pidana, baru dapat mantan Presiden Koordinator Perekonomian
bernilai sebagai alat bukti apabila keterangan Kwik Kian Gie, dan Presiden Susilo Bambang
itu saksi nyatakan di sidang pengadilan. Yudhoyono, seperti diketahui, Yusril telah
Keterangan yang dinyatakan di luar sidang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus
pengadilan bukanlah alat bukti, tidak dapat Sistem Administrasi Bandan Hukum
dipergunakan untuk membuktikan kesalahan (Sisminbakum). Permintaan itu ditolak dengan
terdakwa. alas an keempat orang itu bukan saksi dalam
Keempat, adalah diakuinya asas unus testis kategori orang yang melihat, mendengar, dan
nullus testis yang artinya keterangan satu saksi mengalami sendiri sebuah tindak pidana.
bukanlah sebagai alat bukti. Supaya keterangan Penolakan itu didasarkan pada ketentuan Pasal
saksi dapat dianggap cukup membuktikan 1 angka 26 dan angka 27 KUHAP.9
kesalahan seorang terdakwa harus dipenuhi Perluasan definisi dalam putusan
paling sedikit atau sekurang-kurangnya dengan Mahkamah Konstitusi tersebut pada intinya
dua alat bukti. Artinya, keterangan seorang menyatakan bahwa definisi saksi sebagai alat
saksi saja, baru bernilai sebagai satu alat bukti
yang harus ditambah dan dicukupi dengan alat 8
Ibid hal 289
9
http://entertainment.kompas.com/read/2010/11/02/032749
6
Ibid hal 287 12/Saksi.Ditolak.Yusril.Minta.MK.Tafsirkan.KUHAP, diakses
7
Ibid hal 288 pada tanggal 26 Mei 2015 pukul 12.00 WIB
148
Lex Crimen Vol. VI/No. 6/Ags/2017
bukti adalah keterangan dari saksi mengenai Keterangan saksi de auditu sebenarnya
suatu peristiwa yang pidana yang ia dengar, ia dapat dipakai sebagai alat bukti petunjuk dalam
lihat sendiri, dan ia alami sendiri dengan acara pidana atau alat bukti persangkaan dalam
menyebut alasan pengetahuannya itu, acara perdata. Untuk itu, patut
termasuk pula keterangan dalam rangka dipertimbangkan oleh hakim kapan saatnya
penyidikan, penuntutan, dan peradilan tidak keterangan saksi de auditu dapat digunakan
selalu ia dengar sendiri, ia lihat sendiri, dan ia sebagai alat bukti petunjuk atau persangkaan
alami sendiri. tersebut. Karena keberatan dan yang
Putusan tersebut termasuk putusan yang disangsikan dalam saksi de auditu adalah
bersifat declaratoir dan constitutif. Sehingga tentang benar atau tidaknya ucapan pihak saksi
semenjak dibacakannya putusan Mahkamah yang tidak ke pengadilan tersebut, maka titik
Konstitusi yang telah memiliki kekuatan hukum fokus utama dari dipakainya saksi de auditu
mengikat tersebut, maka Pasal 1 angka 26 dan sebagai alat bukti tersebut adalah sejauh mana
Pasal 1 angka 27 KUHAP sepanjang pengertian dapat dipercaya ucapan saksi yang tidak ke
dari saksi dan keterangan saksi haruslah orang pengadilan itu.10
yang melihat, mendengar dan mengalami suatu Jika menurut hakim yang menyidangkannya
peristiwa dapat dikatakan tidak berlaku. ternyata keterangan saksi pihak ketiga tersebut
Implikasi yuridis dari putusan MK Nomor cukup reasonable untuk dapat dipercaya,
65/PUU-VIII/2010 terjadi perluasan makna atau keterangan saksi seperti itu dikecualikan dari de
pengertian mengenai saksi dan keterangan auditu. Artinya, keterangan saksi seperti itu
saksi dalam perkara pidana adalah bahwa dapat diakui sebagai alat bukti petunjuk dalam
setelah adanya putusan tersebut definisi saksi acara pidana atau lewat alat bukti persangkaan
dan keterangan saksi menjadi orang yang tidak dalam acara perdata. Pendapat tentang dapat
harus mendengar, melihat, dan mengetahui dipakainya keterangan saksi de auditu oleh
secara langsung dan keterangan saksi diperluas hakim, baik sebagai bukti petunjuk
maknanya menjadi keterangan dari saksi Pendapat tentang dapat dipakainya
mengenai suatu peristiwa pidana yang keterangan saksi de auditu oleh hakim, baik
didengar, dilihat dan alami sendiri dengan sebagai bukti petunjuk dalam acara pidana atau
menyebut alasan pengetahuannya itu, secara langsung maupun lewat bukti
termasuk pula keterangan dalam rangka persangkaan dalam acara perdata, juga
penyidikan, penuntutan, dan peradilan suatu diterima oleh Mahkamah Agung Republik
tindak pidana dari orang yang tidak selalu Indonesia meskipun belum ada arah sasaran
mendengar, melihat dan mengalami suatu yang jelas.11 Prinsip umum yang diterima secara
peristiwa pidana. Sehingga sudah seharusnya meluas dalam praktik pengadilan adalah bahwa
keterangan saksi testimonium de auditu dapat saksi de auditu tidak berharga sebagai alat bukti
dijadikan suatu alat bukti langsung di sah.
persidangan bukan hanya sebagai alat bukti Kesaksian de auditu sebagai alat bukit
petunjuk. petunjuk dapat diterimah berdasar dari
Putusan Mahkamah Agung Nomor 193 PK/
B. Fungsi Keterangan Saksi De Auditu Dalam Pid.Sus/2010. Putusan Mahkamah Agung yang
Sistem Pembuktian Tindak Pidana menerima adanya saksi de auditu juga
Indonesia didasarkan dari putusan-putusan Mahkamah
Pada prinsipnya dalam hukum Indonesia agung sebelumnya yang mempergunakan saksi
keterangan saksi de auditu tidak mempunyai de auditu sebagai alat bukti yakni alat bukti
kekuatan sebagai alat bukti saksi, baik dalam petunjuk.
acara perdata maupun dalam acara pidana. Menurut Nicolas Simanjuntak ada sekurang-
Tetapi, secara umum dapat juga dikatakan kurangnya tiga nilai praktis dengan mengetahui
bahwa keterangan saksi de auditu tersebut sejak awal alat bukti yang sah dan meyakinkan
sebenarnya dapat menjadi alat bukti langsung untuk memprediksi hasil akhir sidang yaitu.
(dalam acara perdata) dan alat bukti Pertama, seperti dalam metode penelitian
persangkaan dalam acara perdata atau alat
10
bukti petunjuk dalam hukum acara pidana. Fuady, Op.Cit, hal 146
11
Fuady, Op.Cit, hal 147
149
Lex Crimen Vol. VI/No. 6/Ags/2017
150
Lex Crimen Vol. VI/No. 6/Ags/2017
151
Lex Crimen Vol. VI/No. 6/Ags/2017
didengar, dilihat dan alami sendiri dengan Pada prinsipnya dalam hukum Indonesia
menyebut alasan pengetahuannya itu, keterangan saksi de auditu tidak
termasuk pula keterangan dalam rangka mempunyai kekuatan sebagai alat bukti
penyidikan, penuntutan, dan peradilan suatu saksi, baik dalam acara perdata maupun
tindak pidana dari orang yang tidak selalu dalam acara pidana. Tetapi, secara umum
mendengar, melihat dan mengalami suatu dapat juga dikatakan bahwa keterangan
peristiwa pidana. saksi de auditu tersebut sebenarnya
Sehingga dapat disimpulkan setelah adanya dapat menjadi alat bukti langsung (dalam
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 65/PUU- acara perdata) dan alat bukti
VIII/2010 tersebut, ketentuan saksi dan persangkaan dalam acara perdata atau
keterangan saksi yang berada didalam KUHAP alat bukti petunjuk dalam hukum acara
telah diperluas maknanya menjadi Keterangan pidana.
dari orang yang tidak harus melihat, Keterangan saksi de auditu sebenarnya
mendengar, atau mengalami suatu peristiwa dapat dipakai sebagai alat bukti petunjuk
pidana sepanjang keterangan yang diucapkan dalam acara pidana atau alat bukti
relevan dengan peristiwa pidana yang sedang persangkaan dalam acara perdata. Untuk
berlangsung dan menjelaskan alasan itu, patut dipertimbangkan oleh hakim
pengetahuannya itu. Perluasan ini juga berlaku kapan saatnya keterangan saksi de auditu
dalam perkara pidana dalam ranah pidana dapat digunakan sebagai alat bukti
khusus jika Undang-Undang yang mengatur petunjuk atau persangkaan tersebut.
mengenai tindak pidana khusus tersebut tidak Mahkamah Konstitusi dalam putusannya
menjelaskan lebih lanjut mengenai kriteria saksi tidak memberikan batasan yang cukup
dan keterangan saksi, sehingga pengaturannya jelas mengenai sejauh mana nilai
dikembalikan kepada KUHAP. keterangan seseorang dapat dijadikan
sebagai saksi. Pertimbangan hakim yang
PENUTUP diberikan oleh majelis hakim yang
A. Kesimpulan memutuskan perkara tersebut hanya
1. Pengaturan alat-alat bukti dalam Kitab menjelaskan bahwa nilai kesaksian saksi
Undang-undang Hukum Acara Pidana bukanlah terletak apakah dia melihat,
(KUHAP) sudah ditentukan secara mendengar dan mengalami sendiri suatu
limitatif. Artinya, tidak boleh ada alat peristiwa. Namun, terletak pada sejauh
bukti yang lain selain yang ditentukan mana relevansi kesaksian yang diberikan
oleh undang-undang. Alat-alat bukti yang terhadap perkara yang sedang berjalan.
ditentukan oleh KUHAP terdiri dari
keterangan saksi, keterangan ahli, surat, B. Saran
petunjuk, dan keterangan terdakwa. 1. Supaya mendapat kepastian hukum di
Hakim terikat dengan alat-alat bukti masyarakat dan tidak mebingungkan
tersebut, kalaupun hakim menyimpang para penegak hukum, pengaturan
dari ketentuan KUHAP tersebut, maka menganai saksi de auditu harus
berkonsekuensi tidak sahnya alat bukti dirumuskan secara tegas dalam
tersebut, kecuali penggunaan alat bukti pearaturan perundang-undagan di
diluar ketentuan KUHAP tersebut telah Indonesia, mengingat tidak selamanya
ditentukan lain oleh undang-undang dalam perkara pidana terdapat saksi yang
(khusus). Namun setelah dikeluarkannya sesuai dengan rumusan yang diatur
putusan MK No 65/PUU-VIII/2010 yang dalam KUHAP.
berimplikasi pada perluasan makna dari 2. Supaya keterangan saksi de auditu dapat
saksi, sehingga saksi de auditu dapat digunakan di persidangan, seharusnya
dihadirkan dan di dengar keterangannya Pemerintah dalam hal ini lembaga
oleh hakim di persidangan. legislatif dan para penegak hukum harus
2. Fungsi Keterangan saksi de auditu dalam lebih jelih lagi melihat kebutuhan hukum
hukum pembuktian di Indonesia yang ada guna menunjang proses
beracara di persidangan.
152
Lex Crimen Vol. VI/No. 6/Ags/2017
153
Lex Crimen Vol. VI/No. 6/Ags/2017
SUMBER LAIN:
http://entertainment.kompas.com/read/2010/11/
02/03274912/Saksi.Ditolak.Yusril.Minta.MK.Tafsirk
an.KUHAP, diakses pada tanggal 26 Mei 2015 pukul
12.00 WITA
154